1. Seorang anak, laki-laki, umur 5 tahun, diantar oleh orang tuanya ke UGD pada
pukul 09.00 WIB dengan keluhan perut kembung. Setelah diperiksa oleh dokter
bedah, pasien didiagnosis ileus obstruktif, dan direncanakan operasi laparatomi
segera. Dari anamnesa perawat didapatkan data BB anak 23 kg, TD 100/70
mmHg, nadi 110 x per menit, pernafasan 20 x per menit, dan menurut
orangtuanya anak tsb belum makan dan minum dari jam 05.00 WIB.
Apa yang segera dipersiapkan jika pasien tersebut akan dilakukan tindakan
laparatomi ?
IPAI_R2_0490
A. 9
B. 8 2+2+1+2+2=9
C. 7
D. 6
E. 5
IPAI_R2_0491
4. Seorang laki-laki, umur 18 tahun, telah dilakukan operasi herniotomy dan dirawat
di Ruang Bugenvil. Pasien mendapatkan terapi antibiotik, kemudian mengalami
5. Pasien laki-laki, umur 38 tahun, diantar polisi ke IGD karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengalami fraktur femur terbuka dan pasien tidak sadar. TD
80/50mmhg, ND lemah frekuensi 134x/mnt, pernapasan dyspneu, SpO2 85%,
didapatkan sisa muntahan didalam mulut,
IPAI_R2_0493
6. Seorang laki-laki, umur 41 tahun dengan susp fraktur VL 3-4. Pasien mengeluh
ekstremitas bawah tidak bisa gerak. Pasien akan dilakukan pemeriksaan CT scan
dan MRI. Pasien agak gelisah, kurang kooperatif sehingga diperlukan anestesi.
TD 130/90 mmhg, ND 98x/mnt, RR 16x/mnt, SpO2 98%.
Apa pilihan teknik anestesi yang dapat dilakukan untuk pasien di atas ?
IPAI_R2_0494
7. Seorang laki-laki, usia 55 tahun, masuk rumah sakit oleh karena mengalami
obstruksi usus berulang. Dia tetap mengalami muntah meskipun telah diberikan
obat antiemetic. Pasien direncanakan dilakukan operasi. Dari pemeriksaan
analisa gas darah didapatkan hasil sebagai berikut : pH 7,50, PaO2 95 mmHg,
SaO2 96%, PaCO2 42 mmHg, HCO3 33 mEq/l
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis metabolik terkompensasi
IPAI_R2_0495
A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis metabolik
C. Asidosis respiratorik
D. Alkalosis respiratorik
E. Asidosis metabolik terkompensasi
IPAI_R2_0496
A. Anestesi umum
B. Anestesi caudal
C. Total intravena anestesi
D. Spinal anestesi
E. Neurolep analgesia
IPAI_R2_0497
A. Spinal anestesi
B. Inhalasi anestesi
IPAI_R2_0498
11. Seorang laki-laki, umur 45 tahun, dirawat di Ruang B dengan keluhan sakit
pinggang. TD 130/90 mmHg, nadi 80 x / menit, hasil pemeriksaan laboratorium
dalam batas normal, foto rontgen tampak ada batu ginjal kiri. Pasien
direncanakan operasi nephrolithectomy dengan anestesi umum.
IPAI_R2_0499
12. Seorang pasien umur 7 tahun dengan hernia scrotalis reversible, akan dilakukan
operasi herniotomy. BB 19 kg, Hb 13 gr%, leukosit 8 rb / mmk. Foto torak t.a.k.
Pasien telah dipuasakan selama 4 jam. Rencana akan dilakukan anestesi dengan
pemakaian LMA.
A. No 2
B. No 2,5 (20 kg – 30 kg)
C. No 3 (30 kg – 50 kg)
D. No 4 (50 kg – 70 kg)
E. No 5 (>70 kg)
IPAI_R2_0500
13. Seorang laki-laki, umur 60 tahun, dirawat di IRNA dengan diagnosa fraktur femur
tertutup. Direncanakan operasi elektif memasang Broad plate. TD 140/90 mmHg,
Nadi 60 x/menit. Pemeriksaan laboratorium : Hb 9gr%, Leukosit 10.000. Foto
toraks : tampak corakan vaskuler kasar, tidak tampak tanda infeksi spesifik. CTR
55%.
A. ASA I
B. ASA II
C. ASA III
D. ASA IV
E. ASA II E
14. Seorang laki-laki, umur 60 tahun, dirawat di IRNA dengan diagnosa fraktur femur
tertutup. Direncanakan operasi elektif memasang Broad plate. TD 140/90 mmHg,
Nadi 60 x/menit. Pemeriksaan laboratorium : Hb 9gr%, Leukosit 10.000/mmk.
Foto toraks : tampak corakan vaskuler kasar, tidak tampak tanda infeksi spesifik.
CTR 55%. Menggunakan protese gigi depan.
A. Balance inhalasi
B. Total Intravena Anestesi
C. Spinal anestesi
D. Caudal anestesi
E. Neuroleptic anestesi
IPAI_R2_0502
15. Seorang perempuan, umur 32 tahun, dengan riwayat asma dengan G1P0A0,
umur kehamilan 38 minggu, datang ke UGD dengan perdarahan, ketuban pecah
dini 4 jam yang lalu, DJJ 180x/menit, TD 160/90 mmHg, kaki oedema, RR
20x/mnt.
A. Memasang infus
B. Membebaskan jalan nafas
C. Melakukan resusitasi
D. Kolaborasi memberikan obat adrenalin
E. Melaporkan ke dokter obsgyn
IPAI_R2_0503
16. Seorang pasien, perempuan, umur 32 tahun, dengan riwayat asma dengan
G1P0A0, umur kehamilan 38 minggu, datang ke UGD dengan perdarahan,
ketuban pecah dini 4 jam yang lalu, DJJ 180x/menit, TD 160/90 mmHg, kaki
oedema, RR 20x/mnt, akan dilakukan cito Sectio Caesaria.
Bagaimana persiapan puasa bagi pasien tersebut ?
IPAI_R2_0504
17. Seorang perempuan, umur 32 tahun, dengan riwayat asma dengan G1P0A0,
umur kehamilan 38 minggu, datang ke UGD dengan perdarahan disertai
gumpalan darah dalam jumlah sekitar 500cc, ketuban pecah dini 4 jam yang lalu,
A. Pre eklampsi
B. Asma
C. Perdarahan
D. Ketuban pecah dini
E. Janin
IPAI_R2_0505
18. Seorang laki-laki, umur 66 tahun, dengan diagnosa BPH, akan dilakukan operasi
elektif, tidak memiliki keluarga, terpasang kateter, temperatur: 38 o C, TD: 90/60
mmHg, Nadi: 120 x/mnt, terpasang infus RL 16 tetes/mnt. Produksi urine dalam
waktu 2 jam terukur 5cc.
IPAI_R2_0506
19. Seorang laki-laki, umur 66 tahun, dengan diagnosa BPH, akan dilakukan operasi
elektif, tidak memiliki keluarga, terpasang kateter no 18, temperatur: 37 o C,
TD:130/80 mmHg, Nadi: 80 x/mnt, terpasang infus RL 16 tetes/mnt. Pasien di
ruang persiapan operasi.
IPAI_R2_0507
20. Seorang perempuan umur 45 tahun, BB 80 kg, dgn diagnosa medis peritonitis
apendicitis perforasi. Hasil laboratorium: Hb 12 gr%, HT 38%, leukosit,
24.000/mmk, TD: 90/70 mmHg,ND 120 x/mnt, Temperatur 38 derajat celcius, dari
NGT keluar cairan 50 ml warna kehijauan, terpasang infus D 5% dari UGD. Gula
darah sewaktu 130 mg/dl.
IPAI_R2_0508
21. Pasien anak, umur 8 tahun, dengan labioschisis akan dilakukan labioplasty. BB
22 kg, Hb 15 gr%, HMT 45%, leukosit 7500, BT 3’5’’ CT 6’3’’ Pasien telah
dipuasakan selama 6 jam, rencana dilakukan anestesi umum dengan intubasi
ETT non kinking.
Berapakah ukuran ETT non kinking yang dapat digunakan pada pasien tersebut?
