Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

KEHAMILAN EKTOPIK TE
RGANGGU
Sitti Febriyanti Haris

Pembimbing:
dr. Nurhamidar Aslan, Sp.OG, M.Kes
PENDAHULUAN

• Kehamilan ektopik  keadaan eme


rgensi kehamilan trimester pert
ama.

• Kehamilan di luar rongga rahim ata


u kehamilan di dalam rahim yang b
ukan pada tempat seharusnya.

• Wanita dalam masa reproduksi den


gan gangguan atau keterlambatan
haid disertai dengan nyeri perut b
agian bawah 

• Terbanyak terjadi di daerah tuba, k


hususnya di ampulla dan isthmus
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. SW
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 29 tahun
Pendidikan : D4
Alamat : Jl. Salak, Enrekang
Pekerjaan : Bidan
Suku : Bugis
No. RM : 129260
Tanggal Masuk : 10 Mei 2018
Keluhan Utama:
Nyeri hebat perut bagian bawah

Riwayat Penyakit Sekarang:


Seorang perempuan 29 tahun G2 P1 A0 rujukan dari RS AT
datang kamar bersalin RS AM dengan keluhan nyeri pada perut
bagian bawah terutama sebelah kanan, pasien merasa nyeri yang
dirasakan berasal dari bekas luka operasi SC 6 bulan yang lalu.
Keluhan ini sudah dialami ±1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluhkan sering merasa mual-mual sehingga pasien
mengalami penurunan nafsu makan. Demam (-), pusing (-), nyeri
kepala (+), nyeri ulu hati (-), BAB biasa, BAK lancar. Tidak ada
riwayat trauma sebelumnya. Riwayat minum obat SMRS tidak ada.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, dan
Riwayat Menstruasi:
Menarche sejak usia 14 tahun, siklus haid teratur,
lama haid 7 hari dengan ganti pembalut 2-3 kali
dalam sehari. HPHT: 08-04-2018, TP pada tanggal
15-01-2019.

Riwayat Kontrasepsi:
Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi
Riwayat Obstetri:
1. 2017/ SC / 3300gr/ laki-laki/ hidup/ lahir di RS AM
2. 2018/ Kehamilan sekarang

Riwayat Ginekologi:
1. Penyakit IMS: tidak ada
2. Leukorea: tidak ada
3. Fluor albus: tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

• Keadaan umum: Sakit sedang


• Kesadaran: Composmentis, GCS E4V5M6
• Status Gizi: Berat badan: 45 kg Tinggi badan: 153 cm BMI: 19,22
kg/m2 (Normal)

Tanda vital

• Tekanan darah : 110/70 mmHg Pernapasan :24 x/ menit


• Nadi : 98 x/ menit Suhu : 36,80C
Kepala dan Leher
• Normocepali, CA-/-, Si-/-,
• KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba
membesar

Thorax
• Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-,
ronkhi -/-

Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+)
• Nyeri tekan abdomen bagian bawah
• Defans muskular (+)
Ekstremitas Atas
• Edema -/-
• Akral hangat -/-

Ekstremitas Bawah
• Edema -/-
• Akral hangat -/-
PEMERIKSAAN OBSETRI
Pemeriksaan luar:
TFU : tidak teraba Massa tekan : (-)
DJJ : tidak ada Nyeri tekan : (+)
Ballottement: tidak ada Luka bekas operasi: (+)

Pemeriksaan dalam:

Vulva/vagina : tak / tak


Portio : nyeri goyang portio (+)
OUE/OUI : tertutup / tertutup
Pelepasan : Darah (+) sedikit, lendir (-), air (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imuno-serologi (10 Mei 2018)
HBsAg (Kualitatif) Non reaktif (Non reaktif)

Darah Rutin (10 Mei 2018 Pukul 21:36 WITA)

Parameter Hasil Nilai Normal

WBC 19,04 x 103/µl 5.00 – 10.00

RBC 4,23 x 106/ µl 4.00 – 5.00


HGB 10,05 g/dl 12.0 – 16.0
PLT 362 x 103/µl 150.– 400
Darah Rutin (10 Mei 2018 Pukul 22:46 WITA)

Parameter Hasil Nilai Normal

WBC 17,01 x 103/µl 5.00 – 10.00


RBC 3,90 x 106/ µl 4.00 – 5.00
HGB 9,58 g/dl 12.0 – 16.0
PLT 354 x 103/µl 150.– 400

Hemostatis (10 Mei 2018)

Parameter Hasil Nilai Normal

CT 10 menit < 15 Menit


BT 2 menit 1. Menit - 3 menit
DIAGNOSIS
G2 P1 A0 + Kehamilan Ektopik Terganggu

PENATALAKSANAAN
Terapi awal:
IVFD RL 28 tpm
Cefotaxime 1 gr / iv

Terapi operatif:
Laparotomi

Terapi post :
Cefotaxime 1 gr / 12 jam / iv
Metronidazole 0,05 gr / 8 jam / iv
Cetorolac 30 mg / 8 jam / iv
Ranitidine 50 mg / 12 jam / iv
Dextrose 5% : RL 2:1 20 tpm

