1. Pasien wanita umur 30 tahun berat badan 60 kg dengan hernia inguinalis dextra,
dilakukan tindakan herniotomy, dengan anestesi umum, tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 112 x/menit, respirasi 12 x/menit, ventilasi dikontrol, SaO2 98%,
operasi masih berlangsung, terapi kolaboratif pemberian kristaloid intravena.
Berapa kebutuhan cairan pemeliharaan selama operasi pada pasien tersebut ?
a) 4 cc/kgBB/jam
b) 6 cc/kgBB/jam
c) 8 cc/kgBB/jam
d) 10 cc/kgBB/jam
e) 12 cc /kgBB/jam
Pembahasan :
Maintenence cairan berdasarkan jenis operasi :
Operasi ringan : 4 cc/kgBB/jam (FAM, MOW)
Operasi sedang : 6 cc/kgBB/jam (hernia,appendik)
Operasi berat : 8 cc/kgBB/jam (laparatomie)
2. Pasien wanita umur 40 tahun, berat badan 60 kg, dilakukan tindakan sectio
cesaria, dengan anestesi spinal, operasi sedang berlangsung, tekanan darah
90/50 mmHg, nadi 112 x/menit, respirasi 24 x/menit, spontal dengan binasal 3
L/menit, SaO2 95%, urin output belum keluar selama operasi, nadi kecil dan
lemah. Apa masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
a) Penurunan curah jantung
b) Perfusi jaringan tidak adekuat
c) Volume cairan tubuh kurang
d) Tekanan darah rendah
e) Nadi perifer rendah
Pembahasan :
Volume cairan tubuh berkurang dengan status dehidrasi ditandai dengan:
Ringan : turunnya turgor kulit, mata cekung, membran mukosa kering
Sedang : oliguria, hipotensi, takikardi
Berat : oliguria, anuria, penurunan fungsi kardiovaskular
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
3. Pasien laki-laki umur 45 tahun, tekanan darah 108/58 mmHg, nadi 64x/menit,
saat ini telah menjalani operasi laparatomi exsplorasi dalam, narkose dengan
teknik intubasi endotrakeal. Pada saat pengakhiran anestesi, pernafasan pasien
belum spontan dan tampak masih ada pengaruh obat pelumpuh otot. Menurut
analisa saudara, kondisi pasien saat ini dikarenakan oleh obat apa ?
a) Sulfas atropine
b) Atracurium
c) Ketamine
d) Diprivan
e) Midazolam
Pembahasan :
Pada operasi ini pasien belum spontan, karena efek obat maintenence
selama durante operasi untuk merilekskan usus dan otot dengan
menggunakan obat atracurium
4. Pada laki-laki umur 19 tahun, tekanan darah 117/82 mmHg, nadi 89x/menit,
dengan mamae abram dilakukan tindakan pembedahan eksisi dengan anestesi
inhalasi menggunakan pipa endotrakeal dengan nafas kendali. Berdasarkan
kasus terssebut, apakah obat muscle relaxan non depolarisasi yang sesuai ?
a) Succinil cholin
b) Atracurium
c) Sulfas atropine
d) Prostigmin
e) Midazolam
Pembahasan :
obat muscle relaxan non depolarisasi :
derivat bensisilo-kuinolium : tubokurarin, metokiron, atrakurium,
mivakurium, dokskurin.
Steroid : pankuronium, vekuronium, rokuronium
Nortoksiverin : alkuronium
Atrakurium mengalami metabolisme yang cepat melalui eliminasi
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
5. Pasien laki-laki umur 32 tahun, tekanan darah 108/62 mmHg, nadi 69x/menit,
direncanakan tindakan laparatomie herniotomie, dilakukan pembiusan dengan
anestesi inhalasi, kondisi pada saat pembiusan pupil setengah lebar menetap di
tengah dan depresi reflek kornea. Pada stadium berapakah kondisi pembiusan
saat ini ?
a) Stadium 1
b) Stadium 2
c) Stadium 3 plana 1
d) Stadium 3 plana 2
e) Stadium 3 plana 3
Pembahasan :
Stadium anestesi terbagi atas :
Stadium III (stadium pembedahan)
Plana 1 (respirasi teratur, besar, pupil kecil divergen kuli konjungtiva)
Plana 2 (respirasi teratur, sedang, pupil ½ lebar, menetap ditengah,
defleksi refleks kornea)
Plana 3 (respirasi teratur, sedang, pupil ¾ menetap ditengah, defleksi
faring peritoneum)
Plana 4 (respirasi tidak teratur, kecil, pupil lebar, menetap ditengah,
defleksi reflek sfingter ani dan karina)
9. Pasien wanita umur 30 tahun, dengan pre eklamsia berat, dilakukan tindakan
sito Sectio Cesaria, anestesi umum, post operasi tekanan darah 80/50 mmHg,
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
10. Pasien wanita umur 30 tahun, dengan pre eklamsia berat, dilakukan tindakan
sito Sectio Cesaria, anestesi umum, post operasi tekanan darah 80/50 mmHg,
nadi 112x/menit, respirasi 24 x/menit, control ventilator, Sa02 92 %, saat akan
dipindahkan ke ICU EKG VF, nadi carotis tak teraba. Defibrilator mono fasik
telah, siap dengan energi penuh. Berapa joule energi yang dapat diberikan pada
pasien tersebut ?
a) 100
b) 150
c) 250
d) 360
e) 450
Pembahasan :
Defibrilator pada orang dewasa :
Bifasik = 250 joule
Monofasik = 360 joule ( sebagai syok balik listrik untuk menghasilkan
depolarisasi mengakhiri fibrlasi ventrikel menjadi irama sinus )
13. Seorang pria umur 25 tahun, tekanan darah 124/71 mmHg, nadi 83x/menit,
dokter bedah akan merencanakan tindakan operasi tonsilektomie, pembiusan
dilakukan secara general anestesi dengan pemasangan pipa endotrakheal
dengan sistem nafas kendali. Obat pelumpuh otot golongan apakah yang
dipergunakan pada pasien tersebut ?
a) Golongan barbiturat
b) Golongan depolarisasi
c) Golongan analgetik narkotik
d) Golongan pelumpuh otot
e) Golongan non depolarisasi
Pembahasan :
Golongan non depolarisasi (sistem nafas kendali karena durasi obatnya
lebih lama dibanding short acting)
Tidak ada vasikulasi otot dada
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
14. Wanita umur 28 tahun, tekanan darah 102/61 mmHg, nadi 78x/menit, BB 50 kg,
dokter bedah merencanakan tindakan craniotomie dengan pembiusan secara
general anestesi. Kondisi klinis saat intra operasi diperoleh data tekanan darah
140/95 mmHg, nadi 115x/menit, hilangnya kesadaran, pasien tidak menunjukan
pergerakan. Berdasarkan kondisi pasien saat ini, kondisi trias anestesi yang
belum terpenuhi adalah ?
