Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

KELOMPOK 3

1. Ahmad Riza'i 012141001


2. Amelia Amanda 012141023
3. Ayu Indraruhmana
4. Balqis Tazqiro Hasanah 012141024
5. Faizah Suci Damayanti 012141013
6. Jelsy Tiovany 012141027
7. Rosichan Anwar Al Muluk 012141006
8. Irma Febriani 012141034
9. Siti Musyarofah 012141018

UNIVERSITAS BINAWAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
HARI, TANGGAL : Rabu, 15 September 2021
TUGAS : Keperawatan Dasar Profesi Case Study

Kasus III

Gangguan Kebutuhan Oksigen


Ny L 60 tahun, datang ke RS dengan diantar oleh petugas dengan diagnose medis
COVID – 19 terkonfirmasi Positif. Sebelumnya klien datang dengan keluhan tenggorokan
merasa tidak nyaman sudah dua hari, batuk tidak ada, tenggorokan berlendir tidak ada,
demam tidak ada, sesak tidak ada. Klien dilakukan 2 kali pemeriksaan Rapid Test SARS-
CoV-2 anti bodytest dengan hasil dua kali positif, selanjutnya klien dilakukan pemeriksaan
lab swab tenggorokan Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil pengkajian ditemukan
bahwa klien mengeluh tenggorokan terasa sakit, nyeri saat menelan, demam dengan
suhu 38,5˚C, batuk dengan dahak sulit dikeluarkan, sedikit sesak nafas. Klien
mengatakan ini merupakan pengalaman yang pertama mendapatkan perawatan di
RumahSakit. Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada, riwayat alergi tidak ada. Klien
memiliki kebiasaan merokok sampai saat ini, dalam sehari klien dapat menghabiskan 1
bungkus rokok. Vital Sign: TD :123/72mmHg, N : 87 ×/mnt, RR : 24 ×/mnt, S : 38,5˚C,
SpO2 98% dengan terpasang oksigen nasal kanul 2 liter per menit, klien tampak sesak,
batuk-batuk, pernafsana cuping hidung tidak ada, retraksi intercosta tidak ada, ronchi di
kedua paru bagian bawah. Hasil pemeriksaan penunjang:
1. Hemoglobin (N = 14.0-18.0) = 15.4 g/dL,Hematokrit (HCT) (N = 35-55) = 44
%,Leukosit (WBC) (N = 4.0-12.0) = 7.6 g/dL,Trombosit (PLT) (150-400) = 214
ribu/ul,Eritrosit (RBC) (N = 4.00-6.02) = 4.76 juta/uL,MCV (N = 82-92) = 94* fl,MCH
(N = 27-31) = 32 pg,MCHC (N = 31-37) = 34 g/dl,Basofil (N = 0-1) = 0 %,Eosinofil (N
= 1-3) = 1 %,Netrofil (N = 50-70) = 65 %,Limfosit (N = 20-40) = 27 %,Monosit (N = 2-
8) = 7%
2. Rapid Test SARS-CoV-2 (N = Negatif) = Positif
3. Swab PCR terkonfirmasi positif Covid 19.
4. Hasil pemeriksaan rontgen thorax didapatkan jantung tidak membesar, CTR 50%. Aorta
baik, mediastinum superior tidak melebar. Trachea ditengah, kedua hilus tidak menebal.
Corakan bronko vaskular kedua paru baik. Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua
lapang paru. Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip. Tulang-tulang
dinding dada yang tervisualisasi optimal kesan intake. KESAN: Tidak tampak kelainan
radiologis pada jantung dan paru. Rekomendasi: Follow up fotothoraks atau LDCT scan
thoraks bila terdapat prognosis klinis.
Terapi yang didapatkan: Azitromicin tab 1 x 500 mg, Vitamin C tab 3 x 250, Paracetamol
tab bila perlu (demam atau nyeri tenggorokan) 3 x 500 mg, methyl prednisolone 2 x 8mg,
oksigen nasal kanul 2 liter per menit bila sesak.

Pertanyaan :
1. Klasifikasikan Data dan buat analisa.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia yg terganggu
sedikitnya 4 (Nanda/SDKI)
3. Rumuskan Tujuan
4. Rumuskan NOC/SLKI
5. Susun NIC/SIKI
1. Klasifikasikan Data dan buat analisa.
Jawab:
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan tenggorokan 1. Kedaan umum: lemah
merasa tidak nyaman sudah dua hari 2. Kesadaran: compos mentis, GCS: 15,
2. Klien mengatakan merokok 1 E: 4, M: 6, V: 5
bungkus/hari 3. Klien tampak sesak
3. Klien mengatakan nyeri saat menelan 4. Klien tampak batuk-batuk
4. Klien mengatakan batuk 5. Klien tampak nyeri, skala nyeri: 3-4
5. Klien mengatakan dahak sulit di 6. TTV: TD: 123/72 mmHg, N: 87x/mnt,
keluarkan RR: 24x/ mnt, S: 38,5°C, SpO2: 98%
6. Klien mengatakan sedikit sesak 7. Antigen 2x (+)
7. Klien mengatakan batuk dan dahak 8. PCR (+)
susah di keluarkan 9. Klien terpasang oksigen nasal canul
8. Klien mengatakan pertama kali di 2L/menit
rawat dan pertama kali terkena covid 10. Bunyi ronchi di kedua paru bagian
bawah
11. Hasil pemeriksaan penunjang:
Hemoglobin (N = 14.0-18.0) = 15.4
g/dL,Hematokrit (HCT) (N = 35-55) = 44
%,Leukosit (WBC) (N = 4.0-12.0) = 7.6
g/dL,Trombosit (PLT) (150-400) = 214
ribu/ul,Eritrosit (RBC) (N = 4.00-6.02) =
4.76 juta/uL,MCV (N = 82-92) = 94*
fl,MCH (N = 27-31) = 32 pg,MCHC (N =
31-37) = 34 g/dl,Basofil (N = 0-1) = 0
%,Eosinofil (N = 1-3) = 1 %,Netrofil (N =
50-70) = 65 %,Limfosit (N = 20-40) = 27
%,Monosit (N = 2-8) = 7%
Terapi yang di dapatkan:
Azitromicin tab 1x500mg, vitamin C tab
3x250mg, paracetamol tab 3x500mg ( bila
demam dan nyeri tenggorokan), methyl
prednisolone 2x8mg.

2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia yg


terganggu sedikitnya 4 (Nanda/SDKI)
Jawab:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan sputum
2. Peningkatan suhu tubuh b.d proses penyakit
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d respon inflamasi
4. Ansietas b.d krisis situasional
Jawab:
Asuhan Keperawatan

DX Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

1. Bersihan jalan napas tidak Setelah diberikan tindakan Manajemen Jalan Nafas
efektif berhubungan dengan keperawatan kebersihan (I.01011)
obstruksi jalan napas jalan napas efektif, dengan Observasi
(D.0001). kriteria hasil:  a) Monitor pola nafas
DS: - Patensi jalan napas (frekuensi,
1. Klien mengatakan sedikit baik kedalaman dan suara
sesak - Mengeluarkan sekret nafas)
2. Klien mengatakan batuk tanpa bantuan. b) Monitor bunyi nafas
3. Klien mengatakan - Menunjukkan prilaku c) Monitor sputum
memiliki kebiasaan untuk memperbaiki Terapeutik
merokok 1 bungkus perhari bersihan jalan napas. a) Pertahankan
4. klien mengatakan susah - Berpartisipasi dalam kepatenan jalan nafas
mengeluarkan dahak program pengobatan b) Posisikan semi fowler
D.O : sesuai kondisi. atau fowler
1. Klien tampak sedikit Mengidentifikasi c) Berikan minum
sesak potensial komplikasi hangat
2. klien tampak batuk-batuk dan melakukan d) Berikan oksigen
3. Terdapat ronchi dikedua tindakan tepat. Edukasi
paru bagian bawah a) Anjurkan asupan
4. Tanda-tanda vital Klien : cairan 2000 ml/hari
TD : 123/72 mmHg b) Ajarkan teknik batuk
N : 87 x/menit efektif
RR : 24 x/menit Kolaborasi
S : 38,5°C Kolaborasi pemberian
bronkodilator
2. Peningkatan suhu tubuh b.d Setelah diberikan tindakan Observasi
proses penyakit keperawatan terjadi
a) Monitor suhu
penurunan suhu tubuh,
DS : tubuh
dengan kriteria hasil:
b) Monitor tekanan
1. Klien mengatakan lemas
- Suhu tubuh dalam darah, frekuensi
2. Klien mengatakan
rentang normal 36,5- pernapasan, dan
demam
37,5℃ nadi
DO : - Tekanan dalam c) Monitor warna dan
rentang normal suhu kulit
1. Tanda-tanda vital
Klien : Terapeutik
TD : 123/72 mmHg
a) Sediakan
N : 87 x/menit
lingkungan yang
RR : 24 x/menit
dingin
S : 38,5°C
b) Longgarkan atau
2. Keadaan umum: lemah,
lepaskan pakaian
kesadaran: compos
c) Kompres
mentis
permukaan tubuh
3. Klien tampak lemah
d) Berikan cairan oral
e) Anjurkan tirah
baring

Kolaborasi

a) Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
b) Kolaborasi
pemberian
antipiretik

3. Gangguan rasa nyaman Tujuan : Setelah dilakukan Observasi


nyeri b.d respon inflamasi tindakan keperawatan 1. Monitor perkembangan
diharapkan nyeri teratasi nyeri
DS :
dan tingkat kenyamanan 2. Monitor tanda-tanda
1. Klien mengatakan meningkat dengan vital
tenggorokan merasa kriteria hasil :
Terapeutik
tidak nyaman selama
1. Nyeri berkurang
2 hari 1. Ajarkan tekhnik
2. Gangguan rasa nyaman
2. Klien mengatakan relaksasi dengan cara
nyeri teratasi
nyeri saat menelan menarik nafas dalam
2. Alihkan nyeri dengan
DO :
mendengarkan music
1. Klien tampak nyeri atau melakukan
saat menelan aktivitas lainnya
makanan/minuman
Kolaborasi
2. Skala nyeri klien 5
Berikan antipiretik bila
diperlukan

4. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan Reduksi Anxietas (I.09314)


situasional tindakan keperawatan Observasi
diharapkan ansietas - Identifikasi saat tingkat
teratasi anxietas berubah (mis.
Kondisi, waktu,
stressor)
Kriteria Hasil:
- Identifikasi kemampuan
- Verbalisasi khawatir
mengambil keputusan
akibat kondisi yang
- Monitor tanda anxietas
dihadapi menurun
(verbal dan non verbal)
- Frekuensi nafas Terapeutik
dalam batas normal - Ciptakan suasana 
(16 - 20 x/menit) terapeutik untuk
- Frekuensi nadi menumbuhkan
dalam batas normal kepercayaan
(60 –100 x/menit) - Pahami situasi yang
Tekanan darah dalam membuat anxietas

batas normal (Sistol: - Motivasi


100 – 140 mmHg, mengidentifikasi situasi
yang memicu
Diastol: 60 – 90
kecemasan
mmHg)
- Diskusikan
- Suhu dalam batas
perencanaan  realistis
normal (36,5°C –
tentang peristiwa yang
37,5°C) akan dating
Edukasi
- jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

DEX KEP TGL IMPLEMENTASI


Bersihan jalan 15-09-2021 - Kaji  ulang fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan,
napas tidak irama, kedalaman dan penggunaan otot aksesori.
efektif Hasil :
berhubungan TD : 130/80 mmHg, RR : 30 x/menit , HR : 92 x/menit,
dengan S : 38,20 C
obstruksi - Berikan pasien posisi semi fowler atau Fowler,
jalan napas Hasil :
(D.0001). Posisi klien awake prone position
- Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam.
Hasil :
Klien batuk dan mengeluarkan dahak
- Lembabkan udara/oksigen inspirasi
Hasil :
Klien terpasang terapi oksigen HNCF
FiO2 94% dengan Flow 55 lpm
- Berikan obat: agen mukolitik, bronkodilator,
kortikosteroid sesuai indikasi.
Hasil :
Klien diberikan terapi obat Hydromal 8 jam/kolf
Remdesivir 100mg
Vit d 1000 unit
Pumpisel 40mg Cernevit 1vial drip
Avigan 600mg
Sanmol 3x1gr
Peningkatan 15-09-2021 - Memonitor suhu tubuh
suhu tubuh b.d Hasil: suhu 38,5℃
proses - Memonitor tekanan darah, frekuensi nafas, dan nadi
penyakit - Memonitor warna dan suhu kulit
- Menyediakan lingkungan yang dingin
- Melonggarkan pakaian klien
- Mengompres permukaan tubuh klien seperti dahi
- Memberikan cairan oral
Hasil: memberikan asupan air putih yang cukup
- Menganjurkan tirah baring
Hasil: klien terbaring dalam posisi fowler
- Memberikan obat paracetamol 3 x 500 mg
Gangguan 15-09-2021 - Memonitor perkembangan nyeri
rasa nyaman
nyeri b.d
- Mengajarkan tekhnik relaksasi dengan cara menarik nafas
respon
dalam
inflamasi
- Mengalihkan nyeri dengan mendengarkan music atau dengan
kegiatan lainnya

- Memonitor tanda-tanda vital

- Memberikan Paracetamol tab bila perlu (nyeri tenggorokan)


3x500 mg

Ansietas 15-09-2021 - Identifikasi saat tingkat anxietas berubah


berhubungan Hasil : pasien mengatakan cemas tentang kondisinya saat
dengan krisis ini, pasien gelisah, terlihat tidak tenang
situasional
- Ciptakan suasana  terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
Hasil : klien kooperatif
- Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Hasil : perawat memotivasi klien untuk dapat sembuh dari
penyakitnya
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
Hasil : Klien memahami apa yang sudah disampaikan oleh
perawat
- Melakukan latih teknik relaksasi
Hasil : Pasien dapat melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
Daftar Pustaka

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai