Anda di halaman 1dari 47

dr Shabrina Sari Medina

NO RM : 004311XX
NAMA : Ny. E
UMUR : 30 tahun
TANGGAL MASUK RS : 18 Mei 2019
Keluhan Utama

Kepala Pusing
 Kepala pusing sejak 1 hari ini
 Nafas terasa agak sesak sejak usia kandunagan 7 bulan,
jika tidur pasien merasa sesak, sesak semakin
berkurang hari ini
 Wajah dan tungkai bengkak, dikatakan sejak sejak usia
kandungan 7 bulan , hilang timbul
 Menyesak di ulu hati
 PandangAN kabur ada
 Pandangan gelap tidak ada
 Mual dan muntah tidak ada
 BAK dan BAB biasa
 Pasien sedang hamil anak pertama
 HPHT 17/9/2019 TTP 24/6/2019
 Gerakan janin dirasakan aktif
 Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi pada
kehamilan sebelumnya
 Pasien kontrol ke Poli kandungan, dan didapatkan
tekanan darah naik turun di 110/90 mmhg – 140/90
mmHg dengan hasil proteinuria +1 kemudian +2
Riwayat Riwayat
penyakit dahulu penyakit
Riwayat sosial
: HT , DM dan keluarga : Tidak
Riwayat alergi : ekonomi :
riwayat jantung ada yang
tidak adA Karwayan
disangkal. memiliki
Swasta
Riwayat anemia, keluhan yang
riwayat maag sama
TTV TD
Kesadaran
GCS 15 150/90
CM
mmHg

Nadi 88
RR 18 x/menit Suhu 36.5°C
x/menit

BB 77 kg TB
IMT 32
55 cm
Kepala : konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik

Leher : keenjar getah bening tidak


terabab membesar

Thorax : COR S1S2 normal, murmur


tidak ada, gallop tidak ada

Pulmo : vesikuler normal, ronkhi


tidaka da, wheezng tidak ad
Abdomen : membesar sesuai
usia kehamilan, DJJ 130 x/i

Extremitas : akral hangat. CRT


< 2 detik , edema pretibial

Genitalia externa : tidak


diperiksa
TFU : 2 jari Lingkar perut
bawah procesus sesuai usia His tidak ada
xyphoideus kehamilan

Pemeriksaan
Gerakan janin
DJJ 130x/menit dalam tidak
aktif
dilakukan
 Leopold 2: Kiri: Teraba
Leopold 1: Teraba bagian bagian terkecil janin
bulat,lunak,kesan seperti kanan:Teraba keras dan
bokong janin memanjang,diperkirakan
punggung janin.

