Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≤ 110 mmHg
Proteinuria 2gr/24 jam atau kualitatif > +2, kreatinin serum > 1,2 mg %
Pemeriksaan Obstetri
TFU : 27 cm
Pemeriksaan Obstetri
TFU : 27 cm
Pemeriksaan Obstetri
TFU : 2 jari di bawah pusat
V/V : Tidak ada kelainan, perdarahan sedikit
TEORI
TEORI
KASUS
KASUS
Pada preeklampsia
Pada preeklampsia berat
berat
Dari pemeriksaan
Dari pemeriksaan fisik
fisik didapatkan
didapatkan ditemukan tekanan
ditemukan tekanan darah
darah sistolik
sistolik
TD
TD 160/90
160/90 mmHg,
mmHg,
≥≥ 160
160 mmHg
mmHg dan dan tekanan
tekanan darah
darah
Laboratorium
Laboratorium urinalisa
urinalisa
proteinuria +3,
+3,
diastolik ≤≤ 110
diastolik 110 mmHg
mmHg disertai
disertai
proteinuria
Hemoglobin
Hemoglobin 7,0
7,0 gr/dl.
gr/dl. proteinuria 2gr/24
proteinuria 2gr/24 jam
jam atau
atau
kualitatif >> +2.
kualitatif +2.
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?
TEORI
TEORI
KASUS
KASUS
Pemberian MgSO4
Pemberian MgSO4 melalui
melalui IV
IV sebagai
sebagai
pencegahan kejang.
pencegahan kejang. (POGI)
(POGI)
Penanganan yang
Penanganan yang dilakukan:
dilakukan:
pemberian protab
pemberian protab MgSO4,
MgSO4, pemberian
pemberian
44 gram
gram MgSO4
MgSO4 (10cc
(10cc MgSO4
MgSO4 40%)
40%)
antihipertensi Nifedipin
antihipertensi Nifedipin 10mg
10mg 3x1
3x1 tab
tab dilarutkan kedalam
kedalam 100cc
100cc RL
RL diberikan
diberikan
dilarutkan
per oral,
per oral, Metildopa
Metildopa 250mg
250mg 3x1
3x1 tab
tab selama 15-20 menit (± 50 tetes permenit)
selama 15-20 menit (± 50 tetes permenit)
per oral,
per oral, dan
dan direncanakan
direncanakan untuk
untuk
persalinan pervaginam.
persalinan pervaginam. 10
10 gram
gram (25cc
(25cc MgSO4
MgSO4 40% 40% dalam
dalam 50ccc
50ccc
Jam 19.30
19.30 WIT
WIT lahir
lahir spontan
spontan bayi
bayi RL diberikan
RL diberikan dengan
dengan kecepatan
kecepatan 1-2
1-2
Jam
gram/jam (20-30
gram/jam (20-30 tetes
tetes permenit)
permenit)
perempuan dengan
perempuan dengan BB
BB 2300
2300 gr
gr dan
dan
PB 42
PB 42 cm.
cm.
Syarat pemberian MgSO4
Masalah-maslaah BBLR
- Asfiksia
Preeklampsia dan anemia berat dapat - Gangguan napas
mengakibatkan gangguan pertumbuhan - Hipotermi
janin sehingga terjadi kecil masa kehamilan. - Hipoglikemi
- Infeksi
- Ikterus
- Masalah perdarahan
Pada kasus ini, pasien juga tidak melakukan ANC dengan teratur dan tidak
dilakukan USG sehingga tidak mengetahui adanya preeklampsia dan
pertumbuhan janin terganggu pada kehamilannya.
Pada kasus ini juga dilakukan persalinan pervaginam, menurut teori persalinan
pervaginan dapat dilakukan jika bishop skor ≥ 6 dan tidak ada penyulit
(gawat janin, kelainan letak, dan dan bila umur kehamilan < 34 minggu
KESIMPULAN
1. Diagnosa G3P1A1 parturien aterm, kala I fase aktif + anemia + PEB
pada kasus tersebut tepat, menurut anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang dan sesuai dengan teori.