a) Analgesi
b) Relaksasi
c) Hipnotik
d) Samnolen
e) Delirium
Pembahasan :
Konsep Trias Anestesi :
Analgesia (hilangnya rasa nyeri)
Hipnotik (hilangnya kesadaran)
Relaksasi otot (muscle relaksan)
Ada tambahan stabilitas haemodinamik
15. Pria umur 27 tahun, BB 59 kg, tekanan darah 114/70 mmHg, nadi 66x/menit,
rencana akan dilakukan reposisi nasal. Pembiusan yang dilakukan oleh dokter
anestesi secara anestesi inhalasi dengan pemasangan pipa endotrakheal
dengan mesin anestesi Merk datex ohmeda. Sesuai dengan kondisi pasien,
komponen mesin anestesi manakah yang saling berhubungan di bawah ini ?
a) Facemask/endotrackea, laringoskop, N20/02
b) Laringoskop/margil, face mask/endotrackea, flow meter/vaporizer
c) flow meter/vaporizer, ambubag/stilet, Laringoskop/margil
d) N20/02, ventilator, sodalim
e) Sistem lingkar/magil, flow meter/vaporizer, Facemask/endotrackea
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Pembahasan :
Komponen mesin anestesi
Secara umum mesin anestesi terdiri dari 3 komponen yang saling
berhubungan :
Komponen 1 : sumber gas(N2O,O2), flow meter, vaporizer, sodalim
Komponen 2 : sirkuit nafas (sistem lingkar dan magill)
Komponen 3 : alat yang menghubungkan sirkuit nafas dan pasien(face
mask,ETT)
16. Pasien perempuan umur 28 tahun, rencana Sectio cesaria dengan Diagnosa
G1A0P0 40 Minggu, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/menit, dilakukan
anestesi spinal, pada pemeriksaan tinggi level anestesi spinal T10bawah, lumbal
dan sacral. Apakah nama level Analgesia Spinal pasien tersebut ?
a) Saddle block
b) Low spinal anestesi
c) Mid spinal anestesi
d) High spinal anestesi
e) Kaudal block
Pembahasan :
17. Pasien laki-laki umur 50 tahun, BB 70 kg, dengan Benigna Prostat Hiperplasia,
dilakukan open prostatektomie. Durante operasi tekanan darah 80/60 mmHg,
nadi 54x/menit, respirasi spontan 20 x/menit, oxygen diberikan dengan simple
mask 8 L/menit, Sa02 97 %, EKG monitor sinus bradikardi, anestesi yang
dilakukan spinal. Apakah komplikasi yang terjadi pada pasien tersebut ?
a) Hipotermia
b) Hipokarbia
c) Hipovolemia
d) Hipoventilasi
e) Hipotensia
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
18. Seorang bayi laki-laki berumur 6 bulan dengan diagnosa medis Hernia Inguinal
Lateralis Dextra, pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, hasil rontgen
normal, pasien dipuasakan sejak jam 04.00 direncanakan operasi One Day Care
(ODC) jam 08.00, pada pemeriksaan pre operasi dikamar operasi diketahui bayi
sedang flu berat dengan suhu subfebris sejak tadi malam. Berdasarkan analisa
saudara pada kasus ini, tindkan apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut ?
a) Operasi dilanjutkan karena dikhawatirkan menjadi hernia incarserata
b) Operasi dilanjutkan karena telah terjadwal
c) Operasi ditunda karena akan mengganggu sistem respirasi
d) Operasi ditunda karena akan mengganggu sistem Gastrointestinal
e) Operasi ditunda karena akan mengganggu sistem Kardiovaskuler
Pembahasan :
Pada bayi dengan keadaan gangguan sistem respirasi seperti flu/influenza
beresiko dalam penjagaan airway, sehingga lebih baik di perbaiki dahulu
keadaan umum bayi
b) Cisorientasi
c) Eksitasi
d) Paralisis
e) Hemiparise
Pembahasan :
Stadium IV
Stadium IV (paralisis medula oblongata) dimulai dengan melemahnya
pernafasan perut dibanding stadium III plana 4. Pada stadium ini tekanan
darah tidak dapat diukur, denyut jantung berhenti, dan akhirnya terjadi
kematian. Kelumpuhan pernafasan pada stadium ini tidak dapat diatasi
dengan pernafasan buatan.
Stadium III
Mulai dari akhir stadium II, dimana pernafasan mulai teratur.
Dibagi dalam 4 plana, yaitu :
1. Plana 1
Ditandai dengan pernafasan teratur, pernafasan torakal sama kuat dgn
pernafasan abdominal, pergerakan bola mata terhenti, kadang-kadang
letaknya eksentrik, pupil mengecil lagi dan refleks cahaya (+),
lakrimasi akan meningkat, refleks farings dan muntah menghilang,
tonus otot menurun.
2. Plana 2
Ditandai dengan pernafasan yang teratur, volume tidal menurun dan
frekwensi pernafasan naik. Mulai terjadi depresi pernafasan torakal,
bola mata terfiksir ditengah, pupil mulai midriasis dengan refleks
cahaya menurun dan refleks kornea menghilang.
3. Plana 3
Ditandai dgn pernafasan abdominal yang lebih dominan daripada
torakal karena paralisis otot interkostal yang makin bertambah
sehingga pada akhir plana 3 terjadi paralisis total otot interkostal,
juga mulai terjadi paralisis otot-otot diafragma, pupil melebar dan
refleks cahaya akan menghilang pada akhir plana 3 ini, lakrimasi refleks
farings & peritoneal menghilang, tonus otot-otot makin menurun.
4. Plana 4
Pernafasan tidak adekuat, irreguler, ‘jerky’ karena paralisis otot
diafragma yg makin nyata, pada akhir plana 4, paralisis total diafragma,
tonus otot makin menurun dan akhirnya flaccid, pupil melebar dan
refleks cahaya (-) , refleks sfingter ani menghilang.
Stadium IV
Mulai dari kegagalan pernapasan yang kemudian akan segera diikuti
kegagalan sirkulasi
21. Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan diagnosa fraktur clavicula sinistra pasca
operasi ORIF dengan GA (general anesesi) saat ini ada di ruang pemulihan.
Berdasarkan penilaian skor pemulihan didapatkan data warna kulit merah, sadar
penuh, pernafasan dangkal, tensi 20-50% dari semula, 4 ekstrimitas dapat
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
digerakkan. Data apa yang menyebabkan pasien belum bisa kembali ke ruang
rawat semula ?
a) Aktifitas
b) Sirkulasi
c) Warna kulit
d) Tingkat kesadaran
e) Respirasi
Pembahasan :
Aldrete Score (dewasa)
Sebelum pasien dipindahkan ke ruangan setelah dilakukan operasi
terutama yang menggunakan general anestesi, maka kita perlu melakukan
penilaian terlebih dahulu untuk menentukan apakah pasien sudah dapat
dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di observasi di ruang Recovery
room (RR) atau High Care Unit (HCU). berikut ini adalah skor yang biasa
digunakan untuk menilai kondisi pasien pasca anestesi.
