Anda di halaman 1dari 29

FLUOR ALBUS

Annisa Meitriasari
Arif wicaksana
Dina Nurhayati
Hanna Himmatul
Maya Oktaviani B
Muhammad Mukhtar
Fluor albus (leukorea)
Fluor albus (leukorea) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang
dikeluarkandari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Leukorea merupakan
gejala yang sering ditemukan pada penderita ginekologik.

Leukorea dapat dibagi mejadi leukorea yang fisiologik dan patologik.


Leukorea fisiologikterdiri dari cairan yang kadang-kadang berupa mukus
yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
Leukorea patologik dapat disebabkan oleh Gonokokus,Trikomonas, Kan
dida, Klamidia,Treponema,Human Papiloma Virus, Herpes genitalis.
Penularannya dapat melalui hubungan seksual. Fluor albus patologis juga
dapat disebabkan oleh neoplasma, benda asing, menopause.
TRICHOMONIASIS

Definisi :

Infeksi yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yang dapat


ditularkan secara seksual.
TRICHOMONIASIS
TRICHOMONIASIS
ETIOLOGI
Trichomonas vaginalis
bentuk oval/fusiform
Punya 4 flagel, bergerak seperti gelombang
Mampu hidup dalam handuk basah atau permukaan lain
Masa inkubasi berkisar 4-28 hari
TRICHOMONIASIS

PATOGENESIS
Peradangan dinding sal. urogenital invasi sampai
jaringan epitel & subepitel
Masa tunas 4 hr 3 minggu
Kasus lanjut jar. granulasi
nekrosis lap. subepitel, menjalar
kepermukaan epitel
Vagina/uretra parasit hidup dari sisa2 sel, kuman2,
benda2 lain yg terdapat dlm sekret
TRICHOMONIASIS

Gambaran klinis:
PadaWanita:
Anamnesa:
Keluhan sangat bervariasi seperti Duh tubuh vagina yg khas
berbusa & warna kuning kehijauan, dpt hanya
sedikit/banyak (paling sering), tapi ada yg tanpa gejala.
Vulva menjadi tidak nyaman, bau tak enak, serta adanya
disuri.
Pemeriksaan fisik:
Inflamasi vulva (vulvitis) & vagina (vaginitis) serta
serviks terkadang juga tampak eritematous dan
rapuh dan tampak sbg granulasi berwarna merah
(strawberry appearance).
TRICHOMONIASIS
Diagnosis :
Preparat kaca basah yang memperlihatkan
protozoon fusiformis uniseluler yang sedikit
lebih besar dibanding sel darah putih. Ia
mempunya flagela dan dalam spesimen dapat
dilihat gerakannya. Biasanya banyak sel
radang.
Cairan vagina mempunyai pH 5.0 sampai 7.0
Pasien yang tidak ada keluhan mungkin
diketahui terinfeksi dengan ditemukannya
Trichomonas pada usapan Pap.
TRICHOMONIASIS

Terapi:
Metronidasol dosis tungal 2 gram peroral (dosis
tunggal) / 3 x 500 mg perhari selama 7 hari
Nimorazol dosis tunggal 2 gram
Tinidazol dosis tunggal 2 gram
Ornidazol dosis tunggal 1,5 gram
Anjuran:
Pengobatan terhadap pasangan seksual
BAKTERIAL
Definisi: VAGINOSIS
Sindrom klinik akibat pergantian
lactobasillus Spp penghasil H2O2 yg mrpk
flora normal vagina dgn bakteri anaerob
dlm konsentrasi tinggi (Bacteroides Spp,
Mobiluncus Spp, Gardnerella vaginalis
& Mycoplasma hominis.

Etiologi:
Gardnerella vaginalis
Bakteri anaerob
Mycoplasma hominis
BAKTERIAL
VAGINOSIS
VB dapat meningkatkan terkenanya dan penularan HIV.
Pada ibu hamil dengan VB meningkatkan resiko infeksi
klamidia dan gonore.
Terdapat hubungan kuat antara VB yang didiagnosa 16-20
minggu dengan kelahiran prematur
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Gambaran Klinis:
Anamnesis:
Duh tubuh bau amis (bau tdk menyenangkan) nyata sesudah
hub. Seksual
Gatal/rasa terbakar didaerah vagina (ringan)
Asimtomatik (50%)

Pemeriksaan Fisik:
Duh tubuh vagina jumlahnya > normal, berwarna putih abu-
abu, tipis & homogen, tampak melekat pd dinding vagina, bau
amis, tidak berbusa.
Pruritus atau iritasi vulva dan vagina jarang terjadi
BAKTERIAL VAGINOSIS
BAKTERIAL
VAGINOSIS
Laboratorium:
Sediaan basah, clue cells (+) (sel epitel vagina yg granuler
dengan kerumunan bakteri yang menempel pada membran sel)
tampak juga sel radang atau laktobasili.

Ukur pH vagina dgn kertas indicator sama atau lebih dari 4,5

Uji whiff test positif (1 tetes larutan KOH 10%) pd sekret vagina
diatas kaca objek (Positif bila bau amis tercium)
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Dasar Diagnosis:
Gejala klinik khas (sekret vagina abnormal)
Ph > 4,5
Tes amin positif pH 4,5 5,5
Clue cells positif
Dx bisa ditegakkan 3 dari 4 kriteria ditemukan.
Bl sediaan basah mikroskopik tdk dpt dilakukan, sediaan dgn
pewarnaan gram yg diambil dari fornix post. dpt dilakukan utk
mengidentifikasi clue cells (spesifitas & sensitifitas > tinggi
dibanding kriteria lain).

Diagnosis Banding:
Trikomoniasis
Kandidosis vulvovaginalis
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Terapi :
Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari
Metronidazol per vagina 2x sehari selama 5 hari
Krim klindamisin 2 % pervagina 1 x selama 7 hari.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Definisi :
KVV/kandidiasis/kandidosis vaginal :
Infeksi vagina & atau vulva oleh kandida, khususnya C.
albicans (95%) dan sisanya oleh C. tropicalis,
C.stellatoidea, C.pseudotropicalis, C. Krusei sangat jarang
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Etiologi:
Candida albicans & ragi (yeast) lain dari
genus kandida.
Faktor risiko :
Imunosupresi
Diabetes mellitus
Perubahan hormonal (misal kehamilan)
Terapi antibiotik spektrum luas
obesitas
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Gambaran Klinis:
Keluhan yang menonjol adalah pruritus
seringkali disertai iritasi vagina, disuria atau
keduanya
Cairan vagina klasik berwarna putih seperti
susu yang menjendal dan tidak berbau
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Pemeriksaan fisik:
Eritema & edem pd labia & vulva, sering dgn lesi papulopustuler
pd bagian tepinya.
Pada pemeriksaan spekulum seringkali memperlihatkan eritema
dinding vulva dan vagina kadang-kadang dengan plak yang
menempel
Pd sebagian penderita, lebih eksudatif dgn banyak duh tubuh &
ada plak vagina yg putih disebut vaginal thrush.
KANDIDOSIS VULVO VAGINALIS
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Laboratorium:
Sediaan diambil dr duh tubuh/ pseudomembran dengan
pemeriksaan KOH 10%-20% yang menyebabkan lisis sel
darah merah dan putih dan mempermudah identifikasi
jamur
Hasil positif dgn KOH: tampak kandida dlm bentuk sel ragi
berupa sel-sel tunas (blastospora), pseudohifa & hifa yg
bersepta.
Dgn pewarnaan gram: Kandida bersifat gram positif
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Dasar Diagnosis:
Diagnosis KVV ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis yg khas
Px. laboratorium yg menunjang.
preparat KOH yang negatif tidak mengesampingkan
infeksi. Pasien dapat diterapi berdasar atas gambaran
klinis.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Keuntungan pemeriksaan sediaan


basah:
Dpt menyingkirkan adanya T. vaginalis.
Dpt memeriksa adanya clue cell.
Menemukan bentuk pseudohifa
Menghitung jumlah lekosit.
Pd KVV jumlah lekosit perlap. pandang sedikit sekali,
berbeda bila terdapat infeksi N. gonore,
T. vaginalis jumlah lekosit jauh lebih banyak. (Biakan media agar
Sabouraud) sebaiknya dilakukan bila jamur kandida tidak dapat
ditemukan pd sediaan basah, sdgkn kemungkinan infeksi lain dapat
disingkirkan.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Diagnosis Banding:
Vaginosis Bakterial
Trichomoniasis

Terapi:
Ketokonazol 2 x 200mg 5 hari
Itrakonazol 2 x 200mg dosis tunggal
atau 2 x 100mg 3 hari
Flukonazol 150mg dosis tunggal.

Anda mungkin juga menyukai