Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N
DENGAN HEMOPTISIS SUSPEK TB PARU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat
Darurat

Oleh:
SANTI MAIRIZA
221030230361

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA
HUSADA TANGERANG SELATAN
2022
A. Pengkajian Data Umum

Tanggal Pengkajian : 29-11-2022

Oleh : Santi Mairiza

Sumber Data : Pasien, keluarga pasien, RM pasien

Metode Pengumpulan Data : Anamnesa, Pemeriksaan fisik

Identitas Pasien

Nama : Ny. N

Umur : 64 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SD

No. RM : 30-21-56

Dx. Medis : Haemoptisis suspek TB paru

Penanggung jawab

Nama : Tn. C

Alamat : Pondok petir

Pekerjaan : Berdagang

Hubungan dengan pasien : Anak

LAPORAN RESUME ASUHAN


KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI
RUANGAN IGD
B. Pengkajian Data Dasar

1. Primary Assesment (ABCDE)

Airway : tidak paten, adanya sekret atau sputum pada jalan napas

Breathing :
Gerakan dada simetris, terdengar suara bunyi nafas tambahan (ronkhi
basah) dengan RR: 28x/menit

Circulation :
Nadi bracialis teraba jelas dan cepat, nadi:105x/menit, akral dingin, tidak
ada tanda-tanda sianosis, CRT<3 detik

Disability :
Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran, Kesadaran composmentis,
GCS E4 M6 V5, Reflek cahaya (+)

Exposure :
Pasien tidak ada mengalami kelainan kulit, pasien tidak mempunyai
cedera dibagian tubuhnya

2. Fokus Assesment
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis GCS
E:4 M:6 V:5

3. Sekunder Assesment
Riwayat Penyakit Dahulu : DM dan hypertensi
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengeluh batuk berdahak sudah 1 minggu, batuk disertai adanya
darah yang keluar(+) sejak 2 hari yang lalu, , pernah batuk berdarah
masih muda, klien mengeluh lemas, mual tidak nafsu makan. Demam dan
keluar keringat banyak pada waktu malam hari. Nafas terasa agak sesak.
Riwayat Penyakit Keluarga : DM
Allergi : tidak ada

4. Pemeriksaan Fisik
TD: 150/95mmHg, N: 104x/mnt, RR: 28x/mnt, S: 37,5C, SpO2 : 96%
 Kepala : baik tidak ada kotoran dan tidak ada jejas
 Mata : pupil isokor, reflek cahaya (+), konjungtiva klien anemis(+)
 Mulut : mukosa klien kering (+), tidak ada stomatitis, dan tidak ada
pembesaran tonsil
 Hidung : terpasang nasal kanul 4 lpm
 Leher :
Inspeksi : Tidak ada benjolan KGB, tidak ada lesi, dan
tidak ada kaku kuduk
Palpasi : Tidak ada benjolan
 Thoraks
Inspek : bentuk dada simetris
Palpasi : perkembangan dada simetris, tidak terdapat
retraksi intercostal
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas ronchi basah, suara jantung normal
 Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris(+), tidak ada jejas ataupun lesi
Auskultasi : bising usus normal 15-20x/mnt
Palpasi : turgor kulit sedang
Perkusi : timpani
 Genital : tidak terpasang DC
 Ekstremitas : akral dingin, CRT <3dtk, tidak ada lesi, tidak ada
edema, tidak ada sianosis, kekuatan otot melemah sama pada keempat
ekstremitas

5. Terapi yang didapat :


 Asam Tranexamat 500mg iv
 Vit K 1x1amp iv
 Nace 3x1 kapsul
 IVFD RL 16 tts/mnt
 Levofloxacin 1x750 mg

6. Data Penunjang :
Tanggal/jam pemeriksaan : 29 -11-2022 Jam 15.30
a.Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Basofil 1 % 0-1
Eosinofil 2 % 1-3
Hemoglobin 10.8 G/dL 14,0-18,0
Hematokrit 39 % 40-54
Limfosit 16 % 20-40
Monosit 7 % 2-8
Neutrofil segmen 60 % 50-70
Trombosit 292 10^3//L 150-450
Eritrosit 5,10 10^6//L 4,60-6,00
Leukosit 17.5 10^3//L 4,5-11,5
Kalsium ion 1,07 Mmol/L
Kloride 101 Mmol/L 96-106
Kalium 3,8 Mmol/L 3,5-5,5
Natrium 120 Mmol/L 135-145
Ureum 21,2 Mg/dL 14,9-40,1
Kreatinin 1,2 Mg/dL 0,73-1,18
b. Pemeriksaan Radiologi

Rontgen Thorax : Tampak proses spesifik duplek

ANALISA DATA

No Tgl/jam Data Penunjang Masalah Etiologi


1. 29/11/22 DS: Bersihan jalan napas tidak Hipersekresi jalan
 Klien mengatakan batuk efektif ( D.0001) napas
berdahak sudah minggu
 Klien mengatakan batuk
disertai darah sejak 2 hari yang
lalu
 Klien mengatakan nafas teras
sesak
DO:
 Klien tampak lemas
 Konjungtiva klien anemis (+)
 Pada sputum terdapat darah
 Ronchi basah (+)
 RR : 28x/mnt
 Leukosit : 15,5 10^3//L
 HB : 11,1 g/dL

Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas d.d sputum berlebih,
dispnue (D.0001)
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan hasil
1 Bersihan jalan napas setelah dilakukkan Latihan batuk efektif
tidak efektif b.d tindakan keperawatan (I.01006)
hipersekresi jalan napas selama 1x 8 jam
Managemen jalan nafas
d.d sputum berlebih, diharapkan bersihan jalan
dispnue (D.0149) napas klien membaik (I.01011)
dengan kriteria hasil : Pemantauan Respirasi
(L.01001) (I.01014)
1. E
Observasi
fektif meningkat (4)
1. Identifikasi
2. Produksi sputum
menurun (4) kemampuan batuk
3. Dispnue menurun 2. Monitor sputum
(20x/mnt) (4) (jumlah,warna,aroma)
4. Pola napas membaik (3)
3. Monitor tanda dan
5. Ronchi menurun(3)
gejala infeksi nafas
4. Monitor intake dan
output cairan
5. Monitor frekuensi,
kedalaman,irama dan usaha
nafas
6. Monitor suara nafas
tambahan (ronchi,
wheezing)
7. Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
8. Monitor saturasi
oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Monitor hasil ro
Thorax

Terapeutik
1. Atur posisi semi
fowler atau fowler
2. Buang secret atau
sputum pada pot sputum
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
5. Lakukan penghisapan
lender
6. Berikan oksigen jika
perlu
7. Atur interval
pemantauan respirasi
8. nformasikan hasil
pemantauan jika di perlukan
Edukasi
1. elaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
2. Anjurkan Tarik nafas
dalam
3. Ajarkan batuk efektif
4. Anjurkan asupan
cairan 2000ml/hari jika tidak
ada kontra indikasi
5. Jelaskan tuuan dan
prosedur pemantauan
6. Informasikan hasil
pemantauan jika di perlukan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik, ekspektoran,
bronchodilator jika diperlukan

Catatan Perkembangan
No DX Keperawatan Implementasi SOAP
1 Bersihan jalan napas tidak Latihan batuk efektif : (I.03101) S:
efektif b.d hipersekresi jalan 1.Mengidentifikasi kemampuan klien mengatakan sesak
napas (D.0149) batuk yang dirasakan
2.Memonitor adany sputum berkurang, namun
tenggorokannya masih
3.Memonitor tanda dan gejala
gatal dan sulit untuk
infeksi saluran napas
mengeluarkan dahaknya
4.Mengatur posisi semi-fowler dan
O:
fowler
5.Menjelaskan tujuan dan prosedur Klien tampak lebih
tenang, RR : 24x/mnt,
batuk efektif
klien tampak masih
6.Menganjurkan tarik napas dalam
batuk tapi tidak ada
memalui hidung selama 4 detik,
darah
ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan
bibir mencucu (dibulatkan) A:
selama 8 detik Masalah belum teratasi
7.Menganjurkan mengulangi napas
dalam hingga 3 kali P:
8.Menganjurkan batuk dengan kuat Intervensi dilanjutkan
langsung setelah tarik napas
dalam yang ke-3
9.
Manajemen jalan napas
(I.01011) :
1.Mengidentifikasi dan mengelola
kepatenan jalan napas
2.Memonitor pola napas
(frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
3.Memonitor bunyi napas
tambahan (gurgling, mengi,
whezeeng, ronkhi kering)
4.Mempertahankan kepatenan jalan
napas
5. Memposisikan semi fowler atau
fowler

Anda mungkin juga menyukai