PADA PASIEN Tn.A DENGAN POST OPERASI ORIF (OPEN REDUKSI INTERNAL FIXASI)
Disusun Oleh :
344070180064
3.A
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2020
KASUS 6
Tn Agus, umur 45 tahun post operasi ORIF(Open Reduksi Internal Fixasi) atas indikasi # tertutup
humerus dextra 1/3 proximal. Pasien post operasi 24 jam. Pasien mengeluh nyeri pada daerah operasi dan
kaki terasi pegal. Lengkapi data kasus
3. Rencana intervensi prioritas yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas? (Berdasarkan SLKI
dan SIKI)
4. Sebutkan jurnal keperawatan tindakan keperawatan (evidence based practice) diatas, minimal 1
buah! (minimal 10 tahun ke belakang)
A. Identitas Klien
Nama :TN. A
Tempat/tanggal lahir :jakarta/ 24-11-1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan :Buruh
Alamat Rumah : Ciomas,serang banten
Sumber Biaya : BPJS
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada daerah operasi
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
Pada tanggal 27 oktober pukul 10.00 WIB pada saat pengkajian pasien post operasi orif Fraktur tertutup
humerus dextra 1/3 proximal hari ke 2 dan tampak gelisa pasien mengeluh nyeri pada dbagian lengan
atas yang di operasi dan pegal pada bagian kaki ,nyeri yang dirasa seperti di cekot-cekot dan hilang
timbul.skala nyeri 6,ekspresi wajah menyeringai kesakitan,nrei bertambah saat di buat gerak dan
tersentuh,gerakan terbatas,fisik lemah
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit yang Kronis atau menular ,belum pernah diopersi seblumnya
a. Riwayat penyakit /alergi dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (merokok, minuman
keras, ketergantungan obat, makanan)
Sebelum sakit pasien memiliki kebiasaan merokok 1 pak per hari
b. Riwayat penatalaksanaan ( dirawat di Puskesmas/ RS/operasi)
Pasien mengatakan ini pertama kalinya di rawat dan di operasi
- Konsep diri :
a. Citra tubuh : pasien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dirawat di RS,pasien
bersyukur masih diberi sakit.
b. Indentitas diri : pasien seorang laki-laki yang berumur 40 th dan seorang suami serta ayah
c. Peran : pasien seorang suami serta ayah bagi keluarganya
d. Ideal diri : pasien ingin cepat sembuh dan ingin dapat beraktivitas dengan normal
e. Harga diri : pasien merasa diperlakukan baik oleh dokter dan perawat.
- Koping mekanisme yang digunakan :
Pasien membiasakan bereaksi bersama keluarga
Riwayat Spiritual
Pasien sebelumnya masih bisa melaksankan sholat 5 waktu dengan semestinya setelah di operasi
pasien hanya bisa sholat dengan cara berbaring di tempat tidur.
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah
a. Sistem Persyarafan
b. Sistem Penginderaan
c. Sistem penglihatan
S: pasien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan
I: kedua mata kanan-kiri simetri, tidaka ada odem, tidak ada kelainan gerakan bola mata,
konjungtiva tidak anemis, pupil isokor antara kanan-kiri saat di rangsang cahaya.
d. Sistem Penafasan
S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan apa-apa pada sistem pernafasan
I:Tidak ada pernapasan cuping hidung, pola napas normal, tidak ada retraksi dada, RR:20x/menit
P:Vocal fremitus sama antara kanan dan kiri,tida ada nyeri tekan
P: Area paru sonor
A:Vesikuler dan tidak ada suara napas tambahan ronchi dan wheezing
e. Sistem Kardioveskuler
S:Pasien mengatatakan tidak ada keluhan pada jantungnya
I: Ictus cordis tidak Nampak, ekstremitas dan palpebra tidak edema
P:Pulsasi dinding torak teraba
P:Batas jantung atas ICS II, bawah ICS V, kiri ICS V mid clavicula sinistra, kanan ICS IV mid
sternalis dextra
A:suara jantung S1, S2 tunggal, TD:110/70 mmHg
f. Sistem Pencernaan
g. Sistem Muskuloskeletal
S: Pasien mengatakan pada bahu yang di operasi terasa nyeri saat di buat bergerak
-Ekstremitas atas kanan dan kiri:
I: Terdapat luka post OP di bagian bahu kanan,gerakan sangat terbatas
P:Ada nyeri tekan
h. Sistem Urogenital
S:Pasien m engatakan tidak ada keluhan pada sistem reproduksi
I:Terpasang kateter, saat BAB menguunakan pampers. Tidak mengalami iritasi pada sistem
reproduksi
i. Sistem Integument
S: Pasien mengatakan pada bahu yang di operasi terasa nyeri saat di buat bergerak
I: Terdapat luka post op di bagian bahu, bersikap protektif, paralisis, gerakan sangat terbatas,
fisik lemah, tampak menyeringai saat bergerak,
P:LCS terbatas, paralisis, mengalami parestesia, mengalami nyeri tekan, nyeri bahu saat di
gerakan, kekuata otot 1
j. Sistem Endokrin
I:Mengalami kelemahan pada ekstremitas atas
D. Pemeriksaan Penunjang
E. Penatalaksanaan Medis
*Pengobatan
Injeksi IV:
Ceftriaxone 2×1 gr
Santagesik 3×1000 mg
A. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif (DS) Trauma tidak lansung Nyeri akut b.d adanya
luka operas
- Pasien Pergeseran fragmen
mengatakan tulang
nyeri pada
bekas operasi Kerusakan fregmen
dan kaki terasa tulang
pegal
nyeri
- Pasien meringis
- Skala nyeri 6 Nyeri akut
TD : 110/70
mmhg
N : 90x/menit
P ; 20X menit
2 S:37 C Fraktur Gangguan mobilisasi
fisik
Data Subjektif (DS) Diskontinuitas tulang
- Pasien
Perubahan jaringan
mengeluh nyeri
- Pasien
Pergeseran frag tulang
mengatakan
tidak bisa
Derformitas
bergerak bebas
- Pasien
gg.fungsi
mengatakan
nyeri hilang
Gangguan mobilisasi
timbul
fisik
Data Objektif (DO)
- Kekuatan otot :
2
- Pasien memiliki
keterbatasan
gerak
- Pasien
memerlukan
bantuan dalam
aktivitas sehari
hari
- Pasien hanya
bisa berbaring
di tempat tidur
budaya terhadap
-Kesulitan
respon nyeri
tidur menurun
Identifikasi pengaruh
- Perasaan
nyeri pada kualitas
takut
hidup
mengalami
cidera beulang Monitor keberhasilan
menurun terapi komplementer
-Ketegangan yang sudah diberikan
otot menurun
Monitor efek samping
- Prilaku penggunaan analgetik
membaik
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis.
TENS,hipnosis,terapi
pijat,aromaterapi)
Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis,suhu
ruangan,percahayaan)
Edukasi
Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kaloborasi
Kaloberasi pemberian
analgetik,jika perlu
Setelah
Dukungan Mobilisasi
dilakuakan S: pasien
tindakan Observasi
mengatakan nyeri
keperawatan -Identifikasi adanya
selama 3x24 pada lengan kanan
jam nyeri atau keluhan fisik
saat digerakan
diharapkan lainya 28/10/2020
2 Gg.Mo O : kekuatan otot 2,
pasien
-Identifikasi toleransi Jam 10.10 wib
bilisasi menunjukan -Pasien memiliki
penghematan fisik melakukan -Mengidentifikasi adanya nyeri
fisik keterbatasan gerak
energi dengan ambulisasi atau keluhan fisik lainya
kriteria hasil : -Pasien memerlukan
-Monitor frekuensi R/ pasien mengatakan nyeri
bantuan dalam
-Pergerakan jantung dan tekanan dibagian post OP
ekstremitas aktivitas sehari hari
darah sebelum -Mengidentifikasi toleransi fisik
meningkat
memulai mobulisasi melakukan ambulisasi A : Masalah belum
-kekuatan otot -Monitor kondisi
R/pasien mengatakan sulith teratasi
meningkat
umum selama untuk bangun
P : Intervensi
-pergerakan melakukan mobilisasi -Menfasilitasi aktivitas
gerak (ROM)
meningkat Terapeutik dilanjutkan
-fasilitasi aktivitas
-Nyeri
berkurang mobilisasi dengan alat
bantu (mis pagar
- Kecemasan
tempat tidur)
menurun
-fasilitasi melakukan
-kaku sendi pergerakan ,jika perlu
menurun
-melibatkan keluarga
-Gerakan untuk membantu
terbatas
pasien dalam
menurun
meningkatkan
-Kelemahan pergerakan
fisik menurun
Edukasi mobilisasi dengan alat bantu (mis
D. Catatan Perkembangan
I:
Mengidentifikasi
skala nyeri, lokasi
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intesitas nyeri
Masalah belum
teratasi : pasien
mengatakan masih
terasa nyeri
Melakukan manajemen
nyeri : teknik relaksasi
dan nafas dalam
E:
Intervensi dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan nyeri saat
bergerak,nyeri dirasakan hilang
Gangguan mobilisasi fisik timbul
O: Muslimah Fitri
-kekuatan otot 2,
-Pasien memiliki keterbatasan
gerak
-Pasien memerlukan bantuan
dalam aktivitas sehari hari
A:
Gangguan mobilisasi fisik
P:
-Mengidentifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainya
-Menfasilitasi aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu (mis pagar
tempat tidur)
- ajarkan moibilisasi sederhana
yang harus dilakukan
(miss.duduk ditempat tidur)
I:
Masalah belum teratasi :
pasien mengatakan masih
nyeri saat melakukan
pergerakan
Melakukan Dukungan
mobilisasi : Melakukan
mobilisasi
KOMP. DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
RELAKSASI NAFAS
PROSEDUR TINDAKAN/BUKTI
AREA
1 2 3 4 5
KOMPETENSI
Pengertian Memberikan tindakan manajemen nyeri dengan menarik
nafas tenang, lambat dan mengeluarkan nafas dengan
perlahan
Kebijakan Pasien yang mengalami nyeri
Menyiapakan -
peralatan
Pra Interaksi 1. Verifikasi/validasi pasien* yang akan dilakukan
manajemen nyeri relaksasi
Keterangan.
5 : Mandiri
100
NILAI : > 70: LULUS
TANDA TANGAN :
Referensi
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Samoke2012.(2018), asuhan-keperawatan-pada-klien-post-op-orif-fraktur-femur-hari-ke-2-
dengan-nyeri-akut-di-ruang-seruni-rsd-dr-soebandi-jember.From https:/.wordpress.com
diunduh 28/10/2020