Anda di halaman 1dari 9

FORMAT PENGELOMPOKAN DATA BERDASARKAN SUB KATAGORI

Katagori & Sub Katagori


Katagori Subkatagori Data Subjektif & Objektif
Respirasi
DS:
DO: 1. RR 73x/menit
2. Pasien terpasang O2 0,5lpm
Fisiologi
Sirkulasi DS:
DO: TTV:
Nadi : 168x/mnit
Suhu : 36,70C
SPO2 :91%
Hb: 12.9
Wbc: 10,5
2. Pasien nampak gelisah
3. Pasien nampak sesak
4. Pasien nampak menangis

Nutrisi & Cairan DS:


DO: 1. Pasien nampak terpasang cairan infus dextrose 10% 10tpm

Eliminasi DS:
DO: 1. Pasien nampak menggunakan popok

Aktivitas & Istirahat DS:


DO: 1. Adl dibantu perawat
2. Pasien nampak menangis dan glisah

Neurosensori DS:
DO: 1. Suhu 38,70C,
2. Pasin nampak batuk berlendir dan sesak

Reproduksi & Seksualitas DS:


DO:

Nyeri & Kenyamanan DS:


DO: 1. Pasien nampak batuk
Psikologi Integritas Ego DS:
DO: 1. Pasien nampak mnangsi
Pertumbuhan & Perkembangan DS:
DO:
Kebersihan diri DS:
Perilaku DO:
Penyuluhan & pembelajaran DS:
DO:
Relasional Interaksi sosial DS:
DO:

Lingkungan Keamanan & Proteksi DS:


DO:
ANALISA DATA

DATA ANALISA DATA MASALAH KEPRAWATAN


DS: Hipertermi terjadi karena terjadinya Hipertermi
DO: - Pasien nampak menangis dan gelisah penumpukan darah pada lapisan otak yang
- Suhu badan 38,7°C menyebabkan kerusakan sel otak sehingga
- Badan teraba panas aktifitas makrovag dan virus meningkat dan
- TTV: Nadi 168x/menit terjadi pelepasan pirogen yang mengakibatkan
RR 73x/menit suhu tubuh meningkat
Suhu :38,6°C
DS:- DS:-Pasien batuk berlendir dan sesak Bersihan jalan nafas tidak efektif terjadi Besihan jalan nafas tidak efektif
karena disebabkan oleh Proses infeksi
DO:-RR: 73x/menit dibagian bronkiolus dan alveoli sehingga
-Nadi =168x/menit mengalami batuk dan sesak
-Bronchovesikular
-SpO2 : 91%
-Terpasang oksigen 0,5lpm
INTERVENSI KPERAWATAN

