A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama inisial klien : Ny.S
2. Umur : 41 Tahun
3.Alamat : Dukuh, Bumirejo, Mungkid
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5.Agama : Islam
6. Tanggal masuk RS : Minggu, 11 Oktober 2021
7. Nomor Rekam Medis : 2560xx
8. Diagnosa Medis : CHF
a. Kesehatan Umum:
- Keluhan Utama:
Pasien mengatakan sesak nafas
- Alasan dirawat di ICU :
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas, kaki bengkak
- Tekanan darah : 191/113 mmHg
- Nadi : 93x/menit
- Suhu : 36,2 ⁰C
- Respirasi : 22x/menit
b. Riwayat masa lalu (penyakit, kecelakaan,dll):
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang
lalu
c. Riwayat Kesehatan Saat Ini:
Pasien mengatakan mengalami sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, sehingga
memutuskan untuk pergi ke rumah sakit
d. Pengobatan sekarang:
No Nama obat Dosis Kandungan Manfaat
1.
2.
3.
4.
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT:
1) BB sekarang : 50 kg
2) Tingi Badan : 150 cm
3) IMT : 22,2 (normal) :
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abormal:
Leukosit : 11.52 ribu/uL
Eritrosit : 4.92 10 ̂6/uL
Hemoglobin : 13.9 gr/dl
Hematokrit : 38.5%
Trombosit : 295
MPV : 6.63 fL
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa bibir,
conjungtiva anemis/tidak:
- Rambut : rambut tampak bersih
- Konjungtiva : tidak anemis
- Mukosa bibir : lembab
- Turgor kulit : lembab
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di
rumah sakit :
- Nafsu makan : baik
- Jenis : nasi, sayur, lauk
- Frekuensi : 3x sehari ½ porsi
e. E (Energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama di rumah
sakit:
Aktivitas pasien sebagian dibantu oleh keluarganya
f. F (Factor) meliputi penyebab masalah nutrisi: (kemampuan menelan,
mengunyah,dll)
Pasien tidak memiliki gangguan menelan, mengunyah, dll
g. Cairan masuk
Infus asering, 21 tpm (500 ml)
h. Cairan keluar
Urine : 500 cc
Muntah : tidak ada
i. Penilaian Status Cairan (balance cairan)
Tidak terkaji
j. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi : tidak asites, tidak ada lesi
b) Auskultasi : bising usus 11x/menit
c) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba perbesaran pada
limpa dan hepar
d) Perkusi : tympani
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)
- Frekuensi : 5x sehari
- Jumlah : 500 cc
2) Riwayat kelainan kandung kemih
Pasien tidak memiliki riwayat kelainan kandung kemih
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
- Jumlah : 500 cc
- Warna : kuning jernih
- Kekentalan : cair
- Bau : khas urine
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Pasien tidak mengalami retensi urine
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
BAB : 1x sehari
BAK : 5x sehari
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Pasien tidak mengalami konstipasi
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)
- Turgor : lembab
- Warna kulit : kuning langsat
- Suhu : akral dingin
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : 6-7 jam/hari
2) Insomnia : Pasien sejak di Rumah Sakit tidak mengalami insomnia
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : Pasien tidak mengkonsumsi obat
sedatif
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
2) Kebiasaan olah raga : Pasien mengatakan jarang olah raga
3) ADL
a) Makan : dibantu keluarga
b) Toileting : dibantu keluarga
c) Kebersihan : dibantu keluarga
d) Berpakaian : dibantu keluarga
4) Bantuan ADL : masih dibantu orang lain
5) Kekuatan otot :
5 5
4 4
6) ROM : pasif
7) Resiko untuk cidera : Pasien tidak ada resiko untuk cedera
c. Cardio respons
1. Penyakit jantung : Pasien memiliki penyakit jantung
2. Edema esktremitas : Ada edema di ekstremitas bawah
3. Tekanan darah dan nadi
a) Berbaring : 191/113 mmHg
b) Duduk : tidak terkaji
1. Tekanan vena jugularis : teraba denyut nadi pada vena jugularis
2. Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : ictus cordis teraba
c) Perkusi : batas jantung di RIC II dan RIC V
d) Auskultasi : regular
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : Pasien mengatakan sesak napas
2) Penggunaan O2 : Pasien menggunakan O2 binasal kanul
3) Kemampuan bernafas : 22x/menit, menggunakan alat bantu nafas
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll)
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada sistem pernapasan
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : tampak simetris kanan dan kiri
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : bronkovesikuler
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SD
2) Kurang pengetahuan : Pasien mengetahui akan penyakitnya
3) Pengetahuan tentang penyakit : Pasien kurang mengetahui akan
penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : Orientasi baik, pasien mengetahui
waktu, tempat, dan orang disekitarnya
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung : Tidak ada
2) Sakit kepala : Pasien tidak mengalami sakit kepala
3) Penggunaan alat bantu : Pasien menggunakan O2
4) Penginderaan : Normal
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa jawa
2) Kesulitan berkomunikasi : Pasien tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Pasien tidak merasa cemas
2) Perasaan putus asa/kehilangan : Pasien tidak merasa putus asa
3) Keinginan untuk mencederai : Pasien tidak ada keinginan untuk mencederai
4) Adanya luka/cacat : Tidak ada luka/cacat
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Kawin
2) Orang terdekat : Keluarga
3) Perubahan konflik/peran : Tidak bisa beraktifitas seperti di rumah
4) Perubahan gaya hidup : Pasien melakukan pola hidup sehat
agar cepat sembuh dari penyakitnya
5) Interaksi dengan orang lain : Pasien dapat berinteraksi baik dengan
orang lain
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Pasien tidak memiliki masalah/disfungsi seksual
2) Periode menstruasi : 30 hari
3) Metode KB yang digunakan : Spiral
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Pasien tidak merasa cemas
2) Kemampan untuk mengatasi : Tidak terkaji
3) Perilaku yang menampakkan cemas : Tidak tampak cemas
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Pasien tidak ada alergi
b. Penyakit autoimune : Pasien tidak mengalami penyakit autoimune
c. Tanda infeksi : Tidak ada tanda infeksi
d. Gangguan thermoregulasi : Pasien tidak ada gangguan thermoregulasi
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap)
- Pasien tidak memiliki gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi,
jatuh, aspirasi, disfungsi neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi,
pendarahan, hipoglikemia, Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap)
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) : Tidak ada
2) Quality (bagaimana kualitasnya) : Tidak terkaji
3) Regio (dimana letaknya) : Tidak terkaji
4) Scala (berapa skalanya) : Tidak terkaji
5) Time (waktu) : Tidak terkaji
b. Rasa tidak nyaman lainnya : Tidak terkaji
c. Gejala yang menyertai : Tidak terkaji
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : Dewasa usia 41 tahun
b. DDST (Form dilampirkan) : Tidak terkaji
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) : Tidak terkaji
C. DATA LABORATORIUM
TANGG JENIS HASIL
AL PEMERIKSA PEMERIKSA INTERPRET
DAN AN AN ASI
JAM
10 Leukosit 11.52 ribu/uL 3.6-11
Oktober
2021 Eritrosit 4.92 10 ̂6/uL 3.8 – 5.2
Hematokrit 38.5% 35 – 47
ANALISA DATA
TANGGAL DATA
NO DAN JAM DATA DATA OBYEKTIF ETIOLOGI PROBLEM
PENGKAJIAN SUBYEKTIF (TANDA)
(GEJALA)
1. 11 Oktober 2021 - Pasien mengatakan - Tampak edema pada Perubahan afterload Penurunan curah
12.00 WIB sesak nafas kedua kaki dibagian jantung
telapak kaki
(D.0008)
- Pasien tampak pucat
- TTV :
TD : 191/113 mmHg
N : 93x/menit
RR : 22x/menit
SPO2 : 98 %
menggunakan O2 binasal
kanul
2. 11 Oktober 2021 - Pasien mengatakan - RR : 22 x/menit Hambatan upaya Pola nafas tidak
12.00 WIB sesak nafas - SPO2 : 98 % nafas (mis. nyeri efektif
- Pasien tampak saat bernafas, (D.0005)
menggunakan O2 binasal
kelemahan otot
kanul
pernafasan)
Perubahan (Reni
1. Identifikasi 1. Identifikasi
Setelah dilakukan
afterload d.d tanda/gejala tanda/gejala Maynita)
tindakan keperawatan primer penurunan primer
Tekanan darah
selama 3x24 jam curah jantung penurunan curah
meningkat (meliputi dispnea, jantung
diharapkan curah (meliputi
(D.0008) edema)
jantung meningkat dispnea, edema)
dengan Kriteria
2. Monitor tekanan 2. Monitor tekanan
Hasil : darah darah
- Edema menurun
(5)
3. Monitor saturasi 3. Monitor saturasi
- Dispnea menurun
oksigen oksigen
(5)
- Tekanan darah
Membaik (5) 4. Posisikan pasien 4. Posisikan pasien
semi fowler atau semi fowler atau
fowler dengan fowler dengan
kaki ke bawah kaki ke bawah
atau posisi atau posisi
nyaman nyaman
5. Berikan oksigen 5. Berikan oksigen
untuk untuk
mempertahankan mempertahankan
saturasi oksigen saturasi oksigen
>94% >94%
4. Untuk memberi
4. Posisikan semi
kenyamanan
fowler/fowler
kepada pasien
4. Agar dapat
4. Anjurkan
beraktivitas
melakukan
secara mandiri
aktivitas secara
bertahap
3. Memonitor
saturasi oksigen DS : Pasien mengatakan sesak
nafas
DO :
SPO2 : 98%
4. Memposisikan
pasien semi fowler
DS : Pasien mengatakan
atau fowler dengan
kaki ke bawah sesak nafas berkurang
atau posisi nyaman DO : Pasien diposisikan semi
5. Memberikan fowler
oksigen untuk
mempertahankan
DS : Pasien mengatakan
saturasi oksigen
>94% sedikit lebih nyaman dalam
bernafas
DO :
Pasien tampak nyaman
dalam bernafas
2 11 Oktober Pola nafas 1. Memonitor pola DS : Pasien mengatakan
2021 nafas (frekuensi, masih sesak nafas
tidak efektif
kedalaman, usaha
12.30 WIB b.d Hambatan nafas) DO :
(Reni
Pasien tampak sesak nafas
upaya nafas Maynita)
(mis. nyeri saat 2. Memonitor bunyi
nafas tambahan DS : Pasien mengatakan
bernafas, (mis. Gagling, terdengar bunyi nafas
kelemahan otot mengi, wheezing,
ronkhi) tambahan
pernafasan) d.d DO :
pasien Terdengar suara bunyi nafas
menggunakan (ronkhi)
O2 binasal
3. Memposisikan
kanul 3 liter DS : Pasien mengatakan
semi fowler/fowler
(D.0005) sesak nafas berkurang
DO : Pasien diposisikan semi
fowler
4. Memberikan
oksigen O2 binasal DS : Pasien mengatakan
kanul masih sedikit nyaman dalam
bernafas
DO :
Pasien tampak sedikit
nyaman dalam bernafas
dengan diberikan O2 binasal
kanul 3 liter
3 11 Oktober Intoleransi 1. Memonitor DS : Pasien mengatakan
2021 aktivitas b.d kelemahan fisik mudah lelah
12.45 WIB Kelemahan DO :
(Reni
d.d pasien Pasien tampak lemah Maynita)
