Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

KEPERAWATAN DASAR
PROFESI (KDP)

OLEH

SASMITA PURNAJAS
Nim : 21030035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
2021/2022
LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 1 )

Nama : Sasmita Purnajas


Ruangan : Ruangan Irna A
Nama Klien : Tn. A

Analisa Kebutuhan klien


Data Objektif : Tingkat kesadaran Compos Mentis. TD : 170/100 mmHg
N : 65 x/menit S : 36 C RR : 20 x/menit MAP : 143,3 mmHg, pasien tampak gelisah
dan meringis.
P : Adanya tekanan darah tinggi Q : Seperti tertusuk,R : Kepala bagian belakang,
leher dan tengkuk S : Skala nyeri 3 T : hilang timbul
Data Subjektif : Pasien mengatakan kepala belakang, leher dan tengkuk nya sakit,
sakit nya hilang timbul.

Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif d.d factor risiko ( D.0017)
di tandai dengan TD 170/90 mmhg.
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)

Tindakan keperawatan yang dilakukan


1. Risiko perfusi serebral tidak efektif d.d factor risiko ( D.0017)
Pemantauan Tanda-tanda vital dan Tekanan Intrakranial :
Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh
Monitor peningkatan TD
Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
Monitor penurunan frekuensi jantung
Monitor adanya keluhan sakit kepala periksa riwayat penyakit pasien secara rinci
untuk melihat faktor risiko
Monitor sirkulasi.
Monitor adanya tanda/gejala peningkatan TIK.
Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intracranial

2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)


Kaji secara komprehensif terhadap nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Mengajarkan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Kaji tipe dan sumber nyeri
Kolaborasi pemberian Analgetik
Tingkatkan istirahat
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Evaluasi
1. Diagnosa 1
Faktor risiko : Hipertensi
Kondisi terkait TD 170/90 mmhg
O : Tekanan darah 145/90 mmhg
A : Masalah risiko perfusi serebral tidak terjadi
P : Intervensi di lanjutkan
2. Diagnosa 2
S: Pasien mengatakan kepala belakang, leher dan tengkuk nya sakit, dan merasa tidak
nyaman.
O :Pasien terlihat meringis dan tegang.
P : Adanya tekanan darah tinggi
Q : Seperti ditusuk dan ditekan
R : kepala bagian belakang, leher,dan tengkuk
S:3
T : Hilang timbul
TD:150/90 mmHg
N :65 x/menit
RR:20x/menit
T :36,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································

Nama Pembimbing :
Tanda Tangan :

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 2 )


Nama : Sasmita Purnajas
Ruangan : Ruangan Irna D
Nama Klien : Tn. P

Analisa Kebutuhan klien


Data Subjektif: Pasien mengatakan nafasnya sesak, batuk berdahak, tapi sulit di
keluarkan, susah tidur. Karna batuk.

Data Objektif : Keadaan umum pasien tampak lemah, pasien tampak sesak napas,
napas cepat dan dangkal, pasien batuk tetapi hanya sedikit lendir yang keluar
bewarna agak kuning, kesadaran composentis . TTV: RR; 28x/i TD 100/60 mmHg,
S:36 C, N 107 x/menit, CRT,4 detik.

Diagnosa Keperawatan
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas dd batuk tidak efektif,
sputum berlebih dan kental.

Tindakan keperawatan yang dilakukan

Latihan Batuk Efektif (I.01006)

1. Observasi
 Identifikasi kemampuan batuk
 Monitor adanya retensi sputum
 Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
 Monitor input dan output cairan
2. Terapeutik
 Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
 Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
 Buang sekret pada tempat sputum
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
 Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
 Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu

Manajemen Jalan Nafas (I. 01011)

1. Observasi
 Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
 Posisikan semi-Fowler atau Fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
 Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

Pemantauan Respirasi (I.01014)

1. Observasi
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
 Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Kussmaul,
Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adanya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil x-ray toraks
2. Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Evaluasi
S :Pasien mengatakan nafas nya masih sesak, dahak masih susah di keluarkan.
O :Pasien tampak sesak, RR 26x/i, Nadi: 102x/i, terpasang oksigen 3 liter, CRT > 3
detik, sputum yang keluar sedikit.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································

Nama Pembimbing :
Tanda Tangan :

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 3 )

Nama : Sasmita Purnajas


Ruangan : Irna B
Nama Klien : Ny.D

AnalisakebutuhanKlien

Data subjektif : Pasienmengatakan kaki nyasakitdanterusmenerus.

