R
DENGAN KASUS VULNUS LASERATUM
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSD IDAMAN BANJARBARU
DISUSUN OLEH :
NAMA : DINDA RAMADHANTY
NIM : 11409719052
TINGKAT : II
SEMESTER : IV
Dinda Ramadhanty
NIM : 11409719052
Menyetujui
A. Pengkajian
Data klien
B. Data umum
1. Nama inisial klien : Nn. R
2. Umur : 19 tahun
3. Alamat : Jl. Cempaka
4. Agama : Islam
5. Tanggal masuk RS : 22-05-2021
6. Nomor rekam medis : ×××708
7. Diagnosa medis : Vulnus Laseratum
8. Ruangan : IGD
9. Tanggal pengkajian : 22-05-2021
C. Pengkajian primer:
1. Airway (jalan nafas)
Pada jalan nafas tidak ada sumbatan, jalan nafas paten, tidak ada suara
nafas tambahan dan tidak menggunakan alat bantu.
2. Breathing
a) Inpeksi (bentuk dada/simetris, pola nafas, bantuan nafas, dll)
Pada inspeksi ditemukan bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak
menggunakan bantuan nafas, pola nafas vesikuler, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada batuk dan sputum.
b) Palpasi (taktil fremitus, krepitasi)
Vokal fremitus kanan dan kiri sama.
c) Perkusi
Pada saat perkusi suara yang ditemukan sonor atau resonan.
d) Auskultasi (suara napas)
Normal tidak ada suara nafas tambahan wheezing ataupun ronchi
3. Sirkulasi
a) Vital sign:
1) Tekanan darah : 160/100
2) Nadi : 109×/menit
3) Suhu : 36,1C
4) Respirasi : 21×/menit
5) SpO2 : 98
b) Capilarry refill : ˂ 2 detik
c) Akral : Teraba hangat
4. Disability
a. GCS :15 (composmentis)
E: 4 M: 5 V: 6
b. Pupil :
Isokor, terletak di tengah iris dan refleks kedua pupil sama
c. Gangguan motorik :
a) Tangan kanan dan kiri dapat bergerak secara bebas
b) Kaki kiri dapat bergerak bebas sedangkan untuk kaki kanan
sedikit terganggu karena terdapat luka.
d. Gangguan sensorik :
a) Mata :
Keadaan mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, terdapat bengkak pada kedua mata.
b) Hidung :
Keadaan hidung klien terdapat darah kering, bentuk simetris, dan
tidak ada polip.
c) Telinga :
Keadaan telinga klien nampak bersih, tidak ada perdarahan dan
tidak ada penumpukan cairan serumen.
d) Mulut :
Keadaan mulut klien nampak bersih, tidak ada perdarahan, tidak
ada karang gigi dan mukosa bibir lembab.
2. Nutrition
a. A (antrophometri): BB biasanya: 55 kg. BB sekarang: 55 kg
TB : 155 cm
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abnormal
Tidak ada hasil laboratorium
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit, mukosa
bibir, konjungtiva anemis/tidak:
- Rambut : rambut klien berwarna hitam dan pirang, tidak ada
ketombe dan tidak beruban.
- Kulit : kulit klien berwarna sawo matang, tidak pucat, terdapat luka
lecet di beberapa bagian (wajah dan ekstremitas) dan tugor kulit
kembali ˂ 2 detik.
- Mukosa bibir lembab dan tidak terdapat luka.
d. D (diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan
selama di rumah sakit :
Selama di IGD klien tidak di anjurkan untuk makan maupun minum.
e. E (energy) meliputi kemampuan klien dalam beraktifitas selama
dirumah sakit :
Selama menunggu di IGD klien hanya dapat berbaring di tempat
tidur.
f. F (faktor) meliputi penyebab masalah nutisi: (kemampuan menelan,
mengunyah, dll) :
Klien tidak mampu lagi mencerna,mengunyah lewat oral,keluarga
klien mengatakan kurang lebih sudah satu bulan yang lalu klien di
pasang NGT.
g. Penilaian status gizi :
Tidak Terkaji
h. Pola asupan cairan
Terpasang cairan infus tanpa ada minum air apapun
i. Cairan masuk
Infus NS 4%
j. Cairan keluar
Urine
k. Penilaian status cairan (balance cairan)
Tidak terkaji
l. Pemeriksaan abdomen (sistem elimination juga)
Inspeksi : Tidak terdapat asites
Auskultasi : Peristaltik usus normal 20×/menit (5–30 kali/menit)
Palpasi : Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan.
Perkusi : Terdengar bunyi timpani.
3. Elimination
a. Sistem urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidak nyamanan)
Tidak terkaji
2) Riwayat kelainan kandung kemih
Klien mengatakan tidak ada memiliki riwayat kelainan kandung
kemih.
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
Tidak terkaji
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Tidak ada retensi kandung kemih.
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Sebelum masuk rumah sakit BAB dan BAK klien normal.
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Klien tidak ada mengalami konstipasi
c. Sistem integument
1) Kulit (integritas kulit/ hidrasi/turgor/warna/suhu)
Kulit klien nampak bersih dan tugor kulit normal kembali ˂ 2
detik.
4. Activity/rest
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : 22.00 – 05.30
2) Insomnia : klien tidak ada mengalami insomnia
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : pegawai kafe
2) Kebiasaan olahraga:
3) ADL
a) Makan :
Klien mengatakan makan sebanyak 2× sehari
b) Toileting :
BAB 1× sehari pada pagi hari dan BAK 4× sehari
c) Kebersihan :
Klien mengatakan lingkungan sekitarnya cukup bersih
d) Berpakaian :
Klien berpakaian rapih
4) Bantuan ADL :
Aktivitas sehari-hari sebelum sakit dilakukan secara mandiri dan
ketika sakit perlu bantuan keluarga.
5) Kekuatan otot :
5 5
kiri kanan
3 3
6) ROM :
Kemampuan pergerakan kaki kanan sedikit terganggu akibat
adanya luka.
7) Risiko untuk cidera :
Apabila melakukan aktivitas secara sendiri menimbulkan resiko
cedera
c. Cardio respons
1. Penyakit jantung : Klien tidak ada penyakit jantung
2. Edema ekstremitas :
Tidak terdapat edema pada ekstremitas klien
3. Tekanan darah dan nadi:
a) Berbaring : 160/100 MmHg
b) Duduk : 160/100 MmHg
4. Tekanan vena jugularis:
Terlihat ketika klien berbaring
5. Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi :Bentuk dada simetris tidak ada pembengkakan
b) Palpasi : dada kanan dan kiri simetris tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : suara jantung pekak/datar
d) Auskultasi : terdengar bunyi lup-dup
d. Pulmonary respon
1. Penyakit system nafas :
Klien tidak memiliki penyakit pernafasan
2. Penggunaan O2 :
Klien nampak tidak menggunakan alat bantu pernafasan O2
3. Kemampuan bernafas :
Kemampuan bernafas klien baik
4. Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll):
Klien tidak memiliki gangguan pernafasan, tidak ada batuk dan
sputum dan suara nafas vesikuler.
5. Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi :
Bentuk dada simetris tidak ada pembengkakan maupun
memar
b) Palpasi :
Dada mengembang dengan seimbang dan tidak ada nyeri
tekan
c) Perkusi :
Suara perkusi sonor/resonan
d) Auskultasi :
Suara nafas vesikuler
5. Perception/Cognition
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan :
Mahasiswa
2) Kurang pengetahuan :
Klien mengetahui apa yang dideritanya
3) Pengetahuan tentang penyakit :
Klien cukup mengetahui tentang keadaannya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) :
Orientasi baik klien dapat menyampaikan dengan benar saat
ditanya.
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung :
Klien tidak ada riwayat penyakit jantung
2) Sakit kepala :
Klien merasa sakit kepala akibat terbentur
3) Penggunaan alat bantu :
Klien tidak menggunakan alat bantu
4) Penginderaan :
a. Mata :
Keadaan mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, terdapat bengkak pada kedua
mata.
b. Hidung :
Keadaan hidung klien terdapat darah kering, bentuk simetris,
dan tidak ada polip.
c. Telinga :
Keadaan telinga klien nampak bersih, tidak ada perdarahan
dan tidak ada penumpukan cairan serumen.
d. Mulut :
Keadaan mulut klien nampak bersih, tidak ada perdarahan,
tidak ada karang gigi dan mukosa bibir lembab.
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : bahasa daerah
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak ada kesulitan dalam
berkomunikasi.
6. Self Perception
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut :
Klien nampak sedikit cemas dengan keadaannya
2) Perasaan putus asa/kehilangan:
Klien tidak merasa putus asa dan percaya akan sembuh
3) Keinginan untuk mencederai :
Klien tidak ada keinginan untuk mencederai
4) Adanya luka/cacat :
Ada luka terbuka pada bagian pelipis sebelah kiri dan luka lecet
pada kaki kanan.
7. Role Relationship
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Belum menikah
2) Orang terdekat : Orang tua
3) Perubahan konflik/peran : Tidak ada perubahan peran
4) Perubahan gaya hidup : Tidak ada perubahan gaya hidup
5) Interaksi dengan orang lain :
Klien dapat dengan baik berinteraksi dengan keluarga maupun
tenaga medis.
8. Sexuality
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : Tidak terkaji
9. Coping/stres tolerance
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas :
Klien merasa cemas dengan keadaannya saat ini
2) Kemampuan untuk mengatasi :
Klien mencoba menenangkan diri dengan didampingi keluarga
3) Perilaku yang menampakkan cemas:
Klien nampak gelisah
10. Life principles
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiataan keagamaan yang diikuti: tidak terkaji
2) Kemampuan untuk berpartisipasi: tidak terkaji
3) Kegiatan kebudayaan: tidak terkaji
Data objektif:
Klien tampak
memegangi kepala
serta meringis.
Ttv
TD : 160/100 MmHg
N : 109 ×/menit
S : 36,1C
RR : 21 ×/menit
SpO2 : 98
2. Data Subjektif : Intoleransi Immobilitas
Klien tidak bisa Aktivitas
melakukan aktivitas
seperti biasanya
Data Objektif :
Klien nampak hanya
berbaring di tempat
tidur
Aktivitas dibantu
keluarga
Skala otot :
5 5
3 3
G. Prioritas masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan immobilitas
H. Rencana asuhan keperawatan
Rencana keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Implementasi Evaluasi
Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Tujuan: 1. Kaji nyeri 1) Untuk Jam 10.11 Jam 11.00
dengan agen pencedera fisik Setelah klien mengetahui 1. Mengukur S: Klien
Ditandai dengan: dilakukan nyeri yang tanda-tanda mengatakan
DS : tindakan dirasakan. vital. masih
Klien mengatakan nyeri keperawatan 2) Untuk 2. Heting merasakan
pada bagian kepala 1×30 menit rasa 2. Ajarkan mengurangi dengan 3 nyeri.
P : saat bergerak nyeri berkurang teknik nyeri yang jahitan. P : saat
Q : ditusuk-tusuk Kriteria hasil: relaksasi dirasakan. bergerak
R : kepala 1) Klien distraksi 3) Untuk Jam 10.30 Q : ditusuk-tusuk
S : 4 sedang mengatakan mengetahui 1. Mengkaji R : kepala
T : terus-menerus nyeri 3. Ukur TTV keadaan nyeri klien S : 4 sedang
berkurang umum klien. dengan T : hilang timbul
DO : 2) Tanda-tanda 4) Untuk menanyakan O: Klien masih
Klien tampak memegangi vital dalam menutup luka daerah nyeri, tampak meringis
kepala serta meringis. batas 4. Kolaborasi dan skala, dan A: masalah
Terdapat luka terbuka pada normal. tindakan mengurangi rasa nyeri. belum teratasi
bagian pelipis 3) Ekspresi heting. perdarahan 2. Mengajarkan P: intervensi di