Leopold 3: Bagian bulat


Leopold 4: Belum masuk
keras,diperkirakan
PAP
presentasi kepala
 HL  Eritrosit 4.03 x106 /uL
 Hb 6.6 g/dL  Hematokrit 23.40 %
 Leukosit 9.1 x103 /uL  MCV 58.10 fL
 Basofil 0% MCH 16.40 pg
 Eosinofil 2 %  MCHC 28.20 g/dL
 Neutrofil 75 %  Trombosit 267000
 Limfosit 16 %
 Monosit 7%
 LED 70 mm/jam
 Urine Lengkap
 Warna : Kuning Mikroskopis
 Kejernihan : Agak keruh Eritosit 8.6 /uL
 Berat jenis : 1.01 Leukosit 145.2 /uL
 pH : 6.5 Silinder 6.3 /uL
 Protein : ++++ (positif 4) Sel epitel : 15.6 /uL
 Glukosa : negatif Bakteri : 883.9 /uL
 Keton : negatif Kristal 03/uL
 Darah samar : +++
 Bilirubin : negatif
 Urobilinogen : normal
 Nitrit : negatif
 Leukosit eksterase : negatif
 GDS : 75 mg/dL
 SGOT : 14 U/L
 SGPT : 7 U/L
 Ureum : 14 mg/dL
 Kreatinin : 0.84 mg/dL
 LDH : 400 U/L
 Daftar Masalah
 G1P0A0 Gravida 34-35 minggu dengan Preeklampsia
 Tatalaksana di IGD
02 4 L /menit
 MgSO4 20% 20 ml dalam NS 100 ml habis dalam 30
menit
 Inj Indexon 15 mg IV
 Inj Pantoprazole 40 mg IV
 Kateter foley no 16
 Konsul dr Dany Sp.OG , advis :
 Rawat bersama dengan dr Saiful Sp.PD
 Kateter menetap
 02 4 L/ menit
 Inj MgSO4 20% 20 ml bolus iv perlahan
 MgSO4 40% 30 ml dalam RL 500 ml  14 tpm  24
jam
 Inj Indexon 15 mg IV
 Bed rest
 Cek laboratorium ( HL, SGOT/PT, Ur, Cr, LDH , GDS)
 Hasil Konsul dr Saiful Sp.PD
 Obs HT
 P : Adalat oros 1 x30 mg po
 Cefixime 2 x200 mg po
Date S O A P
19/05/2019 Pandangan Inj MgSo4 30 ml
dalam 500 ml RL 14
kabur, wajah TD 120/80 mmHg, N 82 G1P0A0
tpm dalam 24 jam
dan kaki x/menit, RR 20 x/menit, gravida 34-35 Nifedipine tab 3 x 10
bengkak masih T 36.4 CEye : sklera minggu mg po
Duvadilan tab 2 x 10
ada , pusing icteric (+) dengan
mg po
nyeri kepala Thoraks : vesikuler (+/+), preeklampsia Dofamed 3x250 mg po
tidak ada, sesak wheezing (-/-). Bunyi Maltofer 2x1 tab po
nafas tidak ada, jantung Murmur (-), gallop 02
Kateter menetap
gerakan janin (-). Bed rest
aktif, mual Abdomen : TFU 2jbpx,
munah tidak DJJ 140-160 x /menit, His
ada, BAB dan tidak ada
BAK tidak ada Ekstremitas :Edema (+)
keluhan
Date S O A P
20/05/2019 Pandangan
Nifedipine tab 3 x 10
kabur, tidak TD 130/90 mmHg, N G1P0A0
mg po
ada kaki 79x/menit, RR 20 gravida 34-35 Duvadilan tab 2 x 10
bengkak masih x/menit, T 36.2 . Mata minggu mg po
Dofamed 3x250 mg po
ada , nyeri ulu : konjungtiva anemis (-) dengan
Maltofer 2x1 tab po
hati minimal, Thoraks : vesikuler (+/+), preeklampsia Bed rest
Drip MgSO4 wheezing (-/-). Bunyi
sudah distop jantung Murmur (-), gallop
jam 14.30 (-).
kemarin, katter Abdomen : TFU 2jbpx,
sudah diaff DJJ 140-160 x /menit, His
tidak ada
Ekstremitas :Edema (+)
Date S O A P
21/05/2019 Tidak ada
Pasien boleh pulang
keluhan TD 130/90 mmHg, N G1P0A0
Bed rest
79x/menit, RR 20 gravida 34-35
x/menit, T 36.2 . Mata minggu
: konjungtiva anemis (-) dengan
Thoraks : vesikuler (+/+), preeklampsia
wheezing (-/-). Bunyi
jantung Murmur (-), gallop
(-).
Abdomen : TFU 2jbpx,
DJJ 140-160 x /menit, His
tidak ada
Ekstremitas :Edema (+)
 preeklampsia didefinisikan sebagai hipertensiyang
baru terjadi pada kehamilan / diatas usia kehamilan 20
minggu disertai adanya gangguan organ

 Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai


dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih dari
20 minggu atau seger setelah persalinan
 Kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(2007-2008) angka kematian ibu adalah 228 per
100.000 kelahiran hidup. Yang menjadi sebab utama
kematian ibudi Indonesia adalah
perdarahan,preeklampsia atau eklampsia dan
merupakan penyebab kematian perinatal tinggi
 Preeklampsia merupakan masalah dalam pelayanan
obstetri dan merupakan salah satu morbiditas dan
mortalitas ibu dan janin. Angka terjadinya
preeklampsia sekitar 7-10% dari seluruh kehamilan
dan masing-masing negara mempunyai angka yang
berlainan. Di Amerika Serikat,15 % dari kematian ibu
hamil disebabkan oleh preeklampsia. Diperkirakan
sekitar 50% dari seluruh kehamilan berhubungan
dengan preeklampsia. Di Indonesia mempunyai angka
kejadiaan preeklampsia sekitar 7-10% dari seluruh
kehamilan
Anamnesis: ■ Hipertensi kronik
■ Umur > 40 tahun ■ Penyakit Ginjal
■ Nulipara ■ Penyakit autoimun
■ Multipara dengan riwayat ■ Kehamilan dengan inseminasi
preeklampsia sebelumnya donor sperma, oosit atau embrio
■ Multipara dengan kehamilan ■ Obesitas sebelum hamil
oleh pasangan baru Pemeriksaan fisik:
■ Multipara yang jarak kehamilan ■ Indeks masa tubuh > 35
sebelumnya 10 tahun atau lebih
■ Tekanan darah diastolik > 80
■ Riwayat preeklampsia pada ibu mmHg
atau saudara perempuan
■ Proteinuria (dipstick >+l pada 2
■ Kehamilan multipel kali pemeriksaan berjarak 6 jam
■ IDDM (Insulin Dependent atau secara kuantitatif 300
Diabetes Melitus) mg/24 jam)
Risiko Tinggi Risiko Sedang
■ Riwayat preeklampsia ■ Nulipara
■ Kehamilan multipel ■ Obesitas (Indeks masa
■ Hipertensi kronis tubuh > 30 kg/m2)
■ Diabetes Mellitus tipe 1 ■ Riwayat preeklampsia
atau 2 pada ibu atau saudara
■ Penyakit ginjal perempuan
■ Penyakit autoimun ■ Usia ≥ 35 tahun
■ Riwayat khusus pasien
(interval kehamilan > 10
tahun)
1. Faktor Trofoblast
2. Faktor Imunologik
3. Faktor Hormonal
4. Faktor Genetik
5. Faktor Gizi
6. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas & disfungsi
endotel
3. Teori intoleransi imunologik antara ibu & janin
4. Teori genetik
5. Teori defesiensi gizi
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
ACOG 2013
•Preeklamsia - eklamsia
•Hipertensi kronis
•Superimposed preeklamsia
•Hipertensi gestational
 Preeklampsia Ringan
–Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan >
20 minggu
–Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil
>300 mg/24 jam
•Preeklampsia Berat
 Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20minggu
 Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan
protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam
 Atau disertai keterlibatan organ lain:
–Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
–Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
–Sakit kepala , gangguan penglihatan
–Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
–Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
–Oliguria (<500ml/24jam), kreatinin >1,2 mg/dl
1. Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg
sistolik atau 110 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan
yang sama
2. Trombositopenia
3.Gangguan ginjal
4. Gangguan liver. Edema Paru
6. Didapatkan gejala neurologis
7. Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda
gangguan sirkulasi uteroplasenta
 Penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari)
direkomendasikan untuk prevensi preeklampsia pada
wanita dengan risiko tinggi

 Apirin dosis rendah sebagai prevensi preeklampsia


sebaiknya mulai digunakan sebelum
 usia kehamilan 20 minggu
•Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah >
160/110 mmHg
•Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah
nifedipin oral , hydralazine, dan labetalol parenteral
•Alternatif anti hipertensi yang lain adalah :
nitrogliserin, metildopa, labetalol
 •Direkomendasikan sebagai terapi lini pertama
preeklamsia / eklamsia
 •Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap
eklamsia pada Pasien preeklamsia berat
 •Merupakan pilihan utama pada Pasien
preeklamsia berat dibandingkan diazepam atau
fenitoin untuk mencegah terjadinya kejang atau
kejang berulang
 •Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL
: habis dalam 30 menit (73 tts / menit)
 •Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc
Ringer Laktat selama 6 jam : (28 tts/menit)
 •Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex
patella setiap jam
 •Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi
magnesium pada setiap pemberian MgSO4
ulangan
 •Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV
 •Wanita dengan riwayat preeklamsia memiliki risiko
penyakit kardiovaskuler, termasuk 4x peningkatan
risiko hipertensi, dan 2x risiko penyakit jantung
iskemik, stroke, dan DVT di masa yad
 •Risiko kematian pada wanita dengan riwayat
preeklamsia lebih tinggi , termasuk disebabkan oleh
penyakit serebrovaskuler

Anda mungkin juga menyukai