Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER :
CONGESTIVE HEART FAILURE
DI RUANG RAFAEL KAMAR 11 BED 3
RUMAH SAKIT CAHYA KAWALUYAN

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Data Umum.
1) Identitas Klien
Nama : Ny.A
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status marital : Sudah Menikah
Tanggal, jam pengkajian : 18 Oktober 2022, 13.00 WIB
Tanggal, jam masuk : 16 Oktober 2022, 05.51 WIB.
Diagnosa Medis : CHF
Alamat : Komp Kepuh RT.01 RW.10 Bandung

2) Identitas Keluarga/Penanggung Jawab


Nama : Ny.S
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Komp Kepuh RT.01 RW.10 Bandung
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit :
Pasien mengatakan badan lemas, saat beraktivitas badan terasa lemas
b) Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak
c) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Pasien mengeluh sesak nafas sudah 3 hari, sesak dirasakan hilang
timbul, sesak bertambah bila melakukan aktivitas ringan seperti
berjalan, sesak berkurang bila diistirahatkan dan posisi duduk, pasien
mengatakan skala sesaknya dari 1-10 berada di skala 3.
d) Keluhan yang menyertai
Pasien mengatakan pusing, mudah lelah dan bengkak pada kedua kaki
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a) Riwayat penyakit atau rawat inap sebelumnya
Pasien mengatakan pernah masuk rumah sakit dengan penyakit yang
sama tapi tidak sampai dirawat
b) Riwayat alergi
Tidak ada
c) Riwayat operasi
Tidak ada
d) Riwayat transfuse
Tidak ada
e) Riwayat pengobatan
Tidak ada
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
4) Keadaan kesehatan lingkungan rumah
Pasien mengatakan keadaan rumah cukup bersih, rapih, nyaman dan layak
untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Pembuangan sampah diatur secara
rapih dan diberi penutup, ruangan mendapat sinar matahari dan ventilasi
yang cukup baik
c. Data Biologis
1) Penampilan umum :
Pasien tampak sakit sedang, akral hangat, nadi kuat terpasang vemplon
ditangan kiri, terpasang O2 3L/menit dan terpasang kateter
2) Tanda–tanda vital:
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Suhu : 36,6oC per axilla
Nadi : 110x/menit, di arteri radialis, teratur, denyutan kuat
Pernapasan : 24x/menit
SpO2 : 94%
3) Tinggi badan : 157cm
Berat badan :56 kg
IMT : 22,7kg/m2 (kategori :normal)

4) Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Masalah Keperawatan


a) Sistem Pernapasan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan terasa sesak nafas
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Pernapasan cuping hidung tidak ada, deviasi septum nasi tidak ada,
secret/lendir tidak ada, polip tidak ada, terpasang oksigen
3L/menit, bentuk dada simetris kanan dan kiri, dyspneu
Palpasi:
Vocal/ taktil fremitud : teraba ketika pasien mengatakan ‘77’
(Tujung puluh tujuh)
Perkusi:
Terdengar: sonor pada semua lapang paru
Auskultasi:
Suara nafas terdengar ronchi di dada kanan dan kiri
(3) Masalah Keperawatan: Pola nafas tidak efektif

b) Sistem Kardiovaskuler
(1) Anamnesa:
Pasien mengeluh mudah lelah dan tidak ada sakit dada
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Pasien menggunakan alat bantu O2 3L/menit via Binasal Canule,
tidak ada epitaksis, tidak ada cyanosis
Palpasi:
Tidak terdapat peningktan JVP, Ictus cordis teraba di ics IV linea
midclavicularis kiri terdapat edema dikedua kaki
Perkusi:
Saat diperkusi bunyi jantung pekak pada batas jantung kiri
(ICS 4-6 linea midklavikularis kiri) dan pada jantung kanan
di Linea parasternalis kanan.
Auskultasi : Bunyi jantung normal s1 dan s2, bunyi jantung I
(saat katup mitral dan trikuspidal menutup) bunyi jantung 2
(saat katup aorta dan pulmonal menutup) Hr:110x/menit.
(3) Masalah Keperawatan: Penurunan curah jantung

