Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

TN.D DENGAN POST OP TONSILITIS DI RUANG DAHLIA RUMAH


SAKIT TENTARA SOEDJONO KOTA MAGELANG

Tugas ini disusun guna memenuhi Tugas


Keperawatan Medikal Bedah stase
keperawatan Medikal Bedah Semester 2

Disusun oleh :

Azesa Afiyata Elan Pratama


NIM 22.0604.0088

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2023
PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
Kampus II Jln. Mayjend Bambang Soegeng Mertoyudan Magelang 56172

DATA KLIEN

A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Tn.D
2. Umur : 51 Tahun
3. Alamat : Jl Madura no 33 Pancaarga
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS/RB : 21 Februari 2023
6. Nomor Rekam Medis : 133xxx
7. Bangsal : Dahlia
8. Tanggal Pengkajian : 23 Februari 2023

B. PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA


1. HEALTH PROMOTION
a. Kesehatan Umum:
- Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri bekas operasi dan nyeri
telan
- Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan keluhan telinga
kanan kurang pendengaran kadang dengung hilang timbul saat di cek
TTV menunjukan tekanan darah pasien 123/81 mmHg.
- Alasan masuk rumah sakit: Pasien datang dengan keluhan dengung
telinga kanan dan kurang pendengaran di telinga kanan
- Tekanan darah : 123/81 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36,8 0 C
- Respirasi : 20x/menit
- SPO2 : 98%

b. Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan,dll): Pasien mengatakan tidak


ada riwayat penyakit

c. Riwayat pengobatan
No Nama obat/jamu Dosis Keterangan
1.

d. Kemampuan mengontrol kesehatan:


- Yang dilakukan bila sakit : Pasien mengatakan berobat ke klinik

13
terdekat
-
Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll)
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, dan
rutin olahraga
e. Faktor sosial ekonomi (penghasilan/asuransi kesehatan, dll):
Ekonomi baik dan berkecukupan, TNI Askes

f. Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Infus RL 20 tpm 500 ml Infus yang digunakan
untuk membantu
mengatasi kebutuhan
cairan, dan elektrolit

2. Dexamethason 1 amp/12 Mempercepat masa


jam iv pemulihan

3. Ceftriaxon 1 vial/12 Antibiotik


jam iv

4. Ketorolac 2/24 jam 30 mg Mengurangi mual

2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB biasanya : 70 Kg
2) Lingkar perut : 68 cm
3) Lingkar kepala : 49 cm
4) Lingkar dada : 70 cm
5) Lingkar lengan atas : 26 cm
6) Tinggi Badan : 170 cm

7) IMT : 𝐵𝐵
70 70
(𝑇𝐵)² = = =24.2
(170)² (1,7)²

b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abnormal:


HGB 11.8g/dl
WBC 11.700

c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa


bibir, conjungtiva anemis/tidak:
Rambut hitam keputihan, turgor kulit elastis, mukosa bibir kering,
konjungtiva anemis
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama
di rumah sakit:
Pasien mengatakan nafsu makan kurang. Selama di rumah sakit ¼ porsi

14
makan habis setengah dari porsi yang diberikan. Merasa mual
e. E (Energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di
rumah sakit:
Selama di rumah sakit aktivitas pasien mampu mandiri
f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan,
mengunyah,dll)
Pasien mengatakan makan habis 1/4 terkadang hanya makan setengah
porsi, dan merasa nyeri telan
Penilaian Status Gizi
Gizi normal , ditunjukkan dengan IMT : 𝐵𝐵 70 70
= = = 24.2
(𝑇𝐵)² (170)² (1,7)²

Cairan masuk
Air putih :1500 cc/hari
Infus :1500cc/hari
IV : 20cc/hari
Cairan keluar
Urine :800cc/hari
BAB : 500 cc
IWL : 15ccx 55=825cc/hari
Penilaian Status Cairan (balance cairan) Cairan Masuk – Cairan Keluar
(1500+1500+20) –(800+500+825)= 3020-2125 =895cc

