TINJAUAN KASUS
1. Identitas Pasien
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Hubungan dg pasien : Suami
Alamat : Bantul, Yogyakarta
Pekerjaan : Wirausaha
1
B. Pengkajian Data Dasar
1. Primary Assessment
a. Airway
Pasien penurunan kesadaran, rembesan darah pada lubang hidung
anterior, tidak ada muntahan di rongga mulut, bunyi auskultasi
paru vesikuler.
b. Breathing
Pasien mengatakan tidak ada trauma abdomen dan tidak ada
trauma dada. Perkembangan dada seimbang. Udara terasa
berhembus.
c. Circulation
Pasien mengeluarkan darah dari hidung, Turgorkulit menurun,
akral dingin, mukosa kering, pucat hingga sianosis, curah jantung
masih adekuat. Nadi terasa lemah, KU lemah.
2. Fokus Assessment
a. KU
Keadaan umum pasien lemah Vital sign : TD 95/61 mmHg, N
127x/menit, S 36ºC, RR 20x/menit, SpO2 98%.
b. Tingkat kesadaran
Pasien datang pukul 07.00 WIB dengan kesadaran composme ntis.
c. Keluhan utama
Pasien datang diantar suami dengan kondisi pasien melemah sejak
pagi. Pasien mengeluh pendarahan aktif lewat hidung sudah 2
baskom, kemudian pasien dibawa ke IGD RSUP Dr Sardjito.
3. Sekunder Assessment
a. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi sudah 1 tahun dan mengkonsumsi obat rutin,
dan autoimmune anemia hemolytic.
b. Riwayat penyakit sekarang (AMPLE)
1) Allergy
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi
terhadap obat-obatan sistemik maupun topical
2) Medication
Pasien mengatakan pasien sedang mengonsumsi obat
hipertensi.
3) Previous medical history
Hipertensi dan autoimmune anemia hemolytic.
4) Last meal
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengonsumsi
makanan sejak pagi tadi, hanya minum air putih saja 1 gelas
kecil.
2
5) Events related to injury
Tidak ada
3
h) Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium
Hematologi
Darah Hasil Nilai
Lengkap Rujukan
Eritosit 4.18 4.00-5.40
Hemoglobin 12.2 12.0-15.0
Hematokrit 37.0 35.0-49.0
MCV 88.5 80.0-94.0
MCH 29.2 26.0-32.0
MCHC 33.0 32.0-36.0
Netrofil 48.6 50.0-70.0
Limfosit 31.5 18.0-42.0
Monosit 4.2 2.0-11.0
Eosinofil 15.6 1.0-3.0
Basofil 0.1 0.0-100
Trombsit 383 150-450
MPV 8.8 7.2-11.1
PDW 8.8 9.0-13.0
PCT 0.34 0.17-0.35
P-LCR 14.9 15.0-25.0
2) Data Penunjang
Ada tidaknya benjolan dan ukuran benjolan
4
ANALISA DATA
Data Masalah Penyebab
DS = - Nyeri akut Agen
DO = pencedera
1. Tekanan darah pasien tidak fisiologis
beraturan :
a. Pukul 20.05 = 89/41 mmHg
b. Pukul 20.10 = 100/82 mmHg
c. Pukul 20.15 s.d 20.45 tidak
terdeteksi
2. Perubahan irama jantung
Takikardi dan semakin melemah :
a. Pukul 20.05 = 148x/menit
b. Pukul 2010 = 159x/menit
c. Pukul 20.15 = 143x/menit
d. Pukul 20.24 = 143x/menit
e. Pukul 20.30 = 147x/menit
f. Pukul 20.34 = 149x/menit
g. Pukul 20.36 = 163x/menit
3. Nadi perifer teraba lemah
4. Capillary refill >3 detik
5. Oliguria
6. Warna kulit pucat
7. Hasil pemeriksaan EKG pasien
aritmia
C. Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah jantung b.d Perubahan irama dan frekuensi jantung d.d
adanya penurunan fungsi jantung.
5
D. Perencanaan Keperawatan
Waktu Dx. Tujuan Perencanaan
Keperawatan
Selasa, Penurunan Setelah dilakukan Resusitasi Jantung Paru (SIKI Hal. 392 I.02083)
27/2/2024 curah jantung tindakan Observasi :
b.d Perubahan keperawatan 1. Identifikasi keamanan penolong, lingkungan dan pasien
irama dan selama 1x24 jam 2. Identifikasi respon pasien
frekuensi jantung diharapkan curah 3. Monitor nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus RJP
jantung Terapeutik
meningkat dengan 1. Pakai alat pelindung diri, dan Posisikan pasien telentang di tempat datar
kriteria hasil : 2. Raba nadi karotis dalam waktu < 10 detik
1. Takikardi 3. Berikan rescue breathing jika ditemukan ada nadi tetapi tidak ada napas
menurun 4. Kompresi dada 30 kali dikombinasikan dengan bantuan napas (ventilasi) 2 kali
sedang (3) jika ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas.
2. Gambaran 5. Kompresi dengan tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang
EKG aritmia lain tegak lurus pada pertengahan dada (seperdua bawah sternum)
menurun (3) 6. Kompresi dengan kedalaman kompresi 5-6 cm dengan kecepatan 100-120 kali
3. Tekanan darah per menit
membaik (3) 7. Bersihkan dan buka jalan napas dengan head-tilt chin-lift atau jaw thrust
8. Berikan bantuan napas dengan menggunakan bag valve mask dengan Teknik
EC-Clamp
9. Kombinasikan kompresi dan ventilasi selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus
10. Hentikan RJP jika ditemukan ada tanda-tanda kematian biologis
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur Tindakan kepada keluarga
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat injeksi Ephineprin 1 ampule.
31
E. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal Jam Diagnosa PELAKSANAAN EVALUASI
Keperawatan
Selasa, 20.00 Penurunan curah 1. Monitor Tensi dan nadi S=-
27/2/2024 jantung b.d Perubahan 2. Monitor pernafasan O=
irama dan frekuensi 3. Kolaborasikan pemberian 1. Tekanan darah pasien tidak
jantung obat injeksi Ephineprin beraturan:
a. Pukul 20.05 = 89/41 mmHg
4. Membersihkan sekret yang
b. Pukul 20.10 = 100/82 mmHg
menghalangi jalan nafas c. Tensi tidak terdeteksi
2. Perubahan irama jantung Takikardi
dan semakin melemah :
a. Pukul 20.05 = 148x/menit
b. Pukul 2010 = 159x/menit
c. Pukul 20.15 = 143x/menit
d. Pukul 20.24 = 143x/menit
3. Nadi perifer teraba lemah
4. Capillary refill >3 detik
5. Warna kulit pucat
6. Hasil pemeriksaan EKG pasien
aritmia
P: Tindakan RJP
Selasa, 20.30 Penurunan curah 1. Monitor Tensi dan nadi S=-
27/2/2024 jantung b.d Perubahan 2. Monitor pernafasan O=
irama dan frekuensi 3. Kolaborasikan pemberian 1. Tekanan darah pasien tidak
terdeteksi
31
jantung obat injeksi Ephineprin 2. Perubahan irama jantung Takikardi
4. Membersihkan sekret yang dan semakin melemah :
menghalangi jalan nafas a. Pukul 20.30 = 147x/menit
5. Kompresi dada 30 kali b. Pukul 20.34 = 149x/menit
c. Pukul 20.36 = 163x/menit
dikombinasikan dengan
3. Nadi perifer teraba lemah
bantuan napas (ventilasi) 4. Capillary refill >3 detik
5. Warna kulit pucat
P: Perawatan Jenazah
32
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian tindakan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh
peneliti selama kurang lebih 2 jam pada tanggal 27 Februari 2024
diperoleh hasil bahwa evaluasi hasil dengan metode SOAP.
Objektif,tekanan darah tidak beraturan, perubahan irama jantung secara
terus menerus, pukul 20.15-20.45 tekanan darah tidak terdeteksi, warna
kulit pucat, hasil EKG pasien aritmia. Analisis,masalah pasien tidak
teratasi. Planning, perawatan jenazah.
B. Saran
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
penurunan curah jantung, penulis memberikan usulan dan masukan yang
positif khususnya dibidang kesehatan antara lain:
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan
dan mempertahankan hubungan kerja sama antar tim kesehatan maupun
klien. sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan
yang optimal pada umumnya dan pasien penurunan curah jantung
khususnya, diharapkan pelayanan kesehatan dapat menyediakan fasilitas
serta sarana dan prasarana yang mendukung kesembuhan pasien.
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat
Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien agar lebih maksimal,
khususnya pada pasien dengan penurunan curah jantung. Perawat
diharapkan dapat memberikan pelayanan profesonal dan komprehensif.
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas
dan profesional sehingga dapat tercipta perawat yang profesional,
36
terampil, inovatif danbermutu yang mampu memberikan asuhan
keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan
37
DAFTAR PUSTAKA
Merry.P.L.,Ora.P.,Ronny.T. 2021 Epistaksis Di Poliklinik Tht-Kl Blu Rsup Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SIKI DPP . (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
DPP PPNI. Jakarta Selatan.
38