N DIAGNOSA LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


O KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan intervensi 1. Manajemen Hipertermi 1. Manajemen Hipertermi
penyakit inflamasi d.d keperawatan selama 1x24 jam, Observasi Observasi
suhu tubuh diatas nilai maka Termoregulasi Membaik 1) Identifikasi penyebab 1) Mengetahui penyebab
normal, takipnea dan dengan kriteria hasil : hipertermi (mis. Dehidrasi, terjadinya demam/hipertermi
kulit teraba panas 1) Suhu tubuh membaik terpapar lingkungan panas, 2) Mengetahui suhu tubuh
2) Takipnea menurun penggunaan incubator) pasien
3) Suhu kulit membaik 2) Monitor suhu tubuh 3) Mengetahui penyebab
3) Monitor kadar elektrolit hipertermi
4) Mengetahui intake dan output
4) Monitor haluaran urin
cairan
5) Monitor komplikasi akibat 5) Mengetahui efek hipertermi
hipertermi Terapeutik
Terapeutik 1) Lingkungan yang dingin bisa
1) Sediakan lingkungan yang mempercepat penurunan suhu
dingin badan
2) Longgarkan atau lepaskan 2) Baju yang longgar bisa
pakaian mengurangi suhu tubuh
3) Basahi dan kipasi permukaan 3) Menurunkan tingkat
tubuh hipertermi
4) Berikan cairan oral 4) Membantu menurunkan
5) Ganti linen setiap hari demam Agar pasien merasa
6) Lakukan pendinginan eksternal nyaman
7) Hindari pemberian antipiretik Edukasi
dan aspirin 1) Tirah baring dapat
Edukasi mempercepat penurunan suhu
tubuh
1) Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi
5) Membantu menurunkan suhu
1)Kolaborasi pemberian cairan dan tubuh
elektrolit intravena, jika perlu
2. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan a. Manajemen jalan nafas Observasi
tidak efektif keperawatan selama 2x24 jam Observasi 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan diharapkan bersihan jalan nafas 1. Monitor pola nafas frekuensi,kedalaman dan
sekresi yang tertahan meningkat dengan KH: (frekunsi,kedalaman dan usaha nafas pasin
ditandai dengan tanda 1. Batuk efektif meningkat usaha nafas) 2. Untuk mengetahui adanya
mayor dan minor 2. Produksi sputum menurun 2. Monitor bunyi nafas suara bunyi nafas
3. Mengi menurun (gurling,mengi,wheezing,ro tambahan
4. Weezing menurun nchi kering) 3. Untuk mengetahui adanya
3. Monitor sputun hambatan jalan nafas
5. Mekonium (pada neonats) (jumblah,warna,aroma) Terapeutik
menurun Teraputik
1. Posisi semi-fouler 1. Memberikan posisi
2. Lakukan pengisapan lendir nyaman
kurang dari 15detik
2. Untuk membersihkan
3. Berikan oksigen, jika perlu
jalan nafas
Edukasi
3. Untuk membantu
1. Ajarkan tehnik batuk efektif
pernafasan
Kolaborasi Edukasi
1. Kolaborasikan pemberian 4. Untuk membantu pasien
bronkodilator,ekspetoan,muk agar mengetahi cara batuk
olitik,jika perlu efekti
Kolaborasi
1. Untuk membantu
kefektifan jalan nafas
IMPLEMENTASI

HARI/TGL NO DX KEP IMPLMENTASI DAN RESPON EVALUASI PARAF


Selasa, 1. Manajemen Hipertermi S:-
28/09/2021 1) Mengidentifikasi penyebab hipertermi O:
(Proses inflamasi) - Badan pasien teraba hangat
Respon : badan pasien teraba panas , - Suhu : 36,2 oC
S : 38,7 oC A : Masalah hiprtemi terhenti
2) Memonitor suhu tubuh P : Intervensi dihentikan
Respon: Suhu tubuh 38,7 oC
3) Menyediakan lingkungan yang dingin
Respon: Ruangan berAC
Terapeutik
1) Menyediakan lingkungan yang dingin
Respon: Menunakan suhu ruanan
2) Melonggarkan atau lepaskan pakaian
Respon: pasien menggunakan
pakaianlonar dan menyerap kringat
3) Mengkolaborasikan pemberian cairan
dan elektrolit intravena
Respon: Pemberian Obat inj paracetamol
3,5 ml/8jam/IV Demam pasien menurun,
Suhu : 36,2°C
Rabu 1. 1.Memonitor pola napas S:
30/09/2021 (frekuensi,kedalaman,usaha napas) O: -RR=70x/menit
Respon : Frekuensi napas 73x/m -SpO2 : 97%
-Nadi=157x/menit
2.Melakukan penghisapan lendir -Terpasang oksigen
Respon : pasien dinebulizr -Pasien masih nampak batuk dan sesak
A: Masalah belum teratasi
menggunakan nacl 0,9% 3ml /8 jm
P: 1.Monitor pola napas (frekuensi,kedalaman,usaha
3.Memberikan oksigen napas)
Respon : Terpasang oksigen nasal kanl 2.Lakukan penghisapan lendir
0,5lpm 3.Berikan oksigen
4.Kolaborasi pemberian obat
4.Berkolaborasi pemberian obat

Respon : Meropenem 110 mg/8 j)


-Amiacin 60ml/24jam
Kamis 2.
01/09/2021

Anda mungkin juga menyukai