M DENGAN ACUTE
MIOCARD INFARK (AMI) DI RUANG HND
SMC RS TELOGOREJO
Disusun Oleh :
1. Dwi Rahayu Lukita (520027)
2. Hernanda Adhe (520046)
3. Vita Dwi Nurhaeni (520115)
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN ACUTE MIOCARD
INFARK (AMI) DI RUANG HND SMC RS TELOGOREJO
A. Pengkajian
I. Identifikasi Pasien
- Nama : Tn. M
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Tanggal lahir :19 Juli 1950
- Umur : 71 th
- Status Perkawinan : Menikah
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Alamat : Semarang
- Golongan Darah : O
- Diagnosa Medis :Recent AMI inferior
Identitas Penanggungjawab
-Nama : Tn. A
-Umur : 37 Th
-Alamat : Semarang
-Hubungan dengan Pasien : Anak
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Tn. M mengatakannyeri dada
2. Riwayat penyakit Sekarang
Pasien datang di IGD dengan keluhan nyeri dada skala nyeri 4 dengan tekanan
darah 142/69, N 61x/menit, pernapasan 21x/menit, suhu 36,7C, Spo2 100%
memakai oksigen nasal 3 liter/menit, lalu diberikan terapi RL 20 tpm dan
pontroprasole 100mg melalui IV. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang HDU.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya memiliki Riwayat penyakit jantung dan pasang ring
2.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama
dengan klien
B. Pemeriksaan
1) Primary Survey
a) Airway
- Look :
Tidak terdapat sumbatan jalan napas dan lidah tidak terjatuh kebelakang, hipoksia
- Listen :
Suara pernapasan vesikuler tidak terdapat suara tambahan nafas
- Feel :
Napas pasien masih bisa di rasakan, Irama: Reguler.
b) Breathing :
- Inspeksi :
RR 26x/menit, SPO2 96%, Reguler, Terpasang oksigen nasal canule 3 liter/menit,
Tidak terdapat penggunaan otot bantu nafas, Pengembangan dinding dada kanan
dan kiri simetris, Pasien tampak sesak dan nafas takipneu.
- Auskultasi :
Vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
- Perkusi :
ICS 1-3 kanan dan kiri sonor.
- Palpasi :
Vocal fremitus teraba, Tidak terdapat suara krepitasi
Masalah Keperawatan :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hambatan upaya nafas (kurangnya
ekspansi paru) dibuktikan dengan Dispneu RR 26 x/menit, SPO2 96%, Irama
Reguler, Terpasang oksigen nasal canule 3 liter/menit, Takipneu.
c) Circulation :
- Vital Sign
1) Tekanan darah : 138/68 mmHg
2) MAP : 112 mmHg
3) Nadi : 69 x/menit
4) Suhu : 36,7 C
5) Respirasi : 20 x/menit
- Capilarry Refill Time : >3 detik
- Akral : Teraba hangat
d) Disability :
- GCS : E4 M6 V5 (Composmentis)
- Pupil : Isokor (2mm / 2mm)
- Gangguan Sensorik : Tidak ada gangguan motorik pada pasien
- Gangguan Motorik : Fleksi abnormal terhadap nyeri
e) Exposure :
- Suhu: 36,7 C, Axillar
- Tidak terdapat lesi
- Tidak terdapat edema
Masalah Keperawatan :
b) Riwayat AMPLE :
- A (Allergic) :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
- M (Medication) :
Keluarga pasien mengatakan pasien sedang mengkonsumsi obat jantung ISDN dan
aspilet
- P (Past ilnes) :
Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai Riwayat penyakit jantung
- L (Last Meal) :
Keluarga pasien mengatakan pasien terakhir makan tadi pagipukul 07.00 WIB
dengan nasi dan sayur.
- E (Event/Environt) :
Keluarga pasien mengatakan pasien nyeri dada, skala 4, nyeri seperti ditusuk-tusuk,
hilang timbul
c) Antropometri
- TB : 175 cm
- BB : 70kg
- IMT : 22,8 (ideal)
d) Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
- Bentuk: Mesocephal
- Kulit Kepala : Bersih
- Rambut : Bewarna putih
2. Mata :
- Konjungtiva : Anemis
- Sklera : Ikterik
- Pupil : Isokor
- Visus : Ketajaman penglihatan kurang baik
3. Hidung :
4. Telinga
7. Thoraks (Paru)
8. Jantung
9. Abdomen
- Inspeksi : Tidakterdapatmassa
- Perkusi: Timpani
10. Ekstremitas
4444 4444
4444 4444
Keterangan:
Terdapat kelemahan anggota gerak. Pada ekstremitas atas dan bawah mampu
melawan gravitasi tetapi tidak mampu menahan dan melawan tahanan secara
maksimal.