merasa lemah
(D.0056) 2. Memonitor pola
DS : Pasien mengatakan
dan jam tidur
tidak bisa tidur
DO : Pasien tampak lemas
3. Melakukan latihan
DS : Pasien mengatakan
rentang gerak pasif badannya masih lemah
atau aktif DO :
Pasien tampak lemah
2. Memonitor
tekanan darah DS : Pasien mengatakan tekanan
darahnya sudah turun
DO :
141/87 mmHg
3. Memonitor
saturasi oksigen
DS : Pasien mengatakan sesak
nafas berkurang
DO :
SPO2 : 99%
4. Memposisikan
pasien semi fowler
atau fowler dengan DS : Pasien mengatakan
kaki ke bawah
sesak nafas berkurang
atau posisi nyaman
DO : Pasien diposisikan semi
fowler
5. Memberikan
oksigen untuk
mempertahankan DS : Pasien mengatakan
saturasi oksigen
lebih nyaman dalam bernafas
>94%
DO :
Pasien tampak nyaman
dalam bernafas
SPO2 : 99%
2 12 Oktober Pola nafas 1. Memonitor pola DS : Pasien mengatakan
2021 nafas (frekuensi, sesak nafas mulai berkurang
tidak efektif
kedalaman, usaha
09.30 WIB b.d Hambatan nafas) DO :
(Reni
Pasien tampak tidak sesak
upaya nafas Maynita)
nafas
(mis. nyeri saat
bernafas, 2. Memonitor bunyi
nafas tambahan DS : Pasien mengatakan
kelemahan otot (mis. Gagling, nafasnya sudah normal, tidak
pernafasan) d.d mengi, wheezing,
ada bunyi nafas tambahan
ronkhi)
pasien DO :
menggunakan Tidak terdengar bunyi nafas
O2 binasal tambahan
kanul 3 liter
3. Memposisikan DS : Pasien mengatakan
(D.0005) semi fowler/fowler sesak nafas berkurang
DO : Pasien diposisikan semi
fowler
DS : Pasien mengatakan
4. Menganjurkan
sudah bisa beraktivitas
melakukan secara mandiri
aktivitas secara DO :
bertahap Pasien tampak mandiri
dalam melakukan
aktivitasnya
7. Memonitor
tekanan darah DS : Pasien mengatakan tekanan
darahnya sudah turun
DO :
141/87 mmHg
8. Memonitor
saturasi oksigen DS : Pasien mengatakan sesak
nafas berkurang
DO :
SPO2 : 99%
9. Memposisikan
pasien semi fowler DS : Pasien mengatakan
atau fowler dengan
kaki ke bawah sesak nafas berkurang
atau posisi nyaman DO : Pasien diposisikan semi
fowler
10. Memberikan
oksigen untuk DS : Pasien mengatakan
mempertahankan
saturasi oksigen lebih nyaman dalam bernafas
>94% DO :
Pasien tampak nyaman
dalam bernafas
SPO2 : 99%
2 13 Oktober Pola nafas 5. Memonitor pola DS : Pasien mengatakan
2021 nafas (frekuensi, sesak nafas mulai berkurang
tidak efektif
kedalaman, usaha
09.30 WIB b.d Hambatan nafas) DO :
(Reni
Pasien tampak tidak sesak
upaya nafas Maynita)
nafas
(mis. nyeri saat
bernafas, 6. Memonitor bunyi
nafas tambahan DS : Pasien mengatakan
kelemahan otot (mis. Gagling, nafasnya sudah normal, tidak
pernafasan) d.d mengi, wheezing,
ada bunyi nafas tambahan
ronkhi)
pasien DO :
menggunakan Tidak terdengar bunyi nafas
O2 binasal tambahan
kanul 3 liter
7. Memposisikan DS : Pasien mengatakan
semi fowler/fowler
sesak nafas berkurang
DO : Pasien diposisikan semi
fowler
8. Memberikan
DS : Pasien mengatakan
oksigen O2 binasal
kanul lebih nyaman dalam bernafas
DO :
Pasien tampak lebih nyaman
dalam bernafas dengan
diberikan O2 binasal kanul 3
liter
3 13 Oktober Intoleransi 5. Memonitor DS : Pasien mengatakan
2021 aktivitas b.d kelemahan fisik lemasnya sudah berkurang
10.00 WIB Kelemahan DO :
(Reni
d.d pasien Pasien tampak sedikit bugar Maynita)
merasa lemah
6. Memonitor pola
DS : Pasien mengatakan
dan jam tidur
sudah bisa tidur
DO : Pasien tampak lebih
bugar
DS : Pasien mengatakan
8. Menganjurkan
sudah bisa beraktivitas
melakukan
secara mandiri
aktivitas secara
DO :
bertahap
Pasien tampak mandiri
dalam melakukan
aktivitasnya