15
g. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Perut tampak simetris, berwarna sawo
matang, dan tidak ada bekas luka
Auskultasi : Terdengar bising usus, Peristaltik 20x/menit
Palpasi : Tidak ada benjolan, ada
nyeri tekan dibagian perut bagian kanan atas
Perkusi : Suara terdengar timpani

3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)
Pasien mengatakan BAK 3x sehari /sekitar 500 cc/hari.
2) Riwayat kelainan kandung kemih Pasien tidak memiliki masalah
urinari
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
jumlah 500 cc/hari, warna kuning, kekentalan cair, bau khas
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Pasien tidak mengalami distensi kandung kemih/retensi urine
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Pasien tidak mengalami konstipasi, bentuk feses lunak.
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)
Kulit tampak kering, turgor kulit elastis, warna kuning, dan terasa
hangat suhu 36,8 0C
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Pasien mengatakan tidur 6 jam/hari
2) Insomnia : Pasien mengatakan saat dirawat di rumah sakit tidak
ada gangguan tidur.
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada pertolongan untuk
merangsang tidur
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : TNI

16
2) Kebiasaan olah raga : Pasien mengatakan rutin olahraga
3) ADL
a) Makan : mandiri
b) Toileting : mandiri
c) Kebersihan : mandiri
d) Berpakaian : mandiri
4) Bantuan ADL : mandiri
5) Kekuatan otot :
5 5
5 5

6) ROM : ROM aktif


7) Resiko untuk cidera : Pasien tidak ada resiko jatuh
c. Cardio respons

1) Penyakit jantung : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit


jantung
2) Edema esktremitas : Pasien mengatakan tidak ada edema
3) Tekanan darah dan nadi : 123/81 mmHg, nadi 80x/menit
4) Tekanan vena jugularis : Tidak terkaji
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis, dada simetris, dan tidak
ada bekas luka
b) Palpasi : Teraba ictus cordis dan tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Terdengar pekak
d) Auskultasi : Terdengar lup-dup

d. Pulmonary respon

1) Penyakit sistem nafas : Pasien tidak memiliki riwayat penyakit


pernafasan
2) Penggunaan O2 : tidak ada
3) Kemampuan bernafas : Pasien bernafas seperti biasa/normal
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll) normal
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : Dada kanan dan kiri tampak simetris, tidak ada
bekas luka
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
c) Perkusi : Terdengar sonor
d) Auskultasi : Terdengar vesikuler

17
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : S1
2) Kurang pengetahuan : Pengetahuan pasien baik
3) Pengetahuan tentang penyakit: Pasien mengatakan sudah tahu
penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang):
Waktu : 09.30 WIB
Bangsal/Tempat : Dahlia
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
jantung
2) Sakit kepala : Pasien mengatakan pusing
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
4) Penginderaan: Pasien mengatakan masih jelas
untuk membaca dan mendengar
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia,
jawa
2) Kesulitan berkomunikasi : Tidak ada kesulitan
berkomunikasi

6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Pasien mengalami cemas telinga
berdengung
2) Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
3) Adanya luka/cacat : Tidak ada

7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Menikah
2) Orang terdekat : Istri
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada perubahan konflik
4) Perubahan gaya hidup : tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : Baik

18
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Pasien mengatakan tidak ada
masalah/disfungsi seksual

2) Periode menstruasi :
3) Metode KB yang digunakan : -
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Pasien merasakan cemas
2) Kemampuan untuk mengatasi : berdoa, sholat
3) Perilaku yang menampakkan cemas : tidak ada

10. LIFE PRINCIPLES


a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : Sholat, mengaji
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : Kemampuan untuk
Berpartisipasi baik
3) Kegiatan kebudayaan : Tidak ada
4) Kemampuan memecahkan masalah : Berdiskusi dengan anggota
keluarga

11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Pasien tidak memiliki alergi
b. Penyakit autoimune : Pasien tidak memiliki penyakit autoimune
c. Tanda infeksi : tidak ada tanda infeksi
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) tidak ada
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : pasien mengatakan nyeri
telan
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
3) Regio (dimana letaknya) : pasien mengatakan nyeri dibagian
tenggorokan
4) Scala (berapa skalanya) :5
5) Time (waktu) : nyeri hilang timbul

19
b. Rasa tidak nyaman lainnya : nyeri yang dirasakan membuat
pasien susah untuk berkonsentrasi
c. Gejala yang menyertai : Tidak ada
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : Tidak terkaji
b. DDST (Form dilampirkan) : Tidak terkaji
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) : Tidak terkaji

20
C. DATA LABORATORIUM
Tanggal & Jenis Hasil Harga Normal Satuan Interpretasi
Jam Pemeriksaan
21 februari Antigen Negatif Negatif *abnormal
2023 MID% 7 2-8 Mg/dl
Jam 11.00 GRA% 64 35-66 U/L
Lym% 24 24-44 U/L
WBC *11700 4500-11000 %
PLT 214000 154000-442000 %
MCHC 33.5 32-36 %
MCH 27.4 22-34 /uL
MCV 80.8 80-100 uL
HCT 32.1 31-45 g/dL
RBC 3.93 3.7-5.8 pg
HGB *11.7 13-1-17.5 fL
%
10^6ul
g/dL

21
ANALISA DATA

Nama Inisial Klien : Tn.D Diagnosa Medis : Post OP Tonsilitis


No Rekam Medis : 13xxx Bangsal : Dahlia

No Tanggal Data Etiologi Problem


pengkajian
1 23 Februari Data Subjektif: Agen Nyeri Akut
2023 09.00 - Pasien mengeluh nyeri pencedera fisik (D.007)
pada bekas operasi prosedur
- Pasien mengatakan nyeri operasi
telan
P: pasien mengatakan telinga
berdengung
Q: pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
R: pasien mengatakan nyeri
dibagian telinga kanan
S: 5
T: nyeri hilang timbul
Data Objektif:
Tampak meringis
Tampak memegangi leher
Nafsu makan berkurang
habis ¼ porsi
2 23 Februari Data Subjektif:- (D. 0032)
2023 09.10 Data Objektif: - Risiko Defisit
Nutrisi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik prosedur operasi


dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri pada bekas operasi, nyeri telan,
tampak meringis, tampak memegangi leher nafsu makan berkurang habis ¼
porsi D.0077
2. Risiko defisit nutrisi dibuktikan dengan faktor risiko ketidakmampuan
menelan makanan D.0032

22
FORMAT RENCANA KEPERAWATAN

Nama Inisial Klien : Tn.D Diagnosa Medis : Post op


Tonsilitis
No Rekam Medis : 13xxx Bangsal : Dahlia

Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


No Rasional
Dan Jam Keperawatan (SLKI) (SIKI)
1. 23 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Untuk
Februari mengetahui
2023 berhubungan keperawatan selama 2x24 jam Observasi
karakteristik nyeri
10.30 dengan agen diharapkan Tingkat Nyeri 1.1.Identifikasi lokasi karakteristik
pencedera fisik (L.08066) klien menurun durasi, frekuensi, kualitas,
2. Untuk
prosedur operasi dengan kriteria hasil: intensitas nyeri mengetahui skala
nyeri
dibuktikan 1) Keluhan Nyeri cukup 1.2.Identifikasi skala nyeri
3. Untuk
dengan pasien menurun (4) 1.3.Identifikasi respon nyeri non mengetahui data
objektif nyeri
mengeluh nyeri 2) Meringis cukup verbal
4. Untuk evaluasi
pada bekas menurun (4) 1.4.Monitor keberhasilan terapi terapi efektif
tidak
operasi, nyeri 3) Nafsu makan cukup komplementer yang sudah
telan, tampak membaik (4) diberikan 5. Untuk
mengetahui bila
meringis, tampak 1.5.Monitor efek samping analgetik
ada efek samping

23
memegangi leher Terapeutik
6. Untuk
nafsu makan 1.6.Berikan Teknik nonfarmakologis
mengurangi rasa
berkurang habis ¼ untuk mengurangi nyeri nyeri
porsi D.0077 akupresure,kompres hangat
7. Untuk
1.7.Kontrol lingkungan yang mengurangi risiko
yang
memperberat rasa nyeri suhu
menyebabkan
ruangan, kebisingan nyeri
Edukasi
8. Untuk
1.8.Jelaskan penyebab periode dan mengetahui
sebab, waktu dan
pemicu nyeri
pemicu nyeri
1.9.Jelaskan strategi meredakan nyeri
9. Untuk
1.10. Ajarkan teknik
mengetahui
nonfarmakologis untuk strategi
meredakan nyeri
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi 10. Agar pasien dapat
melakukan secara
1.11. Kolaborasi pemberian
mandiri
analgetik, jika perlu
11. Untuk
mengurangi nyeri
dengan anti nyeri

24
2 23 Risiko defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) 1. Untuk
Februari mengetahui status
nutrisi dibuktikan keperawatan selama 2x24 jam Observasi
2023 nutrisi
10.45 dengan faktor diharapkan Nafsu makan 2.1.Identifikasi status nutrisi
2. Untuk
risiko (L.09080) membaik dengan 2.2.Identifikasi alergi dan mengetahui
ketidakmampuan kriteria hasil: intoleransi makanan alrergi makanan
pasien
menelan makanan 1) Keinginan makan 2.3.Monitor asupan makanan 3. Mengetahui porsi
D.0032 membaik (5) Terapeutik makanan
termakan semua
2) Asupan makanan cukup 2.4.Lakukan oral hygiene sebelum atau tidak
membaik (4) makan bila perlu 4. Untuk
membersihkan
3) Asupan nutrisi cukup 2.5.Berikan makanan tinggi serat area mulut agar
membaik (4) untuk mencegah konstipasi nyaman saat
makan
Edukasi 5. Untuk mencegah
2.6.Ajarkan diet yang sulit BAB
6. Untuk menambah
diprogramkan ilmu terkait diet
Kolaborasi
2.7.Kolaborasi pemberian 7. Untuk
medikasi sebelum makan, jika mengurangi nyeri
atau mual
perlu

25
FORMAT IMPLEMENTASI

Nama Inisial Klien : Tn.D Diagnosa Medis : Post Op


tonsilitis
No Rekam Medis : 13xxxx Bangsal : Dahlia

Tanggal & Diagnosa Respon


No Jam Keperawatan Implementasi (Data Subyektif Dan Obyektif) Paraf
1. 24 Februari Nyeri akut Manajemen Nyeri (I.08238) Azesa
2023
berhubungan 1.1.Mengidentifikasi lokasi 1. Nyeri telan di tenggorokan, hilang
15.00 timbul, sering,seperti ditusuk-tusuk,
dengan agen karakteristik durasi, frekuensi, sedang
pencedera fisik kualitas, intensitas nyeri 2. Skala nyeri 5

prosedur operasi 1.2.Mengidentifikasi skala nyeri


dibuktikan dengan 1.3.Mengidentifikasi respon nyeri 3. Pasien tampak meringis
pasien mengeluh non verbal
nyeri pada bekas 1.4.Memberikan Teknik 4. Pasien setuju diberi teknik akupresur
operasi, nyeri telan, nonfarmakologis untuk
tampak meringis, mengurangi nyeri akupresure
5. Pasien megatakan merasa bising
tampak memegangi 1.5.Mengontrol lingkungan yang
leher nafsu makan memperberat rasa nyeri suhu
berkurang habis ¼ ruangan, kebisingan
porsi D.0077

26
1.6.Menjelaskan penyebab periode 6. Pasien tampak mendengarkan
dan pemicu nyeri
1.7.Menelaskan strategi meredakan
7. Pasien setuju diajarkan teknik
nyeri meredakan nyeri
1.8.Mengajarkan teknik 8. Pasien paham setelah diberitahu teknik
akupressure
nonfarmakologis untuk 9. Untuk mengurangi mual
mengurangi rasa nyeri
1.9.Berkolaborasi pemberian
ketorolac
2 24 Februari Risiko defisit nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Azesa
2023
10.30 dibuktikan dengan 2.1.Mengidentifikasi status nutrisi 1. Pasien mengatakan makan habis ¼ porsi
faktor risiko 2.2.Mengidentifikasi alergi dan 2. Pasien mengatakan tidak ada pantangan
ketidakmampuan intoleransi makanan dan alergi makan
menelan makanan 2.3.Memonitor asupan makanan 3. Pasien mengatakan masih nyeri telan dan
D.0032 2.4.Melakukan oral hygiene sulit untuk makan banyak
sebelum makan bila perlu 4. Pasien mengatakan mau melakukan sikat
2.5.Memberikan makanan tinggi gigi sebelum makan
serat untuk mencegah 5. Diet sesuai anjuran dari ahli gizi
konstipasi 6. Pasien setuju mencoba melakukan diet
2.6.Mengajarkan diet yang makan sedikit demi sedikit namun habis

27
diprogramkan

3 25 Februari Nyeri akut Manajemen Nyeri (I.08238) Azesa


2023 1. Skala nyeri 4
14.30 berhubungan 1.1.Mengidentifikasi skala nyeri
dengan agen 1.2.Mengidentifikasi respon nyeri 2. Pasien tampak meringis
pencedera fisik non verbal
prosedur operasi 1.3.Memonitor keberhasilan terapi 3. Pasien mengatakan rasa nyeri
berkurang setelah diberi teknik
dibuktikan komplementer yang sudah akupresure
dengan pasien diberikan
mengeluh nyeri 1.4.Memonitor efek samping 4. Pasien mengatakan tidak ada efek
samping
pada bekas operasi, analgetik
nyeri telan, tampak 1.5.Memberikan Teknik
5. Pasien setuju diberikan kompres
meringis, tampak nonfarmakologis untuk
hangat
memegangi leher mengurangi nyeri kompres
nafsu makan hangat
berkurang habis ¼ 1.6.Mengajarkan teknik
6. Pasien setuju diajarkan kompres
porsi D.0077 nonfarmakologis untuk hangat
mengurangi rasa nyeri 7. Untuk mengurangi mual
1.7.Berkolaborasi pemberian
ketolorac

28
4 25 Februari Risiko defisit nutrisi Manajemen Nutrisi (I.03119) Azesa
2023
14.45 dibuktikan dengan 2.1.Mengidentifikasi status nutrisi 1. Pasien mengatakan makan habis ½ porsi
faktor risiko 2.2.Memonitor asupan makanan 2. Pasien mengatakan masih nyeri telan dan
ketidakmampuan 2.3.Melakukan oral hygiene sulit untuk makan banyak
menelan makanan sebelum makan bila perlu 3. Pasien mengatakan sudah melakukan
D.0032 2.4.Memberikan makanan tinggi sikat gigi sebelum makan
serat untuk mencegah 4. Diet sesuai anjuran dari ahli gizi
konstipasi 5. Pasien mengatakan sudah melakukan
2.5.Mengajarkan diet yang diet makan sedikit demi sedikit namun
diprogramkan habis

29
FORMAT EVALUASI

Nama Inisial Klien : Tn. D Diagnosa Medis : Post OP


tonsilitis
No Rekam Medis : 13xxx Bangsal : Dahlia

No Tanggal Dan Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf


Jam (Subjective, Objective, Assessment/Analysis, Plan)
1. 24 Februari Nyeri akut berhubungan S : Pasien mengatakan setelah dilakukan terapi akupresur nyeri telan berkurang, Azesa
2023
13.00 dengan agen pencedera dengan skala 4, mual berkurang, pasien mengatakan habis 1/3 porsi
fisik prosedur operasi O: pasien tampak rileks saat dilakukan terapi akupresur, meringis
dibuktikan dengan berkurang
pasien mengeluh nyeri
pada bekas operasi, nyeri A: Keluhan nyeri menurun,meringis menurun, nafsu makan cukup
telan, tampak meringis, membaik. Nyeri akut masih belum teratasi
tampak memegangi leher
nafsu makan berkurang P: Lanjutkan intervensi
habis ¼ porsi (D.0077). 1. Mengidentifikasi skala nyeri
Tingkat Nyeri 2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
(L.08066) kriteria hasil: 3. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
1) Keluhan Nyeri cukup 4. Memonitor efek samping analgetik

30
menurun (4) 5. Memberikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2) Meringis kompres hangat
cukup 6. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
menurun (4) 7. Berkolaborasi pemberian ketolorac
3) Nafsu makan
cukup membaik
(4)
2 24 Februari Risiko defisit nutrisi S: Pasien mengatakan nafsu makan masih kurang, makan habis 1/3 porsi, Azesa
2023
13.15 dibuktikan dengan faktor makan sudah membaik dengan makan sedikit demi sedikit
risiko ketidakmampuan
menelan makanan D.0032 O: pasien tampak masih belum menghabiskan makanannya
Nafsu makan (L.09080)
kriteria hasil: A: keinginan makan cukup membaik, asupan makanan cukup membaik
1) Keinginan makan ,asupan nutrisi cukup membaik. Masalah risiko defisit nutrisi belum
membaik (5) teratasi
2) Asupan makanan
cukup membaik P: Lanjutkan intervensi
(4) 1. Mengidentifikasi status nutrisi
3) Asupan nutrisi 2. Memonitor asupan makanan
cukup membaik 3. Melakukan oral hygiene sebelum makan bila perlu

31
(4) 4. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Mengajarkan diet yang diprogramkan
3 25 Februari Nyeri akut berhubungan S : Pasien mengatakan setelah dilakukan terapi akupresur dan kompres hangat Azesa
2023
19.00 dengan agen pencedera nyeri berkurang, dengan skala nyeri 3, sudah tidakvmual, pasien mengatakan
fisik prosedur operasi habis ¾ porsi
dibuktikan dengan O: pasien tampak rileks saat dilakukan terapi akupresur dan kompres
pasien mengeluh nyeri hangat, meringis berkurang
pada bekas operasi, nyeri
telan, tampak meringis, A: Keluhan nyeri menurun, meringis menurun, nafsu makan cukup
tampak memegangi leher membaik. Nyeri akut teratasi
nafsu makan berkurang
habis ¼ porsi (D.0077). P: Hentikan Intervensi
Tingkat Nyeri
(L.08066) kriteria hasil:
1) Keluhan Nyeri cukup
menurun (4)
2) Meringis
cukup
menurun (4)
3) Nafsu makan

32
cukup
membaik (4)
4 25 Februari Risiko defisit nutrisi S: Pasien mengatakan nafsu makan membaik, makan habis 3/4 porsi, Azesa
2023
19.30 dibuktikan dengan faktor asupan nutrisi sudah membaik dengan makan sedikit demi sedikit
risiko ketidakmampuan
menelan makanan D.0032 O: pasien sudah menghabiskan ¾ porsi makanannya
Nafsu makan (L.09080)
kriteria hasil: A: keinginan makan membaik, asupan makanan cukup membaik
1) Keinginan makan ,asupan nutrisi cukup membaik. Masalah risiko defisit nutrisi teratasi
membaik (5)
2) Asupan makanan P: Hentikan intervensi
cukup membaik
(4)
3) Asupan nutrisi
cukup membaik
(4)

33

Anda mungkin juga menyukai