c) Sistem Pencernaan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan mual dan nafsu makan menurun, tidak ada
keluhan kembung.
Diit khusus rendah garam, pasien mengatakan selama ini
mengurangi konsumsi garam
Kebiasaan makan dalam 24 jam = 3x/hari dalam porsi sedang
Kebiasaan minum/ 24 jam = 1 liter/ hari (Air putih)
Pola bab sebelum sakit : 1x/hari dengan konsistensi lembek
warna kuning
Pola bab selama sakit = belum bab selama 2 hari
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Keadaan lidah bersih, selaput lendir mukosa lembab keadaan
gigi sudah tidak lengkap tidak ada caries atau gigi berlubang,
pasien tidak ada gigi palsu, tidak terpasang NGT
Terpasang/tidak terpasang NGT hari ke-………………..…………
Abdomen: bentuk abdomen simetris, tidak ada bayangan/gambaran
bendungan pembuluh darah vena, tidak ada distensi abdomen.
Anus: tidak ada lesi
Auskultasi:
Bising usus: 8x/menit.
Palpasi:
Hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Limpa tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Nyeri tekan di regio/kuadran tidak ada
Nyeri lepas di regio/kuadran tidak ada
Perkusi:
Terdengar tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah

d) Sistem Perkemihan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada gangguan perkemihan
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Terpasang kateter urine, warna urine kuning
Jumlah urine 200ml
Palpasi:
Nyeri tekan regio hipogastrika tidak ada
Perkusi:
Nyeri ketuk daerah tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas

e) Sistem Endokrin
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan
(2) Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Tidak gigantisme, tidak kretinisme
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada
Pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas atas atau bawah tidak
ada, Lesi tidak ada
Palpasi:
Kelenjar tiroidtidak ada pembesaran
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

f) Sistem Persarafan
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan

(2) Pemeriksaan Fisik:


Inspeksi:
Bentuk muka normal, mulut normal, parase tidak ada
Sensibilitas ekstremitas atas/baal tidak ada
Sensibilitas ekstremitas bawah/baal tidak ada
Pergerakan tidak terkoordinir tidak ada
Tingkat kesadaran: Kualitatif: compos mentis
Kuantitatif: GCS 15 (E=4, M=5, V=6)
Kuantitatif: GCS …. (E= …, M=
…, V= …)
Uji saraf kranial:
Nervus I (Olfaktorius):pasien dapat menciun aroma kayu putih
Nervus II (Optikus):pasien dapat melihat huruf ±25 cm dengan
jelas
Nervus III (Okulomotor):refleks pupil ada, ketika diberi
rangsangan cahaya pupil mengecil, jika rangsangan cahaya
dijauhkan pupil melebar
Nervus IV (Troklearis): pasien dapat menggerakan mata kearah
bawah
Nervus V (Trigeminus): normal pasien bisa mengunyah
Nervus VI (Abdusen): dapat menggerakan mata kearah kanan
dan kiri
Nervus VII (Fasialis): pasien dapat tersenyum
Nervus VIII (Vestibulokoklearis): pasien dapat mendengar ketika
diinstruksikan
Nervus IX (Glosofaringeal): Pasien dapat merasakan manis,
asin dan pahit dari makanan
Nervus X (Vagus): Pasien tidak kesulitan saat menelan
Nervus XI (Aksesoris): Normal pasien dapat menggerakan
bahu.
Nervus XII (Hipoglosus): pasien dapat membuka mulut
maksimal
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
g) Sistem Persepsi Sensori
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit penglihatan dan
pendengaran
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Tidak ada
Pendengaran: pinna tidak ada nyeri
Palpasi:
Penglihatan: TIO tidak ada tekanan
Pendengaran: pina tidak ada nyeri
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada nyeri.

h) Sistem Muskuloskeletal
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan kedua kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Bentuk muka simetris, parase tidak ada, ROM terbatas
Tingkat kesadaran: composmentis
Bentuk columna vertebralis: normal
Penggunaan alat/balutan:tidak ada.
Palpasi:
Nyeri tekan pada processus spinosus tidak ada di daerah manapun
(3) Masalah Keperawatan:Intoleransi aktivitas

i) Sistem Reproduksi
(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit reproduksi
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Mammae simetris
Genetalia eksterna: normal, tidak ada lesi, pengeluaran
cairan/discharge (warna, bau, banyak/jumlah): normal
Edema pada genetalia eksterna tidak ada
Palpasi:
Mammae: massa/benjolan tidak ada, lesi tidak ada
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

j) Sistem Integumen
(1) Anamnesa:
Tidak ada keluhan
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi:
Warna kulit kemerahan, tidak ada lesi, keadaan kulit bersih,
tidak ada luka dekubitus, petechie tidak ada, purpura tidak
ada, tidak ada memar, sklera putih, tampak edema pada
kedua kaki
Palpasi:
kulit lembab, suhu tubuh hangat, turgor kulit normal, tekstur
halus, terdapat edema pada kedua kaki
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

k) Sistem Imun Hematologi


(1) Anamnesa:
Pasien mengatakan tidak ada penyakit imun
(2) Pemeriksaan fisik:
Inspeksi: pembesaran kelenjar getah bening/limfe tidak ada
Lesi tidak ada
Palpasi: pembesaran kelenjar getah bening/limfe
(3) Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Data Psikologis
1) Status emosi : pasien tampak kooperatif saat berkomunikasi
2) Konsep diri :
a) Gambaran diri:
Pasien mengatakan dirinya seorang ibu rumah tangga
b) Harga diri:
Pasien mengatakan dirinya berharga
c) Ideal diri: pasien mengatakan ingin menjadi ibu rumah tangga yang
baik dan bertanggung jawab
d) Identitas diri:
Pasien mampu menyebutkan identitas dirinya
e) Peran:
Sebagai ibu dari 4 anak
3) Gaya komunikasi:
Santai tidak terlalu cepat dalam berbicara
4) Pola interaksi :
Pasien dapat diajak berbicara atau berkomunikasi
5) Pola mengatasi masalah :
Akan meredam emosi sesaat baru menyelesaikan masalah

e. Data Sosio-Spiritual
1) Hubungan sosial : mengikuti pengajian didaerah rumah
2) Kultur yang diikuti : tidak ada kultur dalam diri pasien yang bertentangan
dengan proses pengobatan saat ini
3) Gaya hidup : sederhana
4) Kegiatan agama dan relasi dengan Tuhan: pengajian didaerah lingkugan
rumah

f. Pengetahuan Klien/Keluarga tentang Penyakitnya


Sebuah cobaan
g. Data Penunjang
1) Laboratorium :
K i mi a Kl i ni k 16/ 10/ 2022
Pemeri k saan H asil S atu an Ni l ai Ru ju k an
Neut rofi l B at ang L 0 % 2-6
eGF R L 61.0 Norm al : eGF R : >=90
P enurunan ri ngan: 60-89
P enurunan sedang: 30-59
P enurunan berat : 15- 29
Gagal gi nj al : <15

2) Radiologi :
16/10/2022
Deskripsi:
Trachea ditengah, mediastinum superior tidak melebar.
Aorta tampak elongasio. Disertai kalsifikasi arkus aorta.
Kesimpulan:
Kardiomegali disertai elongasio dan kalsifikasi aorta

3) Terapi (oral dan parenteral/injeksi)


1) Nama obat : Ceftriaxone
Golongan : Antibotik sefalosporin generasi III
Dosis untuk pasien : 2 x 1gr
Cara kerja obat : Membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri gram negatif dan
positif
Indikasi untuk pasien : Untuk mengobati infeksi bakteri atau
mencegah infeksi bakteri sebelum, selama atau setelah
pembedahan.
Kontra indikasi obat : Hipersensitivitas terhadap antibiotik ini
......................................................................
...........
Efek samping obat : Pembengkakan, kemerahan, rasa sakit
terjadi di setiap pemakaian obat, diare, mengigil, perut kembung,
kesulitan bernafas, dan kepala terasa pening.

