Anda di halaman 1dari 37

PARTUS PREMATURUS

PEMBIMBINGIMMINENS
: dr. MUHAMMAD ARY ZUCHA Sp.OG
DISUSUN OLEH : dr. JEAN STEPANI SARAGIH
IDENTITAS PASIEN
Nomor RM : 12 - 89 - 54

Nama : Ny. I

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 21 tahun

Tanggal Masuk : 27/9/2020

Alamat : Jl. Jendral Sudirman Km.


105, Runggu Raya, Danau
Seluluk,Seruyan,KalTeng.
ANAM Keluhan Utama:
NESIS
1
Keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari
jalan lahir pada pukul 06.00 WIB (5 jam SMRS),
tidak ada keluhan perut terasa mules/kencang-
kencang dan tidak ada keluhan keluar air-air.
Keluhan nyeri pada bagian perut disangkal. Gerakan
janin masih dirasakan dan aktif.
Riwayat berhubungan seksual, riwayat terjatuh,
riwayat bepergian jauh disangkal oleh pasien.
Riwayat Antenatal Care (+) 8x di bidan dan
dokter.Riwayat USG (+) awal bulan september, ari-
ari tidak menutupi jalan lahir.
ANAM Riwayat Penyakit Dahulu:
NESIS
2 Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Mellitus (-)

Riwayat Menstruasi:
HPHT : 11/02/2020
HPL : 18/11/2020

Riwayat Perkawinan:
Perkawinan : 1
Usia saat menikah: 19 tahun
ANAM Riwayat Obstetri:
NESIS
3  Kehamilan ke-1:
Tahun 2018, Abortus, Kuretase (+)

 Kehamilan ke-2: hamil sekarang

Riwayat Keluarga Berencana (KB):


Tidak Pernah
PEMERIKSAAN
FISIK
 Keadaan Umum : Tampak Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
(GCS: E4V5M6)
 Tanda Vital
 Tensi : 110/80 mmHg
 Nadi : 98 x/m
 Suhu : 360C
 Nafas : 20 x/m
 SpO2 : 98%
 BB sebelum hamil: 40 kg
 BB sekarang : 55 kg
 LLA : 24 cm
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA : Ca -/-, Si -/- ABDOMEN:
L1: Bokong, TFU 28 cm
LEHER : dbn L2: Punggung kiri
THORAX (DJJ: 150x/m)
L3: Presentasi Kepala
PULMO : Vesikuler +/+, L4: Konvergen
Rhonki -/-, Lingkar Perut : 89 cm
Wheezing -/- His 2x/10’/20’’
COR : S1 S2 tunggal,
Murmur (-), EKSTREMITAS:
Gallop (-) Akral Hangat, Edema (-)

PEMERIKSAAN DALAM:
Serviks agak lunak, pembukaan(-)
PEMERIKSAAN
Hematologi
LABORATORIUM
27/9/2020 Nilai Normal Hematologi 27/9/2020 Nilai Normal
Hemoglobin 10.6 12.0-16.0 g/dL MCV 90 80-100 fL
Hematokrit 33 35-45 % MCH 29 28-34 pg
Leukosit 10.0 3.2-10.0 x 103 uL MCHC 32 32-36 g/DL
Hitung Jenis Leukosit :
Imunologi 27/9/2020 Nilai Normal
Eosinofil 1 0-3 %
HbsAg Negatif Negatif
Basofil 0 0-1 %
Skrining HIV Non Reaktif Non Reaktif
Batang 2 2-6 %
Segmen 78 50-70 %
Limfosit 14 20-40 %
Monosit 5 2-8 %
Trombosit 305 150–400 x 103 uL
Eritrosit 3.6 3.8-5.0 x 106 uL
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Urine 27/9/2020 Nilai Normal
Berat Jenis 1,015 1,016 – 1,022
pH 7,0 4,6 – 8,0
Leukosit +3 Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif ≤ 16 µMol/L
Bilirubin Negatif Negatif
Blood +4 Negatif
Warna urine kuning keruh
PEMERIKSAAN
CARDIOTOCOGRAPHY (CTG)

PowerPoint
Presentation

Hasil CTG Ny.I Tgl 27/9/2020


DIAGNOSIS
PARTUS PREMATURUS IMMINENS,
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
TATA LAKSANA
IVFD RL 20 tpm

Inj. Dexamethasone 1 amp./12 jam (IV)

Duvadilan 2 x 20 mg (PO)

Nifedipin 3 x 10 mg (PO)

Eritromisin 4 x 250 mg (PO)


