TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Tindakan Operasi
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan tindakan perbaikan dan
inflamasi.
3) Reparatif : memperbaiki luka multipel
4) Rekontruksif/kosmetik : mammaoplasty, atau bedah platik
5) Palliatif : seperti menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah,
menjadi dua bagian, yaitu operasi major dan operasi minor. Dimana
menimbulkan rasa sakit pada tubuh dan salah satu yang sangat penting
dalam anestesi adalah penentuan klasifikasi ASA (Majid, A., Judha, M.,
sebagian tubuh (lokal, regional, epidural atau anestesi spinal) (Brunner &
Suddarth's, 2013).
Menurut (Adam C Adler, 2018), seorang penyedia anestesi bertanggung
anestesi, meliputi:
1) Keuntungan
a) Mengurangi kesadaran dan ingatan intra operatif pasien.
b) Memungkinkan relaksasi otot yang diperlukan untuk jangka
dan sirkulasi.
d) Dapat digunakan dalam kasus-kasus kepekaan terhadap agen
anestesi lokal.
e) Dapat disesuaikan dengan mudah dengan durasi prosedur yang
tak terduga.
f) Dapat diberikan dengan cepat dan bersifat reversible.
2) Kekurangan
a) Membutuhkan peningkatan kompleksitas perawatan dan biaya
terkait.
b) Membutuhkan beberapa derajat persiapan pasien sebelum
operasi.
c) Dapat menyebabkan fluktuasi fisiologis.
d) Terkait dengan komplikasi yang kurang serius seperti mual,
dan
e) Tertunda kembali ke fungsi mental yang normal.
a. Anestesi Regional
Anestesi spinal merupakan salah satu teknik anestesi regional yang
maupun kronik.
Indikasi Spinal anestesi menurut (Dr. Said A. Latief, SpAn K, dkk,
2009) adalah :
1) Bedah Ekstremitas bawah
2) Bedah panggul
3) Tindakan sekitar rectum perineum
4) Bedah Obstetri dan ginekologi
5) Bedah Urologi
6) Bedah abdomen bawah
7) Pada bedah abdomen atas dan bedah pediatric biasanya
(Sjamsuhidajat, 2010)
1) Hipotensi terutama jika pasien tidak prahidrasi yang cukup
2) Blokade saraf spinal tinggi, berupa lumpuhnya pernapasan dan
digunakan.
3. Mengigil (Shivering) Post Anestesi
a. Definisi
Menggigil pasca operasi adalah komplikasi umum dari anestesi.
involunter satu otot rangka atau lebih yang biasanya terjadi pada masa
ruang perawatan post anestesi yang dingin, cairan infus yang dingin,
cairan irigasi yang dingin, bedah abdomen yang luas dan lama (Dr.
tiroksin.
4.
c. Mekanisme Post Anestetic Shivering (PAS)
Sampai saat ini, mekanisme shivering (menggigil) masih belum
motor jalur akhir yang umum dan debit sinkron dibawa oleh
penghambatan sel Renshaw (interneuron penghambatan)
(Bhattacharya, 2003).
Menggigil adalah salah satu penyulit yang sering terjadi pada
anestesia, hal ini terutama terjadi selama dan setelah anestesi regional
normal karena ini disebabkan oleh karena rangsangan nyeri dan agen
umum adalah jenis obat anestesi yang digunakan, lama operasi, usia
(dalam hal ini suhu oesofagus 36° C). Pada suhu 21–24° C sekitar
pada pasien hamil karena adanya efek pada janin bila diberikan
sebelum bayi lahir atau sebagai profilaksis anti menggigil pada wanita
obat atau zat yang bisa mencegah terjadinya menggigil (Buggy DJ,
2018)
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Penatalaksanaan farmakologik untuk mengatasi menggigil
2007)
Meperidine, memiliki efek khusus anti menggigil, bekerja
Zweifler, 2007).
g. Faktor-faktor yang berhubungan dengan shivering post anestesi
Beberapa faktor yang berhubungan dengan shivering post
anestesi :
1. Usia
Menurut Buggy dan Crossley (2008) mekanisme shivering erat
kaitannya dengan faktor usia dan berat badan seseorang. Pada bayi,
anak, dan usia dewasa akhir shivering dimediasi oleh jaringan
dipengaruhi oleh ukuran tubuh yaitu tinggi badan dan berat badan
basah serta lembab, seperti perut yang terbuka dan juga luasnya
B. Kerangka Teori
Tindakan Operasi
Keterangan :
: Yang tidak Tindakan
diteliti Operasi Tindakan Anestesi
: Yang diteliti
D. Hipotesis
Prevalensi menggigil pada pasien operasi di IBS RSUD Ajibarang berkisar
Dapus
Stoelting R. Opioid agonist and antagonist. In: Stoelting RK, Hiller