PENGERTIAN
PATOFISIOLOGI / PENYEBAB
PENATALAKSANAAN
PENGERTIAN
Endometritis adalah peradangan pada
endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam
pada dinding rahim, yang terjadi akibat infeksi.
Eschericia coli
Fusobacterium necrophorum
Endometritis Kronik
Terapi:
Perlu dilakukan kuretase untuk diferensial diagnosa
dengan carcinoma corpus uteri, polyp atau myoma
submucosa. Kadang-kadang dengan kuretase ditemukan
emndometritis tuberkulosa. Kuretase juga bersifat terapeutik.
Uterotonika/oksiktoksik adalah :
1. obat yang merangsang kontraksi uterus.
2. meningkatkan motilitas uterus dg merangsang kontraksi otot polos
uterus
Obat-obat uterotonika :
1. Alkaloid ergot
Sumber : jamur gandum clavikus purpurea
Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 :
a. Alkaloid asam amino (ergotamin)
Merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid
asam amino
b. Derivat dihidro alkaloid asam amino (dihiro ergotamin)
Farmakokinetik :
Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di saluran
cerna
Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak plasma
2 kali lipat
Dosis ergotamin IM 1/10 dosis oral absorbsi di tempat
suntikan lambat reaksi perlu waktu 20 menit
Dosis ergotamin IV dosis IM efek perangsangan uterus
setelah 5 menit
Ekskresi ergotamin melalui: empedu sedikit yang melalui
urine
Pada pemberian oral bromokriptin diabsorbsi lebih baik drpd
ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
Ekskresi 90% melalui empedu
Farmakodinamik :
Efeknya sebanding dengan dosis yang diberikan.
Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung
maturitas dan umur kehamilan.
Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan
merusak endotel kapiler.
Ergotamine efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan
amplitude pulsasi arteri karotis eksterna terjadi penguranan aliran
darah arteri basiler.
Efek samping :
1.Ergotamine merupakan ergotamin merupakan alkaloid yang paling
toksik.
2.Dosis besar dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal, kulit
dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
3.Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau
dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
4.Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai
bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi
melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau
kenaikan tekanan darah
Indikasi alkaloid ergot :
Indikasi oksitoksik :
Induksi partus aterm
Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
Merangsang konstraksi setelah operasi Caesar/operasi uterus
lainnya
Induksi abortus terapeutik
Uji oksitoksin
2. Uterotonika dan pengobatan Migren
3. Dosis: 0,25-0,5 mg SK atau IM
Kontra indikasi :
1.Dapat menyebabkan gangren tidak boleh diberikan pada
penderita Sepsis.
2.Penyakit pembuluh darah (arterosklerosis).
3.Penyakit pembuluh darah koroner.
4.Tromboflebitis
5.Penyakit hati dan ginjal
OKSITOSIN
Oksitosin merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi otot polos
uterus dan kelenjar mamae. Efek ini tergabtung dari kadar estrogen.
Reseptor oksitosin terletak pada mimometrium dalam membrane
plasma sel otot polos.
Stimulus sensoris pada serviks, vagina dan payudara merangsang
hipofisis posterior melepaskan oksitosin.
Efek Kardiovaskuler:
Relaksasi otot polos pembuluh darah (dosis besar)
Penurunan tekanan sistolik, warna kulit merah, aliran darah ke
ekstremitas menurun, takikardi dan curah jantung menurun
Farmakokinetik Oksitosin
Hasil baik pada pemakaian parenteral
Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut Efektif untuk pemberian
tablet isap
Selama hamil ada peningkatkan enzim Oksitosinase atau sistil
aminopeptidase berfungsi mengaktifkan oksitoksin enzim
tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga dibuat oleh plasenta
Absorpsi: baik lewat mukosa hidung
Distribusi: PP rendah
Metabolisme: t 1 9 menit
Eliminasi: ginjal
Farmakodinamik:
IM: mula 3 5 menit, P: TD, L: 2 3 jam
IV: M: segera, P: TD, L: 1 jam
Inhal: M: menit, P: TD, L: 20 menit
Efek :
Efek terapeutik: induksi persalianan, mengeluarkan ASI
Efek samping: hipo/hipertensi, mual, muntah, konstipasi,
berkurangnya aliran darah uterus, ruam kulit, anoreksia
Reaksi merugikan: kejang, intoksikasi air, perdarahan intrakranial,
disritmia, asfiksia, janin: ikterus, hipoksia
Kontradiksi :
Kontraindikasi: toksemia, disproporsi sefalofelfik, distres janin,
hipersensitivitas, persalianan non vaginal yg telah diantisipasi,
kehamilan (intranasal)
Interaksi: vasopresor, anestetik siklopropan
Sediaan Oksitosin
Injeksi Oksitosin (Pitosin) 10 unit USP/ml IM atau IV
Semua sediaan sintetis, yang alam mahal
Semprot hidung: 40 unit USP/ml
Tablet sublingual: 200 unit USP
Indikasi :
1. Indikasi oksitosik.
2. Induksi partus aterm
3. Mengontrol perdarahan dan atuni uteri pasca persalinan
4. Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar
5. Uji oksitoksik
6. Menghilangkan pembengkakan payudara
PROSTAGLANDIN
Ditemukan dalam ovarium, miometrium, darah menstruasi
Post coitus juga ditemukan prostaglandin di vagina
Jenis prostaglandin adalah: PGE dan PGF
PGF merangsang uterus hamil dan tidak hamil
PGE merelaksasi uterus tidak hamil, dan merangsang kontraksi
uterus hamil
Sediaan Prostaglandin
Karbopros trometamin: Injeksi 250 ug/ml
Dinoproston (PGE): Supositoria vaginal 20 mg
Gemeprost: Pesari 1mg ( melunakan uterus)
Sulpreston: Injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM atau IV
Indikasi Prostaglandin
Induksi partus aterm
Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan\
Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya\
Induksi abortus terapeutik
Uji oksitosin
Menghilangkan pembengkakan mamae