Data Objektif : P :Nyeripada kaki Q : seperti di tusuk-tusuk R: Nyeri pada telapak


kaki dan punggung kaki sebelah kiri S; 3 T: terus menerus, Pasien tampak meringis
dan memegang daerah yang sakit.
Data subjektif :Keluarga mengatakan luka pada punggung kaki kiri sudah 1 bulan
yang lalu
Data Objektif : Terdapat kerusakan jaringan atau lapisan kulit punggung kaki sebelah
kiri pasien – Terdapat luka dengan panjang luka 6 cm, luas luka 2 cm, kedalaman
luka 1 cm, derajatluka II, - Warna dasar luka : nekrotik dangranulasi – Tipe cairan/
eksudat : serous

DiagnosaKeperawatan
1. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis, dengan kriteria mayor dan minor:
2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d neuropati perifer, dengan kriteria
mayor dan minor:
TindakanKeperawatan yang di lakukan
1. Diagnosa 1
Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitasnyeri
b. Identifikasi skalan yeri Terapeutik
c. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
d. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri Edukasi
e. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
f. Kolaborasi pemberian analgetik,

2. Diagnosa 2
Perawat anintegritas kulit (I.11353)
Observasi
a. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
Perubahansirkulasi, penurunanmobilitas)
Edukasi
a. Anjurkan minum air yang cukup
b. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Perawatan luka (I.14564)
Observasi
a. Monitor karakteristik luka (warna, ukuran, bau)
b. Monitor tanda-tanda infeksiTerapeutik
c. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
d. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat Kolaborasi
e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan cairan infus
Evaluasi

1. Diagnosa 1
S: Pasien mengatakan nyeri pada Kaki nya, nyerinya seperti di tusuk-tusuk.
O: Pasien tampak memegang daerah yang sakit.
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:Intervensi di lanjutkan
2. Diagnosa 2
S : Pasien mengatakan terdapat luka di punggung kaki sebelah kiri sejak
3 minggu yang lalu.
O : Terdapat kerusakan jaringan atau lapisan kulit punggung kaki sebelah
kiri pasien – Terdapat luka dengan panjang luka 6 cm, luas luka 2 cm,
kedalaman luka 1 cm, derajat luka II, - Warna dasar luka : nekrotik dan
granulasi – Tipe cairan / eksudat : serous
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································

Nama Pembimbing :
Tandatangan :

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 4 )

Nama : Sasmita Purnajas


Ruangan : VVIP C
Nama Klien : Ny.D

Analisa kebutuhan Klien


Data subjektif : Pasien mengatakan badan nya lemah, BAB sudah lebih dari 3 kali
dan cair. Muntah 3 kali, perut terasa sakit
Data Objektif : Pasien tampak lemah, BAB frekuensi lebih dari 5 kali dan
konsistensi cair, tanpak pucat, bibir kering, turgor jelek
TD: 120/90 x/menit, Nadi 78x/I suhu: 36.5’c, RR: 20x/i

Diagnosa Keperawatan
Kekurangan Volume cairan b/d diare dd ouput yang berlebih

Tindakan Keperawatan yang di lakukan

1. MANAJEMEN DIARE (I.03101)

Observasi

a. Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal, iritasi


gastrointestinal)
b. Identifikasi riwayat pemberian makanan
c. Identifikasi gejala invaginasi
d. Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja.
e. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
f. Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perineal
g. Monitor jumlah pengeluaran diare
h. Monitor keamanan penyiapan makanan

Terapeutik

a. Berikan asupan cairan oral


b. Pasang jalur intravena
c. Berikan cairan intravena
d. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
e. Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu

Edukasi

a. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap


b. Anjurkan menghindari makanan,  pembentuk gas, pedas, dan
mengandung lactose
c. Anjurkan melanjutkan pemberian ASI

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas


b. Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik
c. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses.

2. PEMANTAUAN CAIRAN (I.03121)

Observasi

a. Monitor frekuensi dan kekuatan nadi


b. Monitor frekuensi nafas
c. Monitor tekanan darah
d. Monitor berat badan
e. Monitor waktu pengisian kapiler
f. Monitor elastisitas atau turgor kulit
g. Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
h. Monitor kadar albumin dan protein total
i. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum,
hematocrit, natrium, kalium, BUN)
j. Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume urine
menurun, hematocrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine
meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)
k. Identifikasi tanda-tanda hypervolemia 9mis. Dyspnea, edema perifer,
edema anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks
hepatojogular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat)
l. Identifikasi factor resiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar,
disfungsi intestinal)

Terapeutik

a. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien


b. Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi

a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


b. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Evaluasi
S : Pasien mengatakan badan nya masih lemah, frekuensi BAB sudah
berkurang
Dan tidak cair lagi, muntah tidak ada.
O : Pasien tampak pucat, Frekuensi BAK 2 kali, konsistensi lembek,
Mual dan muntah (-)
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································

Nama Pembimbing :
Tandatangan :

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 5 )

Nama : Sasmita Purnajas


Ruangan : Irna A
Nama Klien : Nn.R

Analisa kebutuhan Klien


Data subjektif : Pasien mengatakan sering telat makan, pasien mengatakan sering
minum kopi, pasien mengatakan perut nya sakit,pasien mengatakan sakit nya hilang
timbul, pasien mengatakan sering terbangun di malam hari karena perut sakit

Data Objektif : Pasien tampak meringis ketika bergerak, pasien tampak memegang
perut yang sakit.P : nyeri di ulu hati Q; sakit seperti tertusuk-tusuk R: nyeri pada
daerah epigastrium S; 4 T: hilang timbul TTV TD: 130/90 x/menit, Nadi 85x/I suhu:
36.0’c, RR: 21x/i.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (inflamasi pada mukosa lambung)

Tindakan Keperawatan yang di lakukan


Kaji secara komprehensif terhadap nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Mengajarkan cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Kaji tipe dan sumber nyeri
Kolaborasi pemberian Analgetik
Tingkatkan istirahat
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Evaluasi
S : Pasien mengatakan perut nya sakit, sakit nya hilang timbul, dan sering terbangun
karena sakit
O : Pasien tampak meringis saat bergerak, pasien tampak memegang Perut nya yang
sakitm Skala nyeri 4
A: masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tandatangan :

LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( 6 )

Nama : Sasmita Purnajas


Ruangan : VIP A
Nama Klien : Ny. F

Analisa kebutuhan Klien


Data subjektif : Pasien mengatakan bekas operasi nya sakit, sakit nya seperti
tertusuk-tusuk

Data Objektif : P : Luka bekas operasi SC Q; Sakit seperti di tusuk-tusuk R: Luka di


atas simpisis pubis Skala : 5 T: saat bergerak TD: 130/90 x/menit, Nadi 82x/I suhu:
36.5’c, RR: 20x/I. pasien tampak meringis, terdapat luka bekas SC

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1
Nyeri akut b.d pencedera fisik (Prosedur Operasi) dd klien mengeluh nyeri tampak
meringis dengan Skala nyeri 5

Diagnisa 2
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d neuropati perifer, dengan kriteria mayor dan
minor:

Tindakan Keperawatan yang di lakukan


Diagnosa 1
Pantau TTV, kaji skala nyeri, ajarkan teknik relaksasi, kolaborasi dalam pemberian
analgetik

Diagnosa 2
Perawatan integritas kulit (I.11353)
Observasi Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.Perubahan sirkulasi,
penurunan mobilitas)
Edukasi
a. Anjurkan minum air yang cukup
b. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
c. Perawatan luka (I.14564)
d. Observasi
f. Monitor karakteristik luka (warna, ukuran, bau)
g. Monitor tanda-tanda infeksiTerapeutik
h. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
i. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat Kolaborasi
j. Kolaborasi pemberian antibiotic dan cairan infus

Evaluasi
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan nyeri nya berkurang
O : TD: 120/80 mmhg, RR: 20x/I, N: 78x/I S: 36.4’c, obat suppostitoria (+)
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

Diagnosa 2
S: Pasien mengatakan luka bekas OP SC masih sakit, sakla nyeri 4
O: Terdapat kerusakan jaringan Di perut bawah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································

Nama Pembimbing :
Tandatangan :

Anda mungkin juga menyukai