(KJDR)
LAPORAN KASUS
OLEH:
PEMBIMBING:
Riwayat Kehamilan
Gravid: 1 Paritas: 0 Abortus:0
– Kehamilan pertama: 2019/sekarang
– HPHT: 07-06-2019
– Usia kehamilan: 22 minggu
ANAMNESIS
Riwayat Menstruasi
Menarche: 14 tahun
Siklus Haid: 28-30 hari, durasi 4-6 hari, menggunakan 2-3
SUBJEKTIF
pembalut
Riwayat Kontrasepsi
pasien mengaku tidak menggunakan kontrasepsi
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum
Tanda Vital
ikterik (-)
THORAKS Bunyi napas vesicular, Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG S1-S2 normal, regular, murmur (-), S3 Gallop (-)
ABDOMEN Inspeksi: cembung, ikut gerak napas
Auskultasi: Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi: Nyeri tekan supra pubik (-)
Perkusi: Tympani
DJJ : (-)
EKSTREMITAS Acral dingin (-/-), edema pretibial (-/-)
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar
GENITALIA EKSTERNA
I : vulva dalam batas normal, tidak ada tanda
perdarahan.
OBJEKTIF
Pemeriksaan Dalam
Genitalia Interna: vulva/vagina dalam batas normal, portio: kenyal, tebal, Pembukaan:
tidak ada pembukaan, pelepasan: lendir.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
08-11-2019
OBJEKTIF
Pasien datang ke RS Dr R Ismoyo, dirujuk dari praktek dokter untuk rencana
kuretase, pasien mengeluhkan tidak merasakan gerakan janin sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien beraktifitas seperti biasa, tetapi
pasien tidak merasakan gerakan janin selama kurang lebih 3 hari, kemudian
pasien memeriksakan kehamilannya ke dokter, setelah dilakukan pemeriksaan
fisik dan USG dokter mendiagnosis kematian janin dalam rahim. Dokter
menyarankan untuk melakukan terminasi kehamilan dan kuretase. Pasien juga
RESUME
mengeluhkan nyeri perut kanan bawah sejak siang hari. Keluhan lain disangkal,
Sakit kepala (-), penglihatan kabur (-), mual (-), muntah (-). Riwayat trauma
disangkal, riwayat koitus disangkal. Riwayat DM (-), Riwayat asma (-), riwayat
penyakit jantung (-), riwayat alergi makanan dan obat (-). Riwayat obstetric:
G1P0A0; HPHT: 07-06-2019; UK: 22 minggu; Riwayat Menstruasi: Menarche usia
14 tahun, Siklus Haid 28-30 hari, durasi 4-6 hari, menggunakan 2-3 pembalut ;
Riwayat Kontrasepsi:(-).
Pemeriksaan fisis tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 80 x/m, pernapasan 20 x/m,
suhu 36,7,00C. Pemeriksaan abdomen nyeri tekan (-); tinggi fundus: setinggi
pusat; DJJ: (-), pemeriksaan genitalia eksterna dalam batas normal, tanda-
tanda perdarahan massif (-). Pemeriksaan dalam vagina: vulva/vagina dalam
batas normal, portio: kenyal, tebal, Pembukaan: tidak ada pembukaan,
pelepasan: lendir.
DIAGNOSA
G1P0A0
Gravid 22 minggu
KJDR
3
KJDR
Berperan pada sekitar
75% mortalitas perinatal
KJDR
Kematian janin setelah 2/3 dari total mortalitas perinatal
usia 20 minggu/BB >500 disebabkan oleh KJDR
gram Hampir separuh dari kejadian KJDR terjadi
akibat ANC yang tidak optimal
Pelayanan antenatal yang adekuat,
deteksi dini faktor risiko kehamilan serta
intervensi yang tepat dapat mencegah
morbiditas dan mortalitas perinatal
Kematian Janin
Dalam Rahim
American College of
janin yang mati dalam rahim dengan Obstetrician and Gynecologist
berat badan ≥500 gram atau kematian janin kematian janin sebelum terjadinya
dalam rahim pada kehamilan ≥20 minggu ekspulsi lengkap atau ekstraksi hasil
konsepsi dari ibu setelah usia
kehamilan 22 minggu
KLASIFIKASI secara UMUM
Dini: <20 minggu
Intermediet: 20-27 minggu
Lanjut: >27 minggu
S T I LLB IR TH
kelahiran bayi dalam kondisi meninggal
KJDR: kematian janin setelah usia 20 pada usia kehamilan ≥ 28 minggu, atau
minggu dengan berat badan lahir ≥1000 gram,
Dini: UK <24 Minggu atau dengan panjang ≥35 cm
Lanjut: UK >24 Minggu
EPIDEMIOLOGI
Angka kematian janin di
negara berkembang
berkisar antara 3-5/1000
kelahiran, namun dapat Kematian janin antepartum
Secara Global, 2,6 juta kasus lebih tinggi sekitar 10 kali berperan pada sekitar 75%
KJDR terjadi tiap tahunnya atau lebih mortalitas perinatal, sekitar 5-
dan 2/3 diantaranya terjadi 10% berkaitan dengan
di negara berkembang komplikasi maternal, 20-35%
komplikasi plasenta dan 25-
98% dari total 3,2 juta kasus 40% akibat komplikasi janin
stillbirth secara global
ditemukan pada negara
berkembang
USI A MAT ERNAL
Usia >35 tahun berisiko 40-50% lebiih tinggu,
cenderung lebih besar pada primipara
FAKT OR SOSIOEKONOMI
Status sosioekonomi rendah berisiko 2x lebih tinggi
RI WAY AT K E H AMI L AN
Riwayat KJDR, Riwayat bayi KMK, IUGR, dll
ETIOLOGI
Pada evaluasi janin postmortem
hanya dapat mengidentifikasi
40% penyebab kematian janin
Maternal pada kasus yang dilakukan
(5-10%) otopsi
Plasental
(20-35%% )
Fetal
(25-40%)
MATERNAL
KELAINAN KROMOSOM
Kelainan kromoson meningkatkan resiko terjadinya KJDR
Kelainan trisomi 21,18, dan 13 kelainan sistem organ memicu
kematian janin.
Derajat 0
Derajat 2
Timbul kemerahan pada Terjadi pengelupasan kulit
kulit diperkirakan terjadi yang luas, timbul efusi cairan
<8jam setelah kematian serosa di ronga thoraks dan
janin abdomen akibat pewarnaan
dari hemoglobim. Timbul 2-7
hari setelah kematian janin
PENATALAKSANAAN
1 2 3