TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER : CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANG
MARIA II KAMAR 2209 BED 1 RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS
BANDUNG
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Data Umum
1) Indentitas Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Tanggal Masuk
Diagnosa Medis
Alamat
: Tn. A
: 54 tahun
: Laki-Laki
: Islam
:: Swasta
: 28 Oktober 2015
: Dyspnea, CHF III + CKD
: Cidadas
Pusing
5) Riwayat Konservatif dan Pengobatan Yang Telah Didapat
Klien diberikan terapi infus Ring As,dan dilakukan EKG, dan
terapi oksigen
b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat penyakit atau rawat inap sebelumnya
Tn. A mengatakan sering dirawat di Rs St.Borromeus dengan
CHF.
2) Riwayat alergi
Tn. A mengatakan tidak ada riwayat alergi
3) Riwayat operasi:
Tn. A mengatakan tidak ada riwayat operasi
4) Riwayat transfuse :
Tn. A mengatakan sebelumnya tidak pernah mendapatkan
transfuse
5) Riwayat pengobatan
Tn. A mengatakan masih menjalani pengobatan untuk CHF yaitu:
cedocard mg, 3 x sehari diminum pada malam hari juga
codipron.
2. Riwayat penyakit keluarga
Tn. A mengatakan tidak tahu persis apa yang diderita oleh orang tuanya.
c. Data Biologis
1. Penampilan Umum :
Keadaan umum tampak sakit sedang, gelisah, kesadaran composmentis,
terpasang infuse di lengan kiri, menggunakan oksigen kanul nasal 4
liter/menit, tampak berbaring lemah, klien sangat sesak, posis klien semi
fowler, rambut tidak tersisir rapi, dahi berkerut, tangan memegang
dahi/kepala, konjungtiva pucat, sclera ikterik, ikuran pupil 2 cm, edema
pada kelopak mata, mucosa bibir kering pucat,klien tampak sianosis di
ujung-ujung jari tangan dan kaki, turgor kulit kering, edema pada
ekstremitas bawah, klien bisa makan sendiri, ekspresi wajah datar
2. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah 130/90 mmHg di lengan kana, Suhu 36,4 oC per axilla,
nadi frekuensi 78x/meniti, tidak teratur, arteri radialis, denyutan kuat)
Pernapasan 22 x/meniti, tidak teratur, pernapasan diafragma)
Tidak ada nyeri
3. Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 35 kg
IMT= kg/m2 15.55 (Klien dalam kategori sangat kurus)
mengeluh mual dan susah makan, lidah terasa pahit, tidak adanya
nafsu makan, Bab 2 x selama 1 minggu, Bak 3x sehari tapi sedikit
50 cc
(2) Inspeksi :
Mulut : mucosa bibir kering dan pucat, lidah kotor
Gigi : ada carries, gigi tanggal
Abdomen : bentuk abdomen cekung, ada spider nevi, distensi
abdomen perut tampak tegang
Anus : tidak ada hemoroid
(3) Palpasi :
Pada kuadran kanan atas
teraba
pembesaran
hati
(hepatomegali)
Pada kuadran kiri atas tidak teraba pembesaran lien
Pada kuadran kanan bawah tidak ada nyeri tekan
(4) Perkusi :
Terdengar pekak
(5) Auskultasi :
Bunyi peristaltic usus lemah, bising usus 11x/menit kuat
(6) Masalah Keperawatan :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
d) Sistem Endokrin :
(1) Anamnesa :
Tidak ada poliuri, polidipsi, poliphagi, tidak berkeringat, tidak ada
luka gangren
(2) Inspeksi :
Bentuk tubuh simetris
Tidak ada pembesaran tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Tidak ada pembesaran pada ujung-ujung ekstremitas bawah
atau atas
Tidak ada luka gangrene
(3) Palpasi :
Tidak ada pembesaran tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
e) Sistem Perkemihan :
1) Anamnesa :
pembedahan dan
20
20
Penggunaan IV kateter
Kemampuan berjalan
20
Status mental
60
bentuk cekung
(3) Palpasi :
kulit ikterik, integritas kulit baik (turgor kulit kembali lambat
setelah dicubit)
j) Sistem Imun-Hematologi
(1) Anamnesa :
(2) Inspeksi :
(3) Palpasi :
(4) Perkusi :
(5) Auskultasi :
(6) Masalah Keperawatan :
k) Sistem Reproduksi
1) Anamnesa :
Tidak lagi menstruasi (menopause), menstruasi terakhir usia 51,
tidak teratur, nyeri punggung pada saat haid. Tidak ada benjolan
pada payudara (mammae), tidak mengikuti KB apapun, anak 6
(hidup)
2) Inspeksi :
Genitalia bersih, tidak ada cairan yang keluar
3) Palpasi : Mamae : tidak ada benjolan
Masalah Keperawattan :
1)
2)
d. Data Psikologis
Status emosi : emosi stabil
Konsep Diri: Tn. A mengatakan sudah terbiasa dengan kedaan seperti ini karena masuk
3)
4)
5)
di sebelah Tn. A
Pola mengatasi masalah : Ketika menghadapi masalah klien berdiskusi dengan keluarga
terutama anak dan menantu
e. Data Sosio-Spiritual
1) Hubungan social ; hubungan social dengan masyarakat sekitar tempat
tinggal klien baik.