IPAI_R2_0509
22. Seorang perempuan umur 45 tahun, BB 80 kg, dgn diagnosa medis peritonitis
apendicitis perforasi. Hasil laboratorium: Hb 12 gr%, HT 38, leukosit, 24.000, TD:
90/70 mmHg,ND 98x/mnt, Akan dilakukan tindakan operasi laparatomi, dari NGT
keluar cairan 50 ml warna kehijauan. Gula darah sewaktu 130 mg/dl.
IPAI_R2_0510
23. Pasien bayi, umur 8 bulan, dengan diagnosa medis labiopalatoschisis, dirawat di
ruangan anggrek, akan dilakukan tindakan labioplasty. Suhu tubuh 36,8 oC, Nadi
96 x/mnt, RR 24 x/mnt, BB 10kg..
Apakah cairan yang dapat berikan pada persiapan operasi pasien tersebut ?
A. D10%
B. NaCl
C. D 5%
D. KN3A
IPAI_R2_0511
24. Pasien bayi, umur 8 bulan, dengan diagnosa medis labiopalatoschisis, dirawat di
ruangan anggrek, akan dilakukan tindakan labioplasty. Suhu tubuh 36,8 oC, Nadi
96 x/mnt, RR 24 x/mnt. BB 10 Kg, puasa selama 6 jam.
A. 225 cc
B. 230 cc 4 x 10 = 40, pengganti puasa = lama puasa x
C. 235 cc Maintenance = 6 jam x 40cc = 240 cc
D. 240 cc
E. 250 cc
IPAI_R2_0512
25. Pasien bayi, umur 18 bulan, dengan diagnosa medis labiopalatoschisis, dirawat
di ruangan anggrek, akan dilakukan tindakan labioplasty. Hasil allo anamnesa,
pasien batuk lama, dan pilek, 2 hari lagi pasien terjadwal operasi. Ro thoraks
didapatkan gambaran dalam batas normal, post terapi TBC.
Apakah komplikasi yang mungkin terjadi dalam pemberian anestesi pada pasien
tersebut ?
A. Pusing
B. Aspirasi
C. Broncho spasme
D. Hipoksemia
E. Hipertermi
IPAI_R2_0513
26. Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan tidak bisa kencing,
perut kembung, TD 160/90 mmHg, Nadi 98 x/mnt, Rontgen menunjukkan adanya
batu di kandung kemih sebesar telor bebek. Hasil laboratorium HB 12,3gr
%.gambaran EKG menujukkan irama VES. Puasa pasien sejak 6 jam yang lalu.
Keluarga menghendaki operasi (sectio alta) segera dilakukan.
IPAI_R2_0514
IPAI_R2_0515
28. Seorang laki-laki usia 36 th, dengan kondisi post operasi Appediktomy perforasi
dengan lapoarotomi, Dalam masa pemulihan didapatkan TD 130/80mmhg, ND
112Pasien RR 15x/mnt, kesadaran Composmentis, mengeluh nyeri pada daerah
operasi, luka operasi tidak ada perdarahan.
A. Kurangnya pengetahuan
B. Adanya kecemasan
C. Meningkatnya rasa takut
D. Gangguan rasa nyaman nyeri
E. Kebimbangan pengambilan keputusan
IPAI_R2_0516
IPAI_R2_0517
A. 20 – 50 cc/jam
B. 25 – 55 cc/jam
C. 30 – 60 cc/jam
D. 35 – 65 cc/jam
E. 40 – 70 cc/jam
IPAI_R2_0518
31. Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB 90 Kg, TB 150 Cm, dirawat dengan
suspect mammae, akan dilakukan simple mastektomy, dengan General anestesi,
setelah dilakukan deep extubation didapatkan wheezing(+), hypoksia, SpO2 75%,
sampai tidak ditemukan gerakan napas, .
A. Oedema paru
B. Broncho spasme
C. Dyspneu
D. Sumbatan jalan napas
E. Regurgitasi
IPAI_R2_0519
32. Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB 60 Kg, TB 155 Cm, dirawat dengan
suspect mammae, akan dilakukan simple mastektomy, dengan General anestesi,
Hasil Laboratorium HB 12,3 gr% Leukosyt 5600/mmk, Thrombosit 179.000/mmk,
Ht 37%. Thoraks`rongent dan gambaran EKG dalam batas normal.
A. 90 – 150 mg
B. 100 – 180 mg
C. 120 – 180 mg dosis propofol = 2-2,5 mg/kgBB
D. 120 – 200 mg
E. 140 – 200 mg
IPAI_R2_0520
33. Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB 60 Kg, TB 155 Cm, dirawat dengan
suspect mammae, akan dilakukan simple mastektomy, dengan General anestesi,
Hasil Laboratorium HB 12,3 gr% Leukosyt 5600/mmk, Thrombosit 179.000/mmk,
Ht 37%. Thoraks rongent dan gambaran EKG dalam batas normal.
A. 25 mg
B. 30 mg dosis atra = 0.5-0.6/kgbb
C. 35 mg
D. 40 mg
E. 45 mg
IPAI_R2_0521
34. Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB 60 Kg, TB 155 Cm, dirawat dengan
suspect mammae, akan dilakukan simple mastektomy, dengan General anestesi,
Hasil Laboratorium HB 12,3 gr% Leukosyt 5600/mmk, Thrombosit 179.000/mmk,
Ht 37%. Thoraks rongent dan gambaran EKG dalam batas normal.
A. 40 – 90 mg
B. 50 – 100 mg dosis pethidine = 1-2 mg/kgbb
C. 60 – 120 mg
D. 70 – 120 mg
E. 70 – 140 mg
IPAI_R2_0522
35. Seorang perempuan, usia 40 tahun, BB 60 Kg, TB 155 Cm, dirawat dengan
suspect mammae, akan dilakukan simple mastektomy, dengan General anestesi,
Hasil Laboratorium HB 12,3 gr% Leukosyt 5600/mmk, Thrombosit 179.000/mmk,
Ht 37%. Thoraks rongent dan gambaran EKG dalam batas normal. Post operatif
Hb 8 gr%.
36. Seorang laki-laki, usia 29 tahun, dengan HILR Dekstra, akan dilakukan operasi
elektif Hernioraphi, TD 120/70 mmhg, ND 72 x/mnt, afebris, BB 72 Kg, Riwayat
menderita astma, pemeriksaan laboratorium dan thoraks foto serta gambaran
EKG dalam batas normal.
IPAI_R2_0524
37. Seorang laki-laki, usia 29 tahun, dengan HILR Dekstra, akan dilakukan operasi
elektif Hernioraphi, TD 120/70 mmhg, ND 72 x/mnt, afebris, BB 72 Kg, Riwayat
menderita astma, pemeriksaan laboratorium dan thoraks foto serta gambaran
EKG dalam batas normal.
A. General Anestesi
B. Regional Block
C. Spinal Anestesi
D. Total Intravena Anestesi
E. Neuroleptic Anestesi
IPAI_R2_0525
38. Seorang laki-laki, usia 29 tahun, dengan HILR Dekstra, akan dilakukan operasi
elektif Hernioraphi, TD 120/70 mmhg, ND 72 x/mnt, afebris, BB 72 Kg, Riwayat
menderita astma, pemeriksaan laboratorium dan thoraks foto serta gambaran
EKG dalam batas normal. Pasien menolak untuk dilakukan teknik anestesi spinal.
Apakah komplikasi yang terjadi pada pasien bila dilakukan dengan teknik general
anestesi ?
A. Oedema paru
B. Broncho spasme
C. Regurgitasi
D. Prolong apneu
E. Gagal intubasi
IPAI_R2_0526
39. Laki-laki, 24 th, datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hr yang lalu demam TD 110/70 mmhg Nadi 98x/mnt Lab : Hb 13,2 gr%
leucocit 15.000/mmk riwayat asma, alergi dan penyakit jantung disangkal oleh
pasien. Diagnosa medis Appendicitis akute dan akan dilakukan operasi
Appendectomy cito.
A. ASA I
B. ASA II
C. ASA III
40. Laki-laki, 24 th, datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hr yang lalu, demam, TD 110/70 mmhg, Nadi 98x/mnt, Lab : Hb 13,2 gr%,
leucocit 15.000/mmk, Diagnosa medis Appendicitis akute dan akan dilakukan
operasi Appendectomy cito.
IPAI_R2_0527
A. General Anestesi
B. Spinal Anestesi
C. Neuroleptik Anestesi
D. Regional Block
E. TIVA
IPAI_R2_0528
41. Laki-laki, 24 th, datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hr yang lalu,suhu 390 C TD 110/70 mmhg, Nadi 98x/mnt, Lab : Hb 13,2 gr
%, leucocit 15.000/mmk, Diagnosa medis Appendicitis akut dan akan dilakukan
operasi Appendectomy cito.
Apakah jenis muscle relaksan yang tidak boleh diberikan pada pasien tersebut ?
A. Atracurium
B. Vecuronium
C. Succinil Coline
D. Rocuronium
E. Pancuronium
IPAI_R2_0529
42. Laki-laki, 24 th, datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan bawah
sejak 2 hr yang lalu, demam, TD 110/70 mmhg, Nadi 98x/mnt, Lab : Hb 13,2 gr%,
leucocit 15.000/mmk, Diagnosa medis Appendicitis dan akan dilakukan operasi
Appendectomy cito dengan spinal anestesi.
A. Hipotermia
B. Hipotensia
C. Hipertermia
D. Hipoventilasi
E. Hiperventilasi
IPAI_R2_0560
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9 2+2+1+2+2
E. 10
IPAI_R2_0561
44. Laki-laki, 65 th, datang ke UGD dengan keluhan pusing hebat, GCS 13, TD
165/95 mmhg, Nd 64X/mnt Hasil CT Scan didapatkan adanya perdarahan Intra
cerebral dan akan dilakukan craniotomy pro evakuasi perdarahan. Laboratorium:
Hb 12.5 gr%, Leucocit 12.500/mmk GDS 112 gr/dl, Ro Thoraks CTR 55%
A. ASA I
B. ASA II
C. ASA III E
D. ASA IV
E. ASA III
IPAI_R2_0562
45. Laki-laki, 65 th, datang ke UGD dengan keluhan pusing hebat, GCS 13, TD
165/95 mmhg, Nd 64X/mnt Hasil CT Scan didapatkan adanya perdarahan Intra
cerebral dan akan dilakukan craniotomy pro evakuasi perdarahan. Laboratorium:
Hb 12.5 gr%, Leucocit 12.500/mmk GDS 112 gr/dl, Ro Thoraks CTR 55%
Apakah teknik yang dapat kita gunakan untuk mempertahankan jalan napas
selama tindakan operasi pada pasien tersebut?
IPAI_R2_0563
46. Laki-laki, 65 th, datang ke UGD dengan keluhan pusing hebat, GCS 13, TD
165/95 mmhg, Nd 54X/mnt Hasil CT Scan didapatkan adanya perdarahan Intra
cerebral dan akan dilakukan craniotomy pro evakuasi perdarahan. Laboratorium:
Hb 12.5 gr%, Leucocit 12.500/mmk GDS 112 gr/dl, Ro Thoraks CTR 55%
IPAI_R2_0564
47. Laki-laki, 65 th, datang ke UGD dengan keluhan pusing hebat, GCS 13, TD
165/95 mmhg, Nd 64X/mnt Hasil CT Scan didapatkan adanya perdarahan Intra
cerebral dan akan dilakukan craniotomy pro evakuasi perdarahan. Laboratorium:
Hb 12.5 gr%, Leucocit 12.500/mmk GDS 112 gr/dl, Ro Thoraks CTR 55%
Apakah Volateil Agent yang dapat kita gunakan untuk pasien diatas?
IPAI_R2_0565
48. Laki-laki, 65 th, datang ke UGD dengan keluhan pusing hebat,muntah proyektil,
GCS 13, TD 165/95 mmhg, Nd 54X/mnt Hasil CT Scan didapatkan adanya
perdarahan Intra cerebral dan akan dilakukan craniotomy pro evakuasi
perdarahan. Laboratorium: Hb 12.5 gr%, Leucocit 12.500/mmk GDS 112 gr/dl, Ro
Thoraks CTR 55%
A. TIK meningkat
B. TIK menurun
C. TIK Normal
D. TIK tidak stabil
E. TIK stabil
IPAI_R2_0566
49. Perempuan, 16 th, datang di Poli THT dengan diagnosa Tonsilitis kronis dan akan
dilakukan tonsilektomy elektif dengan general anestesi. TD 110/70 mmhg, ND 78
x/mnt, afebris, hasil laboratorium dan rongent thorak dalam batas normal.
A. Pemeriksaan Laboratorium
B. Informed concent
C. Penilaian tanda-tanda vital
IPAI_R2_0567
50. Perempuan, 16 th, datang di Poli THT dengan diagnosa Tonsilitis kronis dan akan
dilakukan tonsilektomy elektif dengan general anestesi.BB 50 kg, TD 110/70
mmhg, hasil Lab HB 13,5 gr%, Leucocit 6.500/mmk, Ht 46 Trombocit 189.000.
A. 1-2 mg/kgBB
B. 1-1.5 mg/kgBB
C. 2-2.5 mg/kgBB
D. 1.5-2 mg/kgBB
E. 1.5-2.5 mg/kgBB
IPAI_R2_0568
51. Perempuan, 16 th, datang di Poli THT dengan diagnosa Tonsilitis kronis dan akan
dilakukan tonsilektomy elektif dengan general anestesi .BB 50 kg, TD 110/70
mmhg, hasil Lab HB 13,5 gr%, Leucocit 6.500/mmk, Ht 46 Trombocit 189.000.
A. 6 jam
B. 4 jam
C. 2 jam
D. 3 j!m
E. 5 jam
IPAI_R2_0569
52. Perempuan, 16 th, datang di Poli THT dengan diagnosa Tonsilitis kronis dan akan
dilakukan tonsilektomy elektif dengan general anestesi .BB 50 kg, TD 110/70
mmhg, hasil Lab HB 13,5 gr%, Leucocit 6.500/mmk, Ht 46 Trombocit 189.000.
Thoraks foto dalam batas normal.
A. General Anestesi
B. Spinal Anestesi
C. Neuroleptic Anestesi
D. Regional Block
E. Lokal Anestesi
IPAI_R2_0570
A. 4 liter/menit
B. 5 liter/menit
C. 6 liter/menit (source : gedhe mangku, halaman 241)
D. 7 liter/menit
E. 3 liter/menit
IPAI_R2_0571
Apakah tindakan yang dapat kita lakukan pada pasien tersebut diatas?
IPAI_R2_0572
55. Laki-laki, 40 th, datang ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas, tiba-
tiba tidak sadar dan terjadi henti napas dan henti jantung. Tidak ditemukan
riwayat penyakit jantung dan penyakit lainnya,
Bagaimana urutan Bantuan Hidup Dasar yang dapat kita berikan pada pasien
tersebut menurut AHA 2010?
IPAI_R2_0573
56. Anak laki-laki, 5 th, datang ke OK akan dilakukan operasi herniotomy dengan
general anestesi, menggunakan sistem Mafleson F (Jackson Rees), pemeriksaan
laboratorium dan rongent thoraks dalam batas normal.
IPAI_R2_0574
A. PRC 330 cc
Jumlah PRC = (Hb target – Hb saat ini) x BB x 3
B. Whole Blood 330 cc
= (10 – 8) x 55 x 3
C. PRC 660 cc
= 330 cc
D. PRC 440 cc
F. PRC 550 cc
IPAI_R2_0575
Apakah teknik anestesi yang menjadi pilihan pertama bila Hb pasien sudah
mencapai 10 gr%?
IPAI_R2_0576
59. Perempuan, 35 th, sedang dilakukan operasi laparatomy kiste ovarium, tiba-tiba
pasien menggigil, TD 120/70 mmhg, ND 76x/mnt, BB 55 Kg, Ro Thoraks CTR
<50 %, Hasil Lab Hb 8,1gr%, Leucocit 7.100/mmk, Ht 39%, Thrombocit 189.000.
Apakah usaha yang bisa kita lakukan untuk mengatasi keluhan pasien diatas?
IPAI_R2_0577
IPAI_R2_0578
61. Perempuan,26 th, datang ke OK akan dilakukan operasi Exterpasi biopsi dalam
Narkose umum, TD 110/70 mmhg, ND 74X/mnt, Laboratorium dan Ro Thoraks
dalam batas normal. BB 50 Kg
Berapa besar Tidal volume yg diberikan untuk pasien tersebut bila menggunakan
ventilasi mekanik?
A. 400-600 TV = 8 – 12ml/kgBB
B. 400-700
C. 500-700
D. 400-700
E. 300-700
IPAI_R2_0579
A. 4
B. 5 usia/4 + 4 = 6/4 + 4 = 1.5 + 4 = 5.5
C. 5.5
D. 6
E. 7
IPAI_R2_0580
Berapa dosis Atracurium yang dapat diberikan untuk intubasi pada pasien diatas?
IPAI_R2_0581
Berapa banyak cairan yang dibutuhkan untuk mengganti puasa pada pasien
diatas?
IPAI_R2_0582
A. 5
B. 6
C. 7 1+1+2+2+1
D. 8
E. 9
IPAI_R2_0583
66. Laki-laki,45 th, datang ke UGD, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas dan
terbentur di kepala, mengantuk dapat buka mata bila dipanggil, dan menjawab
bila ditanya lalu tidur lagi, pergerakan tangan dan kaki dapat mengikuti perintah.
IPAI_R2_0584
Apakah muscle relaksan yang menjadi pilihan pertama untuk pasien tersebut ?
A. Vecuronium
B. Gallamin
C. Atracurium
D. Vancuronium
E. Succinil choline
IPAI_R2_0585
A. 1000 cc 10 – 7 = 3gr%
B. 1200 cc 3gr% x 60kg x 6 = 1080 cc
C. 880 cc
D. 1080 cc
E. 980 cc
IPAI_R2_0586
70. Laki-laki, 12 th, datang di RR pasca operasi Appendectomy dalam Narkose umum
dengan intubasi, didapatkan napas stridor, SpO2 97% TD 115/65 mmhg, ND 97
X/mnt, Kesadaran somnolent.
Apakah yang dapat dilakukan untuk mengatasi stridor akibat dari oedema laring?
A. Extensi kepala
B. Pasang Mayo (OPA)
C. Suction
D. Kolaborasi untuk pemberian injeksi adrenalin
E. Kolaborasi untuk pemberian injeksi Kortiko steroid (ex : dexamethasone)
IPAI_R2_0588
71. Perempuan, 34 th, sedang dilakukan operasi Laparatomy Kiste Ovarium, tiba-tiba
menggigil, TD 123/73 mmhg, ND 92 X/mnt, SpO2 100%,
A. Hentikan operasi
B. Beri selimut hangat pada seluruh tubuh pasien
C. Berikan minum hangat
D. Kolaborasi pemberian injeksi pethidine 10-20 mg
E. Kolaborasi pemberian injeksi kortiko steroid
IPAI_R2_0589
IPAI_R2_0590
73. Perempuan, 75 Th, datang ke UGD dengan keluhan sesak berat, TD 110/70
mmhg, ND 92x/mnt, RR 32 X/mnt, hasil AGD menujukkan Acidosis metabolik
kompensasi Respiratorik, dan akan dirawat di ICU.
IPAI_R2_0591
IPAI_R2_0592
Apakah resiko yang harus kita pikirkan dalam pemberian anestesi pada pasien
diatas ?
IPAI_R2_0593
IPAI_R2_0594
Apakah teknik ekstubasi yang dapat dilakukan untuk pengakiran anestesi pada
pasien tersebut ?
A. Ekstubasi Dalam
B. Ekstubasi Sadar
C. Ekstubasi Setengah Sadar
D. Ekstubasi secara cepat
E. Tunggu pasien ekstubasi sendiri
IPAI_R2_0595
A. Observasi di RR
B. Pindah ke ICU
C. Pindah ke Ruang Perawatan
D. Tunggu pasien sampai sadar
E. Observasi di HCU
IPAI_R2_0596
Berapa dosis muscle relaxan yang dapat diberikan pada pasien tersebut bila
menggunakan Vecuronium?
IPAI_R2_0597
A. 150 – 300 mg
B. 00 – 400 mg
C. 250 – 500 mg
D. 165 – 385 mg
E. 165 – 250 mg
IPAI_R2_0598
81. Laki-laki, 3 th, datang ke Ok dengan keluhan tidak bisa BAK karena femosis, akan
dilakukan cirkumsisi dalam Narkose Umum BB 20 Kg, Pemeriksaan laboratorium
dan foto rongent dalam batas normal.
Apakah teknik anestesi yang dapat di lakukan sebagai analgetik pasca operasi?
A. Spinal analgesia
B. ILA
C. Caudal analgesia
D. Epidural analgesia
E. Regional block
IPAI_R2_0599
82. Laki-laki, 3 th, datang ke Ok dengan keluhan tidak bisa BAK karena femosis, akan
dilakukan cirkumsisi dalam Narkose Umum BB 20 Kg, pemeriksaan laboratorium
dan foto rongent thoraks dalam batas normal.
Berapakah dosis Phetidine yang dapat diberikan untuk induksi pada pasie diatas?
A. 20 – 40 mg
B. 15 – 30 mg
C. 25 – 35 mg
D. 30 – 50 mg
E. 25 – 45 mg
IPAI_R2_0600
A. 600 ml
B. 650 ml
C. 700 ml
D. 750 ml (3xjumlah perdarahan)
E. 800 ml
IPAI_R2_0601
84. Perempuan, 23 th, datang ke OK akan dilakukan operasi Exterpasi FAM dekstra,
dalam Narkose Umum ( TIVA), BB 50 Kg, TD 110/70 mmhg, ND 75 x/mnt, Hasil
Lab Hb 13.5 gr%, Leucocit 6.500 /mm3 Ht 35%, Thrombosit 205.000/mm 3 , Ro
Thoraks Normal Chest.
Berapakah dosis ketamine yang dapat kita berikan pada pasien tersebut untuk
induksi?
A. 30 – 50 mg
B. 45 – 70 mg
C. 50 – 70 mg
D. 30 – 65 mg
E. 50 – 100 mg
IPAI_R2_0602
Apakah teknik anestesi yang menjadi pilihan pertama untuk pasien diatas?
A. General Anestesi
B. Neuroleptik Anestesi
C. TIVA
D. Spinal Analgesia
E. Regional Block
IPAI_R2_0603
IPAI_R2_0604
A. 60 % = 6 l
B. 70 % = 7 l
C. 80 %
D. 90 % = 9 l
E. 100 % = 10 l
IPAI_R2_0605
Berapakah kadar oksigen yang kita berikan kepada pasien tersebut diatas ?
A. 25 %
B. 30 %
C. 35 %
D. 40 %
E. 50 %
IPAI_R2_0606
89. Seorang laki-laki dewasa usia 32 tahuin mengeluh benjolan di Poplitea sebesar
telor angsa, dirawat di Bangsal Bougenvile dengan diagnosa Ganglion poplitea,
Puasa 10 jam yang lalu, TD 90/60 mmhg, nadi 120 x/menit. menghendaki saat
operasi tetap sadar, inform concent lengkap
Apakah teknik anestesi yang yang dapat dilakukan pada pasien tersebut?
90. Seorang laki-laki umur 68 tahun dirawat di Ruang Bedah dengan diagnosa HIL
dekstra, Tidak makan minum 6 jam yang lalu, TD 90/60 mmhg, nadi 100 x/menit,
RR 20 x/ menit, merasakan sakit di bagian perut, dilakukan pembedahan dengan
operasi cito malam hari.
IPAI_R2_0608
91. Seorang laki-laki umur 30 tahun dengan diagnosa Hidrocel Dekstra , dilakukan
anestesi spinal, TD 80/60 mmhg, nadi 80 x/menit, Saturasi oksigen 96 vol %,
terjadi mual dan muntah. Tidak ada manipulasi operasi
Apakan tindakan keperawatan intra anestesi yang dapat diberikan pada pasien
tersebut?
IPAI_R2_0609
92. Seorang perempuan umur 29 tahun diagnosa FAM Dekstra, Puasa 6 jam yang
lalu, TD 110/70 mmhg, nadi 80 x/menit. laboratorim Hb. 14 gr/dl, Saturasi Oksigen
99 %. Pasien dilakukan pembedahan, riwayat astma 2 mgg yang lalu, riwayat
allergi telor.
IPAI_R2_0610
93. Seorang perempuan umur 29 tahun diagnosa FAM Sinistra sebesar kedelai,
akan dilakukan opersi ODS, BB. 80 kg, Puasa 8 jam dari rumah, TD 110/70
Apakah obat induksi anestesi yang dapat diberikan pada pasien tersebut?
A. Penthotal 2- 5 mg/kg BB
B. Propofol 160 mg,
C. Ketamine 160 mg
D. Midazolam 50 mg
E. Fentanyl 80 M eq.
IPAI_R2_0611
94. Seorang perempuan umur 76 tahun dengan diagnosa Suspek Ca. Rekti , pasien
mengeluhkan sakit di di Rektumnya. Puasa 6 jam yang lalu, TD 170/70 mmhg,
nadi 98 x/menit. laboratorim Hb. 10 gr/dl, Pasien dilakukan biopsi di poliklinik
kanker dengan anestesi Umum dengan TIVA,
A. Morphin 0,5 – 1 mg
B. Ketorolac 60 mg
C. Dizepam 10 mg
D. Tramadol 200 mg
E. Ketamin 2-4 mg/Kg BB
IPAI_R2_0612
95. Seorang perempuan umur 76 tahun, dengan diagnosa Suspek Ca. Uteri , Puasa
6 jam yang lalu, TD 140/70 mmhg, nadi 80 x/menit. laboratorim Hb. 10 gr/dl,
pasien dilakukan tindakan operasi hystrektomi, dengan keluan sering nyeri
reumatik di lumbal 2-3, Ro/ osteofit dengan post fisioterapi dan sudah membaik.
IPAI_R2_0613
96. Seorang perempuan umur 76 tahun, post operasi hystrektomi dengan General
anestesi, di Ruang pulih didapat data TD 140/70 mmhg, nadi 104 x/menit. Saat
intra anestesi banyak manipulasi operasi operasi, relaksasi cukup, post ektubasi
Respirasi baik, belum sadar
IPAI_R2_0614
97. Seorang perempuan umur 76 tahun, dengan diagnosa Suspek Ca. Rekti , TD
140/70 mmhg, nadi 80 x/menit. Ro. Thorak Pulmo dbn, Cor, cardiomegali, lab Hb.
11,2 %, tidak ada riwayat allergi.Gambaran EKG ada VPB, pasien mium 4 jam
yang lalu.
IPAI_R2_0615
98. Seorang perempuan umur 76 tahun, akan dilakukan operasi biopsi, diagnosa
Suspek Ca. Rekti , TD 140/70 mmhg, nadi 80 x/menit. Ro. Thorak Pulmo dbn,
Cor, cardiomegali, lab Hb. 11,2 %, tidak ada riwayat allergi. Gambaran EKG ada
VPB, pasien mium 4 jam yang lalu.
A. ASA I
B. ASA II
C. ASA III
D. ASA III A
E. ASA IV
IPAI_R2_0616
99. Pasien Umur 49 tahun setelah operasi Laparotomi eksplorasi, Dx. Appendicitis
perforasi dengan Sepsis, perut distansi, TD. 160/80 mmhg, Respirasi 24 x /menit,
Nadi 120 x/menit. Suhu 39 derajat C. Pasien dilakuakan laparotomy dengan
General Anestesi.
IPAI_R2_0617
100. Seorang laki-laki umur 49 tahun, Dx. Sepsis, pasien terpasang masuk ke ICU,
dokter ICU terpasang Ventilator Mekanik, TD. 160/80 mmhg, Respirasi 16 x
/menit, Nadi 120.x/menit. Suhu 39 derajat C, kondisi menuju sepsis syok. Saturasi
Oksigen 89 %.
Apakah tindakan perawat anestesi yang dapat diberikan pada pasien tersebut? :
IPAI_R2_05231
IPAI_R2_0522
102. Seorang Perempuan umur 25 tahun, berat badan 90 kg, dengan diagnose:
Struma, Hasil Lab: darah lengkap normal, Tekanan Darah 130/70 mmhg,
Respirasi rate 16x/mnt, Nadi 88x/mnt, direncanakan operasi elektif strumektomi.
IPAI_R2_0523
103. Seorang perempuan, umur 25 tahun, berat badan 110 kg, Tinggi badan 165 cm,
dengan diagnose: Struma, Hasil Lab: darah lengkap normal, Tekanan Darah
130/70 mmhg, Nadi 88x/mnt, direncanakan operasi elektif strumektomi.
IPAI_R2_0524
104. Seorang perempuan, umur 25 tahun, berat badan 110 kg, Tinggi badan 165 cm,
dengan diagnose: Struma, Hasil Lab: darah lengkap normal, Tekanan Darah
130/70 mmhg, Nadi 88x/mnt, direncanakan operasi elektif strumektomi.
IPAI_R2_0525
105. Seorang perempuan umur 40 tahun, G2P1A0, Datang ke IGD dengan muntah-
muntah 8x, diare(-),KPD 4 jam, Tekanan Darah 180/100, Nadi 90x/mnt,
RR:18x/mnt, Odema kaki (+),kejang (-) Hasil lab darah lengkap : Normal, lab
urine:+++, Hasil pemeriksaan dokter Obsgin:Pre eklamsi berat, Fetal
Compromise,DKP, direncanakan SC emergency.
A. Pasien tidur miring kiri, pasang invus D5% ,berikan O2 canule 2-3 l/mnt.
IPAI_R2_0526
106. Seorang perempuan umur 40 tahun, G2P1A0, Datang ke IGD dengan muntah-
muntah 8x, diare(-), Berat Badan 85 kg, Tingi badan: 140 cm, KPD 4 jam,
Tekanan Darah 180/100, Nadi 90x/mnt, RR:18x/mnt, Odema kaki (+),kejang (-)
Hasil lab darah lengkap : Normal, lab urine: protein +++, Hasil pemeriksaan
dokter Obsgin:Pre eklamsi berat Fetal Compromise,DKP, direncanakan SC
emergency.
IPAI_R2_0527
107. Seorang perempuan umur 40 tahun, G2P1A0, Datang ke IGD dengan muntah-
muntah 8x, diare(-), Berat Badan 85 kg, Tingi badan: 140 cm, KPD 4 jam,
Tekanan Darah 180/100, Nadi 90x/mnt, RR:18x/mnt, Odema kaki (+), kejang (-),
Hasil lab darah lengkap : Normal, lab urine: protein +++, Hasil pemeriksaan
dokter Obsgin:Pre eklamsi berat (PEB), Fetal Compromise,DKP, direncanakan
SC emergency.
Hasil pemeriksaan apakah yang mendukung diagnose PEB pada kasus diatas?
IPAI_R2_0528
108. Seorang anak umur 4 tahun, diagnose: appendicitis acut perforasi dan
direncanakan laparatomy emergency. pemeriksaan didapatkan data: BB; 16 kg,
Nadi 100x/mnt, Tinggi Badan :110 cm, Respirasi Rate: 20x/mnt, minum terakhir 2
jam yang lalu akan dilakukan Intubasi.
IPAI_R2_0529
109. Seorang anak umur 4 tahun, diagnose: appendicitis acut perforasi dan
direncanakan laparatomy emergency. pemeriksaan didapatkan data: BB; 16 kg,
Nadi 100x/mnt, Tinggi Badan :110 cm, Respirasi Rate: 20x/mnt, minum terakhir 2
jam yang lalu akan dilakukan Intubasi.
A. 14 + usia / 4
B. 12+ usia / 4
C. 8 + usia / 4
D. 6 + usia / 6
E. 4 + Usia / 4.
IPAI_R2_0530
111. Pasien anak umur 4 tahun, diagnose: appendicitis acut perforasi dan
direncanakan laparatomy emergency. pemeriksaan perawat anesthesia
didapatkan data: Berat Badan; 16 kg, Nadi 100x/mnt, Tinggi Badan :110 cm,
Respirasi Rate: 20x/mnt, Suhu: 38,5 C ,minum terakhir 2 jam yang lalu.
A. Isoflurane.
B. Etrane.
C. Sevoflurane
D. Halothan.
E. Ether.
IPAI_R2_0531
112. Seorang laki laki umur 20 tahun,pre operasi hernia repair, terpasang infuse
RL, di ruang persiapan operasi dokter bedah memberikan profilaksis antibiotika
ceftriaxon 1000mg intra vena, 3 menit kemudian tiba-tiba pasien gelisah,
kesadaran menurun, keringat dingin, Tekanan Darah 65/40 mmhg, Nadi 30
x/mnt, sianosis.
IPAI_R2_0532
113. Seorang laki laki umur 20 tahun, pre operasi hernia repair, terpasang infuse
RL, di ruang persiapan operasi dokter bedah memberikan antibiotika ceftriaxon
1000 mg intra vena, 3 menit kemudian tiba-tiba pasien gelisah, kesadaran
menurun, keringat dingin, Tekanan Darah 65/40 mmhg, Nadi 30 x/mnt, sianosis.
A. Neurogenic syok
B. Anafilaktik syok
C. Hypovolemik syok
D. Cardiogenik syok
E. Septik syok
IPAI_R2_0533
114. Seorang perempuan umur 65 tahun, dengan diagnose Fraktur femur sinistra
terbuka, Tekanan Darah 65/40 mmhg, Nadi 120x/mnt, Lab darah: Hb 6%, ECG:
VES bigemini. Dokter bedah merencanakan ORIF.
Berdasar status fisik pasien pra anastesia kasus diatas termasuk klasifikasi
ASA?
A. ASA 1
B. ASA 2
C. ASA 3
D. ASA 4
E. ASA 5
IPAI_R2_0534
115. Seorang laki laki umur 38 tahun, direncanakan operasi katarak IOL dengan
General anesthesia. pemeriksaan Tekanan Darah 98/65 mmhg, Nadi 78x/mnt,
Respirasi rate : 18x/mnt, Riwayat Asma bronchiale(+), Lab darah lengkap: normal
ECG: normal sinus rytem.
IPAI_R2_0535
116. Seorang laki laki umur 38 tahun, direncanakan operasi katarak (EKEK)
dengan General anesthesia. Dari pemeriksaan perawat didapatkan data: tinggi
badan 170 cm, berat badan 65 kg, Riwayat Asma bronchiale(+), Lab darah
lengkap: normal ECG: normal sinus rytem..
IPAI_R2_0536
117. Seorang Perempuan umur 40 tahun, berat badan 60 kg, Tinggi badan 165
cm, dengan diagnose: abses mamae , Hasil Lab: AL: 12.000 Tekanan Darah
100/70 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt, Nadi 98x/mnt, Suhu: 38°C.
A. ASA 1
B. ASA 2
C. ASA 3
E. ASA 4
D. ASA 5
IPAI_R2_0537
118. Seorang laki laki 23 tahun, terpasang invus RL, intra operatif ORIF femur
dektra spinal anestesi dengan Bupivacain 0,5%, pasien mengeluh kedinginan
dan mengigil.
IPAI_R2_0538
119. Seorang laki laki 53 tahun, terpasang invus RL 20 tts/mnt, intra operatif ORIF
femur dektra spinal anestesi dengan Bupivacain 0,5%, Tekanan Darah 80/55
mmhg, Nadi 108x/mnt, perdarahan di tabung mesin suction 300cc.
120. Seorang laki laki 23 tahun, dengan keluan Hernia Scrotalis terpasang invus
RL, Tekanan Darah 100/50 mmhg, Nadi 88x/mnt, dilakukan spinal anestesi
dengan bupivacain 0,5% (berat jenis 1.005) untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Berdasarkan berat jenis obat spinal anestesi yang digunakan, termasuk jenis
obat apakah yang digunakan pada kasus diatas?
A. Hypobaric
B. Hyperbaric
C. Isobaric
D. Barisitas
E. Barbotase
IPAI_R2_0540
121. Seorang perempuan umur 20 tahun, post op secio cesaria di ruang RR,
Tekanan Darah 100/55 mmhg, Nadi 76x/mnt, setelah 10 menit di ruang
pemulihan ketika dilakukan pengukuran bromage scale pasien baru bisa
menggerakkan jari-jari kaki.
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
IPAI_R2_0542
123. Pasien anak umur 6,5 tahun, post op tonsilektomi, general anestesi intubasi
endotracheal dengan recofol, fentanil, atracurium dan maintenance dengan O2:
N2O: Sevoflurane. Pasien dilakukan observasi di ruang pemulihan dan
didapatkan data: pasien masih tidur, respirasi rate 6-8x/mnt, nadi 60x/mnt, SPO2
75-85%, kuku cyanosis, pupil myosis.
IPAI_R2_0543
124. Seorang anak umur 6,5 tahun, post op tonsilektomi, general anestesi
intubasi endotracheal dengan recofol, fentanil, atracurium dan maintenance
dengan O2: N2O: Sevoflurane. Pasien dilakukan observasi di ruang pemulihan
dan didapatkan data: pasien masih tidur, respirasi rate 6-8x/mnt, nadi 60x/mnt,
SPO2 75-85%, kuku cyanosis, pupil myosis.
A. Neostigmine
B. Aminopilin
C. Sulfas atropin
D. Naloxon
E. Dexametason
125. Pasien anak umur 6,5 tahun, Berat Badan 35 kg, post op tonsilektomi,
general anestesi intubasi endotracheal dengan recofol, fentanil, atracurium
dan maintenance dengan O2: N2O: Sevoflurane. Pasien dilakukan observasi di
ruang pemulihan dan didapatkan data: pasien masih tidur, respirasi rate 6-
8x/mnt, nadi 60x/mnt, SPO2 75-85%, kuku cyanosis, pupil myosis.
IPAI_R2_0545
126. Seorang laki laki umur 20 tahun, dokter bedah merencanakan ORIF fraktur
clavicula, dari pengkajian didapatkan data: Berat Badan 60 kg, Tinggi Badan 176
cm, Tekanan Darah 110/60 mmhg, Nadi 68x/mnt.
A. 25 mg
B. 30 mg
C. 36 mg
D. 40 mg
E. 46 mg
IPAI_R2_0546
127. Seorang Perempuan umur 45 tahun, Tekanan Darah 110/60 mmhg, nadi
78x/mnt, RRb16x/mnt, post operasi lumpektomi tumor mamae dektra general
anestesi TIVA dengan recofol, ketamin, fenanil, diberikan antiemetic
metoclopramide dan ananlgetika ketorolac 30 mg . Setelah 20 menit di ruang
pulih pasien bangun, mangamuk dan teriak-teriak.
IPAI_R2_0547
IPAI_R2_0548
129. Seorang Perempuan umur 45 tahun, dengan tumor sub mandibula, Hasil Lab:
darah lengkap normal, Tekanan Darah 120/70 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt,
Nadi 88x/mnt, general anestesi intubasi. Premed fentanil 50mcg, induksi recofol
100mg, fasilitisasi intubasi atracurium 5mg dan sucinilcolin 75mg.
IPAI_R2_0549
130. Seorang Perempuan umur 45 tahun, berat badan 90 kg, Tinggi badan 165
cm, dengan post operasi mastektomi general anestesi intubasi dengan fentanil,
recofol, musculorelaxan atracurium dan maintenance O2:N2O:sevoflurane. Tiba
ruang pemulihan pasien belum sadar, stridor (+), Tekanan Darah 130/70 mmhg,
Respirasi rate 20x/mnt, Nadi 108x/mnt,SPO2 85%.
IPAI_R2_0550
131. Seorang Perempuan umur 45 tahun, dengan post operasi mastektomi general
anestesi intubasi dengan fentanil, recofol, musculorelaxan atracurium dan
IPAI_R2_0551
132. Seorang Perempuan umur 55 tahun, dengan Apendicitis kronis, Hasil Lab:
darah lengkap normal, Tekanan Darah 160/100 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt,
Nadi 88x/mnt, riwayat hypertensi (+),puasa 8 jam, konsul internist pasien
mendapatkan nifedipin 10 mg. Direncanakan operasi elektif apendiktomi.
A. Anjurkan tetap minum obat anti hypertensi maksimal 2 jam sebelum operasi.
B. Stop obat anti hypertensi selama pasien puasa.
C. Berikan obat anti hypertensi di kamar operasi.
D. Berikan premedikasi di meja operasi
E. Obat anti hypertensi diberikan 8 jam sebelum operasi
IPAI_R2_0552
133. Seorang Perempuan umur 35 tahun, dengan Apendicitis, Data Post operatif di
ruang RR: pasien tertidur, membuka mata kalau dipanggil, hanya mampu
menggerakkan ke 2 tangan, SPO2 92% dengan O2 canule 4 l/mnt, nafas
dangkal, Tekanan Darah 95/50mmhg.
A. 2
B. 3
C. 4
D. 6
E. 8
IPAI_R2_0553
134. Seorang Perempuan umur 35 tahun dengan diagnose: Apendicitis, Data Post
operatif setelah 20 menit di ruang RR: pasien sadar,orietasi baik, SPO2 100%,
tidak cyanosis, bisa menggerakkan tangan kaki, respirasi rate 16x/mnt, mampu
untuk batuk, Tekanan Darah 110/60 mmhg.
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
IPAI_R2_0554
135. Seorang laki laki umur 22 tahun, dengan Hernia scrotalis ireponibel,
terpasang invus RL, dilakukan hernia repair spinal anestesi dengan sedasi
midazolam 5 mg. Intra operatif ketika dokter bedah melakukan manipulasi di
scrotum tiba tiba bradi cardi, nadi 35x/mnt, TD 90/60 mmhg, pasien gelisah.
A. Kekurangan cairan.
B. Efek samping obat spinal anestesi
C. Vagal reflek
D. Puasa terlalu lama
E. Efek midazolam
IPAI_R2_0555
136. Seorang laki laki umur 22 tahun, dengan Hernia scrotalis ireponibel dilakukan
hernia repair spinal anestesi dengan sedasi midazolam 5 mg. Intra operatif
ketika dokter bedah melakukan manipulasi di scrotum tiba tiba bradi cardi, nadi
35x/mnt, Tekanan Darah 100/60 mmhg, pasien gelisah.
IPAI_R2_0556
IPAI_R2_0557
A. 960 cc
B. 1100 cc
C. 1220 cc
D. 1250 cc
E. 1320 cc
IPAI_R2_0558
139. Seorang perempuan umur 20 tahun, post op secio cesaria di ruang RR,
Tekanan Darah 100/55 mmhg, Nadi 76x/mnt, setelah 60 menit di ruang
pemulihan ketika dilakukan pengukuran bromage scale pasien pasien bisa
mengangkat dan menggerakkan kaki flexi ekstensi .
A. 3
B. 2
C. 1
D. 0
E. 4
IPAI_R2_0559
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
IPAI_R2_0560
A. 9
B. 6
C. 5
D. 3
E. 1
IPAI_R2_0561
142. Seorang Perempuan umur 25 tahun, berat badan 110 kg, Tinggi badan 165
cm, dengan diagnose: Struma, Hasil Lab: darah lengkap normal, Tekanan Darah
130/70 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt, Nadi 88x/mnt, direncanakan operasi
elektif strumektomi.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
IPAI_R2_0562
143. Seorang laki-laki umur 20 tahun, post orif clavicula dengan general anestesi
intubasi. Pengkajian di ruang pemulihan didapatkan data: Tekanan darah 120/70
mmhg, Nadi 110x/mnt, Respirasi 22x/mnt, nafas dangkal, pasien masih tidur
dalam, gurgling (+), cyanosis (+), SPO2 85%.
IPAI_R2_0563
144. Seorang Perempuan umur 28 tahun, diagnose: Tumor mamae, Hasil Lab:
darah lengkap normal, Tekanan Darah 130/70 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt,
Nadi 88x/mnt , terpasang invus RL 30 tts/mnt dilakukan lumpektomi dengan
General anestesi face mask, induksi recofol 100mg. Intra operatif maintenance
A. Analgetika kurang
B. Kurang cairan
C. Sedasi kurang.
D. Kelebihan cairan
E. Fresh gas flow kurang
IPAI_R2_0564
IPAI_R2_0565
146. Seorang laki-laki umur 28 tahun, berat badan 60 kg, Tinggi badan 165 cm,
dengan diagnose: Fraktur radius, Hasil Lab: darah lengkap normal, puasa 8 jam,
Tekanan darah 110/70 mmhg, Respirasi rate 16x/mnt, Nadi 68x/mnt , terpasang
invus RL 20 tts/mnt dilakukan Orif dengan General anestesi LMA, Premed :
fentanil 75 mcg, midazolam 5 mg, induksi recofol 120mg. Intra operatif
maintenance O2 2L:N2O:2L: halotan 1,5 vol%, 30 menit setelah dilakukan
sayatan oleh dokter bedah data pasien: Tekanan Darah 100/50 mmhg, nadi
130x/mnt, nafas spontan dan dalam, SPO2 98%
A. Analgetika kurang.
B. Sedasi kurang.
C. Kelebihan cairan.
D. Fresh gas flow terlalu tinggi.
E. Kurang cairan.
IPAI_R2_0566
Persiapan anestesi apa saja yang harus disiapkan untuk kasus tersebut ?
A. Set caudal anestesi, set general anestesi, mapelson T, face mask nomor 0,
nomor 1, Endotracheal tube nomor 3 , 3.5, 4
B. Set caudal anestesi, set general anestesi dengan mapelson T, face mask
nomor nomor 2, nomor 3, Endotracheal tube nomor 3,5 4, 4.5
C. Set caudal anestesi, set general anestesi dengan mapelson T, face mask
nomor 2, nomor 3, Endotracheal tube nomor 3,5 4, 4.5
D. Set caudal anestesi, set general anestesi dengan mapelson T, face mask
nomor3, nomor 4 Endotracheal tube nomor 4, 4.5, 5
E. Set caudal anestesi, set general anestesi dengan mapelson T, face mask
nomor 4, nomor 5 Endotracheal tube nomor 4, 4.5, 5
IPAI_R2_0567
148. Seorang anak laki-laki umur 12 tahun, jatuh dari atas tangga, Tekanan darah
100/50 mmhg, Nadi 100x/mnt, TB 140 cm, BB 35 kg, riwayat asma(+) diagnose
fraktur femur terbuka, dokter bedah merencanakan ORIF emergency, hasil
laboraturium darah: normal, makan minum terkhir 6 jam yang lalu, riwayat
pingsan(-), muntah (+), pusing(+) terpasang invus RL 14tts/mnt.
Pilihan obat anestesi apa saja yang ideal dipersiapkan untuk kasus diatas ?
IPAI_R2_0568
IPAI_R2_0569
150. Seorang perempuan usia 30 tahun,intra operatif Secio cesaria dengan spinal
anestesi, invus RL 30 tts/mnt, Tekanan darah 110/50 mmhg, Nadi 90x/mnt,
respirasi 18x/mnt, SPO2 99%. Setelah 5 menit bayi lahir tiba-tiba pasien gelisah,
mengeluh sesak nafas, tekanan darah 80/40 mmhg, nadi 130x/mnt, SPO2 94%,
jumlah perdarahan 200 cc.
IPAI_R2_0570
151. Seorang perempuan umur 30 tahun, berat badan 50 kg, TB 160 cm, intra
operatif ORIF fraktur humeri dengan general anestesi intubasi, nafas control
dengan musculo relaxan rocuronium 30 mg.
Bagaimana mengatur ventilator intra anestesi tidal volume ( TV) dan inspirasi
ekspirasi (I:E) untuk pasien tersebut ?
IPAI_R2_0571
152. Seorang perempuan umur 33 tahun post operasi Secio cesaria dengan PEB
spinal anestesi, hasil laboraturium pre operasi GDS : 120, riwayat makan minum
A. Cek laboraturium GDS cyto, berikan epedrin 10 mg, ganti invus dengan D5%
B. Berikan bolus dektrose 40%, guyur cairan invus, cek GDS cyto.
C. Ganti invus dengan Haes 6%, berikan epedrin 10 mg,cek GDS cyto
D. Cek laboraturium GDS cyto, guyur cairan invus, berikan epedrin 10 mg
E. Berikan epedrin 10 mg, cek GDS cyto, ganti invus dengan Haes 6%
IPAI_R2_0572
Apa yang segera dipersiapkan jika pasien tersebut akan dilakukan tindakan
laparatomi ?
IPAI_R2_0573
154. Seorang laki laki umur 20 tahun, dokter bedah merencanakan ORIF fraktur
clavicula, dari pengkajian didapatkan data Berat Badan 60 kg, Tinggi Badan 176
cm, Tekanan Darah 110/60 mmhg, Nadi 68x/mnt.
A. 100-110 mg
B. 120-150 mg
C. 150-180 mg
D. 160 -190 mg
E. 170-200 mg
IPAI_R2_0116
155. Seorang laki-laki., 30 tahun, dirawat di Ruang Dewasa, mengeluh sakit perut
kanan bawah, Tensi 130/80 mmHg, nadi 88 x/ menit, demam 2 hari, temperatur
38,5 C, hasil pemeriksaan Hb 14,3gr%, trombosit 200.000 IU, leukosit 15
ribu/mmk, Ht 45%, direncanakan untuk appendictomy cito.
IPAI_R2_0117
IPAI_R2_0118
157. Seorang laki-laki 30 tahun, dirawat di Ruang Dewasa, mengeluh sakit perut
kanan bawah, Tensi 130/80 mmHg, nadi 88 x/ menit, demam 2 hari, temperatur
37,5 C, hasil pemeriksaan trombosit 200.000 IU, leukosit 15 ribu/mmk,
direncanakan untuk appendictomy, direncanakan untuk operasi appendictomy
dengan spinal anestesi.
Apa saja alat yang harus disediakan untuk tindakan anestesi tsb ?
K. jarum suntik
L. jarum pungsi
M. jarum panjang
N. jarum spinal
O. IV cateter
IPAI_R2_0129
158. Seorang laki – laki umur 29 tahun, akan dilakukan pembedahan KB mantab
dengan Lubektomy, pemeriksaan TD 110/70 mmhg, nadi 80 x/menit BB. 67
Kg. Dilakukan pembedahan dengan anestesi TIVA Ketamine 2 mg/Kg BB, Tiba
– tiba TD 190/100 mmhg, nadi 100 x permenit, pasien tidak sadar, saturasi
oksigen 92 %.
Apa penyebab naiknya TD, nadi dan respirasi pada pasien di atas naik dengan
tiba-tiba?
P. Akibat cairan berkurang oleh karena perdarahan
Q. Akibat kesakitan di daerah operasi
R. Akibat aliran listrik (kesetrum)
S. Akibat kelebihan cairan
T. Akibat kebanyakan obat anestesi
IPAI_R2_0164
160. Komponen Aparatus Anestesi gas Oksigen, Nitrous okside, dan alat
Vaporizer dengan jenis/nama dagang Fluotec untuk Halothane.Pentec untuk
Ethrane dari berbagai merk mesin anestesi.
IPAI_R2_0184
161. Seorang pasien perempuan umur 32 tahun dengan diagnose Mioma uteri,
tersedia darah 3 labu ,pada intra opertif terjadi perdarahan,darah yang
tertampung pada botol suction sebanyak 1500 ml. Tekanan darah
90/60mmHg,denyut nadi: 100 X /menit,kulit dingin dan pucat.
IPAI_R2_0190
IPAI_R2_0215
IPAI_R2_0216
164. Seorang perempuan umur 30 tahun, akan menjalani sito operasi apendictomi,
pada saat, pengkajian didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92
x/menit, r 32 x/menit, lab Hb 6,4 gr%, l 9600 /mm, st/ct 2"-3" / 5"-7". pasien
terlihat pucat, lemah dan kesakitan. diagnosa dokter kehamilan ektopik
terganggu, sudah terpasang infus ringer laktat.
IPAI_R2_0219
IPAI_R2_0220
166. Seorang laki-laki umur 27 tahun, dengan diagnosa trauma tumpul abdomen
dan ruktur hepar, sedang dilakukan laparatomy explorasi, pasien tersebut
mengalami perdarahan lebih kurang 3000 ml, monitoring tanda-tanda vital diukur
setiap 5 menit, kedalaman anestesi dan saturasi oksigen diukur secara
berbeda.
IPAI_R2_0221
167. Seorang laki-laki umur 19 tahun, akan dilakukan apendiktomi, pada pengkajian
didapat tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 82 x/menit, R 20 x/menit, S t 02100%,
saat akan dilakukan intubasi tiba-tiba saturasi O2 Turun hingga 85 %,
IPAI_R2_0233
168. Seorang perempuan umur 35 tahun, terjadi Hipoventilasi yang pada saat
pemberian anestesi, dirawat di Ruang obsgin karena mengalami kehamilan
ektopik. TD 110/80 mmHg, nadi 114x/mnt, perut tampak tegang, dan hasil
pemeriksaan lab didapatkan Hb 7 gr %.
Apa yang segera dipersiapkan jika pasien tersebut akan dilakukan tindakan
laparatomi ?
IPAI_R2_0286
170. Seorang laki-laki , umur 39 tahun, datang ke UGD dengan keluhan perut
kembung, sesak nafas,tidak BAB sejak 2 hari. Setelah diperiksa oleh Dokter
,diagnosa Hernia Incarserata. Direncanakan operasi laparotomi dengan GA
terpasang ETTdengan menggunakan pelumpuh otot. Hasil pemeriksaan fisik
BB 65 Kg, TD 130/85 mmHg, N 110 x/mnt, R 12 x/mnt.
IPAI_R2_0289
Apa hal yang harus diperhatikan pada pasien dengan teknik anestesi di atas ?
A. Hipertensi intrakranial
B. Syok
C. Pasien astma
D. operasi sedang
E. Depresi minimal
IPAI_R2_0290
172. Seorang laki-laki, umur 60 tahun dengan keluhan nyeri kanan bawah menjalar
ke belakang perut kembung setelah di diagnose dr bedah ternyata apendiksitis
,pasien direncanakan operasi Cito dari anamnesa didapatkan data scala nyeri
8-9, TD 140/80mmHg nadi 115 X/mnt pernapasan 21x/mnt sejak kemaren
pasien tdk makan krn mual mau muntah, pasien diberi premedikasi Fentanyl
IPAI_R2_0292
173. Seorang laki-laki, umur 38 tahun telah selesai operasi apendektomi dengan
General Anestesi sehingga dokterAnestesi dan perawat anestesi menutup
nitrogen oksida kemudian Tubuh pasien dimiringkan pada sisi kiri , kepala
ektensi TD 126/68mmHg,N 89x/mnt saturasi 99%
IPAI_R2_0294
174. Seorang laki-laki, umur 25 tahun dirawat di ruang wijaya kusuma dengan
fraktur tibia 1/3 distal yang akan dilakukan operasi reposisi terbuka rencana
pasang plat dengan GA .Obat anestesi uap yang digunakan Halotan .TD
125/80 nadi 86 X/ mnt laboratorium normal .
Apa yang terjadi pada pasien tersebut akibat pemberian obat anestesi di
atas ?
A. Hipotensi
B. Bradikardi
C. Dilatasi bronkus
D. Spasme bronkus
E. Hipertensi.
IPAI_R2_0295
175. Seorang laki-laki umur 42 tahun, dirawat di ruang bedah Saraf, direncanakan
operasi kraniotomi pemeriksaan fisik TD 130/79 mmhg, Nadi 86 x /m, Saturasi
Oksigen 92 vol %
IPAI_R2_0300
Apa perubahan yang terjadi setelah aliran inspirasi menurun sesuai yang
ditentukan sebelumnya?
A. Volume cycling
B. Flow cycling
C. Time cycling
D. Pressure cycling
E. Inspirasi cycling
IPAI_R2_0304
178. Seorang laki-laki umur 34 tahun rencana operasi craniotomi oleh dokter
bedah saraf secara elektif setiap perubahan volume isi cranium dapat
menyebabkan perubahan tekanan di dalamnya dan perubahan dalam perfusi
otak sehingga akan mempengaruhi Tekanan Intra Kranial
Apa yang harus dilakukan pada pasien tersebut untuk menguagi resiko
peningkatan TIK ?
A. Ventilasi normal
B. Ventilasi sedang
C. Hiperventialsi
D. Breathing bag 5-7 kali/menit
E. Breathing bag 8-10 kali/menit
IPAI_R2_0311
IPAI_R2_0313
180. Seorang laki-laki, umur 56 tahun dengan edema paru dirawat di ICU dengan
menggunakan ventilasi Mekanik, yang memberikan kesempatan pasien untuk
bernafas spontan Sedangkan mesin hanya memberikan sejumlah frekwensi
tertentu sebagai ‘‘ventilasi mandat’’
A. Nafas kendali
B. Nafas bantu
C. IMV
D. PEEP
E. CPAP