Anda di halaman 1dari 28

Pendahuluan

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang


ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai
proteinuria pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengalami hipertensi. Biasanya sindroma ini muncul
pada akhir trimester kedua sampai ketiga kehamilan.
Preeklampsia berat

Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≤ 110 mmHg

Proteinuria 2gr/24 jam atau kualitatif > +2, kreatinin serum > 1,2 mg %

Oliguria (<400 ml/ 24 jam), trombosit <100.000/mm3

Peningkatan kadar LDH

Peningkatan kadar enzim hati (SGOT dan SGPT)


Sakit kepala yang menetap atau gangguan visus dan serebral

Nyeri epigastrium yang menetap

Pertumbuhan janin terhambat

HELLP Syndrome (Hemolysis Elevated liver enzymes Low platelet count).


Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. I. R
Umur : 30 Tahun
Alamat : Bhayangkara
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Fak-fak
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru Honorer
Tanggal MRS : 14 Juli 2019
Nomor Rekam Medis : 48 86 60
Ny. I.R/30 tahun/Bhayangkara/458024/BPJS
Nama
Tanggal MRS : 14/07/2019 Jam 15.00 WIT
Keluhan
Mules-mules yang semakin sering dan bertambah kuat
Utama
Pasien G3P1A1 merasa hamil 9 bulan datang dengan keluhan mules-mules yang
semakin sering dan bertambah kuat, disertai keluar lendir bercampur sedikit darah
sejak ± 8 jam SMRS. Gerak janin dirasakan aktif. (+) Keluar air-air dari jalan lahir (-).
RPS
Keputihan selama hamil (-), gatal (-), bau (-), demam (-). HPHT 25/10/2018 TP
01/08/2018 (UK 37 minggu 3 hari).

R. Kontrol ANC : 3x di PKM


Kehamilan TT : 1x
RPD Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Peny. Jantung (-), Asma (-), Alergi (-)
RPK Riwayat Hipertensi (-), DM (-), Peny. Jantung (-), Asma (-), Alergi (-)
R. Menstruasi Pasien mengaku menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari teratur, nyeri haid (-)
R. Pernikahan Belum menikah sah ± 4 tahun
G3P1A1
Riw.Obs I Spontan/RS/Bidan/Laki-laki/2600/4tahun/Hdup
II Abortus/12 minggu/Dilakukan kuretase
III Hamil ini
R. KB : -
R. Sosek : Suami : 31 tahun/SMA/SWASTA
Istri : 30 tahun/S1/Honorer
St. Gen : Keadaan umum: Baik, Kesadaran: Composmentis
BB: 63 kg, TB: 155 cm
TD= 160/90 mmHg, N: 84x/m, RR: 20 x/m, SB: 36,7˚C
St. Obs : TFU : 27 cm
LA : Memanjang, punggung kiri, letak kepala, penurunan
kepala 3/5
DJJ : 147 dpm
HIS : 3x/10’/30”
TBJ klinis : 2325 gr (Jhonson ToShack)
Vt :
v/v : Tidak ada kelainan
Portio : Tipis, lunak, arah axial
Ø : 4 cm
Ketuban : (+)
Presentase : Kepala, station -1, UKK kiri anterior
LABORATORIUM
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hemoglobin 7,0 11.0 - 14.7 g/dL

Hematokrit 24,6 35.2 - 46.7 %

Leukosit 10,59 3.37 - 8.38 x 103 Unit/Liter

Trombosit 299 140 - 400 x 103 Unit/Liter

Eritrosit 4,13 3.69 – 5.46 x 106 Unit/Liter

PT 10,6 10.2-12.1 Detik

APTT 29,0 24.8-34.4 Detik

GDS 74 ≤140 mg/dl

Hbs Ag (Rapid) Non reaktif Non Reaktif

Protein urine +3 Negatif: Tidak ada mg/dL


Diagnosis : G3P1A1 parturien aterm kala I fase aktif + Anemia + PEB

Tatalaksana : - Lapor dr.Sp.OG, advice:


- Rencana persalinan spontan
- Protap MgSO4
- Nifedipin 10mg 3x1 tab (PO)
- Metildopa 250mg 3x1 tab (PO)
- Observasi HIS dan DJJ dalam 30 menit
- Observasi KU dan TTV dalam 4 jam
- Observasi kemajuan persalinan dalam 3 jam
19.00 WIT ± 4 jam kemudian
Mules-mules yang dirasakan semakin sering dan bertambah kuat
S :

O Keadaan umum: baik, Kesadaran: compos mentis,

TD: 140/90 mmHg, N: 82x/m, R: 22x/m, SB: 36,7 ̊C

Pemeriksaan Obstetri
TFU : 27 cm

LA : Memanjang, punggung kiri, letak kepala, penurunan kepala 1/5


DJJ : 140 dpm
Kontraksi : 5x/ 10’/ 42”
TBJ klinis : 2325 (Jhonson ToShack)
VT : vulva/vagina : Tidak ada kelainan
portio : Tipis, lunak, arah axial
Ø : 9 cm
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala, Stasion +3, UKK kiri anterior
19.20 WIT ± 20 menit kemudian
Ibu gelisah ingin meneran
S :

O Keadaan umum: baik, Kesadaran: compos mentis,

TD: 140/90 mmHg, N: 84x/m, R: 22 x/m, SB: 36,7 ̊C

Pemeriksaan Obstetri
TFU : 27 cm

LA : Memanjang, punggung kiri, letak kepala, penurunan kepala 1/5


DJJ : 147 dpm
Kontraksi : 5x/ 10’/ 42”
TBJ klinis : 2325 (Jhonson ToShack)
VT : vulva/vagina : Tidak ada kelainan
Ø : lengkap
Ketuban : (-) Jernih
Presentasi : Kepala, Stasion +3, UKK kiri anterior

A : G3P1A1 parturien aterm kala 1 fase aktif + Anemia + PEB


Tatalaksana : - Lapor dr.Sp.OG, advice:
- Rencana persalinan spontan
- Protap MgSO4
- Nifedipin 10mg 3x1 tan (PO)
- Metildopa 250mg 3x1 tab (PO)
- Pimpin ibu meneran saat datangnya HIS
- Observasi HIS dan DJJ dalam 5 menit
PARTOGRAF
 Jam 19.30 WIT lahir bayi perempuan, BB: 2300
 Ibu dipimpin meneran sesuai datangnya HIS gr, PB: 42 cm, Apgar skor menit 1: 7, menit 5 : 8
 Kepala janin turun sesuai sumbu jalan lahir
 Bayi dikeringkan dan diselimuti
sehingga tampak di vulva.
 Tampak subocciput dibawah simphysis.  Tali pusat dijepit dan dipotong
Dengan subocciput sebagai hipomoklion,
kepala mengadakan defleksi maksimal sehingga  Ibu disuntik oxytocin 10 IU IM
berturut-turut lahir UUB, dahi, muka, dagu dan
 Dilakukan peregangan tali pusat terkendali
seluruh kepala.
 Hidung dan mulut dibersihkan dengan kassa.  Jam 19.40 WIT lahir spontan plasenta lengkap
 Dengan pegangan biparietal, tarikan kebelakang
dan ke depan, dilahirkan bahu depan dan  Perineum Intak
belakang, dan kemudian seluruh lengan.
  Dilakukan massase fundus uteri, kontraksi baik
Dengan pegangan samping badan, dilahirkan
trokanter depan dan belakang, kemudian  Perdarahan kala II-III ± 150 cc
seluruh tungkai.
21.30 WIT ± 2 jam kemudian

BAK spontan, perdarahan dari jalan lahir sedikit


S :

O Keadaan umum: Baik, Kesadaran: compos mentis,

TD: 130/80 mmHg, N: 84x/m, R: 22 x/m, SB: 36,7 C


̊

Pemeriksaan Obstetri
TFU : 2 jari di bawah pusat
V/V : Tidak ada kelainan, perdarahan sedikit

A : P2A1 Partus maturus spontan + Anemia + PEB


Penatalaksanaan : - Edukasi IMD
- Edukasi ASI
- Edukasi KB
- Transfusi PRC s/d Hb >10g/dL
- Sufas ferosus 1x1 tab (PO)
- Nifedipin 10mg 3x1 tab (PO)
- Metildopa 250mg 3x1 tab (PO)
- Livron B plex 1x1 (PO)
BAB III
PEMBAHASAN
1. Apakah diagnosis pada kasus ini sudah tepat?

TEORI
TEORI
KASUS
KASUS
Pada preeklampsia
Pada preeklampsia berat
berat
Dari pemeriksaan
Dari pemeriksaan fisik
fisik didapatkan
didapatkan ditemukan tekanan
ditemukan tekanan darah
darah sistolik
sistolik
 TD
TD 160/90
160/90 mmHg,
mmHg,
≥≥ 160
160 mmHg
mmHg dan dan tekanan
tekanan darah
darah
 Laboratorium
Laboratorium urinalisa
urinalisa
proteinuria +3,
+3,
diastolik ≤≤ 110
diastolik 110 mmHg
mmHg disertai
disertai
proteinuria
 Hemoglobin
Hemoglobin 7,0
7,0 gr/dl.
gr/dl. proteinuria 2gr/24
proteinuria 2gr/24 jam
jam atau
atau
kualitatif >> +2.
kualitatif +2.
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat?

TEORI
TEORI
KASUS
KASUS
Pemberian MgSO4
Pemberian MgSO4 melalui
melalui IV
IV sebagai
sebagai
pencegahan kejang.
pencegahan kejang. (POGI)
(POGI)
Penanganan yang
Penanganan yang dilakukan:
dilakukan:
pemberian protab
pemberian protab MgSO4,
MgSO4, pemberian
pemberian
 44 gram
gram MgSO4
MgSO4 (10cc
(10cc MgSO4
MgSO4 40%)
40%)
antihipertensi Nifedipin
antihipertensi Nifedipin 10mg
10mg 3x1
3x1 tab
tab dilarutkan kedalam
kedalam 100cc
100cc RL
RL diberikan
diberikan
dilarutkan
per oral,
per oral, Metildopa
Metildopa 250mg
250mg 3x1
3x1 tab
tab selama 15-20 menit (± 50 tetes permenit)
selama 15-20 menit (± 50 tetes permenit)
per oral,
per oral, dan
dan direncanakan
direncanakan untuk
untuk
persalinan pervaginam.
persalinan pervaginam.  10
10 gram
gram (25cc
(25cc MgSO4
MgSO4 40% 40% dalam
dalam 50ccc
50ccc
Jam 19.30
19.30 WIT
WIT lahir
lahir spontan
spontan bayi
bayi RL diberikan
RL diberikan dengan
dengan kecepatan
kecepatan 1-2
1-2
Jam
gram/jam (20-30
gram/jam (20-30 tetes
tetes permenit)
permenit)
perempuan dengan
perempuan dengan BB
BB 2300
2300 gr
gr dan
dan
PB 42
PB 42 cm.
cm.
Syarat pemberian MgSO4

Antidotum Refleks patella (+) Jumlah urin minimal


Ca glukonas 10% 0,5 ml/kgBB/jam
Pemberian antihipertensi
Diberikan terutama bila tekanan darah mencapai sistolik > 160 mmHg dan diastolik > 110 mmHg

 Nifedipin, 10 mg (PO) dapat diulangi setiap 30 menit


(maksimal 120 mg/24 jam) sampai terjadi penurunan MABP
20%
Selanjutnya diberikan dosis rumatan 3x10 mg

• Nikardipine, diberikan bila tekanan darah ≥ 180/110 mmHg/


hipertensi emergensi dengan dosis 1 amp 10 mg dalam
larutan 50cc per jam atau 2 ampul 10 mg dalam
larutan 100cc tetes per menit mikro drip

• Metildopa, diberikan 2x 250-500 mg per oral (dosis


maksimum 2000 mg/hari).
 Menurut teori, bayi dengan berat badan Tiga kelompok bayi KMK
< 2500gr termasuk dalam KMK  KMK lebih bulan
 Bayi KMK adalah bayi yang tidak  KMK cukup bulan
tumbuh dengan baik di dalam  KMK kurang bulan
kandungan selama kehamilan

Masalah-maslaah BBLR
- Asfiksia
Preeklampsia dan anemia berat dapat - Gangguan napas
mengakibatkan gangguan pertumbuhan - Hipotermi
janin sehingga terjadi kecil masa kehamilan. - Hipoglikemi
- Infeksi
- Ikterus
- Masalah perdarahan
Pada kasus ini, pasien juga tidak melakukan ANC dengan teratur dan tidak
dilakukan USG sehingga tidak mengetahui adanya preeklampsia dan
pertumbuhan janin terganggu pada kehamilannya.

Pada kasus ini juga dilakukan persalinan pervaginam, menurut teori persalinan
pervaginan dapat dilakukan jika bishop skor ≥ 6 dan tidak ada penyulit
(gawat janin, kelainan letak, dan dan bila umur kehamilan < 34 minggu
KESIMPULAN
1. Diagnosa G3P1A1 parturien aterm, kala I fase aktif + anemia + PEB
pada kasus tersebut tepat, menurut anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang dan sesuai dengan teori.

2. Penatalaksanaan pada kasus ini kurang tepat, seharusnya pada


kasus ini dilakukan tindakan sectio sesarea tidak dilakukan persalinan
pervaginam, mengingat keadaan bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK).
KMK dapat mengakibatkan bayi asfiksia, gangguan napas, hipotermi,
infeksi, ikterik.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai