OLEH :
b. Nutrition
1) Antropometri
a) BB : 70 kg
b) TB : 150 cm
c) IMT : 31,1
Kesimpulan : BB dalam kategori obesitas
2) Biochemical
Hemoglobin L 8.4
Hematokrit L 25
Leukosit H 16.9
Eritrosit L 2.5
Band form L 0
Neutrofil H 75
Limfosit L 19
Ureum H 142.0
Creatinin H 5.58
Albumin L 2.93
Natrium L 133.0
PH L 7.241
PaCO2 H 55.6
PaO2 L 48.5
BE-EC L -3.4
B.E L -2.7
O2 ST L 60.5
3) Clinical
Mukosa bibir kering CRT <3 detik
4) Diet
Pasien mendapat diet susu 4x entresol platinum dan 2x peptisol melalui selang
NGT dengan frekuensi 6x150 cc.
5) Energy
-
6) Faktor
7) Penilaian status gizi
8) Pola asupan cairan
Makan pasien saat di RS diet susu susu entresol platinum dan peptisol melalui
selang NGT dengan frekuensi 6x150 cc.
9) Cairan masuk
Nacl 0,9% asnet (5 tetes perjam), injeksi ondancentron 4mg 10cc
c. Elimination
1) Sistem urinary
a) Pola pembuangan urine : pasien terpasang cateter
b) Riwayat kelainan kandung kemih : tidak terdapat riwayat kelainan
kandung kemih
c) Pola urine : terpasang cateter
d) Distensi kandung kemih/ retensi urine : pasien mengalami retensi urine
2) Sistem gastrointestinal
a) Pola eliminasi : pasien sudah BAB dengan konsistensi lembek
b) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi : -
3) Sistem integument : CRT < 3 detik, akral hangat, suhu 36,8ºC
4) Penilaian status cairan (balance cairan)
Intake pasien :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu : 2x170 cc
------------------------------ +
Total intake 400 cc/8 jam
Output pasien :
Urine -
Tidak ada residu NGT
IWL : 204 cc/8 jam
-----------------------------+
Total output 0 cc/8 jam
BC : intake – output
: 400 cc – 204 cc
: + 196 cc
d. Activity/ ret (tidak terkaji)
1) Istirahat/ tidur
a) Jam tidur
b) Insomnia
c) Pertolongan untuk merangsang tidur
2) Aktivitas (tidak terkaji)
a) Pekerjaan : pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
b) Kebiasaan olahraga
c) ADL : 5
Makan 5
Toileting : 5
Kebersihan : 5
Berpakaian : 5
d) Bantuan ADL : ketergantungan
2222 2222
e) Kekuatan otot ∨
2222 2222
f) ROM
g) Resiko untuk cedera : terdapat resiko cedera
3) Cardio respons
a) Penyakit jantung : tidak mempunyai riwayat penyakit jantung
b) Edema ekstremitas : terdapat edema disemua ekstremitas
c) Tekanan vena jugularis : -
4) Pulmonary respom
a) Penyakit sistem nafas : gagal nafas
b) Penggunaan O2 : menggunakan ventilator
c) Kemampuan bernapas : spontan
d) Gangguan pernapasan : -
e. Perception/ cognition (tidak terkaji)
1) Orientasi/ kognisi
a) Tingkat pendidikan : SLTA
b) Kurang pengetahuan
c) Pengetahuan tentang penyakit
d) Orientasi
2) Sensasi/ persepsi
a) Riwayat penyakit jantung : -
b) Sakit kepala : -
c) Penggunaan alat bantu : menggunakan alat bantu nafas ventilator
d) Penginderaan : -
3) Communication (tidak terkaji)
a) Bahasa yang digunakan
b) Kesulitan berkomunikasi
f. Self Perception (tidak terkaji)
1) Perasaan cemas/ takut
2) Perasaan putus asa/ kehilangan
3) Keinginan untuk mencederai
4) Adanya luka/ cacat
g. Role relationship
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : suami
3) Perubahan konflik/ peran
4) Perubahan gaya hidup
5) Interaksi dengan orang lain
h. Sexuality: pasien sudah menikah dan mempunyai 2 anak
i. Coping/ Stress Tolerance (tidak terkaji)
1) Rasa sedih/ takut/ cemas
2) Kemampuan untuk mengatasi
3) Perilaku yang menampakkan cemas
j. Life Principles (tidak terkaji)
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti
2) Kemampuan untuk berpartisipasi
3) Kegiatan kebudayaan
4) Kemampuan memecahkan masalah
k. Safety/ Protection
1) Alergi : tidak mempunyai riwayat alergi
2) Penyakit autoimune : tidak mempunyai penyakit autoimun
3) Tanda infeksi : -
4) Gangguan thermoregulasi : -
5) Gangguan/ resiko : -
i. Comfort (tidak terkaji)
1) Kenyamanan/ nyeri
a) Provokes (yang menimbulkan nyeri)
b) Quality (bagaimana kualitasnya)
c) Regio (dimana letaknya)
d) Scale (berapa skalanya)
e) Time (waktu)
2) Rasa tidak nyaman lainnya
3) Gejala yang menyertai
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
D. ANALISA DATA
2222 2222
∨ pola
2222 2222 Hipoksia
aktivitas dan latihan level jaringan
5 ketergantungan.
Kerja nafas
meningkat
Kelelahan
Imobilitas
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DX DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
nafas
2 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolus kapiler
3 Intoleran aktivitas b/d imobilitas yang ditandai dengan tanda mayor
objektif frekuensi nadi meningkat, tanda minor objektif tekanan darah
berubah
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
G. IMPLEMENTASI
Nama/ Umur : Ny. S/ 43 Tahun
Ruang/ Unit : ICU
DS : -
Melakukan massage DO : massage
punggung punggung
menggunakan lotion,
tidak ada luka disekitar
punggung
Melakukan suction DS : -
DO : suction dilakukan
lendir berwarna kuning
agak kental
DS : -
Memberikan terapi DO : nebulizer masuk
nebulizer (fluimucil 1cc melalui tc sambung
dan Nacl 0,9% 2cc) ventilator
Memberikan terapi DS : -
injeksi IV ondancentron 4 DO : pasien merespon
mg dan ws 10cc dengan menggerakkan
kaki saat obat
dimasukkan
DS : -
DO : pasien tenang saat
susu dimasukkan dan
Melakukan massage tidak dimuntahkan,
punggung susu masuk melalui
NGT
DS : -
DO :
TD 135/74 mmHg
Melakukan suction MAP 115 mmHg
N 113 x/menit
RR 25 x/menit
S 36,8ºC
SPO2 100%
DS : -
DO :
Memonitor tanda vital TD 154/93 mmHg
dan hemodinamik MAP 135 mmHg
N 108 x/menit
RR 20x/menit
S 36,8ºC
SPO2 100%
DS : -
DO : pasien tenang saat
Memberikan diit susu susu dimasukkan dan
entresol dan peptisol tidak dimuntahkan,
platinum melalui NGT susu masuk melalui
150cc dan bilas 20cc NGT
DS : -
DO :
Memonitor tanda vital TD 140/81 mmHg
dan hemodinamik MAP120 mmHg
N 110 x/menit
RR 25x/menit
S 36,8ºC
SPO2 100%
DS : -
DO :
Memonitor tanda vital TD 135/70 mmHg
dan hemodinamik MAP 113 mmHg
N 110 x/menit
RR 22x/menit
S 36,9ºC
SPO2 100%
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu 340 cc
Total 400 cc
Output :
Urine -
IWL 204 cc
Total 204 cc
Balance cairan + 196 cc
Edema pada semua
ekstremitas, capillary
refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak
elastis. Nadi perifer
teraba lemah, BB 70 kg
IMT 31,1 kg/m2.
Kekuatan otot
2222 2222
∨ pola
2222 2222
aktivitas dan latihan
level 5 ketergantungan.
16/11/ 1.2 07.00 – Memonitor posisi TC, DS : -
21 12.00 melakukan monitoring DO : pasien
pola nafas dengan melihat menggunakan
monitor ventilator mode VM
PSIMV PEEP 7 FiO2
40%
2222 2222
∨ pola
2222 2222
aktivitas dan latihan
level 5 ketergantungan.
17/11/ 1.2 07.00 – Memonitor posisi TC, DS : -
21 12.00 melakukan monitoring DO : pasien
pola nafas dengan melihat menggunakan
monitor ventilator mode VM
PSIMV PEEP 7 FiO2
40%
Melakukan suction DS : -
DO : suction dilakukan
lendir berwarna kuning
agak kental
Memberikan terapi DS : -
nebulizer (fluimucil 1cc DO : nebulizer masuk
dan Nacl 0,9% 2cc) melalui tc sambung
ventilator
DS :
Memberikan terapi DO : pasien merespon
injeksi IV ondancentron 4 dengan menggerakkan
mg dan ws 10cc tangan saat obat
dimasukkan
DS : -
Memberikan diit susu DO : pasien tenang saat
entrasol platinum melalui susu dimasukkan dan
NGT 150cc dan bilas tidak dimuntahkan,
20cc susu masuk melalui
NGT
DS : -
Memberikan tetes mata 2 DO : konjungtiva
tetes kanan dan kiri masih merah dan
cendocitrol edema
DS : -
Memonitor tanda vital DO :
dan hemodinamik TD 138/77 mmHg
MAP 118 mmHg
N 113 x/menit
RR 26 x/menit
S 37,2ºC
SPO2 100%
DS : -
Memonitor tanda vital DO :
dan hemodinamik TD 179/84 mmHg
MAP 147 mmHg
N 108 x/menit
RR 24x/menit
S 37,2ºC
SPO2 100%
DS : -
Memberikan diit susu DO : pasien tenang saat
entresol dan peptisol susu dimasukkan dan
platinum melalui NGT tidak dimuntahkan,
150cc dan bilas 20cc susu masuk melalui
NGT
DS : -
Memonitor tanda vital DO :
dan hemodinamik TD 124/75 mmHg
MAP 108 mmHg
N 109 x/menit
RR 19x/menit
S 36,9ºC
SPO2 100%
DS : -
Memonitor tanda vital DO :
dan hemodinamik TD 148/78 mmHg
MAP 125 mmHg
N 102 x/menit
RR 22x/menit
S 36,8ºC
SPO2 100%
Input :
Infus 100 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu 340 cc
Total 450 cc
Output :
Urine -
IWL 204 cc
Total 204 cc
Balance cairan + 246 cc
Edema pada semua
ekstremitas, capillary
refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak
elastis. Nadi perifer
teraba lemah, BB 70 kg
IMT 31,1 kg/m2.
Kekuatan otot
2222 2222
∨ pola
2222 2222
aktivitas dan latihan
level 5 ketergantungan.
H. EVALUASI
Nama/ Umur : Ny. S/ 43 Tahun
Ruang/ Unit : ICU
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor posisi TC
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Monitor tekanan darah
- Ubah posisi tiap 2 jam sekali
16/11 1,2,3 DATA FOKUS
/21 DS : -
DO : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP
7 FiO2 40%. Terdengar ronchi disemua lapang paru. Massage
punggung menggunakan lotion, tidak ada luka disekitar
punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning agak
kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc), injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc 2x masuk
melalui NGT.
TD 143/77 mmHg, MAP 116 mmHg, N 97 x/menit, RR
20x/menit, S 36,8ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu 340 cc
Total 400 cc
Output :
Urine -
IWL 204 cc
Total 204 cc
Balance cairan + 196 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
SOAP DATANG
S:-
O : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP 7
FiO2 40%. Terdengar ronchi disemua lapang paru. Massage
punggung menggunakan lotion, tidak ada luka disekitar
punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning agak
kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc), injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc 2x masuk
melalui NGT.
TD 143/77 mmHg, MAP 116 mmHg, N 97 x/menit, RR
20x/menit, S 36,8ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu 340 cc
Total 400 cc
Output :
Urine -
IWL 204 cc
Total 204 cc
Balance cairan + 196 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor posisi TC
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Ubah posisi tiap 2 jam sekali
SOAP PULANG
S:-
O : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP 7
FiO2 40%. Terdengar suara ronchi disemua lapang paru.
Massage punggung menggunakan lotion, tidak ada luka
disekitar punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning
agak kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc). Injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc masuk melalui
NGT. Pasien hemodialisa dan transfuse darah PRC gol O+
216cc.
TD 139/84 mmHg, MAP 121 mmHg, N 100 x/menit, RR
13x/menit, S 36,5ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
PRC 216 cc
Diet susu 340 cc
Total 616 cc
Output :
Urine -
UFG 3000 cc
Muntah 200 cc
IWL 204 cc
Total 3404 cc
Balance cairan - 2788 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor posisi TC
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Ubah posisi tiap 2 jam sekali
17/11 1,2,3 DATA FOKUS
/21 DS : -
DO : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP
7 FiO2 40%. Terdengar suara ronchi disemua lapang paru.
Massage punggung menggunakan lotion, tidak ada luka
disekitar punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning
agak kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc). Injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc masuk melalui
NGT. Pasien hemodialisa dan transfuse darah PRC gol O+
216cc.
TD 139/81 mmHg, MAP 118 mmHg, N 111 x/menit, RR
26x/menit, S 36,7ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
PRC 216 cc
Diet susu 340 cc
Total 616 cc
Output :
Urine -
UFG 3000 cc
Muntah 200 cc
IWL 204 cc
Total 3404 cc
Balance cairan - 2788 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
SOAP DATANG
S:-
O : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP 7
FiO2 40%. Terdengar suara ronchi disemua lapang paru.
Massage punggung menggunakan lotion, tidak ada luka
disekitar punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning
agak kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc). Injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc masuk melalui
NGT. Pasien hemodialisa dan transfuse darah PRC gol O+
216cc.
TD 139/81 mmHg, MAP 118 mmHg, N 111 x/menit, RR
26x/menit, S 36,7ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 50 cc
Injeksi 10 cc
PRC 216 cc
Diet susu 340 cc
Total 616 cc
Output :
Urine -
UFG 3000 cc
Muntah 200 cc
IWL 204 cc
Total 3404 cc
Balance cairan - 2788 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor posisi TC
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Ubah posisi tiap 2 jam sekali
SOAP PULANG
DS : -
DO : pasien menggunakan ventilator mode VM PSIMV PEEP
7 FiO2 40%. Terdengar ronchi disemua lapang paru. Obat
paracetamol dimasukkan melalui NGT 10cc. Massage
punggung menggunakan lotion, tidak ada luka disekitar
punggung. Suction dilakukan lendir berwarna kuning agak
kental. Nebulizer masuk melalui tc sambung ventilator
(fluimucil 1cc dan Nacl 2cc). injeksi ondancentron 4mg. Diit
susu entrasol dan peptisol 150cc dan bilas 20cc 2x masuk
melalui NGT. Pasien diberikan tetes mata 2x tetes mata kanan
dan kiri, konjungtiva masih merah dan edema.
TD 148/78 mmHg, MAP 125 mmHg, N 102 x/menit, RR
22x/menit, S 36,8ºC, Spo2 100%.
Input :
Infus 100 cc
Injeksi 10 cc
Diet susu 340 cc
Total 450 cc
Output :
Urine -
IWL 204 cc
Total 204 cc
Balance cairan + 246 cc
Edema pada semua ekstremitas, capillary refill <3 detik, turgor
kulit kering dan tidak elastis. Nadi perifer teraba lemah, BB 70
2222 2222
kg IMT 31,1 kg/m2. Kekuatan otot ∨ pola aktivitas
2222 2222
dan latihan level 5 ketergantungan.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor posisi TC
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Monitor adanya produksi sputum
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Ubah posisi tiap 2 jam sekali