Terapi non-Medikasi: Edukasi dan diet TKTP


PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad malam
RESUME

Seorang perempuan 29 tahun G2 P1 A0 rujukan


dari RS AT datang dengan keluhan nyeri hebat pada
perut bagian bawah terutama sebelah kanan, pasien
merasa nyeri yang dirasakan berasal dari bekas luka
operasi SC 6 bulan yang lalu. Keluhan ini sudah
dialami ±1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengeluhkan sering merasa mual-mual
sehingga pasien mengalami penurunan nafsu
makan. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Riwayat minum obat SMRS tidak ada. Pasien tidak
memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, dan
tidak memiliki riwayat alergi serta penyakit asma.
RESUME
Dari pemeriksaan fisis didapatkan status gizi
normal dan tanda-tanda vital Tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 98 x/ menit, Pernafasan 24 x/ menit
dan Suhu 36,80C. Pada pemeriksaan obstetric
didapatkan TFU tidak teraba, nyeri goyang portio,
OUE/OUI tertutup, serta didapatkan sedikit
pelepasan darah.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
peningkatan kadar WBC 19,400 uL, dan pada
pemeriksaan Hb serial terdapat penurunan kadar
hemoglobin yaitu 10,5 g/dl pada pukul 21:36 dan 1
jam kemudian 9,68 g/dL. Dari pemerikssaan USG
kesan yang didapatkan adalah tidak ditemukannya
kantong gestasi dan terdapat cairan bebas pada
cavum abdomen.
FOLLOW -UP
Tgl Subyektif Obyektif Assessment Planning

10/5/ Nyeri perut KU: Sedang/CM Kehamilan  Observasi KU


2018 hebat T: 110/70 mmHg Ektopik  Cek lab DR, Kimia darah,
N: 98 x/i Terganggu CT/BT, Golongan Darah
P: 24x/i  Persiapan darah 2 bag
S: 36,80C  Konsultasi anestesi
Anemis: -/-  IVFD RL 28 tpm
Nyeri tekan
abdomen (+)
Nyeri goyang
portio (+)
Fluksus: darah (-)
FOLLOW -UP
11/5/ Nyeri KU: Sedang/CM Kehamilan  Operatif: Laparotomi
2018 perut T:100/70 mmHg Ektopik Medikasi post Op:
hebat N: 90 x/i Terganggu  Cefotaxime 1 gr / 12
Keluar P: 23 x/i jam / iv
darah dari S: 36,50C  Metronidazole 0,05
jalan lahir Anemis: +/+ gr / 8 jam / iv
(+) Luka op: verband  Cetorolac 30 mg / 8
kering jam / iv
Fluksus: darah +  Ranitidine 50 mg / 12
Darah Rutin (Post jam / iv
Op)  Dextrose 5% : RL 2:1
HGB= 7,15 g/dl 20 tpm
WBC= 17,0x103/µl  transfusi PRC 1 WBC 1
RBC= 2,83x106/µl
PLT= 274x103/µl
FOLLOW -UP
11/5/ Nyeri luka KU: Sedang/CM Post Op  Cefotaxime 1 gr / 12
2018 post op T:100/60 mmHg KET Hari jam / iv
(+) N: 88 x/i 0  Metronidazole 0,05
P: 22x /i gr / 8 jam / iv
S: 36,7 C  Cetorolac 30 mg / 8
Anemis: +/+ jam / iv
Fluksus: darah +  Ranitidine 50 mg /
12 jam / iv
FOLLOW -UP
12/05 Nyeri luka KU: Sedang/CM Post Op  Obat injeksi lanjut
/ post op (+) T:120/80 mmHg KET Hari 1  Paracetamol tab 500
2018 Demam (+) N: 82 x/i mg 3x1
Menggigil P: 230x/i  Observasi TTV
(+) S: 38,50C  
Anemis: +/+
Luka op: verband
kering
Fluksus: darah -
Darah Rutin
HGB= 9,86 g/dl
WBC=
9,23x103/µl
RBC= 3,67x106/µl
PLT= 225x103/µl
FOLLOW -UP
13/05 Nyeri luka KU: Sedang/CM Post Op  Cefadroxyl tab 250
/ post op T:120/80 mmHg KET Hari II mg 2x1
2018 (+) N: 88 x/i  metronidazole tab
P: 22x /i 500 mg 3x1
S: 37 C  As. Mefenamat tab
Anemis: -/- 500 mg 3x1
Luka op :  SF tab 1x1
verband kering
Fluksus: darah -
FOLLOW -UP
14/05 Nyeri luka KU: Baik/CM Post Op  Cefadroxyl tab 250
/ post op T:120/70 mmHg KET Hari mg 2x1
2018 berkurang N: 80 x/i III  metronidazole tab
P: 20x /i 500 mg 3x1
S: 36,5 C  As. Mefenamat tab
Anemis: -/- 500 mg 3x1
Luka op :  SF tab 1x1
verband kering  Pasien boleh pulang
Fluksus: darah -
I. LAPORAN OPERASI
LAPORAN OPERASI
Nama Pasien: Ny SW Mulai Operasi: 00.18 WITA
No. RM: 12.92.60 Selesai Operasi: 01.45 WITA
Diagnosa Pra bedah: Kehamilan Ektopik Terganggu
Diagnosa Pasca bedah: Ruptur Tuba Kanan Pars Isthmika (KET) + Anemia
Tindakan operasi: Salpingektomi Kanan
Tanggal operasi: 11 Mei 2018
Operator: dr. Hj. Nursiah, Sp.OG(K)
Anastesiet: dr. Arni, Sp.An
Persiapan operasi: Informed consent, injeksi Cefotaxime 1 gr/iv
Laporan operasi:
- Pasien dalam posisi terlentang

- Desinfeksi lapangan operasi dan sekitarnya dengan betadine

- Insisi pfanenstil di dinding abdomen, darah dan bekuan darah di rongga abdomen, eksplorasi ruptur tuba sebelah kanan pars isthmika

- Lakukan salpingektomi kanan , jahit dan ikat, kontrol perdarahan, bilas rongga perut dengan NaCl 0,9%

- Jahit dinding abdomen lapis demi lapis

- Hasil operasi : Potongan Tuba

- Pengiriman jaringan operasi : tidak ada

Dengan tindakan operatif Salpingektomi kanan,


dikeluarkan potongan tuba, dengan perdarahan ± 750 cc.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi

Obstetrics and Gynecology 6th Ed. Lippincott Wiliams & Wilkins


Definisi
• Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan dimana pertumbuhan se
l telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometri
um kavum uteri.
• Bila kehamilan tersebut mengalami proses pengakhiran (abortus)
maka disebut kehamilan ektopik terganggu .

Indonesia

Angka kejadian sekitar 5-6 per seribu kehamilan

BUKU ILMU KEBIDANAN. Kehamilan Ektopik


Klasifikasi
Kehamilan tuba 95%
• Pars ampularis 70%, pars ismika
12%, pars fimbriae 11%, pars
intertisial 2%

Kehamilan ektopik lain


• Terjadi pada serviks, ovarium, atau
abdominal.

Kehamilan intraligamenter

Kehamilan heterotopik

Williams Obstetrics 24th Ed. Hal 777


Faktor Risiko
• Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
• Riwayat infeksi tuba (salpingitis)
• Riwayat operasi di daerah tuba/ tubektomi
• Riwayat AKDR

• Riwayat ISK dan PID


• Merokok
Etiologi
• Peradangan/infeksi pada tuba
Faktor tuba • Endometriosis tuba
• Tumor pada tuba

Faktor abnormalitas • Zigot bertumbuh terlalu cepat dengan ukuran besar


dari zigot

Faktor ovarium • Ovum yang diproduksi ditangkap oleh tuba kontralateral

Faktor hormonal • Pada kegagalan kontrasepsi


Patofisiologi
Embrio tidak mencapai Embrio tumbuh
Faktor risiko KE endometrium pada saluran tuba

1. Hasil konsepsi mati dini


dan diresorbsi
2. Abortus ke lumen tuba
3. Ruptur dinding tuba
Diagnosis
• Perdarahan pervaginam dari bercak “spotting” hingga berjum

lah sedang

• Gejala biasa timbul 6-8 minggu setelah haid terakhir (amenor

e)

• Nyeri abdomen dan pelvis tiba-tiba bersifat tajam dan menus

uk

• Kesadaran menurun

• Hasil pemeriksaan : nyeri goyang portio, serviks tertutup, hip

otensi dan hipovolemi.

• Laboratorium β-hCG (+), Hb menurun, kuldosintesis = darah

• USG transvaginal
DIAGNOSIS BANDING
• Infeksi pelvis
• Abortus iminens atau insipiens
• Ruptur korpus luteum
• Apendisitis
Penatalaksanaan

TDK

YA
YA

TDK
Tatalaksana umum
• Tatalaksanan umum
– Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau RL (500mL dalam
15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama
– Segera rujuk ibu ke rumah sakit
• Tatalaksana khusus
• Pemeriksaan darah dan persiapan laparotomi
• Kerusakan berat pada tuba – salpingektomi
• Kerusakan ringan – salpingostomi
• Konseling kontrasepsi
• Tatalaksana anemia dengan tablet besi ferrous sulfat 60mg/hari selama 6 bulan

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Hal 94
Treatment farmakologi METHOTREXATE

• Indikasi terapi farmakologi:


– Hemodinamik stabil

– Tidak ada nyeri perut

– Tes faal hati dan ginjal dalam batas normal.

• Kontraindikasi :

• Kehamilan intrauterine

• Immunodeficiency

• Anemia berat

• Trombositopeni

• Hipersensitifitas terhadap metothrexate

• Disfungsi hati dan ginjal


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai