PENUTUP
A. Kesimpulan
Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Regional Anestesi Pada Ny. S Dengan
G2P1A0 dengan KPD Di IBS RSUD Ambarawa didapatkan diagnosa keperawatan
anestesi yaitu :
1. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan masalah pembiusan dan
operasi, masalah teratasi
2. Komplikasi potensial syok kardiogenik berhubungan dengan Pengaruh sekunder
obat anestesi, masalah teratasi sebagian
3. Hipotermi berhubungan dengan berada atau terpapar dengan udara dingin,
masalah teratasi sebagian
4. Hambatan mobilitas ekstremitas bawah berhubungan dengan efek anestesi
(RA), masalah teratasi sebagian
5. Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis (tindakan operasi), masalah
teratasi sebagian
B. Saran
1. Seorang perawat anestesi harus mahir dalam melakukan pengkajian,
merumuskan diagnosa, menetapkan intervesi, melaksanakan implementasi dan
mengevaluasi respon pasien pasien pada tahap pre anestesi, intra anestesi hingga
post anestesi.
2. Perawat anestesi harus segera tanggap tanda kegawatan yang terjadi pada pasien
dan dapat mencegah agar kegawatan tidak terjadi.
3. Perawat anestesi harus bisa bermitra baik dengan dokter anestesi secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Miller, Ronald D. (2010). Millers’s Anesthesia 7th. Amerika: Churchill Livingstone Elsiever
Pramono, Ardi. (2016). Buku Kuliah : Anestesi. Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat R dan Wim de Jong. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 2. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. & Bare, B. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner&Suddarth.
Edisi 8 volume 2. (Waluyo, A., Kariasa, M., Julia, Kuncara, A., & Asih, Y.,
Penerjemah). Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC