A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TRAUMA ABDOMEN
DI RUANG ICU (INTENSIVE CARE UNIT) RSUD UNDATA PALU
DISUSUN OLEH :
NURUL ASTRI A. HI. AZIS, S.Kep
JP 020.02.015
CI INSTITUSI
`
ANALISA DATA
.
3 DS: Pasien trauma abdomen mengalami Risiko syok
respon inflamasi ditandai dengan
DO: frekuensi nadi 118x/menit
1. Frekuensi nadi (takikardia), frekuensi nafas
118x/menit 26x/menit (takipnea), tekanan darah
(takikardia) 120/64 mmHg, SpO2: 89%,
2. Frekuensi nafas natrium 152 nmol/L (nilai normal
26x/menit (takipnea) 135-145), kalium 2,6 nmol/L (nilai
3. Tekanan darah 120/64 normal 3,5-5,5), clorida 108 nmol/L
mmHg (nilai normal 96-106 nmol/L),
4. SpO2: 89% keadaan umum lemah, pasien
5. Natrium 152 nmol/L nampak pucat sehingga mengalami
(nilai normal 135-145) risiko syok
6. Kalium 2,6 nmol/L
(nilai normal 3,5-5,5)
7. Clorida 108 nmol/L
(nilai normal 96-106
nmol/L)
8. Keadaan umum lemah
9. Pasien nampak pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
N
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1 Hipertermia b/d repon trauma ditandai dengan suhu tubuh diatas normal, kulit terasa hangat,
takikardia, takipnea
2 Risiko infeksi ditandai dengan faktor risiko ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
(penurunan hemoglobin, supresi respon inflamasi)
3 Risiko syok ditandai dengan faktor risiko sindrom respon inflamasi sistemik (Systemic Inflamatory
Response Syndrom [SIRS])
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
HARI
NO DX.
/ JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
HARI
NO DX.
/ JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
b. Pemantauan elektrolit
5. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab ketidakseinmbangan
elektrolit
Respon:
Hasil elektrolit darah dibawah batas normal meliputi: natrium 152
nmol/L (nilai normal 135-145), kalium 2,6 nmol/L (nilai normal 3,5-
5,5), clorida 108 nmol/L (nilai normal 96-106 nmol/L)
IMPLEMENTASI
HARI
NO DX.
/ JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
09:00 4. Memasang jalur kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
Respon:
Pasien sudah terpasang kateter
HARI
NO DX.
/ JAM EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
Senin/ 1 13:30 S: -
24-05-
2021 O: suhu tubuh pasien masih diatas batas normal (39,1°C), akral masih teraba
hangat, keadaan umum masih nampak lemah, pasien masih nampak pucat
P: lanjutkan intervensi
1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
4. Longgarkan atau lepaskan makanan
5. Berikan cairan oral
6. Anjurkan tirah baring
7. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
EVALUASI
HARI
NO DX.
/ JAM EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
Senin/ 2 13:30 S: -
24-05-
2021 O: tanda-tanda risiko infeksi belum menurun, suhu tubuh masih diatas batas
normal (39,1°C), akral masih teraba hangat, keadaan umum masih nampak
lemah, HGB:10,7 g/Dl (nilai normal 12.0-18.10 g/dL), WBC: 12,0 H 10³/µL
(nilai normal 4.0-9.0 10³/µL), trombositopenia: PLT 96 L 10³/µL (nilai normal
150-350 10³/µL)
P: lanjutkan intervensi
a. Pencegahan infeksi
1. Monitor tanda dan gejala ifeksi local dan sistemik
2. Batasi jumlah pengunjung
3. Pertahankan tehnik aseptic pada pasien beresiko tinggi
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
8. Kolaborasi pemberian imunisasi
b. Pemantauan elektrolit
1. Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseinmbangan elektrolit
2. Monitor kadar elektrolit serum
3. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasie
4. Dokumentasikan hasil pemantauan
5. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantaua
6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
EVALUASI
HARI
NO DX.
/ JAM EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
TGL
Senin/ 3 13:30 S: -
24-05-
2021 O: Frekuensi nadi 124x/menit (takikardia), frekuensi nafas 30x/menit
(takipnea), saturasi oksigen 81%, terpasang 02 nasal sungkup 5L
P: lanjutkan intervensi
a. Pencegahan syok
1. Monitor status kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuansi
nafas, TD, MAP)
2. Monitor status oksigenasi
3. Monitor tingkat kesadaran
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen <94%
5. Pasang jalur kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
6. Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
7. Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda gejala syok
8. Anjurkan memperbanyak cairan asupan oral
9. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
10. Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
11. Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu