KEPERAWATAN DASAR
PROFESI (KDP)
OLEH
SASMITA PURNAJAS
Nim : 21030035
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif d.d factor risiko ( D.0017)
di tandai dengan TD 170/90 mmhg.
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
Evaluasi
1. Diagnosa 1
Faktor risiko : Hipertensi
Kondisi terkait TD 170/90 mmhg
O : Tekanan darah 145/90 mmhg
A : Masalah risiko perfusi serebral tidak terjadi
P : Intervensi di lanjutkan
2. Diagnosa 2
S: Pasien mengatakan kepala belakang, leher dan tengkuk nya sakit, dan merasa tidak
nyaman.
O :Pasien terlihat meringis dan tegang.
P : Adanya tekanan darah tinggi
Q : Seperti ditusuk dan ditekan
R : kepala bagian belakang, leher,dan tengkuk
S:3
T : Hilang timbul
TD:150/90 mmHg
N :65 x/menit
RR:20x/menit
T :36,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tanda Tangan :
Data Objektif : Keadaan umum pasien tampak lemah, pasien tampak sesak napas,
napas cepat dan dangkal, pasien batuk tetapi hanya sedikit lendir yang keluar
bewarna agak kuning, kesadaran composentis . TTV: RR; 28x/i TD 100/60 mmHg,
S:36 C, N 107 x/menit, CRT,4 detik.
Diagnosa Keperawatan
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas dd batuk tidak efektif,
sputum berlebih dan kental.
1. Observasi
Identifikasi kemampuan batuk
Monitor adanya retensi sputum
Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
Monitor input dan output cairan
2. Terapeutik
Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
Buang sekret pada tempat sputum
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
1. Observasi
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Terapeutik
Posisikan semi-Fowler atau Fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Berikan oksigen, jika perlu
3. Edukasi
Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi.
Ajarkan teknik batuk efektif
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
1. Observasi
Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, Kussmaul,
Cheyne-Stokes, Biot, ataksik)
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan napas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi napas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray toraks
2. Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Evaluasi
S :Pasien mengatakan nafas nya masih sesak, dahak masih susah di keluarkan.
O :Pasien tampak sesak, RR 26x/i, Nadi: 102x/i, terpasang oksigen 3 liter, CRT > 3
detik, sputum yang keluar sedikit.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tanda Tangan :
AnalisakebutuhanKlien
DiagnosaKeperawatan
1. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis, dengan kriteria mayor dan minor:
2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d neuropati perifer, dengan kriteria
mayor dan minor:
TindakanKeperawatan yang di lakukan
1. Diagnosa 1
Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitasnyeri
b. Identifikasi skalan yeri Terapeutik
c. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
d. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri Edukasi
e. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
f. Kolaborasi pemberian analgetik,
2. Diagnosa 2
Perawat anintegritas kulit (I.11353)
Observasi
a. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
Perubahansirkulasi, penurunanmobilitas)
Edukasi
a. Anjurkan minum air yang cukup
b. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Perawatan luka (I.14564)
Observasi
a. Monitor karakteristik luka (warna, ukuran, bau)
b. Monitor tanda-tanda infeksiTerapeutik
c. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
d. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat Kolaborasi
e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan cairan infus
Evaluasi
1. Diagnosa 1
S: Pasien mengatakan nyeri pada Kaki nya, nyerinya seperti di tusuk-tusuk.
O: Pasien tampak memegang daerah yang sakit.
A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:Intervensi di lanjutkan
2. Diagnosa 2
S : Pasien mengatakan terdapat luka di punggung kaki sebelah kiri sejak
3 minggu yang lalu.
O : Terdapat kerusakan jaringan atau lapisan kulit punggung kaki sebelah
kiri pasien – Terdapat luka dengan panjang luka 6 cm, luas luka 2 cm,
kedalaman luka 1 cm, derajat luka II, - Warna dasar luka : nekrotik dan
granulasi – Tipe cairan / eksudat : serous
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tandatangan :
Diagnosa Keperawatan
Kekurangan Volume cairan b/d diare dd ouput yang berlebih
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Evaluasi
S : Pasien mengatakan badan nya masih lemah, frekuensi BAB sudah
berkurang
Dan tidak cair lagi, muntah tidak ada.
O : Pasien tampak pucat, Frekuensi BAK 2 kali, konsistensi lembek,
Mual dan muntah (-)
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tandatangan :
Data Objektif : Pasien tampak meringis ketika bergerak, pasien tampak memegang
perut yang sakit.P : nyeri di ulu hati Q; sakit seperti tertusuk-tusuk R: nyeri pada
daerah epigastrium S; 4 T: hilang timbul TTV TD: 130/90 x/menit, Nadi 85x/I suhu:
36.0’c, RR: 21x/i.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (inflamasi pada mukosa lambung)
Evaluasi
S : Pasien mengatakan perut nya sakit, sakit nya hilang timbul, dan sering terbangun
karena sakit
O : Pasien tampak meringis saat bergerak, pasien tampak memegang Perut nya yang
sakitm Skala nyeri 4
A: masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tandatangan :
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1
Nyeri akut b.d pencedera fisik (Prosedur Operasi) dd klien mengeluh nyeri tampak
meringis dengan Skala nyeri 5
Diagnisa 2
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b/d neuropati perifer, dengan kriteria mayor dan
minor:
Diagnosa 2
Perawatan integritas kulit (I.11353)
Observasi Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.Perubahan sirkulasi,
penurunan mobilitas)
Edukasi
a. Anjurkan minum air yang cukup
b. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
c. Perawatan luka (I.14564)
d. Observasi
f. Monitor karakteristik luka (warna, ukuran, bau)
g. Monitor tanda-tanda infeksiTerapeutik
h. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
i. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat Kolaborasi
j. Kolaborasi pemberian antibiotic dan cairan infus
Evaluasi
Diagnosa 1
S : Pasien mengatakan nyeri nya berkurang
O : TD: 120/80 mmhg, RR: 20x/I, N: 78x/I S: 36.4’c, obat suppostitoria (+)
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Diagnosa 2
S: Pasien mengatakan luka bekas OP SC masih sakit, sakla nyeri 4
O: Terdapat kerusakan jaringan Di perut bawah
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
Komentar Pembimbing
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
·······································································································
Nama Pembimbing :
Tandatangan :