11. Genetalia
- Konjungtiva : Anemis
- Sklera : Ikterik
- Pupil : Isokor
- Visus : Ketajaman penglihatan kurang baik
Mulut
Abdomen
- Inspeksi : Tidakterdapatmassa
- Palpasi : tidakadanyeritekan
- Perkusi : timpani
D : Waktu pemberian makanan : pagi, siang, sore, Jumlah dan jenis makanan
lunakberupa sayur, nasi, buah.
E : Pada saat dirumah sakit kebutuhan pasien selalu di bantu dengan kelurga dan
perawat.
F: Pasien masuk rumah sakit karena pasien mengalami sesak, nyeri dan
badannya lemas.
3. Pola Eliminasi
Di Rumah :
Pola BAB : Tidak Teratur 3 x sehari, Karakter feses : Keras, Riwayat perdarahan:
Tidak ada riwayat perdarahan, BAB terakhir : BAB 2 hari yang lalu bewarna hitam,
Diare : Tidak ada diare. Pola BAK : 3-4 x/hari, Karakter urine :kuning seperti teh
pekat, BAK: Tidak ada rasa nyeri, Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak
ada.
Di RS :
Pola BAB : Tn.M belum BAB dari 2 hari yang lalu, mengalami konstipasi, Riwayat
perdarahan: Tidak ada riwayat perdarahan, Diare : Tidak ada diare, Pola BAK : 3-4
x/hari, Karakter urine : kuning seperti teh pekat, BAK: Tidak ada rasa nyeri, Riwayat
penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada.
Balance cairan:
Input:
Makan + Minum : 800 cc
Cairan Infus : 1500 cc
Obat Injeksi : 100 cc
Air metabolisme : 28cc/kgBB/3jam
2.428 cc
Output:
Urine :350cc
IWL : 168.8 cc
518,8 cc
Balance cairan dalam 3 jam= Input – Output
= 2.428 cc – 518,8 cc = (+) 1909,2 cc
Keterangan 0 1 2 3 4
Makan/Minum
Mandi/Toileting
Berpakaian
Keterangan:
8. Pola Reproduksi-Seksual
Di Rumah:
Tn. M tidak ada masalah pada reproduksi seksual
Di RS:
Tn. M tidak ada gangguan pada organ reproduksinya
C. TERAPI OBAT
Nama Obat Dosis Pember Indikasi
ian
RL 20tpm IV Mengoreksi ketidakseimbangan
elektrolit, dan Menjaga tubuh agar
tetap terhidrasi dengan baik.
Brilinta 2x1 Oral Mencegah kejadian-kejadian
trombosis (misalnya kematian
kardiovaskular, infark miokard,
atau stroke) pada pasien yang
menderita sindrom koroner akut.
Aspilet 1x1 Oral Mencegah proses agregasi
trombosit pada pasien infark
miokard dan pasien angina tidak
stabil, serta mencegah serangan
serebral iskemik sesaat
Atorvastatin 1x2 tab Oral untuk melawan efek radikal bebas,
menjaga ketahanan tubuh, serta
memelihara kesehatan.
ISDN 5 gr 3x1 Oral Untuk mencegah dan meredakan
angina (nyeri dada) akibat penyakit
jantung koroner.
Cancas 1x1/2 Oral obat anti hipertensi golongan Beta-
Blocker Kardioselektif
Alprazolam 1tab k/p Oral untuk mengatasi gangguan
kecemasan dan gangguan panik.
Lactulax 1x2 Oral untuk mengobati konstipasi kronis
dan ensefalopati portal-sistemik,
termasuk keadaan pre-koma hepatik
dan koma hepatik.
D. DATA PENUNJANG
1. Hasil laboratorium
Tgl Permintaan : 2/11/2021 06:18 No RM/Umur: 12015326 / 71 th
Tgl Terima : 3/11/2021 09:02 Dx:Recent AMI inferior
Kimia Klinik
Uric Acid 7.07 mg/dL (H) (N:3.4– 7.0)
Cholesterol 123.3 mmol/L (N:< 200)
LDL Cholesterol 235,9 mg/dL (N:< 100)
HDL Cholesterol 33.2 mg/dL (L) (N:>40)
Triglyceride 116.5 mg/dL (L) (N : 0-150)
E. Analisa Data
- Breathing:
Inspeksi :
RR 26 x/menit, SPO2 96%, Reguler, Terpasang
oksigen nasal canule 3 L/menit, Pengembangan
dinding dada kanan dan kiri simetris, Pasien
sesak, pola nafas takipneu, Irama irreguler, Tidak
terdapat otot bantu nafas, Ekspansi paru terbatas
karena adanya acites.
Auskultasi :
Vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
Perkusi :
ICS 1-3 kanan dan kiri sonor.
Palpasi :
Vocal fremitus teraba, Tidak terdapat suara
krepitasi
2. Rabu, DS: Perubahan Penurunan
- Pasien mengeluh nyeri dada
3/11/2020 afterload curah
jantung
DO:
- Vital Sign
1) Tekanan darah: 138/68 mmHg
2) MAP : 112 mmHg
3) Nadi : 69 x/menit
4) Suhu : 36,7 C
5) Respirasi : 20 x/menit
- Capilarry Refill Time : >3 detik
- Akral : Teraba hangat
F. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hambatan upaya nafas (kurangnya
ekspansi paru) dibuktikan dengan RR meningkat, SPO2 menurun, Terpasang oksigen,
Nafas takipneu (D. 0005).
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload dibuktikan dengan
pasien mengeluh sesak nafas, TD meningkat, nadi perifer teraba lemah, CRT>3 detik,
warna kulit pucat (D. 0008).
G. Intervensi Keperawatan
H. Implementasi Keperawatan
Nama/Umur : Tn. M/ 71 th
Ruang/Unit : HND
Hari/tgl Dx Jam Implementasi Respon Pasien TTD,
Nama
Selasa, 2 1 16.00 Memonitor pola nafas DS: Pasien mengatakan Lukita
November (frekuensi, kedalaman, sesak nafas
2021 usaha nafas) DO:
- Tn. M mengalami Sesak
nafas (dispneu)
- Breathing:
Inspeksi :
RR 26 x/menit, SPO2
96%, Reguler,
Terpasang oksigen
nasal canule 3
L/menit,
Pengembangan
dinding dada kanan
dan kiri simetris,
Pasien sesak, pola
nafas takipneu, Irama
irreguler, Tidak
terdapat otot bantu
nafas, Ekspansi paru
terbatas karena adanya
acites.
Auskultasi :
Vesikuler, tidak
terdapat suara nafas
tambahan.
Perkusi :
ICS 1-3 kanan dan kiri
sonor.
Palpasi :
Vocal fremitus teraba,
Tidak terdapat suara
krepitasi
1,2 17.00 Memberikan oksigen DS: Pasien mengatakan Vita
nasal kanul 3 liter/menit masih sesak nafas
DO: terpasang oksigen
nasal kanul 3 L/menit,
SPO2: 98%
2 17.30 Memonitor nilai DS: Pasien mengeluh nyeri Hernanda
laboratorium jantung dada
(enzim jantung) DO: hasil troponin I 3.290
S:
Lukita
2 - Pasien mengeluh nyeri dada
O:
- Vital Sign
6) Tekanan darah: 138/68 mmHg
7) MAP : 112 mmHg
8) Nadi : 69 x/menit
9) Suhu : 36,7 C
10) Respirasi : 20 x/menit
- Capilarry Refill Time : >3 detik
- Akral : Teraba hangat
SOAP DATANG
Rabu, 3 S: Lukita
November 1 - Tn.M masih mengeluh sesak nafas
2021 O:
- CRT>3 detik
- Akral hangat
- Kulit pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Berikan O2 nasal 3 L/menit
- Berikan posisi semi fowler atau fowler
- Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan
natrium, kalium)
S:-
2 O:
- TTV: Vita
RR: 20 x/menit, TD: 130/76 mmHg, , N: 80 x/menit
- Ekstremitas:
Turgor kulit: pucat
CRT:>3 detik 2 detik
Hasil laboratorium
Kimia Klinik
Uric Acid 7.07
mg/dL (H) (N:3.4– 7.0)
Cholesterol 123.3
mmol/L (N:< 200)
LDL Cholesterol 235,9
mg/dL (N:< 100)
HDL Cholesterol 33.2
mg/dL (L) (N:>40)
Triglyceride 116.5
mg/dL (L) (N : 0-150)
SOAP PULANG
S:
Hernanda
- Tn. M mengatakan sesak nafas berkurang
1
O:
- Tn. L lebih rileks karena sesak nafas berkurang
- Breathing:
Inspeksi :
TD: 120/76 mmHg, N: 67x/menit, RR 20 x/menit,
SPO2 98%, Reguler, Terpasang oksigen nasal canule
3 L/menit, Irama Reguler.
Auskultasi :
Vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan.
Perkusi :
ICS 1-3 kanan dan kiri sonor.
Palpasi :
Vocal fremitus teraba, Tidak terdapat suara krepitasi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
- Posisikan semi fowler
- Berikan oksigen nasal canule 3 L/menit
SOAP PULANG
S: Vita
- Pasien masih mengeluh nyeri dada
O:
- Pasien lemas, kulit pucat, akral hangat
- CRT<2 detik
- Nadi teraba kuat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Monitor TTV
- Monitor nilai laboratorium jantung (enzim jantung)
- Batasi konsumsi makanan tinggi kalium