2) Kultur yang diikuti : Jawa-Sunda
Jenis
pemeriksaan
1.
2
Hasil
Normal
Hematologi
Hemoglobin
L 9,5 g/dl
12,0-15,5 g/dl
Hitung Jenis
Neutrofil
L 1,0 %
2,0-6,0 %
H 80,0 %
50,0-70,0 %
L 14,0 %
20,0-40,0 %
114 mh/dl
batang
Nutrofil
segmen
Limfosit
3
Kimia klinik
Kolestrol
100 : optimal
100-129: mendekati
optimal
130-159
L 134 mmol/L
(Sodium)
136-145
2) Radiologi:
a) Pada tanggal 30 oktober
Pemeriksaan thorax
Klinis: CRF
Kesimpulan:
Cardiomegali dengan elongasio aorta, tampak edema paru, tidak
tampak efusi pleura, KP aktif maupun pneumonia
b) Pemeriksaan USG ginjal
Klinis CRF
Kesimpulan :kedua ginjal menunjukkan chronic kidney disease.
Tidak terlihat batu, tidak terlihat hidronefrosis, ureter kanan dan
kiri tidak terlihat melebar, vesika urinaria terlihat normal
3) Terapi
a) Infuse Ringer Asetat
- Natrium Laktat. C3H5NaO3 3,10 g
- Natrium Klorida. NaCl 6,00 g
- Kalium Klorida.KCl 0,30 g
- Kalsium Klorida.CaCl2.2H2O 0,20 g
Dosis : 500 cc
Golongan : Natrium Kalium
Indikasi : Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada
dehidrasi.
Efek samping :
Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena larutannya atau
cara pemberiannya termasuk timbulnya panas, infeksi pada
tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang
meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.
Bila terjadi rekasi efek samping, pemakaian harus
dihentikan dan lakukan evaluasi terhadap penderita
Cara kerja obat: Merupakan kandungan kaliun dan natrium yang
berperan penting memelihara kerja jantung.
10
b) Enzypplex
Dosis: 1x 10 mg
Golongan : Enzim
Indikasi :
suatu terapi pengganti yang menjamin tersedianya nutrisi yang
diperlukan melalui pencernaan dan metabolisme yang efisien dan
baik, juga bermanfaat pada gangguan pencernaan dengan
manifestasi rasa sebah, kembung, terbentuknya gas, rasa tidak
enak atau rasa penuh pada lambung dan pada keadaan-keadaan
dimana dibutuhkan peningkatan enzim pencernaan akibat makan
terlalu banyak, intoleransi terhadap makanan, salah cerna dan
lain-lain gangguan pencernaan fungsionil.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Cara kerja obat :
Mekanisme obat melalui metabolisme : Enzyples memberikan
pasokan
enzim
pencernaan,
vitamin
kompleks,
seta
c) Pranza 110 mg
Dosis : 1 x 110
Golongan : Pantoprazole
Indikasi :
PRANZA diindikasikan pada pengobatan ulkus lambung, ulkus
duodenum, refluks esofagitis derajat sedang dan berat serta
kondisi hipersekresi patologis seperti sindrom Zollinger-Ellison
atau keganasan lainnya. Digunakan sebagai terapi alternative
11
pada
pompa
proton
sel
parietal.