FOLLO 1

W UP
Senin
S
• Keluar darah dari
O
KU: Tampak Baik, Kes : CM
A
Partus
P
• IVFD RL 20 tpm
jalan lahir (-) TTV: Prematurus • Inj. Dexamethasone 1
28-9-2020
TD : 110/70 mmHg Imminens, amp./12 jam (IV)
• Tidak ada Nadi : 92x/menit ISK • PO :
keluhan lain Suhu : 36,7 C Duvadilan 2 x 10 mg
Respirasi : 21x/menit Nifedipin 3 x 10 mg
Eritromisin 4 x 250
Pemeriksaan fisik: mg
• Kepala : Ca -/-, Si -/-
• Leher : dbn
• Thorax :
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-,
Jantung : S1S2 regular, murmur (-),
gallop (-)
• Abdomen :
LI: Bokong, TFU 28 cm
L2: Punggung kiri
(DJJ: 152x/m)
L3: Presentasi Kepala
L4: Konvergen
His (-)
• Ekstremitas : Akral hangat, edema
tungkai -/-
FOLLO 2

W UP
Senin
S
• Keluar darah dari
O
KU: Tampak Baik, Kes : CM
A
Partus • BLPL
P

jalan lahir (-) TTV: Prematurus • Apabila hasil CTG


29-9-2020
TD : 110/60 mmHg Imminens, baik  boleh pulang.
• Tidak ada Nadi : 96 x/menit ISK • PO :
keluhan lain Suhu : 36,20C Duvadilan 2 x 10 mg
Respirasi : 22x/menit (3 hari)
Eritromisin 4 x 250
Pemeriksaan fisik: mg
• Kepala : Ca -/-, Si -/- (s.d. 10 hari)
• Leher : dbn
• Thorax :
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-,
Jantung : S1S2 regular, murmur (-),
gallop (-)
• Abdomen :
LI: Bokong, TFU 28 cm
L2: Punggung kiri
(DJJ: 145x/m)
L3: Presentasi Kepala
L4: Konvergen
His (-)
• Ekstremitas : Akral hangat, edema
tungkai -/-
PARTUS PREMATURUS
IMMINENS
PARTUS PREMATURUS
IMMINENS (PPI)
Partus Prematurus Imminens  persalinan yang berlangsung pada
umur kehamilan 20 – 37 minggu dihitung dari hari pertama menstuasi
terakhir (HPMT).

Partus Prematurus Imminens  adanya suatu ancaman pada


kehamilan dimana timbulnya tanda-tanda persalinan pada usia
kehamilan yang belum aterm (20-37 minggu) dan berat badan lahir bayi
kurang dari 2500 gram.
PARTUS PREMATURUS
IMMINENS (PPI)

Diagnosis persalinan preterm :


 Usia kehamilan 20-37 minggu
 Kontraksi yang teratur, setidaknya sekali setiap 10 menit,
 Dilatasi serviks > 1 cm dan/atau pendataran serviks 80% atau lebih.
FAKTOR RISIKO PPI
Faktor risiko persalinan preterm:
 Infeksi,
 Inflamasi,
 Perdarahan,
 Regangan dinding uterus yang berlebih,
 Trauma,
 Stress,
 Proses imunologis
 Inkompetensi serviks
FAKTOR RISIKO PPI
PATOFISIOLOGI
INFEKSI SALURAN KEMIH
(ISK)

o Salah satu infeksi yang cukup banyak terjadi pada kehamilan  ISK.
o Perubahan anatomi dan fungsional dari kehamilan  >> Risiko ISK
o Etiologi ISK paling banyak ditemukan pada wanita hamil 
Escherichia Coli (70-80%).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Member Name
Member Name Member Name
Doctor
Get a modern Pemeriksaan
Doctor Lab Doctor
PowerPoint
Presentation that - Darah Get
Rutin
a modern
PowerPoint
Get a modern
PowerPoint
is beautifully Presentation that Presentation that
designed - Urinalisis
is beautifully
designed
is beautifully
designed
- Bakteriologi Vagina

Ultrasonografi (USG)
TATALAKSANA PPI

Cari Etiologi dan Akselerasi


Berikan
Tatalaksana Pematangan Fungsi
Tokolitik
Etiologinya Paru Janin
TATALAKSANA PPI
Calcium Channel Blocker:
Jenis CCB yang paling sering digunakan sebagai tokolitik  nifedipin.

Nifedipin 10 mg/oral diulang 2-3 kali/jam, dilanjutkan tiap 8 jam sampai


kontraksi hilang, maksimum 40 mg/6 jam.

Umumnya hanya diperlukan 20 mg.

Obat dapat diberikan lagi, jika timbul kontraksi berulang, dengan dosis
perawatan 3 x 10 mg.
TATALAKSANA PPI
Obat ß-Mimetik:
Seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin, dan salbutamol dapat digunakan, tetapi
nifedipin mempunyai efek samping yang lebih kecil.

Salbutamol, dengan dosis per infus: 20-50 µg/menit, sedangkan per oral: 4 mg, 2-
4 kali/hari (maintenance) atau terbutalin, dengan dosis per infus: 10-15 µg/menit,
subkutan: 250 µg setiap 6 jam, sedangkan dosis per oral: 5-7.5 mg setiap 8 jam
(maintenance).

Efek samping dari golongan obat ini ialah: hiperglikemia, hipokalemia, hipotensi,
takikardia, iskemi miokardial, edema paru.
TATALAKSANA PPI
Kortikosteroid:
 Betamethasone 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam.
 Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam.

Efek optimal terjadi 24 jam setelah pemberian terakhir mencapai


puncak dalam waktu 48 jam dan bertahan sampai 7 hari.
INDEKS TOKOLITIK

Indeks Tokolitik > 8  Kontraindikasi Pemberian Tokolitik


PEMBAHASA
N
PEMBAHASA
N
KASUS TEORI

 Usia kehamilan Ny. I  32+5 minggu Diagnosis persalinan preterm :

 His 2x/10’/20”  Usia kehamilan 20-37 minggu

 Pemeriksaan Dalam :  Kontraksi yang teratur, setidaknya sekali

Serviks teraba agak lunak, pembukaan (-) setiap 10 menit,


 Dilatasi serviks > 1 cm dan/atau
pendataran serviks 80% atau lebih.
PEMBAHASA
N
KASUS TEORI
Faktor risiko persalinan preterm:
 Dari hasil pemeriksaan penunjang yaitu  Infeksi,
pemeriksaan urin rutin didapatkan:  Inflamasi,
 Perdarahan,
 Leukosit +3 dan Blood +4 pada urin   Regangan dinding uterus berlebih,
menunjukkan adanya Infeksi Saluran  Trauma,
 Stress,
Kemih yang dialami oleh pasien.  Proses imunologis
 Inkompetensi serviks
PEMBAHASA
N
KASUS TEORI

 Ny. I didiagnosis Partus Prematurus Tatalaksana PPI:

Imminens, ISK  berdasarkan  Cari Etiologi dan Tatalaksana

anamnesis, pem.fisik & pem.penunjang. Etiologinya

 Dalam kasus ini, ISK merupakan faktor  Berikan Tokolitik

risiko terjadinya PPI yang dialami Ny.I.  Akselerasi Pematangan Fungsi Paru
Janin
PEMBAHASA
N
KASUS TEORI

 Pengobatan ISK  Eritromisin 4 x 250 Tatalaksana ISK pada ibu hamil:

mg (PO). Pengobatan diberikan 3 hari - Eritromisin  antibiotik golongan

selama rawat inap dan dilanjutkan sampai makrolid, senyawa bakteriostatik.

10 hari saat rawat jalan. Pilihan obat ini aman digunakan selama
kehamilan.
- Dosis eritromisin: 4 x 250-500 mg
selama 10 hari.
PEMBAHASA
N
TEORI

 Kontraksi uterus  gejala & tanda utama PPI, maka inhibisi kontraksi uterus dengan
tokolitik dilakukan untuk memperlama kehamilan serta menunda persalinan.
 Tokolitik  mensupresi kontraksi.
 Pilihan tokolitik  CCB, ß-mimetik,

KASUS
 Pasien diberikan Nifedipin 3 x 10 mg (PO) selama 2 hari rawat inap.
 Nifedipin  merupakan obat golongan CCB.
PEMBAHASA
N
TEORI

 Kontraksi uterus  gejala & tanda utama PPI, maka inhibisi kontraksi uterus dengan
tokolitik dilakukan untuk memperlama kehamilan serta menunda persalinan.
 Tokolitik  mensupresi kontraksi.
 Pilihan tokolitik  CCB, ß-mimetik

KASUS
 Pasien diberikan Duvadilan 2 x 10 mg (PO) selama 3 hari.
 Duvadilan  obat yang mengandung Isoxspurine, merupakan golongan ß-mimetik
PEMBAHASA
N
TEORI

 Prematuritas  salah satu penyebab mortilitas dan morbiditas pada bayi.


 Pengobatan betamethasone atau dexamethasone  mempercepat produksi surfaktan
pada kehamilan preterm 24-34 minggu.
 Pengobatan tersebut digunakan  akselerasi pematangan paru janin.

KASUS

 Pasien diberikan Inj. Dexamethasone 1 amp./12 jam selama 2 hari.


THANK YOU
DAFTAR PUSTAKA
Alavi A, etc. 2015. Effect of Maintenance Therapy with Isoxsuprine in the
Prevention of Preterm Labor: Randomized controlled trial. Electronic Physician,
7 (4), 1144-1149.
Masteryanto HM, dkk. 2015. Infeksi Saluran Kemih Sebagai Faktor Risiko
Terjadinya Ancaman Persalinan Preterm. Majalah Obstetri & Ginekologi FK
UNAIR, 23 (2), 75-81.
Oktavia N, dkk. 2017. Effectiveness and Safety Differences of Isoxsuprine anda
Nifedipine As Tocolytics in The Risk of Preterm Labor. Folia Medica
Indonesiana, 53 (4), 242-246.

Cunningham, etc. Williams Obstetrics. Edisi 25. USA: McGraw-Hill Companies,


Inc, 2018.

Anda mungkin juga menyukai