LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Umur : 14 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
B. ANAMNESIS
dengan keluhan nyeri perut setelah kecelakaan lalu lintas yang dialami sejak
3 hari yang lalu. Saat kecelakaan pasien tidak menggunakan helm. Pasien
sempat muntah pada saat berada puskesmas dan muntah bercampur darah
Riwayat Pengobatan :
.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Anggota keluarga yang menderita penyakit dan keluhan serupa tidak ada
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Pernapasan : 20 x / menit
b) Thoraks :
murmur
e) Ekstremitas
a. Darah Rutin
c. Waktu Perdarahan
Kesan :
DD /: Intraparenchimal hematoma
- Ascites
E. RESUME
keluhan nyeri perut sejak 4 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami
darah.
(Status Lokalis) : Inspeks cembung, ikut gerak napas, Auskultasi bising usus
RBC 18,4 x 106/uL, HGB 5,9 g/dL, , PLT 400 x 103/uL. Gula darah sewaktu
1. IVFD RL 28 tpm
2. Ceftriaxone 1gr/12jam/IV
3. Ketorolac 1ampul/8jam/IV
4. Ranitidin 1ampul/12jam/IV
usus.
A. FOLLOW UP
Hasil follow up pasien dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Hari/ Anamnesis dan Instruksi DPJP
Tanggal Pemfis Pasien
Jumat S : Nyeri perut (+) P:
03/12/202 Flatus (+)
- IVFD RL 28 tpm
0 BAB (+)
O : TD 100/60 mmHg - Ceftriaxon 2gr/ 12jam
N 125 x/menit
- Paracetamol/8jam
P 20 x/menit
S 36 oC - Ranitudin 50mg/2Ml/ 12jam
Pemfis:
- Transfusi Whole Blood 2
I :pasien tampak pucat,
konjungtiva anemis +/ zack
+
A : Bising Usus
menurun
WBC : 16.240
HB : 5,9 g/Dl
PLT : 154.000
GDS : 125 mg/Dl
Pemfis:
I :pasien tampak pucat,
konjungtiva anemis +/
+
A : Bising Usus
menurun
A : Intraabdominal
Hemorrage
04/12/202 S : Nyeri perut (+) P:
0 O : TD 100/60 mmHg
- IVFD RL 28 tpm
N 125 x/menit
P 20 x/menit - Ceftriaxon 2gr/ 12jam
S 36 oC
- Paracetamol/8jam
- Ranitudin 50mg/2Ml/ 12jam
- USG Abdomen
I. PROGNOSIS
Ad Vitam: Dubia ad malam
Ad Functionam: Dubia ad malam
Ad Sanactionam: Dubia ad malam
KASUS TEORI
Pasien masuk rumah sakit Ruptur pada trauma tumpul
rujukan dari RS Kabupaten Konawe abdomen adalah terjadinya
Selatan dengan keluhan nyeri perut robekan atau pecahnya lien yang
setelah kecelakaan lalu lintas yang merupakan organ lunak yang dapat
dialami sejak 3 hari yang lalu. Saat bergerak, yang terjadi karena
kecelakaan pasien tidak trauma tumpul, secara langsung
menggunakan helm. Pasien sempat atautidak langsung.Ruptur lien
muntah pada saat berada puskesmas merupakan kondisi rusaknya lien
dan muntah bercampur darah pada akibat suatu dampak penting
saat pasien dirawat di RS kepada lien dari beberapa sumber.
Kabupaten Konsel Penyebab utamanya adalah cedera
langsung atau tidak langsung yang
menyebabkan laserasi kapsul
linealis dan avulsi pedikel lien
sebagian atau menyeluruh. Pada
trauma lien yang perlu
diperhatikan adalah adanya tanda-
tanda perdarahan yang
memperlihatkan keadaan
hipotensi, syok hipovolemik, dan
nyeri abdomen pada kuadran atas
kiri dan nyeri pada bahu kiri
karena iritasi diafragma.
Anamnesis Anamnesis
- Nyeri perut Pasien bias anya mengeluh nyeri pada
- Muntah abdomen dan didapatkan adanya
- Lemah trauma. Trauma tersebut dapat berat
- Riwayat kecelakaan lalu atau ringan. Langsung atau tidak
lintas langsung akibat kecelakaan atau jatuh
Pemeriksaan fisik : dari ketinggian. Trauma tadi dapat
- Inspeksi : cembung, ikut menimbulkan jejas atau tidak terdapat
gerak napas jejas pada dinding abdomen
- Auskultasi : bising usus (+) Pemeriksaan Fisik
menurun Tanda fisik yang ditemukan pada
- Palpasi : nyeri tekan (+) ruptur lien tergantung adanya organ-
seluruh daerah perut, organ lain yang ikut cedera, banyak
- Perkusi: pekak pada abdomen sedikitnya perdarahan dan adanya
kontaminasi rongga peritoneum.
Ditemukan masa di kiri atas. Terdapat
darah bebas dalam rongga perut
secara klinis hal ini penting dan dapat
diketahui dengan cara:
1. Tensi yang menurun, nadi yang
meningkat, dengan ada atau
tidaknya tanda-tanda syok dan
anemia akibat perdarahan yang
hebat.
2. Pekak sisi dengan shifting dullness
pada rongga perut akibat adanya
hematom subcapsular atau
omentum yang membungkus suatu
hematom subcapsuler disebut
Ballance sign.
3. Darah bebas yang memberi
rangsangan pada peritoneum
sehingga gejalanya tegang otot
perut dan rasa nyeri mencolok.
Pada ruptur yang lambat, biasanya
penderita datang dalam keadaan
syok, tanda perdarahan intra
abdomen, atau dengan gambaran
seperti ada tumor intra abdomen.
Pada bagian kiri atas yang nyeri
tekan disertai tanda anemia.