A
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER :
CONGESTIVE HEART FAILURE
DI RUANG RAFAEL KAMAR 11 BED 3
RUMAH SAKIT CAHYA KAWALUYAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Data Umum.
1) Identitas Klien
Nama : Ny.A
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status marital : Sudah Menikah
Tanggal, jam pengkajian : 18 Oktober 2022, 13.00 WIB
Tanggal, jam masuk : 16 Oktober 2022, 05.51 WIB.
Diagnosa Medis : CHF
Alamat : Komp Kepuh RT.01 RW.10 Bandung
b) Sistem Kardiovaskuler
(1) Anamnesa:
Pasien mengeluh mudah lelah dan tidak ada sakit dada
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Pasien menggunakan alat bantu O2 3L/menit via Binasal Canule,
tidak ada epitaksis, tidak ada cyanosis
Palpasi:
Tidak terdapat peningktan JVP, Ictus cordis teraba di ics IV linea
midclavicularis kiri terdapat edema dikedua kaki
Perkusi:
Saat diperkusi bunyi jantung pekak pada batas jantung kiri
(ICS 4-6 linea midklavikularis kiri) dan pada jantung kanan
di Linea parasternalis kanan.
Auskultasi : Bunyi jantung normal s1 dan s2, bunyi jantung I
(saat katup mitral dan trikuspidal menutup) bunyi jantung 2
(saat katup aorta dan pulmonal menutup) Hr:110x/menit.
(3) Masalah Keperawatan: Penurunan curah jantung
c) Sistem Pencernaan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan mual dan nafsu makan menurun, tidak ada
keluhan kembung.
Diit khusus rendah garam, pasien mengatakan selama ini
mengurangi konsumsi garam
Kebiasaan makan dalam 24 jam = 3x/hari dalam porsi sedang
Kebiasaan minum/ 24 jam = 1 liter/ hari (Air putih)
Pola bab sebelum sakit : 1x/hari dengan konsistensi lembek
warna kuning
Pola bab selama sakit = belum bab selama 2 hari
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Keadaan lidah bersih, selaput lendir mukosa lembab keadaan
gigi sudah tidak lengkap tidak ada caries atau gigi berlubang,
pasien tidak ada gigi palsu, tidak terpasang NGT
Terpasang/tidak terpasang NGT hari ke-………………..…………
Abdomen: bentuk abdomen simetris, tidak ada bayangan/gambaran
bendungan pembuluh darah vena, tidak ada distensi abdomen.
Anus: tidak ada lesi
Auskultasi:
Bising usus: 8x/menit.
Palpasi:
Hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Limpa tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Nyeri tekan di regio/kuadran tidak ada
Nyeri lepas di regio/kuadran tidak ada
Perkusi:
Terdengar tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
d) Sistem Perkemihan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada gangguan perkemihan
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Terpasang kateter urine, warna urine kuning
Jumlah urine 200ml
Palpasi:
Nyeri tekan regio hipogastrika tidak ada
Perkusi:
Nyeri ketuk daerah tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas
e) Sistem Endokrin
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Tidak gigantisme, tidak kretinisme
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada
Pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas atas atau bawah tidak
ada, Lesi tidak ada
Palpasi:
Kelenjar tiroidtidak ada pembesaran
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
f) Sistem Persarafan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
h) Sistem Muskuloskeletal
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan kedua kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Bentuk muka simetris, parase tidak ada, ROM terbatas
Tingkat kesadaran: composmentis
Bentuk columna vertebralis: normal
Penggunaan alat/balutan:tidak ada.
