Disusun oleh :
2023
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Tn.D
2. Umur : 51 Tahun
3. Alamat : Jl Madura no 33 Pancaarga
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 21 Februari 2023
6. Nomor Rekam Medis : 133xxx
7. Bangsal : Dahlia
8. Tanggal Pengkajian : 23 Februari 2023
c. Riwayat pengobatan
No Nama obat/jamu Dosis Keterangan
1.
13
terdekat
-
Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll)
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, dan
rutin olahraga
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan, dll):
Ekonomi baik dan berkecukupan, TNI Askes
f. Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Infus RL 20 tpm 500 ml Infus yang digunakan
untuk membantu
mengatasi kebutuhan
cairan, dan elektrolit
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya : 70 Kg
2) Lingkar perut : 68 cm
3) Lingkar kepala : 49 cm
4) Lingkar dada : 70 cm
5) Lingkar lengan atas : 26 cm
6) Tinggi Badan : 170 cm
7) IMT : 𝐵𝐵
70 70
(𝑇𝐵)² = = =24.2
(170)² (1,7)²
14
makan habis setengah dari porsi yang diberikan. Merasa mual
e. E (Energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di
rumah sakit:
Selama di rumah sakit aktivitas pasien mampu mandiri
f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan,
mengunyah,dll)
Pasien mengatakan makan habis 1/4 terkadang hanya makan setengah
porsi, dan merasa nyeri telan
Penilaian Status Gizi
Gizi normal , ditunjukkan dengan IMT : 𝐵𝐵 70 70
= = = 24.2
(𝑇𝐵)² (170)² (1,7)²
Cairan masuk
Air putih :1500 cc/hari
Infus :1500cc/hari
IV : 20cc/hari
Cairan keluar
Urine :800cc/hari
BAB : 500 cc
IWL : 15ccx 55=825cc/hari
Penilaian Status Cairan (balance cairan) Cairan Masuk – Cairan Keluar
(1500+1500+20) –(800+500+825)= 3020-2125 =895cc
15
g. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Perut tampak simetris, berwarna sawo
matang, dan tidak ada bekas luka
Auskultasi : Terdengar bising usus, Peristaltik 20x/menit
Palpasi : Tidak ada benjolan, ada
nyeri tekan dibagian perut bagian kanan atas
Perkusi : Suara terdengar timpani
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)
Pasien mengatakan BAK 3x sehari /sekitar 500 cc/hari.
2) Riwayat kelainan kandung kemih Pasien tidak memiliki masalah
urinari
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
jumlah 500 cc/hari, warna kuning, kekentalan cair, bau khas
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Pasien tidak mengalami distensi kandung kemih/retensi urine
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Pasien tidak mengalami konstipasi, bentuk feses lunak.
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)
Kulit tampak kering, turgor kulit elastis, warna kuning, dan terasa
hangat suhu 36,8 0C
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Pasien mengatakan tidur 6 jam/hari
2) Insomnia : Pasien mengatakan saat dirawat di rumah sakit tidak
ada gangguan tidur.
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada pertolongan untuk
merangsang tidur
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : TNI
16
2) Kebiasaan olah raga : Pasien mengatakan rutin olahraga
3) ADL
a) Makan : mandiri
b) Toileting : mandiri
c) Kebersihan : mandiri
d) Berpakaian : mandiri
4) Bantuan ADL : mandiri
5) Kekuatan otot :
5 5
5 5
d. Pulmonary respon
17
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : S1
2) Kurang pengetahuan : Pengetahuan pasien baik
3) Pengetahuan tentang penyakit: Pasien mengatakan sudah tahu
penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang):
Waktu : 09.30 WIB
Bangsal/Tempat : Dahlia
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
jantung
2) Sakit kepala : Pasien mengatakan pusing
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
4) Penginderaan: Pasien mengatakan masih jelas
untuk membaca dan mendengar
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia,
jawa
2) Kesulitan berkomunikasi : Tidak ada kesulitan
berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Pasien mengalami cemas telinga
berdengung
2) Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
3) Adanya luka/cacat : Tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Menikah
2) Orang terdekat : Istri
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada perubahan konflik
4) Perubahan gaya hidup : tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : Baik
18
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Pasien mengatakan tidak ada
masalah/disfungsi seksual
2) Periode menstruasi :
3) Metode KB yang digunakan : -
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Pasien merasakan cemas
2) Kemampuan untuk mengatasi : berdoa, sholat
3) Perilaku yang menampakkan cemas : tidak ada
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Pasien tidak memiliki alergi
b. Penyakit autoimune : Pasien tidak memiliki penyakit autoimune
c. Tanda infeksi : tidak ada tanda infeksi
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) tidak ada
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : pasien mengatakan nyeri
telan
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
3) Regio (dimana letaknya) : pasien mengatakan nyeri dibagian
tenggorokan
4) Scala (berapa skalanya) :5
5) Time (waktu) : nyeri hilang timbul
19
b. Rasa tidak nyaman lainnya : nyeri yang dirasakan membuat
pasien susah untuk berkonsentrasi
c. Gejala yang menyertai : Tidak ada
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : Tidak terkaji
b. DDST (Form dilampirkan) : Tidak terkaji
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) : Tidak terkaji
20
C. DATA LABORATORIUM
Tanggal & Jenis Hasil Harga Normal Satuan Interpretasi
Jam Pemeriksaan
21 februari Antigen Negatif Negatif *abnormal
2023 MID% 7 2-8 Mg/dl
Jam 11.00 GRA% 64 35-66 U/L
Lym% 24 24-44 U/L
WBC *11700 4500-11000 %
PLT 214000 154000-442000 %
MCHC 33.5 32-36 %
MCH 27.4 22-34 /uL
MCV 80.8 80-100 uL
HCT 32.1 31-45 g/dL
RBC 3.93 3.7-5.8 pg
HGB *11.7 13-1-17.5 fL
%
10^6ul
g/dL
21
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
22
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN
23
memegangi leher Terapeutik
6. Untuk
nafsu makan 1.6.Berikan Teknik nonfarmakologis
mengurangi rasa
berkurang habis ¼ untuk mengurangi nyeri nyeri
porsi D.0077 akupresure,kompres hangat
7. Untuk
1.7.Kontrol lingkungan yang mengurangi risiko
yang
memperberat rasa nyeri suhu
menyebabkan
ruangan, kebisingan nyeri
Edukasi
8. Untuk
1.8.Jelaskan penyebab periode dan mengetahui
sebab, waktu dan
pemicu nyeri
pemicu nyeri
1.9.Jelaskan strategi meredakan nyeri
9. Untuk
1.10. Ajarkan teknik
mengetahui
nonfarmakologis untuk strategi
meredakan nyeri
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi 10. Agar pasien dapat
melakukan secara
1.11. Kolaborasi pemberian
mandiri
analgetik, jika perlu
11. Untuk
mengurangi nyeri
dengan anti nyeri
24
2 23 Risiko defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) 1. Untuk
Februari mengetahui status
nutrisi dibuktikan keperawatan selama 2x24 jam Observasi
2023 nutrisi
10.45 dengan faktor diharapkan Nafsu makan 2.1.Identifikasi status nutrisi
2. Untuk
risiko (L.09080) membaik dengan 2.2.Identifikasi alergi dan mengetahui
ketidakmampuan kriteria hasil: intoleransi makanan alrergi makanan
pasien
menelan makanan 1) Keinginan makan 2.3.Monitor asupan makanan 3. Mengetahui porsi
D.0032 membaik (5) Terapeutik makanan
termakan semua
2) Asupan makanan cukup 2.4.Lakukan oral hygiene sebelum atau tidak
membaik (4) makan bila perlu 4. Untuk
membersihkan
3) Asupan nutrisi cukup 2.5.Berikan makanan tinggi serat area mulut agar
membaik (4) untuk mencegah konstipasi nyaman saat
makan
Edukasi 5. Untuk mencegah
2.6.Ajarkan diet yang sulit BAB
6. Untuk menambah
diprogramkan ilmu terkait diet
Kolaborasi
2.7.Kolaborasi pemberian 7. Untuk
medikasi sebelum makan, jika mengurangi nyeri
atau mual
perlu
25
FORMAT IMPLEMENTASI
26
1.6.Menjelaskan penyebab periode 6. Pasien tampak mendengarkan
dan pemicu nyeri
1.7.Menelaskan strategi meredakan
7. Pasien setuju diajarkan teknik
nyeri meredakan nyeri
1.8.Mengajarkan teknik 8. Pasien paham setelah diberitahu teknik
akupressure
nonfarmakologis untuk 9. Untuk mengurangi mual
mengurangi rasa nyeri
1.9.Berkolaborasi pemberian
ketorolac
2 24 Februari Risiko defisit nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Azesa
2023
10.30 dibuktikan dengan 2.1.Mengidentifikasi status nutrisi 1. Pasien mengatakan makan habis ¼ porsi
faktor risiko 2.2.Mengidentifikasi alergi dan 2. Pasien mengatakan tidak ada pantangan
ketidakmampuan intoleransi makanan dan alergi makan
menelan makanan 2.3.Memonitor asupan makanan 3. Pasien mengatakan masih nyeri telan dan
D.0032 2.4.Melakukan oral hygiene sulit untuk makan banyak
sebelum makan bila perlu 4. Pasien mengatakan mau melakukan sikat
2.5.Memberikan makanan tinggi gigi sebelum makan
serat untuk mencegah 5. Diet sesuai anjuran dari ahli gizi
konstipasi 6. Pasien setuju mencoba melakukan diet
2.6.Mengajarkan diet yang makan sedikit demi sedikit namun habis
27
diprogramkan
28
4 25 Februari Risiko defisit nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Azesa
2023
14.45 dibuktikan dengan 2.1.Mengidentifikasi status nutrisi 1. Pasien mengatakan makan habis ½ porsi
faktor risiko 2.2.Memonitor asupan makanan 2. Pasien mengatakan masih nyeri telan dan
ketidakmampuan 2.3.Melakukan oral hygiene sulit untuk makan banyak
menelan makanan sebelum makan bila perlu 3. Pasien mengatakan sudah melakukan
D.0032 2.4.Memberikan makanan tinggi sikat gigi sebelum makan
serat untuk mencegah 4. Diet sesuai anjuran dari ahli gizi
konstipasi 5. Pasien mengatakan sudah melakukan
2.5.Mengajarkan diet yang diet makan sedikit demi sedikit namun
diprogramkan habis
29
FORMAT EVALUASI
30
menurun (4) 5. Memberikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2) Meringis kompres hangat
cukup 6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
menurun (4) 7. Berkolaborasi pemberian ketolorac
3) Nafsu makan
cukup membaik
(4)
2 24 Februari Risiko defisit nutrisi S: Pasien mengatakan nafsu makan masih kurang, makan habis 1/3 porsi, Azesa
2023
13.15 dibuktikan dengan faktor makan sudah membaik dengan makan sedikit demi sedikit
risiko ketidakmampuan
menelan makanan D.0032 O: pasien tampak masih belum menghabiskan makanannya
Nafsu makan (L.09080)
kriteria hasil: A: keinginan makan cukup membaik, asupan makanan cukup membaik
1) Keinginan makan ,asupan nutrisi cukup membaik. Masalah risiko defisit nutrisi belum
membaik (5) teratasi
2) Asupan makanan
cukup membaik P: Lanjutkan intervensi
(4) 1. Mengidentifikasi status nutrisi
3) Asupan nutrisi 2. Memonitor asupan makanan
cukup membaik 3. Melakukan oral hygiene sebelum makan bila perlu
31
(4) 4. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Mengajarkan diet yang diprogramkan
3 25 Februari Nyeri akut berhubungan S : Pasien mengatakan setelah dilakukan terapi akupresur dan kompres hangat Azesa
2023
19.00 dengan agen pencedera nyeri berkurang, dengan skala nyeri 3, sudah tidakvmual, pasien mengatakan
fisik prosedur operasi habis ¾ porsi
dibuktikan dengan O: pasien tampak rileks saat dilakukan terapi akupresur dan kompres
pasien mengeluh nyeri hangat, meringis berkurang
pada bekas operasi, nyeri
telan, tampak meringis, A: Keluhan nyeri menurun, meringis menurun, nafsu makan cukup
tampak memegangi leher membaik. Nyeri akut teratasi
nafsu makan berkurang
habis ¼ porsi (D.0077). P: Hentikan Intervensi
Tingkat Nyeri
(L.08066) kriteria hasil:
1) Keluhan Nyeri cukup
menurun (4)
2) Meringis
cukup
menurun (4)
3) Nafsu makan
32
cukup
membaik (4)
4 25 Februari Risiko defisit nutrisi S: Pasien mengatakan nafsu makan membaik, makan habis 3/4 porsi, Azesa
2023
19.30 dibuktikan dengan faktor asupan nutrisi sudah membaik dengan makan sedikit demi sedikit
risiko ketidakmampuan
menelan makanan D.0032 O: pasien sudah menghabiskan ¾ porsi makanannya
Nafsu makan (L.09080)
kriteria hasil: A: keinginan makan membaik, asupan makanan cukup membaik
1) Keinginan makan ,asupan nutrisi cukup membaik. Masalah risiko defisit nutrisi teratasi
membaik (5)
2) Asupan makanan P: Hentikan intervensi
cukup membaik
(4)
3) Asupan nutrisi
cukup membaik
(4)
33