Anda di halaman 1dari 41

CASE REPORT

Pendahuluan
• Preeklampsia  morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi yang tertinggi di Indonesia.

• Komplikasi pada ibu berupa sindromaHELLP


Hemolysis,
( Elevated Liver Enzyme, Low Platelet )
, edema paru, gangguan ginjal, perdarahan,
solusio plasenta bahkan kematian ibu.
Ilustrasi Kasus
Identitas Penderita
• Nama pasien: Ny. F • Nama Suami : Tn. A
• Umur : 39 Tahun • Umur : 40 Tahun
• Pendidikan : SMA • Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Honorer • Pekerjaan : Wiraswasta
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Suku : Melayu • Suku : Melayu
• Alamat : Sungai Apit • Alamat : Sungai Apit
• No. MR : 20-94-74
Anamnesis
Keluhan Utama

Tekanan darah tinggi


sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengaku hamil 7 bulan.
• Sejak 2 hari SMRS pasien mengeluhkan TD tinggi yang
tidak membaik.
• Pasien mengaku sudah berobat ke puskesmas dan
diberikan obat penurun TD tetap tinggi.
• Nyeri kepala (-), nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-),
pandangan mata kabur (-).
• Keluar air-air dan darah dari jalan lahir (-).
• Gerakan janin dirasakan aktif sejak hamil 4 bulan sampai
sekarang.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Vital Sign:
– Tekanan Darah : 220 / 140 mmHg
– Frek. Nadi : 87 x / menit
– Frek. Nafas : 22 x / menit
– Suhu : 36,4 0C
• Gizi:
– TB : 155 cm
– BB : 67 kg (sebelum hamil), sesudah hamil 70 kg
– IMT : 27,92 (obesitas derajat I)
• Kepala:
– Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
– Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-). JVP tidak
meningkat.
• Thoraks :
– Paru : dalam batas normal
– Jantung : dalam batas normal
• Abdomen : Status Obstetrikus
• Genitalia : Status Obstetrikus
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik.
• Pitting edema (+/+) ekstremitas inferior, reflek
patella (+)
STATUS OBSTETRIKUS
•Muka : Kloasma Gravidarum (-).
•Mammae :Hiperpigmentasi areola mammae,
mammae membesar dan menegang (-)
•Abdomen
– Inspeksi  Perut tampak membuncit sesuai
usia kehamilan
• Palpasi
– LI : TFU 2 jari diatas pusat.
• Teraba masa bulat lunak tidak melenting
– LII : Teraba tahanan memanjang disisi kanan ibu
– LIII : Teraba masa bulat keras melenting
– LIV : Konvergen (5/5)
• TFU : 20 cm
• TBJ (Rumus Johnson-Tausak)
– (TFU-12) x 155  (20-12) x 155 = 1.240 gram
• His : tidak ada
• Auskultasi :
– DJJ : 152 x/ menit
• Genitalia
– Inspeksi dan inspekulo : tidak dilakukan
• VT : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (22/04/2018) • Gol darah : O+
• Hb : 13,0 gr/dl • HIV : Non reaktif
• Wbc : 11.000 /uL • HBSAg : Non reaktif
• Ht : 40,8 % • Urine :Dipstick test
• Eri : 4.710.000 /uL (protein +3)
• PLT : 71.000 /ul • USG : Tidak ada data
• CT : 6’
• BT : 3’
Diagnosa
• DIAGNOSIS KERJA (per med rec)
– G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB +
trombositopenia

• DIAGNOSA KERJA (penulis)


– G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB +
trombositopenia
– JTHIU
Terapi
• Simptomatik :
– Tirah baring
– Terapi regimen magnesium sulfat: drip MgSO4 40% 30cc 14 tpm dalam
500 cc RL.
– Adalat Oros 1x1 tab
– Inj Dexamethasone 1 amp/12 jam IV
– Turunkan TD Nifedipin 3 x 10 gr
– Saran: Konsul Spesialis Penyakit Dalam
– Nifedipin 1x10 mg sublingual
– Metildopa 3x250 mg
– Trombophit 3x1 sach
– Ivfd cairan HES 20 tpm
• Supportive : observasi tanda-tanda impending eklampsi, cegah perburukan
KU, TTV, pemasangan Kateter urin
Prognosis

Dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal/ Perjalanan Penyakit Terapi
Jam
30/11/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis perdarahan.
TD : 180/110 mmHg , N : 104x/I RR : 20x/I S : 36,70C IVFD MgSO4 40% dalam RL 14
St. Generalis: dalam batas normal tpm
Palpasi: TFU: 20cm Adalat Oros 3x1
DJJ: 138x/menit Nifedipin tablet 3x10 mg
TBJ: 1.085 gram Metildopa 3x250 mg
His: tidak ada Trombophit 3x1 sach
VT: tidak dilakukan Konsul Spesialis Penyakit Dalam
Hb/Ht/L/T : 14/44,5/11.500/61.000  
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB +  
trombositopenia
31/11/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis perdarahan.
TD : 200/140 mmHg , N : 100x/I RR : 20x/I S : 36,30C IVFD RL 20 tpm
St. Generalis: dalam batas normal Adalat Oros 3x1
Palpasi: TFU: 20cm Nifedipin tablet 3x10 mg
DJJ: 145x/menit Metildopa 3x250 mg
TBJ: 1.085 gram Trombophit 3x1 sach
His: tidak ada Rawat bersama Penyakit Dalam
VT: tidak dilakukan
Hb/Ht/L/T : 13,5/42,1/13.100/70.000
IgG/IgM : Negatif/Negatif
MDT: menunggu hasil
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB +
trombositopenia
1/12/2018 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis perdarahan.
TD : 150/100 mmHg , N : 80x/I RR : 20x/I S : 36,40C IVFD RL 20 tpm
St. Generalis: dalam batas normal Adalat Oros 2x1
Palpasi: TFU: 20cm Bisoprolos1x2,5mg
DJJ: 145x/menit Trombophit 3x1 sach
TBJ: 1.085 gram Rawat bersama Penyakit Dalam
His: tidak ada  
VT: tidak dilakukan  
Hb/Ht/L/T : 12,1/36,8/12.100/88.000
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + susp HELLP
syndrome
2/12/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis IVFD RL 20 tpm
TD : 170/110 mmHg , N : 88x/I RR : 20x/I S : 36,60C Adalat Oros 2x1
St. Generalis: dalam batas normal Bisoprolos 1x2,5mg
Palpasi: TFU: 20cm Trombophit 3x1 sach
DJJ: 143x/menit Rawat bersama Penyakit Dalam
TBJ: 1.085 gram Rencana cek Ur/Cr dan SGOT/
His: tidak ada SGPT
VT: tidak dilakukan  
Hb/Ht/L/T : 12,6/40,3/14.600/107.000  
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + susp HELLP  
syndrome
3/12/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis IVFD RL 20 tpm
TD : 220/140 mmHg , N : 89x/I RR : 20x/I S : 36,20C Adalat Oros 2x1
St. Generalis: dalam batas normal Bisoprolos1x2,5mg
Palpasi: TFU: 20cm Trombophit 3x1sach
DJJ: 140x/menit Rawat bersama Penyakit Dalam
TBJ: 1.085 gram  
His: tidak ada
VT: tidak dilakukan
Ur/Cr: 39/0,7
SGOT/SGPT : 173/148
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + partial
HELLP syndrome
4/12/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis IVFD RL 20 tpm
TD : 220/130 mmHg , N : 86x/I RR : 20x/I S : 36,20C Adalat Oros 2x1
St. Generalis: dalam batas normal Bisoprolos1x2,5mg
Palpasi: TFU: 20cm Trombophit 3x1sach
DJJ: 140x/menit Rawat bersama Penyakit Dalam
TBJ: 1.085 gram  
His: tidak ada
VT: tidak dilakukan
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + partial
HELLP syndrome
5/12/18 S : Tidak ada keluhan Observasi KU, TTV, Kontraksi,
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis Adalat Oros 2x1
TD : 200/130 mmHg , N : 84x/I RR : 20x/I S : 36,20C Bisoprolos1x2,5mg
St. Generalis: dalam batas normal Trombophit 3x1sach
Palpasi: TFU: 20cm Aff IV line
DJJ: 144x/menit Aff kateter urin
TBJ: 1.085 gram Rencana PBJ oleh Spesialis
His: tidak ada Obgyn
VT: tidak dilakukan Rawat bersama Penyakit Dalam
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + partial  
HELLP syndrome
6/12/18 S : Tidak ada keluhan PBJ
O : Keadaan umum: baik, kesadaran: kompos mentis Adalat Oros 2x1
TD : 150/90 mmHg , N : 84x/I RR : 20x/I S : 36,20C Bisoprolos 1x2,5 mg
St. Generalis: dalam batas normal
Palpasi: TFU: 20cm
DJJ: 146x/menit
TBJ: 1.085 gram
His: tidak ada
VT: tidak dilakukan
A: G3P2A0H2 gravid 26-27 minggu + PEB + partial
HELLP syndrome
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Preeklampsia timbulnya hipertensi
disertai proteinuria yang terjadi pada
kehamilan setelah usia kehamilan 20
minggu

• PEB diartikan dengan peningkatan


tekanan darah ≥160/110 mmHg
• SindromaHellp (hemolysis, Elevated liver
enzyme, Low Platelet count) merupakan
varian unik dari preeklampsia yang dinilai
berdasarkan pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan.
• SindromaHELLP berdasarkan jumlah
keabnormalan parameter yang didapati, yaitu:
– sindromaHELLP murni bila didapati ketiga parameter,
yaitu hemolisis, peningkatan enzim hepar, dan
penurunan jumlah trombosit dengan karakteristik
gambaran darah tepi dijumpainya burr cell,
schistocyte, atau spherocytes, LDH >600 IU/L,, SGOT >
70 IU/ L, bilirubin >1,2 ml/dl, dan jumlah trombosit
<100.000/mm3.
– SindromaHELLP parsial bila dijumpai hanya satu atau
dua parameter sindromaHELLP
• Pada kriteria Mississipi, jumlah trombosit
dibagi 3 sebagai cerminan keparahan
penyakit ini yakni:
– Sindroma HELLP kelas satu, bila trombosit
≤50.000sel/mm3
– Sindroma HELLP kelas satu, bila trombosit
≤100.000sel/mm3
– Sindroma HELLP kelas satu, bila trombosit
≤150.000sel/mm3
Terapi
• Penatalaksanaan sindromaHELLP = preeklampsia-
eklampsia  monitoring kadar trombosit tiap 12 jam.

• Pemberian glukokortikoid pada sindromaHELLP dapat


menyebabkan jumlah trombosit pulih lebih cepat untuk
kasus sindroma HELLP yang jumlah trombosit <50.000
sel/mm3 dibandingkan kasus tanpa pemberian
glukokortikoid
Prognosis
• Kriteria Eden  kriteria yg digunakan untuk
menentukan prognosis eklamsi, antara lain:
– Koma yang lama (prolonged coma )
– Frekuensi nadi diatas 120 kali permenit
– Suhu 1030 F atau 39,40 C atau lebih
– Tekanan darah lebih dari 200 mmHg
– Konvulsi lebih dari 10 kali
– Proteinuria 10 gr atau lebih
– Tidak ada edema, edema menghilang

Anda mungkin juga menyukai