Anda di halaman 1dari 5

RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Ny. R.

T DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HEMOPTOE + EC SUSP TB PARU RELAPS DI RUANGAN TROPIK
RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE

DISUSUN OLEH:
LISTIYAWATI HARUN, S.KEP
C03122011

MENGETAHUI:

PRESEPTOR KLINIK Ns. Sakinah Mootalu S.Kep TTD :

PRESEPTOR AKADEMIK Ns. Abdul WahabPakaya, MM,M.Kep TTD :

TANGGAL 1. TGL :........................................


PENGUMPULAN 2. TEPAT WAKTU
3. TERLAMBAT

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
TAHUN 2022
RESUME KEPERAWATAN PASIEN

Nama Mahasiswa : Listiyawati Harun Tanggal : 09-12-2022


Ruangan : Infeksi Tropik Stase: KMB I
Informasi Umum : Ny.R.T berjenis kelamin perempuan umur 51 tahun, agama islam. Alamat
kel. Heledulaa Utara Kec. Kota Timur, pendidikan SMP, no RM: 25-24-62. Dirawat di ruangan
Infeksi Tropik. Saat dilakukan pengkajian pasien dengan Hemoptoe + Ec Susp TB paru relaps.
Pasien mengeluh batuk darah ± 1 bulan yang lalu, demam hilang timbul, nyeri ulu hati atas
tembus sampai belakang (+) seperti teriris - iris, dengan skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang
timbul. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 110/80 mmHg, Nadi : 87x/menit, RR:
23x/menit ST: 36,3˚C, SpO2 : 97%. Terpasang O2 nasal kanul 10 lpm

Diagnosa Medis : HEMOPTOE + EC SUSP TB PARU RELAPS

Pengkajian :

1. Oksigenasi (Sirkulasi dan pernapasan) : Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh
sesak, RR: 23x/menit TD: 110/80 mmHg, Nadi : 87x/menit 36,˚C, SpO2 : 97%. Akral hangat.
Pergerakan dinding dada tidak simetris ada nyeri tekan.
Pemeriksaan penunjang lab: Hemoglobin: 11.8 g/dl, Eritrosit (RCB) : 4.42 Juta/uL,
Hematokrit : 36.1%, Leukosit : 10.9 ribu/uL, Trombosit : 152 ribu/uL
2. Nutrisi cairan dan elektrolit: diit biasa, bubur dan sayur jumlah makan dibatasi karena bias
memicu sesak. Porsi sedikit/dibatasi. Minum klien sedikit-sedikit jenis air putih, bibir pucat,
tidak ada sariawan tidak ada perdarahan
3. Eliminasi : Saat dikaji pasien di rumah sakit BAB jarang dan BAK dalam sehari ± hanya 2-
3x dan sedikit.
4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan: Pasien berbaring dan duduk ditempat
tidur, pasien tidak perlu bantuan untuk ke kamar mandi. Kekuatan otot :

5555 5555
5555 5555

5. Neuro sensori dan kognitif : Kesadaran Composmentis nilai GCS E 4 V 5 M 6, pemeriksaan


refleks fisiologis trisep, refleks patologis: Babinski (ada refleks pada ekstremitas bawa)
6. Keamanan atau proteksi : Adaptif, pasien terpasang IVFD RL 20tpm . Leukosit : 10.9
ribu/Ul
7. Endokrin : Pemeriksaan Laboratorium : tidak dites
8. Pola nilai kepercayaan & spiritul : Pasien beragama islam, selama di rumah sakit pasien
tidak melakukan ibadah sholat. Nilai kepercayaan dan spiritual baik
9. Interaksi sosial : Orang terdekat pasien suami dan anak-anaknya
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak 2. Hipertermia b.d proses 3. Nyeri akut b.d agen
efektif b.d hipersekresi penyakit infeksi d.d pencedera fisiologi b.d
jalan nafas d.d DS : DS :
DS : - Pasien mengeluh demam
- Pasien mengeluh nyeri ulu
- Pasien mengeluh batuk DO :
darah ± 1bulan yang lalu -Suhu badan : 37,0℃ hati atas tembus sampai
DO : bagian belakang
- Pasien tampak sesak - Nyeri seperti di iris-iris
- Frekuensi pernafasan : - Dengan skala nyeri 4
23x/menit - Nyeri dirasakan hilang
- Nadi : 87x/menit timbul
DO :
- Pasien tampak meringis

Medical Management
 IVFD RL + drips chrome 16tpm
 Solvines 2x1
 Cebactam 1gr
 Ondansetron 3x1
 Ranitidine 2x1

RENCANA
KEPERAWATAN
1. Manajemen jalan nafas 2. Manajemen Hipertermia
Observasi : Observasi :
 Identifikasi kemampuan batuk  Identifikasi penyebab
 Monitor adanya retensi sputum hipertermia (mis. Dehidrasi,
 Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas` terpapar lingkungan panas,
Teraupetik : penggunaan incubator)
 Atur posisi semi-fowler atau fowler  Monitor suhu tubuh
 Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien  Monitor haluaran urine
 Buang sekret pada tempat sputum  Monitor komplikasi akibat
Edukasi : hipertermia
 Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif Teraupetik :
 Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4  Sediakan lingkungan yang
detik, dan ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dingin
melalui mulut dengan hidung mencucu (  Onggarkan atau lepskan
(dibulatkan) selama 8 detik, kemudian pakaian
Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam hingga 3  Basahi dan kipas permukaan
Kali tubuh
 Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah  Berikan cairan oral
Tarik nafas dalam yang ke 3  Berikan oksigen jika perlu
Kolaborasi Edukasi :
 Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran  Anjurkan tirah baring
Jika perlu Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberan cairan
dan elektrilit intravena jika
perlu
3. Menejemen nyeri
Observasi :
 dentifikasi lokasi, karakteristik durasi frekuensi
kualitas dan intensitas nyeri
Terapeutik :
 Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi :
 Menjelaskan penyebab periode pemicu nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu

Anda mungkin juga menyukai