S
DENGAN HIL DEXTRA DILAKUKAN TINDAKAN REPAIR HERNIA
DI RUANG KAMAR OPERASI RSKB DIPONEGORO 21 KLATEN
b. Analisa data
c. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan krisis situsional
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
d. Rencana Keperawatan
Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas b.d Setelah diberikan asuhan - Gunakan pendekatan yang
krisis keperawatan selama 1x10 menit menenangkan
situasional diharapkan cemas berkurang - Jelaskan semua prosedur
dengan kriteria hasil: dan apa yang dirasakan
1. Klien mampu selama prosedur
mengidentifikasi - Temani pasien untuk
menungkapkan gejala cemas memberikan keamanan dan
2. Mengidentifikai mengurangi takut
mengungkapkan dan - Identifikasi tingkat
menunjukan teknik untuk kecemasan
mengontrol cemas - Instruksikan pasien
3. Postur tubuh, ekspresi wajah, menggunakan teknik
bahasa tubuh dan tingkat relaksasi
aktivitas menunjukan - Dorong pasien untuk
berkurangnya kecemasan mengungkapkan perasaan
ketakutan,persepsi
Nyeri akut Setelah diberikan asuhan - Lakukan pengkajian nyeri
b.d agen keperawatan selama 1x10 menit secara komprehensif
injuri diharapkan nyeri berkurang termasuk
biologis dengan kriteria hasil: lokasi,karakteristik,durasi,fr
1. Klien mampu mengontrol ekuensi,kualitas dan faktor
nyeri presepitasi
2. Mampu melaporkan bahwa - Monitor TTV
nyeri berkurang - Observasi reaksi non verbal
3. Menyatakan rasa nyaman dari ketidaknyamanan
setelah nyeri berkurang - Gunakan teknik komunikasi
terapiutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
- Control lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
- Ajarkan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
b. Analisa data
TANGGAL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
c. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko pendarahan berhubungan dengan prosedur invasive
d. Rencana Keperawatan
b. Analisa Data
DO :
- TD : 118/76 mmHg
- HR : 78x/m
- RR : 20x/m
- SPO2 : 99%
- Pasien mencoba menggerakkan
kakinya tapi tidak bisa
- Pasien diposisikan semifowler
- Hasil dari skala morse adalah
resiko jatuh sedanf dengan
pelaksanaan intervensi
pencegahan jatuh standar
20/05/2020 DS : Tindakan Resiko infeksi
20.30 DO : invasif
- TD : 118/76 mmHg
- HR : 78x/m
- RR : 20x/m
- SPO2 : 99%
- Terdapat jahitan model pita
- Panjang luka ± 7cm ditutup
hepafix
c. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko jatuh berhubungan dengan efek anestesi
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive
d. Rencana Keperawatan
Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko jatuh Setelah diberikan asuhan - Sediakan lingkungan yang
b.d efek keperawatan 1x15 menit aman
anestesi diharapkan pasien terhindar - Memasang side rail
dari resiko jatuh dengan branchart
kriteria hasil:
- Berikan penjelasan pada
1. Tidak ada kejadian jatuh
pasien tentang status
2. Pengendalian resiko
kesehatan
jatuh
- Gunakan teknik yang tepat
untuk mentransfer atau
memindahkan pasien ke
branchart
Resiko infeksi Setelah diberikan asuhan - Cuci tangan setiap
b.d tindakan keperawatan selama 1x15 sebelum dan sesudah
invasif menit diharapkan pasien
tindakan keperawatan
terhindar dari resiko infeksi
dengan kriteria hasil: - Pertahankan lingkungan
1. Klien bebas dari tanda dan aseptic selama
gejala infeksi
pemasangan alat
2. Jumlah leukosit dalam
batas normal - Berikan terapi antibiotic
3. Menunjukan kemampuan - Monitor tanda dan gejala
untuk mencegah
infeksi
timbulnya infeksi
- Berikan mrdikasi
perawatan luka
e. Implementasi dan Evaluasi
Hari/TGL Dx Implementasi Evaluasi TTD
Rabu, 20 1 1. Memonitor KU dan S : pasien mengatakan
Mei 2020 TTV lega operasi sudah
selesai, tapi kakinya
2. Memasang said rail
masih terasa berat
branchart O:
3. Memberikan - TD : 118/76 mmHg