Palpasi:
Nyeri tekan pada processus spinosus tidak ada di daerah manapun
(3) Masalah Keperawatan:Intoleransi aktivitas
i) Sistem Reproduksi
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit reproduksi
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Mammae simetris
Genetalia eksterna: normal, tidak ada lesi, pengeluaran
cairan/discharge (warna, bau, banyak/jumlah): normal
Edema pada genetalia eksterna tidak ada
Palpasi:
Mammae: massa/benjolan tidak ada, lesi tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
j) Sistem Integumen
(1) Anamnesa:
Tidak ada keluhan
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Warna kulit kemerahan, tidak ada lesi, keadaan kulit bersih,
tidak ada luka dekubitus, petechie tidak ada, purpura tidak
ada, tidak ada memar, sklera putih, tampak edema pada
kedua kaki
Palpasi:
kulit lembab, suhu tubuh hangat, turgor kulit normal, tekstur
halus, terdapat edema pada kedua kaki
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
e. Data Sosio-Spiritual
1) Hubungan sosial : mengikuti pengajian didaerah rumah
2) Kultur yang diikuti : tidak ada kultur dalam diri pasien yang bertentangan
dengan proses pengobatan saat ini
3) Gaya hidup : sederhana
4) Kegiatan agama dan relasi dengan Tuhan: pengajian didaerah lingkugan
rumah
2) Radiologi :
16/10/2022
Deskripsi:
Trachea ditengah, mediastinum superior tidak melebar.
Aorta tampak elongasio. Disertai kalsifikasi arkus aorta.
Kesimpulan:
Kardiomegali disertai elongasio dan kalsifikasi aorta
4) Diit : lunak
5) Acara infus : terpasang vemplon
6) Mobilisasi : bedrest
1. Pengelompokan Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Pasien mengeluh badan lemas dan 1) Pasien tampak sesak dan
sesak jika setelah beraktivitas terpasang oksigen 3 lt/mnt,
2. Pasien mengatakan memiliki SpO2: 94%.
riwayat hipertensi dan biasa hanya 2) Tekanan darah : 140/80 mmHg,
mengkonsumsi obat warung di lengan kanan, Suhu : .36,6° C
3. Pasien mengatakan bengkak pada per axilla, Nadi : 110 x/menit,
kedua kaki Pernapasan : 22 x/menit, SpO2 :
94%
3) Pasien beraktifitas secara perlah
an dan masih membatasai perge
rakan karna kelelahan
4) Kedua kaki klien tampak
bengkak
2. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Gagal jantung kiri Pola nafas tidak efektif
Klien mengeluh ↓
sesak Ventrikel kiri tidak
DO: mampu memompa
1. Tampak sesak, darah dari paru
terpasang O2 ↓
3L/menit Tek. Vena pulmonalis
2. RR: 22x/menit meningkat
dan SpO2: ↓
94% Tek. Kapiler paru
meningkat
↓
Perembesan cairan dari
kapiler ke paru
↓
Edema paru
↓
Fungsi pernafasan
menurun
↓
Dispnea
↓
Pola nafas tidak
efektif
A. Diagnosa Keperawatan
1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d hambatan upaya nafas d.d mengeluh sesak.
2. Penurunan Curah Jantung b.d gangguan irama jantung d.d Lelah setelah
beraktiitas
3. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan d.d Dipsnea saat/setelah beraktivitas
B. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1. Pol a n afas Setelah 1. Monitor pola 1.Untuk
ti d ak dilakukan nas , monitor mengetahui
efek ti f (D. tindakan saturasii jumlah kadar
0005) b.d keperawata oksigen. oksigen dalam
ham bat an n selama 2.Monitor darah.
upaya nafas
3x24 jam adanya sumbatan 2.Untuk
d.d
m engel uh
inspirasi jalan napas mengetahui
sesak dan atau 3. Tem pat kan pada adanya sumbatan
ekspirasi posi si nyam an. pada jalan nafas.
yang tidak 4.Pertahankan 3.Dapat
memberika kepatenan jalan meningkatkan
n ventilasi napas tingkat
adekuat 5. Berikan kenyamanan.
membaik oksigen jika 4. Agar oksigen
Dengan perlu tidak terhambat
Kriteria 5. Membantu
Hasi : pasien dalam
1. Dipsnea bernapas
membaik
2.Pengguna
an otot
bantu nafas
menurun
3.
Frekuensi
nafas
meningkat
4.
Kedalaman
napas
membaik
C. Implementasi Keperawatan
Nama &
TGL DK Implementasi Respon
TTD