Pantoprazole
pembantu
Gangguan pernafasan
Serangan asma akut
Koma
Hipertrofi prostat dengan pembentukan residu urin
Glaukoma sudut sempit
Penyakit saluran pencernaan
12
13
Data Subyektif
Data objektif
o
1
Pernapasam
cupping
hidung,
14
Suhu : 35,4 oC
RR: 24 x/menit
Hasil lab Hemoglobin L 9,5 g/dl
Hasil pemeriksaan radiologi adanya
cardiomegali dengan englasio aorta
3
perkusi
hipertimpany
abdomen
tegang,
kuadran
kanan
abdomen,
palpasi
atas
pada
terdapat
hepatomegali,edema
pada
3. Analisa Data
N
Data
Masalah
Etiologi
Ketidakefektifan
Darah dan o2 ke
pola nafas
jaringan kurang
o
1.
napas
DO: pernapasan cepat, dalam
dan dangkal, dyspnea, suara
napas ronchi, batuk kering,
TTV
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 35,4 oC
15
Kompensasi
tubuh
untuk
mengambil o2
Dyspnea
RR: 24 x/menit
2
DS:
Tn. A mengeluh pusing
DO:
Klien terlihat pucat, tampak
lemah, CRT > 3, sianosis, ictus
Penurunan
curah jantung
nurtrisi
saraf
simpatis
terangsang
vasokonstriksi
pembuluh darah
pembuluh darah
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 35,4 oC
RR: 24 x/menit
Hasil lab Hemoglobin L 9,5
g/dl
Hasil pemeriksaan radiologi
adanya cardiomegali dengan
englasio aorta
16
suplay darah
balik/return
kontraktilitas
3.
DS :
Tn. A mengatak perut terasa
penuh dan sesak
DO:
perkusi
abdomen,
Permeabilitas
volume cairan
PD
Kelebihan
hipertimpany
palpasi
pada
abdomen
edema
bawah,
pada
pitting
edema + 2 (4 mm)
minum 500 cc + infuse 500 cc
Cairan
di
rongga
peritoneum
ascites
17
98 x/menit Suhu : 35,4 oC RR: 24 x/menit Hasil lab Hemoglobin L 9,5 g/dl.,
Hasil pemeriksaan radiologi adanya cardiomegali dengan englasio aorta
3. Kelebihan
volume
cairan
berhubungan
dengan
ascites
yang di tandai dengan edema pada kelopak mata, suara perkusi hipertimpany
abdomen, palpasi pada kuadran kanan atas terdapat hepatomegali, abdomen
tegang, edema pada ekstremitas bawah, pitting edema + 2 (4 mm), minum 500
cc + infuse 500 cc intake = 1000 cc, output 250 cc. TD : 130/90 mmHg, Nadi :
98 x/menit. Suhu : 35,4 oC, RR: 24 x/menit
18
Hari/
Tgl
Perencanaan
Diagnosa
Keperawatan
NIC
Juma,
02/10
/2015
Ketidakefektifan
Jam
12.30
berhubungan
pola
nafas
dengan
kompensasi
tubuh
untuk
memenuhi
oksigen
yang
ditandai dengan
pasien
tampak
sesak, RR 24 x/
menit, Nadi 98
x/mnt,
TD
130/90 mmHg,
Ronkhi
Tindakan
NOC
+/+
Pasien menunjukkan
pola
nafas
efektif
setelah diberi
tindakan
perawatan 2
jam dengan
criteria:
- Sesak
berkura
ng
- Rretrak
si dada
minima
l
- RR 1224x/mn
t
- Nadi
60-100
x/mnt
Airway
management
1. Jelaskan
kepada
keluarga
dan
pasien
penyeba
b dari
sesak
2. Berikan
posisi
semifowl
er
1. Sesak
terjadi
karena
jantung
mengala
mi
penurun
an
kontraks
i,
sehingg
a tubuh
berkom
pensasi
memenu
hi
oksigen
untuk
jaringan
.
Jam 12.30
Memberikan posisi
semifowler
Jam 13.20
Memberikan O2
nasal 3 lpm
Jam 12.45
- Memasang
infuse RL
life line
- Memasang
Fasorbid
pump 0,5
mg/jam jam
1 cc/jam
Jam 13.20
Mengobservasi
keluhan, TTV, pola
- MAP 7019
Evaluasi
S: Pasien
mengungkap kan
nafas masih sesak
O: pasien masih
agak sesak, Tensi:
137/60
Nadi: 80 x/menit
RR: 23 x/menit.
Tidak ada pemakaian otot bantu
nafas
Retraksi dada tidak
ada
A: Masalah teratasi
minimal,
dyspnea
100 mmHg
- SpO2
100%
-
95-
nafa,
3. Anjurka
n pasien
bed rest
dan
bantu
dalam
memenu
hi
kebutuha
n
2. Mening
katkan
inspirasi
maksim
al dan
meningk
atkan
pengelu
aran
sekret
untuk
memper
baiki
ventilasi
3. Mengur
angi
kebutuh
an O2
tubuh
dan
menuru
nkan
beban
kerja
jantung
20
Keluhan sesak
masih
Tensi: 137/60
Nadi: 80 x/menit
RR: 23 x/menit
sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
Hari/
tgl
Jumat
.
02/10
/2015
Diagnosa
Keperawatan
Penurunan
curah
jantung
berhubungan
dengan afterload
yang
ditandai
dengan terlihat
pucat, tampak
lemah, CRT > 3,
sesak sianosis,
ictus
cordis
teraba,
suara
jantung
tambahan
murmur,
ekstremitas
dingin TD :
130/90 mmHg
Nadi
:
98
x/menit Suhu :
35,4 oC RR: 24
x/menit
Hasil
Perencanaan
NOC
Peningkatan
afterload setelah
diberi tindakan
perawatan 2 jam
dengan kriteria :
Tidak
pucat,
tidak
lemah
lemah, CRT < 3,
stidak
sianosis
ekstremitas tidak
dingin
TD : 120/80
mmHg Nadi : 86
x/menit Suhu :
36,5 oC RR: 22
x/menit Hasil lab
Hemoglobin
L
15,5 g/dl.,
Tindakan
NIC
Cardiac care
-
Jam
12:30
mengobservasi
Evaluasi adanya nyeri
dada
dada (intensitas, lokais, nyeri
(intensitas, lokasi,
durasi)
durasi)
Catat adanya distritmia
jantung
Catat adanya tanda dan Jam 12: 40
gejala
penurunan Mencatat adanya
cardiac output
distritmia jantung
Monitor
toleransi
aktivitas pasien
12: 45
- Monitor
adanya Monitoring tanda
dispnea
dan
gejala
Vital sign monitoring
penurunan cardia
- Monitor TD, nadi, output
suhu, dan RR
21
Pucat
Ektremitas
Evaluasi
Jumat, 02 -10- 2015
Jam 13.20
S: Pasien
mengungkap kan
nafas masih
sesak, pusing dan
lemas
O: pasien
agak sesak,
Ektremitas
Sianosis,
Konjungtvia
distritmia
-
masih
Pucat,
dingin,
pucat,
Tensi: 137/60,
Nadi: 80
lab Hemoglobin
L 9,5 g/dl., Hasil
pemeriksaan
radiologi adanya
cardiomegali
dengan englasio
aorta
x/menit, RR:
23 x/menit,
dingin
-
Sianosis
Konjungtvia
pucat
12: 50
Memonitoring
aktivitas klien
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
Klien mengatakan
belum
bisa
beraktivitas sendiri
karena sesak dan
lemas
12: 55
Mengobservasi
dyspnea
Klien mengatakan
masih sesak
Hari/
Tggl
Jumat
,
02/10
/2015
Kelebihan
volume cairan
berhubungan
dengan ascites
yang di tandai
dengan edema
pada
kelopak
mata,
suara
perkusi
Klien
menunjukkan
keseimbangan
cairan
dengan
criteria hasil:
Tidak ada edema
pada
kelopak
mata, abdomen
tidak
tegang,
Fluid management
12: 30
Jumat, 02/10/2015
Mencatat
dan
memonitor intake
dan output:
S:
Pertahankan
catatan
intake dan output yang
akurat
dan
Monitor
masukan makanan/cairan
dan hitung intake output
Monitor
indikasi
retensi/kelebihan cairan
22
minum 500 cc +
infuse
500
cc
intake = 1000 cc,
output 250 cc.
Klien mengatakan
masih bengkak pada
mata, kaki dan perut
masih terasa penuh
O: masih edema
hipertimpany
abdomen,
palpasi
pada
kuadran kanan
atas
terdapat
hepatomegali,
abdomen
tegang, edema
pada ekstremitas
bawah, pitting
edema + 2 (4
mm),
minum
500 cc + infuse
500 cc intake =
1000 cc, output
250 cc. TD :
130/90 mmHg,
Nadi
:
98
x/menit. Suhu :
35,4 oC, RR: 24
x/menit
(cracles,
distensi
ascites)
-
CVP,
vena
Kaji lokasi
edema
edema,
leher,
dan
luas
balance cairan =
-750 cc
12:35
Memonitor ascites
12:40
Mengkaji
lokasi
edema: edema pada
kelopak
mata,
edema
pada
ekstremitas bawah
dengan
pitting
edema +2 (4 mm)
23
DAFTAR PUSTAKA
24