Penilaian : Aldrete Score (dewasa)
Nilai Warna
Merah muda 2
Pucat 1
Sianosis 0
Pernapasan
Dapat bernapas dalam dan batuk 2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
Apnoea atau obstruksi 0
Sirkulasi
Tekanan darah menyimpang <20% dari normal 2
Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal 1
Tekanan darah menyimpang >50% dari normal 0
Kesadaran
Sadar, siaga dan orientasi 2
Bangun namun cepat kembali tertidur 1
Tidak berespons 0
Aktivitas
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
22. Tuan Andi usia 56 tahun BB 52 kg dengan diagnosa medis batu empedu pasca
tindakan cholelitektomie saat ini berada di ruang pemulihan. Berdasarkan
pemeriksaan skor pemulihan respirasinya dangkal, data tekanan darah 100/70
mmHg, nadi 80 x/menit. Berapa kecepatan maksimum oksigen yang diberikan
dengan canul nasal ?
a) 3 L/menit
b) 4 L/menit
c) 5 L/menit
d) 6 L/menit
e) 7 L/menit
Pembahasan :
FiO2 6 L/menit (44%)
Atmosfir 20 sampai 21%
1 liter 02 = 4% FiO2
23. Pasien laki-laki dengan kondisi post operasi appendiktomie perforasi dengan
laparatomie, kondisi setelah di cabut ETT terjadi serak, dan nyeri tenggorokan
serta sakit untuk menelan. Pasien mengeluh nyeri setelah operasi. Upaya
preventif dan promotif apa yang diberikan kepada pasien untuk mengurangi
nyeri pasca operasi ?
a) Latihan memutar tungkai
b) Pernafasan diafragma
c) Latihan batuk efektif
d) Latihan mengangkat telapak kaki
e) Latihan miring kanan dan kiri
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
24. Pasien laki-laki dengan kondisi post operasi appendiktomie perforasi dengan
laparatomie, kondisi setelah di cabut ETT terjadi serak, dan nyeri tenggorokan
serta sakit untuk menelan. Pasien mengeluh nyeri setelah operasi. Apa masalah
keperawatan utama yang muncul selama post operasi ?
a) Adanya kecemasan
b) Nyeri
c) Mengingkatnya rasa takut
d) Kebersihan jalan nafas
e) Kebimbangan pengambilan keputusan
Pembahasan :
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial,
atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut
25. Pasien laki-laki dengan kondisi post operasi appendiktomie perforasi dengan
laparatomie, kondisi setelah di cabut ETT terjadi serak, dan nyeri tenggorokan
serta sakit untuk menelan. Pasien mengeluh nyeri setelah operasi. Apa saja
tindakan keperawatan yang dilakukan pada priode post operatif terkait dengan
nyeri tenggorokan ?
a) Memeriksa tanda-tanda vital
b) Mendorong ke kamar tindakan yang sesuai
c) Melakukan tekhnik relaksasi
d) Kolaborasi pemberian kortikosteroid
e) Mengatur posisi pasien yang sesuai
Pembahasan :
Pemberian kortikosteroid berfungsi mengatasi radang/udem dikarenakan
ekstubasi ETT dengan manifestasi klinis suara serak, nyeri tenggorokan
serta sulit untuk menelan
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
26. Seorang wanita umur 28 tahun, dengan G2P1A0 hamil aterm, tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 90x/menit , respirasi 20 x/menit, pemeriksaan lab rutin
dalam batas normal, makan terakhir 4 jam yang lalu, saat ini klien direncanakan
tindakan operasi SC. Apakah penyulit anestesi gastrointestinal pada pasien ?
a) Hipotensi
b) Hypoxia
c) Perdarahan
d) Aspirasi
e) Konstipasi
Pembahasan :
Aspirasi dapat terjadi dikarenakan :
Puasa kurang dari 8 jam (dewasa 6-8jam puasa)
Pengosongan lambung lambat pada ibu hamil khususnya trimester 3
Manipulasi area abdomen (eksplorasi usus)
27. Anda sedang bersama seorang teman sedang makan bakso disebuah pusat
perbelanjaan, disebelah meja anda ada sekelompok remaja sedang makan
sambil tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba salah seorang remaja tersedak lalu
tidak dapat bernafas sambil terus memegang leher, tidak dapat batuk wajah
mulai syanosis, semua pengunjung tampak panik. Sebagai seorang perawat
yang mengetahui teknik bantuan hidup dasar, tindakan apa yang anda lakukan
pada remaja tersebut ?
a) Head tilt-chin lift manuver
b) Jaw-thrust manuver
c) Finger sweep
d) Heimlich manuver
e) Menghubungi RS terdekat
Pembahasan :
Heimlich manuver adalah penatalaksanaan pertolongan pertama (bantuan
hidup dasar) terdiri dari serangkaian dorongan pada perut bawah
diapragma digunakan pada orang yang tersedak makanan/benda asing.
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
28. Pasien laki-laki umur 18 tahun post operasi tonsilektomie, masuk RR sudah
ekstubasi, tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah 100/60 mmHg,
nadi 76x/menit, respirasi 20 x/menit terpasang nasal canule, masih keluar darah
bercampur saliva dari mulut. Bagaimanakah posisi yang tepat untuk pasien
tersebut ?
a) Semi fowler
b) Supine position
c) Tredelenberg
d) Pront position
e) Recorvery position
Pembahasan :
Semi fowler ( posisi setengah duduk)
Supine position (posisi tidur terlentang)
Tredelenberg (posisi tidur terlentang, kepala lebih rendah dari kaki)
Pront position (posisi terlungkup)
Recorvery position (posisi tidur dengan badan menghadap kesamping)
29. Pasien laki-laki umur 40 tahun, pasien masuk ke IGD dengan keluhan sakit
perut kanan bawah, post operasi dengan appendiktomie dirawat di RR BB 60
kg, tekanan darah 125/85 mmHg, nadi 72x/menit, nafas 14 x/menit, Sat O2 96%,
setelah ekstubasi pemberian oksigen dilanjutkan. Apakah jenis sungkup yang
tepat buat pasien tersebut ?
a) Nasal canule
b) Simple mask
c) Rebreating mask
d) Non rebreating mask
e) Venturi mask
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
30. Pasien perempuan umur 32 tahun, post Sectio Cesaria masuk RR, infus
terpasang dengan Ringer Laktat labu ke 2, durante anestesi pasien diberi
Ampisilin 1gr IV, BB 70 kg, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 38x/menit, nafas
40 x/menit sesak dan sianosis, akral dingin, kesadaran menurun. Bagaimanakah
kondisi pasien tersebut ?
a) Hypovolemia shock
b) Obstructive shock
c) Cardiogenic shock
d) Neurogenic shock
e) anaphylactic shock
Pembahasan :
Hypovolemia shock (penyebab kekurangan resusitasi cairan)
Obstructive shock (penyebab adanya sumbatan)
Cardiogenic shock (penyebab ketidakmampuan jantung mengalirkan
cukup darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan membolisme basal
akibat gangguan fungsi pompa jantung)
Neurogenic shock (penyebab adanya perlukaan/nyeri)
anaphylactic shock (disebabkan karena obat-obatan)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
pengenceran
BB = 60 kg
Pengenceran : dosis tersedia dalam obat dopamin : 200 mg
: 200 mg x 1000 (utk mgubah ke mcg)= 4000
50 cc (dalam syringe pump)
Masukkan rumus : 5 mcg x BB x menit = 5 mcg x 60 kg x 60 menit = 4,5 ml/jam
pengenceran 4.000
32. Pasien laki-laki umur 40 tahun post operasi laparatomie, masuk RR, setelah
ekstubasi pasien sianosis, Saturasi O2 92 %, gerakan dada abnormal, terengar
suara ngorok, ternyata lidah jatuh kebelakang, gag reflek (-), reflek batuk (-),
pasien belum sadar. Apakah alat yang tepat untuk membebaskan jalan nafas
pasien tersebut ?
a) Nasopharingeal airway
b) Oropharingeal airway
c) Esopharingeal airway
d) Laryngeal mask airway
e) Tracheal airway
Pembahasan :
Nasopharingeal airway (alat dipasang di hidung)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
33. Pasien selama anestesi berlangsung mendapat obat narkotika, post operasi di
RR ditemukan pupil pinpoint, depresi pernafasan respirasi 12 x/menit, Sat O2
95%, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 68x/menit, respon nyeri negatif, lalu
tiba-tiba pasien apnoe. Apakah obat yang tepat untuk mengatasi keadaan
tersebut ?
a) Droperidol
b) Dehydrobenzoperidol (DBP)
c) Nalokson (Narcan)
d) Prometazin (Phenergan)
e) Penthotal
Pembahasan :
Antidotum narkotik = nalokson (narcan)
Dosis pemberian nalokson :
Dewasa : 0,4-2 mg iv, bila tidak ada respon dalam 5 menit, dapat diulang
pemberiannya dengan dosis 1-2 mg. Dosis maksimal 10 mg.
Indikasi antidotum narkotik (sebagai antagonis) :
Morphin
Heroin
Metadone
Meperidine (pethidin)
Fentanyl
Codein
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
34. Pasien laki-laki umur 16 tahun, BB 42 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, post ekstubasi , tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 22 x/menit, Sat O2 75%, EKG record
sinus takikardi diberikan oksigen 90 %. Alat bantu oksigen apakah yang tepat
pada pasien tersebut ?
a) CPAP mask
b) Simple mask
c) Binasal canule
d) Non rebreathing mask
e) On ventilator dengan PEEP
Pembahasan :
Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai
80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara
inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2
katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat
ekspirasi, dan 1 katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada
saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi.
Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi. (Asmadi, 2009:34)
35. Pasien wanita umur 13 tahun, BB 25 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, suara nafas gargling. Tindakan apa yang saudara
lakukan pada pasien tersebut ?
a) Baging
b) Suctioning
c) Ekstubasi dalam
d) Non rebreathing mask
e) On ventilator PEEP
Pembahasan :
Gurgling (seperti kumur-kumur) dikarenakan adanya cairan/slem/saliva
tindakannya dilakukan suction
Suction adalah Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas
dengan menggunakan suction kateter
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
36. Pasien wanita umur 14 tahun, BB 30 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, saura nafas krakels. Hasil AGD pH 7,32 PCO2 49
PaO2 94 HCO3 24
a) Asidosis respiratorik
b) Asidosis metabolik
c) Alkalosis respiratorik
d) Alkalosis metabolik
e) Asidosis alkalosis respiratorik
Pembahasan :
Ph 7,32 ↓ paCo2 49 ↑ PaO2 85 (normal) HCO3 24 (normal) Asidosis respiratorik
AGD / analisa gas darah
1. Mekanisme pernafasan
2. Mekanisme ginjal
Rentang nilai normal
pH : 7, 35-7,45
PCO2 : 35-45 mmHg
PO2 : 80-100 mmHg saturasi O2 : 95 % atau lebih
HCO3 : 22-26 mEq/L
Base Excess -2,0 s/d 2,0 mEq/L
(Asidosis) pH (Alkalosis)
7,35 7,45
Respiratory:
PO2 PCO2
80 100 35 45
(Selalu Kebalikan nilainya)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Metabolik:
HCO3 BASE EXSES (BE)
22 26 -2 +2
(Pilih Salah satu saja)
37. Pasien wanita umur 16 tahun, BB 35 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, saura nafas gargling. Perawat melakukan
penghisapan sekret dengan pompa sentral. Berapa tekanan yang tepat pada
tindakan tersebut ?
a) 50 mmHg
b) 150 mmHg
c) 250 mmHg
d) 300 mmHg
e) 350 mmHg
Pembahasan :
Tekanan suction :
Dewasa : 110-150 mmHg
Anak-anak : 95-110 mmHg
Bayi : 50-95 mmHg
38. Pasien wanita umur 16 tahun, BB 35 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, saura nafas gargling. Perawat melakukan
penghisapan sekret dengan pompa sentral dalam waktu lama tanpa oxygen.
Apa komplikasi yang bisa terjadi dari tindakan pada tindakan tersebut ?
a) Hipoksemia
b) Hipovolemia
c) Hipokarbia
d) Hipoperfusi
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
e) Hipotensi
Pembahasan :
Komplikasi suction :
Hipoksemia : suatu keadaan dimana terjadi penurunan konsentrasi
oksigen dalam darah arteri (PaO2) atau saturasi O2 arteri (SaO2) turun
Trauma jalan nafas
Cardiak disritmia
Insfeksi nosokomial
39. Pasien wanita umur 15 tahun, BB 35 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, saura nafas gargling. Perawat memasukkan
kateter untuk penghisapan sekret melalui lubang ETT. Berapa lama batas
minimal pada tindakan tersebut ?
a) 10 detik
b) 20 detik
c) 30 detik
d) 40 detik
e) 50 detik
Pembahasan :
Batas waktu tindakan suction 10-15 detik
40. Pasien wanita umur 15 tahun, BB 35 kg, dengan atrial septal defect secundum,
dilakukan tindakan closure ASD, anestesi umum, pengkajian data di RR,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, masih
terpasang ETT, Sat O2 93%, saura nafas gargling. Perawat memilih kateter
untuk penghisapan sekret melalui lubang ETT. Berapa ukuran yang sebaiknya
dipakai ?
a) < 1/3 ө ETT
b) < 2/3 ө ETT
c) < 3/3 ө ETT
d) < ¼ ө ETT
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
e) < ¾ ө ETT
Pembahasan :
41. Pasien wanita umur 36 tahun, BB 48 kg, pre eklamsia berat, dilakukan tindakan
cito SC, dengan anestesi umum, post operasi tekanan darah 110/60 mmHg,
nadi 112x/menit, nafas 12 x/menit, control ventilator, Sat O2 92%, urin belum
keluar selama operasi. Terapi kolaboratif diberikan lasix 20 mg. Golongan
apakah obat yang diberikan pada pasien tersebut ?
a) Sedatif
b) Diuretik
c) Analgetik
d) Antiemetik
e) Antiaritmia
Pembahasan :
Sedatif ( midazolam, diazepam)
Diuretik (lasix, furosemid)
Analgetik (ketorolak, novalgin)
Antiemetik (ondansentron, primperan)
Antiaritmia (lidocain, amiodaron)
42. Pasien wanita umur 36 tahun, BB 48 kg, pre eklamsia berat, dilakukan tindakan
cito SC, dengan anestesi umum, post operasi tekanan darah 150/90 mmHg,
nadi 112x/menit, nafas 12 x/menit, control ventilator, Sat O2 92%, ECG monitor
muncul ekstra sistole ventrikel yang berubah-ubah besaar dan bentuknya. VES
apakah yang terjadi pada pasien tersebut ?
a) Multivokal
b) Bigemini
c) Coupet
d) Run VT
e) R on T
Pembahasan :
Multivokal (VES berubah-ubah besar dan bentuknya)
Bigemini (satu kompleks normal diikuti 1 VES)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
43. Pasien wanita umur 36 tahun, BB 48 kg, pre eklamsia berat, dilakukan tindakan
cito SC, dengan anestesi umum, post operasi tekanan darah 150/90 mmHg,
nadi 112x/menit, nafas 12 x/menit, control ventilator, Sat O2 92%, ECG monitor
muncul VES bigemini. Terapi kolaboratif diberikan antiaritmia. Obat mana yang
dapat diberikan pada pasien tersebut ?
a) Nalokson
b) Amiodaron
c) Ondansentron
d) Deksametason
e) Metil prednisolon
Pembahasan :
Nalokson (antidotum narkotik)
Amiodaron (anti aritmia)
Ondansentron (anti emetic)
Deksametason (obat kortikosteroid)
Metil prednisolon (obat kortikosteroid)
44. Pasien wanita umur 30 tahun, BB 70 kg, diagnosa medik fraktur femur dextra,
dilakukan tindakan ORIF, dengan anestesi umum, lama oeprasi 3 jam,
perdarahan selama operasi 2000cc, tekanan darah 100/50 mmHg, nadi
112x/menit, nafas 18 x/menit, Sat O2 98%, terapi kolaboratif pemberian cairan
intravena selama pembedahan. Berapa kebutuhan cairan koloid yang
dibutuhkan pada pasien tersebut ?
a) 800 ml
b) 1000 ml
c) 1250 ml
d) 1500 ml
e) 2000 ml
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
45. Pasien wanita umur 30 tahun, BB 45 kg, post herniotomy, dengan anestesi
umum, di PACU tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 22
x/menit, spontan dengan binasal 3 L/menit, Sat O2 97%, mengeluh sakit kepala,
otot lemah, apathis, hipotensi postural, nausea, kejang perut, sempat muntah,
urine banyak encer. Apa masalah yang dialami pada pasien tersebut ?
a) Hipervolemia
b) Hipovolemia
c) Hipernatremia
d) Hiponatremia
e) Hipokalemia
Pembahasan :
Hipervolemia (kelebihan volume cairan ekstraseluler)
Hipovolemia (kekurangan volume cairan ekstraseluler)
Hipernatremia (suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih
dari 145 mEq/L)
Hiponatremia (penurunan kadar natrium dalam darah ditandai dengan :
apatis, kejang perut)
Hipokalemia (penurunan kalium dalam darah)
46. Pasien wanita umur 30 tahun, BB 52 kg, dengan hernia inguinalis dextra,
dilakukan tindakan herniotomy dengan anestesi umum, post oeprasi di PACU
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan
dengan binasal 3 L/menit, Sat O2 98%, mengeluh nyeri pada luka operasi,
tindakan kolaboratif diberiakn analgetik. Obat mana yang dapat diberikan pada
pasien tersebut ?
a) Glibenklamid
b) Nitrogliserin
c) Amfetamin
d) Furosemid
e) Profenid
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Pembahasan :
Glibenklamid (anti Diabetes melitus)
Nitrogliserin (vasodilator)
Amfetamin (golongan psikoaktif,psikotropika, stimulansia untuk
mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian)
Furosemid (golongan deuretik)
Profenid (obat analgetik)
47. Pasien wanita umur 30 tahun, dengan hernia inguinalis dextra, dilakukan
tindakan herniotomy dengan anestesi umum, post oeprasi di PACU tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan dengan binasal
3 L/menit, Sat O2 98%, klien muntah dua kali. Tindakan kolaboratif diberikan
antiemetik. Obat mana yang dapat diberikan pada pasien tersebut ?
a) Tromboksan
b) Primperan
c) Lanoksin
d) Klaforan
e) Petidin
Pembahasan :
Tromboksan (trombolitik)
Primperan (anti emetik)
Lanoksin ( antibiotik)
Klaforan (antibiotik)
Petidin (analgetik golongan narkotik)
48. Pasien wanita umur 30 tahun, hernia inguinalis dextra, dilakukan tindakan
herniotomy dengan anestesi umum, post operasi di PACU tekanan darah
100/60 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan dengan binasal 3
L/menit, Sat O2 98%, Hb 8,2 g%/dl. Tindakan kolaboratif diberikan tranfusi FWB.
Perawat memberikan cairan kristaloid sebelum tranfusi FWB. Cairan apa yang
dapat diberikan pada pasien tersebut ?
a) Ringer laktat
b) Dekstrose 5 %
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
c) Natrium bikarbonat
d) Natrium klorida 0,9 %
e) Natrium klorida 0,45 %
Pembahasan :
NaCl 0,9% sesuai dengan cairan fisiologis tubuh dapat diberikan sebelum
melakukan transfusi yang berfungsi untuk mencegah aglutinasi.
49. Pasien wanita umur 30 tahun, dengan pre eklamsi berat, dilakukan tindakan cito
SC dengan anestesi umum, post operasi tekanan darah 80/50 mmHg, nadi
112x/menit, nafas 24 x/menit, control ventilator, Sat O2 92%, saat akan
dipindahkan ke ICU EKG VF, nadi karotis tak teraba. Tindakan apa yang harus
segera dilakukan ?
a) Cardiac tumb
b) Defibrilasi shock
c) Berikan adrenalin
d) Kompresi jantung
e) Ventilasi artificial
Pembahasan :
Defibrilasi shock diberikan pada pasien dengan gambaran VF pada EKG
50. Pasien wanita umur 30 tahun, BB 48 kg, dengan pre eklamsi berat, dilakukan
tindakan cito SC dengan anestesi umum, post operasi tekanan darah 80/50
mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, control ventilator, Sat O2 92%, saat
akan dipindahkan ke ICU EKG tiba-tiba asystole, nadi karotis tak teraba.
Dilakukan RJP dan obat kardio suport. Obat mana yang dapat diberikan pada
klien tersebut ?
a) Cedilanid
b) Amiodaron
c) Simvastatin
d) Nitrogliserin
e) Adrenaline
Pembahasan :
Cedilanid (untuk digitalis cepat)
Amiodaron (anti aritmia)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
51. Pasien wanita umur 30 tahun dengan gravid gemeli, dilakukan tindakan SC,
anestesi spinal, post operasi di PACU tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
102x/menit, nafas 20 x/menit, spontan dengan binasal 3 L/menit, Sat O2 98%,
tiba-tiba muntah. Dilakukan tindakan untuk mencegah aspirasi. Tindakan apa
yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut ?
a) Head tilt
b) Chin lift
c) Jaw trust
d) Triple manuver
e) Suctioning
Pembahasan :
Suction adalah Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas
dengan menggunakan suction kateter serta mencegah aspirasi akibat dari
pasien muntah
52. Pasien wanita umur 40 tahun, BB 50 kg, hernia inguinalis dextra, dilakukan
tindakan herniotomy dengan anestesi umum, post operasi di PACU tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan dengan binasal
3 L/menit, Sat O2 92%, suara nafas gargling, belum sadar. Apa masalah
keperawatan pada pernafasan pasien tersebut ?
a) Pola nafas tidak efektif
b) Bersihan jalan tidak efektif
c) Ventialsi tidak efektif
d) Inspirasi tidak efektif
e) Hiperventilasi
Pembahasan :
Gurgling (seperti kumur-kumur) dikarenakan adanya cairan/slem/saliva
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
53. Pasien wanita umur 40 tahun, hernia inguinalis dextra, dilakukan tindakan
herniotomy dengan anestesi umum, post operasi di PACU tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan dengan binasal 3
L/menit, Sat O2 92%, suara nafas gelisah, belum sadar. Apa masalah
keperawatan pada pernafasan pasien tersebut ?
a) Gangguan kesadaran
b) Gangguan perfusi
c) Resiko infeksi
d) Resiko cedera
e) Resiko apneu
Pembahasan :
54. Pasien wanita umur 40 tahun, dengan fraktur femur sinistra, dilakukan tindakan
ORIF dengan anestesi umum, post operasi di PACU tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan dengan binasal 3 L/menit,
Sat O2 98%, mengeluh kesakitan pada paha yang dioperasi . Apa masalah
keperawatan pada pernafasan pasien tersebut ?
a) Nyeri superfisial
b) Nyeri perifer
c) Nyeri kronis
d) Nyeri akut
e) Nyeri hebat
Pembahasan :
Nyeri superfisial ; nyeri pada kulit, subkutan, bersifat tajam, terlokasi
(mengeluh kesakitan pada paha yang dioperasi)
55. Pasien wanita umur 50 tahun, BB 30 kg, dengan stenosis mitral, dilakukan
tindakan mitral replacement, dengan anestesi umum, post operasi di PACU
tekanan darah 115/75 mmHg, nadi 112x/menit, nafas 24 x/menit, spontan
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
dengan IPPV, Sat O2 96%, mulai sadar. Hasil AGD pH 7,33 PCO2 49 PaO2 89
HCO3 24. Apa kesimpulan AGD pasien tersebut ?
a) Asidosis respiratorik
b) Asidosis metabolik
c) Alkalosis respiratorik
d) Alkalosis metabolik
e) Asidosis alkalosis metabolik
Pembahasan :
Ph 7,33 ↓ paCo2 49 ↑ PaO2 89 (normal) HCO3 24 (normal) Asidosis respiratorik
AGD / analisa gas darah
3. Mekanisme pernafasan
4. Mekanisme ginjal
Rentang nilai normal
pH : 7, 35-7,45
PCO2 : 35-45 mmHg
PO2 : 80-100 mmHg saturasi O2 : 95 % atau lebih
HCO3 : 22-26 mEq/L
Base Excess -2,0 s/d 2,0 mEq/L
(Asidosis) pH (Alkalosis)
7,35 7,45
Respiratory:
PO2 PCO2
80 100 35 45
(Selalu Kebalikan nilainya)
Metabolik:
HCO3 BASE EXSES (BE)
22 26 -2 +2
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
56. Pasien wanita umur 50 tahun, telah dilakukan operasi colesistektomie dengan
anestesi umum, pengkajian data di ruang pemulihan pasien gelisah, kesakitan,
tekanan darah 135/92 mmHg, nadi 106x/menit, Sat O2 97%. Apa masalah
keperawatan pada pernafasan pasien tersebut ?
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif
b) Nyeri akut
c) Hypertermi
d) Kerusakan mobilitas fisik
e) Resiko injury
Pembahasan :
Nyeri akut ;< 3 bulan, mendadak akibat trauma atau inflamasi, tanda
respon pasien nadi, TD dan mengeluh kesakitan
57. Pasien laki-laki umur 18 tahun, telah dilakukan operasi herniotomy dan dirawat
di Ruang Bugenvil. Pasien mendapatkan terapi antibiotik, kemudian mengalami
penurunan kesadaran, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi lama kelamaan
bradikardi, kulit mulai memerah. Apa tindakan yang harus segera dilakukan
pada pasien tersebut ?
a) Kolaborasi pemberian oksigen
b) Kolaborasi pemberian sulfas atropin
c) Kolaborasi pemberian Infus RL
d) Kolaborasi Pemeriksaan EKG
e) Kolaborasi Pemeriksaan AGD
Pembahasan :
Kolaborasi pemberian sulfas atropine adalah golongan antikolinergik
untuk mencegah n memperbaiki bradikardi
58. Pasien wanita umur 50 tahun, telah dilakukan operasi colesistectomie dengan
anestesi umum, saat ini pasien sudah berada di ruang pemulihan, pengkajian
data tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 64x/menit, nafas 12 x/menit, warna kulit
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
merah, ada respon bila dipanggil, dapat melakukan nafas dalam, dapat
menggerakkan kedua ekstremitas. Brapa score Aldrette minimal pasien tersebut
untuk dapat dipindahkan di bangsal/ruang perawatan ?
a) Sembilan
b) Delapan
c) Tujuh
d) Enam
e) Lima
Pembahasan :
Aldrete Score (dewasa)
Sebelum pasien dipindahkan ke ruangan setelah dilakukan operasi
terutama yang menggunakan general anestesi, maka kita perlu melakukan
penilaian terlebih dahulu untuk menentukan apakah pasien sudah dapat
dipindahkan ke ruangan atau masih perlu di observasi di ruang Recovery
room (RR) atau High Care Unit (HCU). berikut ini adalah skor yang biasa
digunakan untuk menilai kondisi pasien pasca anestesi.
Penilaian : Aldrete Score (dewasa)
Nilai Warna
• Merah muda 2
• Pucat 1
• Sianosis 0
Pernapasan
• Dapat bernapas dalam dan batuk 2
• Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
• Apnoea atau obstruksi 0
Sirkulasi
• Tekanan darah menyimpang <20% dari normal 2
• Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal 1
• Tekanan darah menyimpang >50% dari normal 0
Kesadaran
• Sadar, siaga dan orientasi 2
• Bangun namun cepat kembali tertidur1
• Tidak berespons 0
Aktivitas
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
59. Seorang perempuan umur 53 tahun, baru saja masuk ke ruang pemulihan
paska tindakan histerektomie, dengan regional anestesi. Pada saat masuk ruang
pulih pasien menggigil kedinginan. Hasil pemeriksaan suhu tubuh 34’celcius,
data tekanan darah 110/60 mmHg, nadi 90x/menit, nafas 26 x/menit. Apa
tindakan yang harus dilakukan oleh perawat ruang pulih ?
a) Menyelimuti pasien
b) Menaikkan suhu ruangan
c) Memberikan cairan infuse hangat
d) Memberikan oksigen hangat
e) Menyelimuti dengan blangket roll
Pembahasan :
Fungsi oksigen hangat untuk mempertahankan suhu tubuh
60. Seorang laki-laki usia 30 tahun dengan diagnosa fraktur clavicula sinistra paska
oeprasi ORIF dengan General Anestesi, saat ini ada di ruang pemulihan.
Berdasarkan penilaian skor pemulihan didapatkan data kesadaran dapat
dibangunkan, pernafasan dangkal, tensi 20-50% dari semula, 2 ekstrimitas
dapat digerakkan. Apa data pemulihan yang perlu dikaji lagi dari pasien ?
a) Mual muntah
b) Tingkat nyeri
c) Warna kulit
d) Suhu tubuh
e) Orientasi
Pembahasan :
Penilaian : Aldrete Score (dewasa)
Nilai Warna
Pernapasan
Sirkulasi
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Kesadaran
Aktivitas
62. pasien post op laparatomie dengan general anestesi berada di ruang PACU dan
didapatkan data respirasi : upaya bernafas terbatas, sirkulasi 50 % dari pre
anestesi, tingkat kesadaran : terbangun waktu dipanggil nama, warna kulit :
pucat, aktivitas : mampu menggerakkan 2 ekstrimitas. Berapakah nilai Alderete
Score pasien tersebut ?
a) 4
b) 5
c) 6
d) 7
e) 8
Pembahasan :
Penilaian : Aldrete Score (dewasa)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Nilai Warna
• Pucat 1
Pernapasan
• Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
Sirkulasi
• Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal 1
Kesadaran
• Bangun namun cepat kembali tertidur1
Aktivitas
• Dua ekstremitas dapat digerakkan 1
63. Seorang perempuan umur 40 tahun, post op laparatomie di observasi di RR
didapatkan data : tampak pucat, kulit dingin, sianosis pada bibir, nafas 30
x/menit. nadi 110x/menit, tekanan darah sistole 60 sedang diastole tidak teraba.
Berdasarkan analisa saudara, apakah yang sedang dialami pasien saat ini ?
a) Syok anafilaktif
b) Syok hipovolemik
c) Syok septik
d) Syok kardiogenik
e) Pre syok
Pembahasan :
Syok anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yang
sebelumnya sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti
gen) mengalami reaksi anti gen- anti bodi sistemik.
Syok hipovolemik, yaitu kondisi medis atau bedah dimana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa
organ, disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan
berakibat pada perfusi yang tidak adekuat.
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan
disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat
dikurangi dengan melakukan praktik pengendalian infeksi, melakukan
teknijk aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk membuang
jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat
dan mencuci tangan secara menyeluruh.
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
65. Seorang perawat anestesi sedang mempersiapkan tindakan kanulasi vena pada
bayi baru lahir dengan berat badan 3,2 kg, panjang 50 cm. Saat ini bayi
menangis dan aktif bergerak. Berapakah ukurang wing nedle yang harus
disiapkan untuk bayi tersebut ?
a) 19
b) 20
c) 21
d) 22
e) 23
Pembahasan :
x/menit, saturasi O2 100 %, perut terasa mual dan mau muntah. Bagaimana
posisi pasien di atas yang paling tepat ?
a) Posisi terlentang
b) Posisi semi fowler
c) Posisi tredelenberg
d) Posisi lateral
e) Posisi lithotomi
Pembahasan :
Semi fowler ( posisi setengah duduk)
Supine position (posisi tidur terlentang)
Tredelenberg (posisi tidur terlentang, kepala lebih rendah dari kaki)
Pront position (posisi terlungkup)
Recorvery position (posisi tidur dengan badan menghadap kesamping)
67. Pasien post operasi sering mengalami gangguan gastrointestinal, bisa terjadi
muntah, regurgitasi dan aspirasi cairan lambung, yang dapat disebabkan oleh
efek samping obat-obat anestesi. Bila terjadi muntah jalan nafas harus segera
dibersihkan dan dibebaskan. Bagaimana posisi yang tepat buat pasien
tersebut ?
a) Semi fowler
b) Supine position
c) Tredelenburg position
d) Pront position
e) Recorvery position
Pembahasan :
Semi fowler ( posisi setengah duduk)
Supine position (posisi tidur terlentang)
Tredelenberg (posisi tidur terlentang, kepala lebih rendah dari kaki)
Pront position (posisi terlungkup)
Recorvery position (posisi tidur dengan badan menghadap kesamping)
68. Pasien post operasi sering mengalami komplikasi, terutama operasi besar, untuk
mengetahui kebutuhan cairan yang tepat perlu monitoring yang benar supaya
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
dapat mengetahui adanya komplikasi pada renal harus dipantau urine out put.
Berapakah urine out put yang normal buat orang dewasa ?
a) 0,2-0,3 ml/kg/BB
b) O,3-0,4 ml/kg/BB
c) 0,4-0,5 ml/kg/BB
d) 0,5-0,6 ml/kg/BB
e) 0,5-1 ml/kg/BB
Pembahasan :
urine out put normal orang dewasa 0,5-1 ml/kg/BB
69. Pasien perempuan 45 tahun post operasi radikal mastektomie di ruang pulih
mengalami gangguan sirkulasi ECG rythm ventrikel takikardi ada nadi diberi anti
aritmia tidak ada amiodaron, dapat diganti dengan lignocain hydrochloride
(lidocain systemic). Berpakah dosis maksimal pemberian lignocain secara
loading dose ?
a) 1 mg/kg BB
b) 1,5 mg/kg BB
c) 2 mg/kg BB
d) 2,5 mg/kg BB
e) 3 mg/kg BB
Pembahasan :
Dosis lidocain 1-3 mg/kgBB
70. Pasien perempuan 27 tahun post operasi kehamilan ekstrauteri terganggu (KET)
mengalami cardiac arrest dengan PEA nadi tidak teraba, ECG idioventricular
rythm setelah RJP berhasil, ECG rythm masil bradikardia dapat diberikan sulfas
atropine. Berapakah dosis obat tersebut ?
a) 0,25 mg IV Flush dengan 20 ml Nacl 0,9%
b) 0,5 mg IV Flush dengan 20 ml Nacl 0,9%
c) 1 mg IV Flush dengan 20 ml Nacl 0,9%
d) 1,5 mg IV Flush dengan 20 ml Nacl 0,9%
e) 2 mg IV Flush dengan 20 ml Nacl 0,9%
Pembahasan :
Dosis SA (sulfas atropine)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-
0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal
3 mg. dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali
dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc
71. Seorang wanita umur 23 tahun, BB 48 kg, pasca laparatomie kehamilan ektopik,
diketahui mengeluh nyeri dengan skala nyeri 6-7 pada daerah operasi dan
abdomen, tekanan darah 90/50 mmHg denyut nadi 116 x/menit. Tindakan
apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
a) Kolaborasi dengan dokter anestesi
b) Melakukan tranfuse darah
c) Melakukan premedikasi
d) Melakukan pemasangan NGT
e) Melakukan intubasi endotrakea
Pembahasan :
Kondisi pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 6-7 pada daerah operasi
dan abdomen, tekanan darah 90/50 mmHg denyut nadi 116 x/menit
keadaan klinis ini merupakan tanda dari pre shock. Tindakan yang tepat
adalah melakukan kolaborasi dengan dokter anestesi guna pemberian
cairan dan analgetik.
72. Seorang pasien, wanita umur 30 tahun, tekanan darah pre operatif 130/90
mmHg, nadi 82x/menit, post operasi di ruang pemulihan. Hasil pengkajian di
ruang pemulihan diperoleh data warna kulit merah muda, pernafasan dangkal
namun pertukaran udara adequat. Sirkulasi 110/80 mmHg, kesadaran bangun
namun cepat kembali tidur, seluruh aktifitas dapat digerakkan. Berdasarkan
kondisi pasien tersebut, apakah pasien sudah bisa dibawa ke ruang perawatan ?
a) Belum dapat dipulangkan ke ruang perawatan
b) Perlu dievaluasi kembali setengah jam
c) Pasien tetap di ruang pulih sambil menunggu perbaikan
d) Sudah boleh dipulangkan ke ruang perawatan
e) Harus dirawat diruang hight care unit
Pembahasan :
Penilaian : Aldrete Score (dewasa)
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Nilai Warna
• Merah muda 2
• Pucat 1
• Sianosis 0
Pernapasan
• Dapat bernapas dalam dan batuk 2
• Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
• Apnoea atau obstruksi 0
Sirkulasi
• Tekanan darah menyimpang <20% dari normal 2
• Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal 1
• Tekanan darah menyimpang >50% dari normal 0
Kesadaran
• Sadar, siaga dan orientasi 2
• Bangun namun cepat kembali tertidur1
• Tidak berespons 0
Aktivitas
• Seluruh ekstremitas dapat digerakkan 2
• Dua ekstremitas dapat digerakkan 1
• Tidak bergerak 0
Jika jumlahnya > 8, penderita dapat dipindahkan ke ruangan
73. Seorang umur 40 tahun, tekanan darah 115/50 mmHg, nadi 86x/menit, pasien
baru selesai dilakukan tindakan laparatomie eksplorasi dengan pembiusan
umum, pengkajian di ruang pulih sadar diperoleh data sebagai berikut tekanan
darah 100/50 mmHg, nadi 95x/menit, suhu tubuh 32 derajat celcius, dan pasien
tampak kedinginan. Sesuai dengan pengkajian diruang pemulihan, komplikasi
apakah yang terjadi pada pasien tersebut saat ini ?
a) Hipertermi
b) Hipotensi
c) Hipotermi
d) Hipertermi
e) Hipovolemik
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Menggigil yang terjadi dengan suhu tubuh 32’ celcius, disertai dengan
suhu tubuh pada pasien di ruang PACU dapat terjadi akibat hipotermi intra
operasi atau dari agent anestesi umum.
75. Pasien pria umur 29 tahun BB 56 kg, post operasi laparatomie appendiktomie,
kondisi setelah dicabut ETT terjadi serak, dan nyeri tenggorokan dan sakit untuk
menelan. Pasien mengeluh nyeri pada daerah operasi, terasa mual dan akan
muntah. Pernafasan adequat 14 x/menit saturasi O2 99%, pasien telah dilepas
oksigennya. Apa alasan penghentian pemberian oksigen pada kasus di atas ?
a) Habis oksigen
b) Permintaan keluarga pasien
c) Pasien ekstubasi
d) Mukosa bewarna merah muda dan tidak sesak
e) Pasien merasa terganggu
Pembahasan :
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
Mukosa bewarna merah muda dan tidak sesak merupakan salah satu
indicator penentu aldrete score pada komponen repirasi.
76. Pasien pria umur 75 tahun BB 55 kg, diagnosa carsinoma recti sedang dilakukan
tindkaan operasi laparatomie dengan pembiusan umum, pengkajian intra
operatif tekanan darah tidak terukur, denyut nadi tidak teraba, pernafasan 10
x/menit, monitoring EKG menunjukkan asystole. Tindakan kedaruratan apakah
yang perlu diperhatikan untuk mengatasi kondisi pasien saat ini ?
a) Perbaikan airway
b) Circulation
c) Breathing
d) Therapy cairan
e) Beri obat-obat anestesi
Pembahasan :
ABC sangat pokok untuk mengatasi kegawat daruratan. Pada kasus
operasi dengan general anestesi ABC merupakan perioritas yang perlu
medapat perhatian khusus pada pasien post general anestesi. Dengan
tekanan darah tidak terukur, nadi tidak teraba merupakan indicator
gangguan circulation pada pasien.
77. Wanita umur 21 tahun, BB 50 kg, akan dilakukan tindakan operasi eksterpasi
keloid. Pengkajian tekanan darah 106/62 mmHg, nadi 84x/menit, keadaan
umum baik, rencana pembiusan akan dilakukan dengan teknik anestesi
intravena. Berpa besar dosis propofol diperlukan untuk maintenence ?
a) 30 mg
b) 30 mcg
c) 50 mcg
d) 15 mg
e) 150 mg
Pembahasan :
Dosis propofol maintenence 50-150 mcg/kgBB iv
78. Seorang bayi laki-laki berumur 6 bulan dengan diagnosa medis hernia inguinalis
lateralis dextra, pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, pasien di
Kisi-kisi ujian try out (uji kopetensia)
D-IV anestesi reanimasi (mandiri) 2012/2013
puasakan sejak jam 04.00 di rencanakan operasi One Day Care (ODC) jam
08.00, pada pemeriksaan pre operasi di kamar operasi diketahui bayi sedang flu
berat dengan suhu subfebris sejak tadi malam. Berdasarkan analisa saudara
pada kasus ini, tindakan apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut ?
a) Operasi dilanjutkan karena dikhawatirkan menjadi hernia incarserata
b) Operasi dilanjutkan karena telah terjadwal
c) Operasi ditunda karena akan mengalami gangguan system repirasi
d) Operasi ditunda karena akan mengalami gangguan system Gastrointestinal
e) Operasi ditunda karena akan mengalami gangguan system cardiovaskuler
Pembahasan :
Pada bayi dengan keadaan gangguan sistem respirasi seperti flu/influenza
beresiko dalam penjagaan airway, sehingga lebih baik di perbaiki dahulu
keadaan umum bayi
80. Seorang laki-laki umur17 tahun, BB 50 kg, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
84x/menit, respirasi 20 x/menit dengan diagnose medis fraktir femur sinistra
sedang dilakukan tindakan ORIF dengan posisi miring ke sebelah kanan,
setelah 1 jam operasi, tiba-tiba nadi pasien meningkat drastis menjadi 120
x/menit, TD 150/90 mmHg, pernafasan terkontrol dengan ventilator.
Berdasarkan kondisi saat ini, perubahan apakah yang terjadi pada pasien
tersebut ?
a) Hipovolemik
b) Hypoksia
c) Nyeri
d) Hiperkarbia
e) Posisi pasien
Pembahasan :
Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan
atau cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang
menunjukkan kerusakan jaringan