2) Nama obat : Furosemide


Golongan : Diuretik
Dosis untuk pasien : 1 x 40mg
Cara kerja obat : bekerja dengan cara menghalangi penyerapan
natrium di dalam sel-sel tubulus ginjal. Sehingga dengan begitu,
jumlah urin yang dihasilkan serta dikeluarkan oleh tubuh akan
meningkat.
Indikasi untuk pasien : Edema akibat gangguan jantung, hati dan
ginjal serta hipertensi
Kontra indikasi obat : obat ini tidak boleh diberikan kepada
pasien dengan kondisi anuria atau gagal ginjal, memilik riwayat
addison .........................................................
........................
Efek samping obat : kram otot, merasa sangat lelah, aritmia, telinga
berdenging, kulit menguning

3) Nama obat : Spironolactone.


Golongan : ACE Inhibitor
Dosis untuk pasien : 1 x 25mg
Cara kerja obat : bekerja dengan cara menghambat penyerapan
garam natrium dan air berlebih ke dalam tubuh serta menjaga agar
kadar kalium darah tidak terlalu rendah
Indikasi untuk pasien : untuk menurunkan tekanan darah
Kontra indikasi obat : anuria, gangguan ginjal dan hiperkalemia
............................................................................
.....
Efek samping obat : pusing, sakit kepala, rasa kantuk, mual,
muntah, diare

4) Nama obat : Meprovent (Inhalasi)


Golongan : Broncodilator
Dosis untuk pasien : 3 x 3ml
Cara kerja obat : bekerja dengan cara mengendurkan otot di
saluran pernapasan sehingga udara daat mengalir dengan lebih lancar
Indikasi untuk pasien : untuk melancarkan sirkulasi pernapasan
Kontra indikasi obat : hipersensitif terhadap ipratropium, atropin atau
turunannya
Efek samping obat : mual, sakit perut, mulut kering, konstipasi.

4) Diit : lunak
5) Acara infus : terpasang vemplon
6) Mobilisasi : bedrest

1. Pengelompokan Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Pasien mengeluh badan lemas dan 1) Pasien tampak sesak dan
sesak jika setelah beraktivitas terpasang oksigen 3 lt/mnt,
2. Pasien mengatakan memiliki SpO2: 94%.
riwayat hipertensi dan biasa hanya 2) Tekanan darah : 140/80 mmHg,
mengkonsumsi obat warung di lengan kanan, Suhu : .36,6° C
3. Pasien mengatakan bengkak pada per axilla, Nadi : 110 x/menit,
kedua kaki Pernapasan : 22 x/menit, SpO2 :
94%
3) Pasien beraktifitas secara perlah
an dan masih membatasai perge
rakan karna kelelahan
4) Kedua kaki klien tampak
bengkak

2. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Gagal jantung kiri Pola nafas tidak efektif
Klien mengeluh ↓
sesak Ventrikel kiri tidak
DO: mampu memompa
1. Tampak sesak, darah dari paru
terpasang O2 ↓
3L/menit Tek. Vena pulmonalis
2. RR: 22x/menit meningkat
dan SpO2: ↓
94% Tek. Kapiler paru
meningkat

Perembesan cairan dari
kapiler ke paru

Edema paru

Fungsi pernafasan
menurun

Dispnea

Pola nafas tidak
efektif

DS: Gagal jantung Penurunan curah jantung


Kl i en m engel uh Kongestfi
sesak dan m udah ↓
l el ah set el ah Daya pompa jantung
berakt i vi t as menurun
DO: ↓
1. P asi en Sv menurun
m em i nim al i si r

m obi li sasi
Penurunan curah
2. P asi en berakt i fi
t as secar a perl a
jantung
han dan m asi h
m em bat asai per
gerakan karena
m a s i h kel el ahan
DS: Kelemahan pada otot Intoleransi aktivitas
kl i en m engel uh ↓
kaki bengkak dan sulit beraktivitas
t erasa baal saat ↓
di i nj akan Int ol eransi akt i vi t as
DO:
Kedua kaki klien
tampak bengkak
dan kesulitan saat
berjalan

A. Diagnosa Keperawatan
1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d hambatan upaya nafas d.d mengeluh sesak.
2. Penurunan Curah Jantung b.d gangguan irama jantung d.d Lelah setelah
beraktiitas
3. Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan d.d Dipsnea saat/setelah beraktivitas
B. Perencanaan Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
1. Pol a n afas Setelah 1. Monitor pola 1.Untuk
ti d ak dilakukan nas , monitor mengetahui
efek ti f (D. tindakan saturasii jumlah kadar
0005) b.d keperawata oksigen. oksigen dalam
ham bat an n selama 2.Monitor darah.
upaya nafas
3x24 jam adanya sumbatan 2.Untuk
d.d
m engel uh
inspirasi jalan napas mengetahui
sesak dan atau 3. Tem pat kan pada adanya sumbatan
ekspirasi posi si nyam an. pada jalan nafas.
yang tidak 4.Pertahankan 3.Dapat
memberika kepatenan jalan meningkatkan
n ventilasi napas tingkat
adekuat 5. Berikan kenyamanan.
membaik oksigen jika 4. Agar oksigen
Dengan perlu tidak terhambat
Kriteria 5. Membantu
Hasi : pasien dalam
1. Dipsnea bernapas
membaik
2.Pengguna
an otot
bantu nafas
menurun
3.
Frekuensi
nafas
meningkat
4.
Kedalaman
napas
membaik

2. Pen u ru n an Setelah 1. Monitor 1.Mengetahui


Cu rah dilakukan Balance Cairan perkembangan
Jan tun g (D. tindakan 2. Monitor kondisi pasien
0008) b.d keperawata adanya serta menentukan
gangguan n selama perubahan intervensi yang
i ram a 3x 24 tekanan darah tepat
j ant ung d.d jamdiharap 3. Aj arkan 2. Obat-obatan
Lel ah saat peri ode l ati han
kan digitalis
berakt i vi t as dan ist i rahat
ketidakkuat memperkuat
an jantung unt uk kontraktilitas
m enghi ndari
memompa otot jantung
kel el ahan
darah 3. Mengurangi
4. Kolaborasikan
meningkat timbunan cairan
obat yang
dengan yang berlebihan
diberikan oleh
kriteria dalam tubuh
dokter.
hasil: sehingga kerja
1. Tekanan jantung akan
darah lebih ringan
menurun
2. Palpitasi
menurun
3.
Gambaran
EKG
aritmia
menurun
4. Lelah
menurun.
3. In tol eran si Tujuan : 1. Identifikasi 1. Melihat
Ak ti vi tas setelah keluhan nyeri kekuatan atau
(D.0056) b.d dilakukan atau keluhan kelemahan otot.
kel em ahan tindakan fisik lainya. 2.
d.d Di psnea keperawata 2. Identifikasi Mengidentifikasi
saat / set el ah
n 3x24 jam toleransi fisik kekuatan atau
akt i vi t as
diharapkan melakukan kelemahan dan
toleransi pergerakan. dapat
aktivitas 3.Fasilitasi memberikan
meningkat melakukan informasi
dengan pergerakan. mengenai
kriteria 4.Ajarkan pemulihan.
Hasil : mobilisasi 3. Meminimalkan
1. sederhana yang atrofi otot,
Kemudahan harus dilakukan meinkatkan
dalam (mis: duduk sirkulasi dan
melakukan ditempat tidur, mencegah
ativitas dll). terjadinya
sehari hari kontraktur.
meningkat 4. Untuk
2. mengetahui
Kekuatan kemampuan
tubuh pasien dalam
bagian atas melakukan
bawah aktivitasnya.
meningkat
3. Keluhan
lelah
menurun
4. Dipsnea
saat
aktivitas
menurun

C. Implementasi Keperawatan
Nama &
TGL DK Implementasi Respon
TTD

18- DK 1. Mel akukan pem eri ksaan t anda 1. Klien Ignas


10- 1 t anda vit al .T D : 1 40 / 80 mengataka
2022 2 m m Hg. N: 112 x/ m eni t RR : n sesak
20x/ m eni t , Sp O 2 : 95% berkurang
2. Mengajarkan teknik 2. Setelah
relaksasi nafas dalam diajarkan
3. Memberikan posisi nyaman teknik
dengan posisi tempat tidur relaksasi,
semi fowler memberik
4. Mem beri kan t erapi oksi gen an posisi
3L/ m eni t semifowle
5. Mem beri kan t erapi i nj eksi r dan
F urosem i de 40 m g dan
memberik
i nhal asi Meprovent
an terapi
oksigen 3
liter
pasien
mengataka
n sesak
nya
berkurang
18- DK 1. Mengobservasi t anda- t anda 1. Pasien Ignas
10- 2 vi t al . T D : 1 40/ 80 mm Hg, N: mengatakan
22 112 x/ m eni t RR : 20x/ m enit , menjadi lebih
S p O2 : 9 5% tau cara
2. Moni t or kel uhan adanya nyeri untuk
dada membatasi
3. Menganjurkan beraktivitas aktivitas
fisik secara bertahap.

18- DK 1. mengobservasi bengkak pada 1. Pasien Ignas


10- 3 kaki klien mengatakan
22 2. Membantu ADL pasien bengkak pada
melibatkan keluarga kaki mulai
3. Memonitoring intake output, berkurang
pasien makan habis 1 porsi,
minum 200 cc/24 jam

19- DK 1. Mel akukan pem eri ksaan t anda 1. P asi en Ignas


10- 1 t anda vit al .Td : 95/ 70 m m Hg. m engat aka
22 2 N: 85 x/ m eni t RR : 2 0x/m eni t , n sesak
S p O2 : 9 7% berkurang
2. Mengajarkan teknik 2. Setelah
relaksasi nafas dalam diajarkan
3. Memberikan posisi nyaman teknik
dengan posisi tempat tidur relaksasi,
semi fowler memberik
4. Memberikan terapi oksigen an posisi
3 liter semifowle
5. Mem beri kan t erapi i nj eksi r dan
F urosem i de 40 m g dan memberik
Meprovent i nhal asi an terapi
oksigen 3
liter
pasien
mengataka
n sesak
nya
berkurang

19- DK 1. Mengobservasi t anda- t anda 1. Pasien Ignas


10- 2 vi t al . Td : 95/ 70 mm Hg, N: mengatakan
22 85 x/ m eni t RR : 20 x/m eni t menjadi lebih
S p O2 : 9 7% tau cara
2. Moni t or kel uhan adanya nyeri untuk
dada membatasi
3. Menganjurkan beraktivitas aktivitas
fisik secara bertahap.

19- DK 1. mengobservasi bengkak pada 1. Pasien Ignas


10- 3 kaki klien mengatakan
22 2. Membantu ADL klien bengkak pada
melibatkan keluarga kaki mulai
3. Memonitoring intake output, berkurang
pasien makan habis 1 porsi, 2. Pasien
minum 350 cc/24 jam mengatakan
kaki sudah
mulai bisa
digerakan
D. Evaluasi Keperawatan
Nama
Hari/ Diagnosa
SOAP &
Tanggal Keperawatan
TTD

Rabu Pola Nafas tidak S : Pasien mengatakan Sesak Ignas


19/10/22 efektif berkurang
berhubungan O : Keadaan umu m pasien tampak
dengan hambatan baik, akral hangat, nadi kuat,
upaya nafas pemakaian oksigen dihentikan.
A : Masalah pola nafas tidak
efektif kembali efektif
P : Intervensi dihentikan

Rabu Penurunan Curah S : Pasien mengatakan Lelah Ignas


19/10/22 Jantung berkurang
berhubungan O : pasien tampak lebih tenang,
dengan gangguan pola nafas tampak mulai teratur,
irama jantung retraksi dinding dada tidak
tampak.
A : ketidakadekuatan jantung
memompa darah meningkat
P : Intervensi dihentikan

Rabu Intoleransi S: Pasien mengatakan kaki sudah Ignas


19/10/22 Aktivitas dapat diijakan
berhubungan O : Ku pasien tampak baik,
dengan bengkak pada kaki tampak
kelemahan berkurang dan pasien sudah mulai
berjalan ke toilet
A : Toleransi Aktivitas meningkat
P : Intervensi Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai