DENGAN TETANUS
Disusun Oleh :
344070180011
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020/2021
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DARING
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA
Kasus no 5
Seorang wanita (20 tahun) mengalami kecelakaan tertusuk paku dikaki kiri saat
berkebun. Saat pengkajian diperoleh luka : tertusuk pecahan kayu dengan kedalaman
luka 1 cm. Dengan skala nyeri 7. Tindakan profilaksis terapi tetanus toksoid.
1. Apakah hasil pengkajian pada kasus diatas?
2. Masalah keperawatan oksigenasi utama (prioritas) kasus diatas? (Berdasarkan
SDKI)
3. Rencana intervensi prioritas yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas?
(Berdasarkan SLKI dan SIKI)
4. Sebutkan jurnal keperawatan tindakan keperawatan (evidence based practice)
diatas, minimal 1 buah! (minimal 10 tahun ke belakang)
5. Sebutkan langkah-langkah/prosedur tindakan keperawatan (SOP) latihan dengan
kruk berdasarkan kasus diatas!
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Tempat/tanggal lahir: Serang, 13 maret 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan: Belum menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Alamat Rumah : Jl. Mekar no 05 Serang-Banten
Sumber Biaya : Orangtua
Sumber Informasi : Orangtua
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tertusuk pecahan kayu dikaki sebelah kiri saat berkebun
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri tertusuk paku dibagian kaki
sebelah kiri, dengan keluhan nyeri seperti tertusuk-tusuk, rasa nyeri hanya pada
kaki sebelah kiri, skala nyeri 7, sakit dirasakan terus menerus.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Riwayat penyakit /alergi dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
(merokok, minuman keras, ketergantungan obat, makanan)
Pasien tidak mepunyai riwayat penyakit/ kebiasaan buruk lainnya
b. Riwayat penatalaksanaan ( dirawat di Puskesmas/ RS/operasi)
Pasien sebelumnya tidak pernah dirawat dipuskesmas
c. Obat-obat yang pernah diminum
Pasien mengatakan jarang meminum obat
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum (Penampilan/TB,BB)
BB : 52 kg
TB : 156 cm
2. Kesadaran
Composmentis
3. Tanda-tanda vital
Suhu : 38oC
Nadi : 82 x/menit
Tekanandarah : 110/80 mmHg
RR : 20 x/menit
4. Review of system (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Sistem Persyarafan
GCS 15 , kejang (-),reflek mata (-) Persepsi sensori:pendengaran (-),pengecapan (-)
lidah kaku(-),sulit buka mulut(-),reflek penglihatan (-)opistotonus kaku kuduk
(-)perabaan peka rangsangan (rangsangan eksternal)
b. Sistem Penginderaan
Persepsi pendengaran normal, pengecapan normal, reflek penglihatan normal
c. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah 110/80 mmHg,nadi 82 x/mnt ,suhu 38oC,anemis (-)suara jantung
gallop dan murmur (-)
d. Sistem Pernafasan
Bentuk thorak normal (tidak terdapat pigeon chest, funnel chest, barrel
chest,kyphosis, lordosis) tidak ada tanda-tanda dispnea, tidak ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada batuk, respirasi 20x/menit, tidak ada suara
tambahan(rales,ronci)
e. Sistem Pencernaan
Bentuk perut buncit, tidak ada benjolan, tidak ada garis strie, bising
usus12x/menit
f. Sistem Muskuloskeletal
. Ekstrimitas
- Atas
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, warna kulit kuning lansat,kulit
tampak kering, dan terpasang infus pada tangan sebelah kiri (Sodium
Chlorium 20 tetes per menit).
Palpasi :Tidak ada pembengkakan dan tidak ada fraktur.
- Bawah
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, warna kulit kuning lansat,kulit
tampak kering, tidak ada pembengkakan.
Palpasi :Tidak ada pembengkakan dan tidak ada fraktur.
g. Sistem Urogenital
Tidak dikaji
h. Sistem Integument
Di ekstrimitas bawah terdapat luka tetanus akibata tertusuk paku, luka
tampak kemerahan
i. Sistem Endokrin
Tidak dikaji
D. Pemeriksaan Penunjang (Patologi klinik dan anatomi)
1. Darah
-Glukosa darah : hipoglikemia merupakan predisposisi kejang (N <200mq/dl)
-BUN : Peningkatan BUN mempunyai potensi kejang dan merupakan indikas nepro toksik
akibat dari pemberian obat
-Elektrolit : K, Na (ketidakseimbagan elektrolit merupakan predisposisi kejang )
-Kalium : (N 3,80 -5,00 meq/dl)
-Natrium (N 135 – 144 meq/dl)
2. skull ray : untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi,
3. EEG : teknik untuk menekan aktivitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh untuk
mengetahui fokus aktivitas kejang, hasil biasanya normal.
E. Penatalaksanaan Medis
1. umum
merawat dan membersihkan luka dengan sebaik-baik nya
diet cukup kalori dan protein (bentuk makanan tergantung pada kemampuan
membuka mulut dan menelan)
solasi klien menghindari ransang luar eperti suara dan tindakan terhadap klien
lainnya
oksigen dan pernafasan buatan dan tracheotomy kalau perlu
mengatur keseimbangan cairan dan elektrok
2. Obat – obatan
anti toksin : tetan us Imun Glubolin (TIG) lebih dianjurkan pemakaiannya
dibandingkan dengan anti tatanus serum (ATS) dari hewan. Dosis initial TIG
adalah 5000 U IM (dosis harian 500 -600 U). Kalau tidak ada TIG diberi ATS
dengan dosis 5000 U IM dan 5000 U IV atau pemberian ATS (anti tetanus serum)
20.000 U secara IM didahului oleh uji kulit dan mata
anti kejang
Obat Dosis Efek samping
Diasepam 0,5 – 10 mg/kg BB/24 Sopor, koma
Jam IM
Meprobamat 300 – 400 mg/4 jam Belum diketahui
IM
Chiorpromazin 25 – 75 mg/4 jam IM Hipotensi
Fenobarbital 50 – 100mg / 4 jam Depresi nafas
IM
F. Analisa Data
Kekakuan dan
kejang otot pada
tetanus
Kejang berulang
Resiko Infeksi
- Identifikasi Diasepam.
pengetahuan
dan
keyakinan
tentang nyeri
- Identifikasi
pengaruh
budaya
terhadap
respon nyeri
- Identifikasi
pengaruh
neyri pada
kualitas
hidup
- Monitor
keberhasilan
terapi
komplamente
r yang sudah
diberikan
- Monitor efek
samping
spenggunaan
analgetik
Terapeutik
- Berikan
teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
rasa nyeri
- Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri
- Fasilitasi
istirahat dan
tidur
- Pertimbangk
an jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Anjurkan
menggunaka
n analgetik
secara tepat
- Ajarkan
teknik
nonfarmakol
ogis untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik jika
perlu
I. Catatan Perkembangan
No. DX Catatan Perkembangan Pelaksana (Nama/Paraf)
1. S NISA NAMIRA
Pasien mengatakan nyeri pada daerah kaki sebelah
kiri masih terasa
- Skala nyeri 7
- Pasien meringis
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 20x/menit
- Nadi : 82x/menit
- Suhu : 38oC
A
Nyeri akut
P
CUMALASARI, H. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. B Dengan Tetanus Di Ruang IRI RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta) http://eprints.ums.ac.id/18620/10/LAMPIRAN.pdf Diakses pada Rabu, 28
Oktober 2020 Pukul 13.00 WIB