D DENGAN
DIAGNOSA MEDIS CKD ON HD DI RUANGAN HEMODIALISA
RSUD PROF. DR. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
MENGETAHUI :
PRESEPTOR
Ns. Wijoyo Mohune, S.Kep TTD:
KLINIK
PRESEPTOR
Ns. Iskandar Simbala, S.Kep.,M.Kep TTD:
AKADEMIK
1. TANGGAL :………………
TANGGAL 2. TEPATWAKTU
PENGUMPULAN
3. TERLAMBAT
SARAN PRESEPTOR
KLINIK/AKADEMIK
Ureum
Kreatinin
4. Gizi (dikaji 6 bulan sekali atau diulang jika dianggap terjadi pemburukan asupan nutrisi)
Tanggal:
Kesimpulan :
Rekomendasi :
Perencanaan pengkajian ulang :
5. Riwayat psikososial : (dikaji saat kunjungan pertama atau kunjungan terakhir >1 tahun)
Tanggal pengkajian : 21 november 2022
Adakah keyakinan/tradisi/budaya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang akan diberikan :
Kendala komunikasi : Tidak ada
Yang merawat dirumah : Anak
Kondisi yang saat ini : Baik
INTERVENSI KOLABORASI
RESEP HD Dialiset
Rutin Bicarbonate
BB post HD : kg Conductivity
BB pre HD : Temperature
BBK : 43kg Kalium
Post HD : Base Na
Lama HD : 4 jam
UFGoal : 2000
TMP : 100 mmHg
QB : ml/mnt
QD : ml/mnt
T.Vena : mVmnt
T.arteri : mVmnt
Program profiling :
Iso UF : ml
Vascular akses :
Heparinisas Observasi medis: Obat Rutin:
i jam: Amlodipine
Heparin dosis awal :1000 unit Candesartan
Dosis lanjutan : 1000 unit
Penyakit selama HD
Klinis : -
Teknis :
EVALUASI KEPERAWATAN
- Evaluasi efek samping dari Hd
(…………………………..) (…………………………..)
A. Biodata Pasien
1. Nama : NY. N.D
2. No.RM : 02-06-63
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Umur : 43 tahun
5. Tempat Tanggal Lahir : Gorontalo, 22 Oktober 1979
6. Agama : Islam
7. Pekerjaan : IRT
8. Alamat : Kel.Padebuolo
9. Jadwal HD : Senin, Kamis
10. Ruangan : Hemodialisa
11. Diagnosa Medis : CKD on HD
B. Pre Hemodialisa
1. Tanggal dan jam pengkajian : 21 november 2022, jam 09.00
2. Keadaan umum pasien : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 150/80 MmHg
- Frekuensi napas : 22 x/menit
- Suhu Badan : 36,70C
- Saturasi Oksigen : 99%
4. Berat badan basah : 44 kg
5. Berat badan kering : 43 kg
C. Data Fokus
1. Data Subjektif :
- Pasien mengatakan merasa lemah
2. Data Objektif :
- Terdapat sel darah merah pada blood line dan dyalizer
- Warna kulit pucat
- Konjungtiva anemis
- Pasien tampak lemah
- Pasien dilakukan tindakan invasif (terpasang fistula arteri & fistula vena)
- BB basah 44 kg
- BB kering 43 kg
D. Masalah Keperawatan
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan hemoglobin
2. Resiko Infeksi b.d efek prosedur infasif
3. Resiko Ketidakseimbangan cairan b.d penyakit ginjal
E. Tindakan observasi selama Hemodialisa
Jam QB Vena TMP UF Tk.Drh Nadi Suhu Cah Keluhan
08.00 165 -100 100 10 150/80 88 36,7 -
09.00 165 -100 100 500 150/80 88 36,7 -
10.00 165 -100 100 1000 150/80 88 36,7 -
11.00 165 -100 100 1500 150/80 88 36,7 -
12.00 165 -100 100 2000 140/80 88 36,7 -
3. Risiko infeksi d.d efek prosedur Setelah dilakukan tindakan # Pencegahan Infeksi
infasif keperawatan selama 1x5 jam maka 1. Observasi
DS : tingkat infeksi menurun dengan a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
1. Pasien mengatakan tidak ada kriteria hasil : maupun sistemik
nyeri pada area penusukan 1. Tidak ada nyeri 2. Terapeutik
DO : 2. Tidak ada kemerahan a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
1. Tidak terdapat kemerahan pada dengan pasien dan lingkungan
area penusukan b. Pertahankan teknik aseptik/dresing bersih
2. Pasien dilakukan tindakan sebelum dan sesudah HD
invasif (terpasang fistula arteri c. Memakai APD
dan vena) 3. Edukasi
3. Pasien tampak lemah a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
c. Ajarkan cara pencegahan infeksi
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu