Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ida Riyana

Nim : 117049

TUTORIAL SESI 1
Skenario B
Perawat melakukan kunjungan rumah dengan keluarga dengan anak usia sekolah. Hasil
pengkajian didapatkan data anak usia sekolah usia 10 tahun dengan BB 12 kg, keluan sulit
makan, tidak nafsu makan. Kebiasaan anak tidak bias bermain seperti teman yang lain
karena sering merasa lelah kalau terlalu banyak beraktivitas. Turgor kulit elastis, tekstur
rambut mudah rontok. Keluarga mengatakan setiap harinya anak hanya diberikan makan
nasi dengan kecap dan lauk krupuk karena memang penghasilan kurang.

Step 1
-
Step 2
1. Apa yang menyebabkan keluarga tidak bisa memberikan kebutuhan sehari-hari ?
2. Mengapa anak tidak nafsu makan ?
3. Apa yang harus dilakukan perawat komunitas untuk menangani kasus tersebut ?
Step 3
1. Faktor ekonomi #
Keterbatasan finansial #
Tidak memadai pekerjaan ortu #
Tidak berpenghasilan tetap #
Kurangnya pengetahuan keluarga *
2. Tidak selera +
Bosan dengan makanan +
Gangguan system pencernaan =
Makanan tidak bervariasi +
Makanan tidak menarik +
3. Memeberikan penkes tentang nutrisi kepada keluarga @
Mengkaji masalah yang ada pada keluarga tersebut @
Memonitor status nutrisi anak @
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga tentang kesehatan @
Melakukan pendekatan keluarga dan anak @
Kolaborasi dengan ahli gizi @
Step 4
# yang menyebabkan keluarga tidak bisa memberikan kebutuhan sehari-hari karena faktor
ekonomi, keterbatasan finansial, dan orang tua tidak mempunyai pekerjaan dan
penghasilan tetap.
* penyebab keluarga tidak bisa memberikan kebutuhan sehari-hari yaitu kurangnya
pengetahuan dari keluarga
+ Anak tidak selera makan karena makanan tidak bervariasi dan tidak menarik sehingga
anak bosan dengan makanan tersebut
= gangguan system pencernaan dapat menyebabkan anak tidak nafsu makan
@ yang harus dilakukan perawat komunitas untuk mennangani kasus tersebut adalah
melakukan pendekatan keluarga dan anak, mengkaji masalah yang ada pada keluarga
tersebut, memberikan penkes tentang nutrisi pada keluarga, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga tentang kesehatan, dan berkolaborsi dengan ahli gizi lalu
memonitor status nutrisi anak.
Step 5
1. Apa yang dimaksud dengan keperawatan keluarga?
2. Apakah tujuan dari keperawatan keluarga ?
3. Hal apa yang harus diperhatikan pada keperawatan keluarga ?
4. Apa manfaat dari keperawatan keluarga ?
5. Apakah tugas perkembangan keluarga pada anak usia sekolah ?
6. Apa saja peran perawat di keluarga ?
7. Apa saja bentuk struktur keluarga ?
8. Apa tipe-tipe didalam keluarga ?
9. Bagaimana cara menentukan skala prioritas dalam keperawatan keluarga ?
Step 6
1. - Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga
(Suprajitna, 2014 hlm 14)
- Keperawatan keluarga adalah pelayanan holistic yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai focus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam
tahap pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, dan evaluasi
(Depkes, 2010 hlm 12)
- Keperawatan keluarga merupakan proses yang komplek dengan menggunakan
pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai
anggota keluarga
(Harmoko, 2012 hlm 22)
- Jadi, secara umum keperawatan keluarga adalah ilmu yang mempelajari tentang
cara melindungi, memelihara, menjaga kelompok keluarga dari berbagai musibah
yang dihadapinya. Oleh karena keperawatan keluarga berkaitan dengan kesehatan,
maka yang dimaksud dengan keperawatan disini adalah seseorang yang hidup
dalam keluarga memiliki tanggung jawab untuk melindungi, memelihara serta
menjaga keluarga jika ada salah seorang dari keluarga itu sakitt.
( Harmoko, 2012 hlm 32)

2. Tujuan dari keperawatan keluarga ada dua macam, yaitu tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatanya. Tujuan khusus dari keperawatan keluarga
dan mampu menangani masalah kesehatannya
a. Mengenal masalah kesehatan yang dihadapi anggota keluarga
b. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga
c. Memberi perawatan pada anggota keluargab yang mempunyai masalah kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan yang kondusif
e. Manfaat fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan perawatan anggota
keluarga yang mempunyai masalah
(Andarmoyo, S 2012 hlm 33)

3. Hal apa yang harus diperhatikan pada keperawatan keluarga?


a. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga
Yang termasuk pengkajian keluarga yaitu:
1. Mengidentifikasi data demografi dan sosio kultur
2. Data lingkungan
3. Struktur dan fungsi keluarga
4. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
5. Perkembangan keluarga
Yang termasuk pengkajian individu adalah:
1. Fisik
2. Mental
3. Emosi
4. Sosial
5. Spiritual
b. Perumusan diagnose keperawatan keluarga
c. Penyusunan rencana
d. Pelakanaan asuhan keperawatan
e. Evaluasi
(Susanto, Tantut. 2012)

4. Manfaat dari keperawatan keluarga, yaitu


- Untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga
- Untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota dalam keluarga
- Mengenal masalah kesehatan keluarga
- Merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
- Memutuskn tindakan yang tepat
- Memodifikasi lingkungan keluarga
- Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada disekitar untuk keluarga
(Setiadi, 2008 hlm 12)
5. Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggung jawab yang harus dicapai oleh
keluarga selama setiap tahap perkembangan sehingga dapat memenuhi:
1) Kebutuhan biologis keluarga
2) Imperaktif budaya keluarga
3) Aspirasi serta nilai-nilai keluarga
Tahap I: pasangan baru (beginning family)
Tugas perkembangan tahap ini diantaranya :
a) Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan
b) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial
c) Mendiskusikan rencana mempunyai anak (menjadi orang tua)
Tahap II : keluarga “child-bearing” (kelahiran anak pertama)
Tugas perkembangan yang penting diantaranya:
a) Persiapan menjadi orang tua
b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi, hubungan
seksual, dan kegiatan
c) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan
Tahap III : Keluarga dengan anak prasekolah
Tugas perkembangan pada tahap anak prasekolah yaitu:
a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggi,
privasai, dan rasa aman
b) Membantu anak bersosialisasi
c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus dipenuhi
d) Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak
Tahap IV: keluarga dengan anak sekolah
Tugas perkembangan dengan anak sekolah:
a) Membantu sosialisasi anak : tetangga sekolah, dan lingkungan termasuk
meningkatkan prestasi anak sekolah dan mengembangkan hubungan
dengan teman sebaya yang sehat
b) Mempertahankan keintiman dengan pasangan
c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat
kesehatan anggota keluarga
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah
masing-masing anak memiliki aktifitas disekolah, masing-masing akan memiliki
aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda
dengan anak
(Harmoko, 2012 hlm 42)

6. Peran perawat dikeluarga, yaitu perawat sebagai :


- Pendidik, perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan.
- Koordinator pelaksana pelayanan keperawatan, perawat bertanggung jawab
memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif.
- Pelaksana pelayanan perawatan, pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada
keluarga melalui kontak pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang
memiliki masalah kesehatan
- Supervisor pelayanan keperawatan, perawat melakukan supervise ataupun
pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan rumah secara teratur, baik
terhadap keluarga beresiko tinggi maupun yang tidak
- Pembela (advokat), perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi
hak-hak keluarga sebagai klien
- Fasilisator, perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka
hadapi sehari-hari serta dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah
- Peneliti, perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-
masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga
- Modifikasi lingkungan, perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi
lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang sehat
- Pengawas kesehatan, melaksanakan home visite yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
(Sudihartodan Sri Setyowati, 2017 hlm 27)

7. Bentuk struktur keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan,
jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan
Berdasarkan garis keturunan
- Patrilineal adalah keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal
- Matrilineal adalah keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui garis ibu.
Suku padangsalah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal
Berdasarkan jenis perkawinan
- Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri
- Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu
istri
Berdasarkan permukiman
- Patrilokal adalah keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami
- Matrilokal adalah keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak istri
- Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri
Berdasarkan jenis anggota keluarga
- Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak
- Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara. Misalnya: kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain
- Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
- Keluarga Duda/Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian
- Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersamaan
- Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga
Berdasarkan Kekuasaan
- Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah dipihak ayah
- Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga
adalah pihak ibu
- Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu
(Friedman,M.M. 2010, hlm 19)

8. Tipe-Tipe dalam keluarga


1. Keluarga inti (Nuclear Family)
Keluarga inti yang terdiri atas ayah ibu, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu/ keduanya dapat bekerja di luar rumah
2. Orang tua Tunggal (Single Parent)
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah/ di luar rumah
3. Keluarga besar (Extended Family)
Keluarga inti yang ditambahkan dengan sanak saudara, missal nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya
4. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah
5. Middle Age/ Aging Couple
Suami Sebagai pencari uang. Istri dirumah/ keduanya bekerja di rumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir
6. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah
satu bekerja dirumah
7. Dual carier
Suami istri/ keduanya berkarir dan tanpa anak
8. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu
9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah
10. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
11. Institutional
Anak- anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti
12. Comual
Satu rumah terdiri atas dua/ lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas
13. Keluarga tanpa anak (Childless Family)
14. Keluarga Tiri (Stepfamily)
15. Keluarga Kakek (Granparent Family)
16. Cohibing Cauple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan
(Muhlisin, A. 2012, hlm 40)
9. Bagaimana cara menentukan prioritas dalam keperawatan keluarga?
No Ktiteria Nilai Bobot
1 Sifat masalah 1
- Tidak atau kurang sehat 3
- Ancaman 2
- Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3 Potensial masalah dapat dicegah 1
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4 Menonjolkan masalah 1
- Masalah berat harus 2
segera ditangani 1
- Ada masalah tetapi tidak 0
perlu ditangani
- Masalah tidak dirasakan

(Padila, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama). Yogyakarta : Graha Ilmu


Friedman,M.M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori Dan Praktek
dalam Keperawatan. Jakarta:EGC
Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. (S. Riyadi, Ed.) (pertama).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hidayat, A (2011). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
Susanto, Tantut. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada
Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Medika.

Anda mungkin juga menyukai