Anda di halaman 1dari 34

FLUOR ALBUS

Danisa Wijayanti
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN
RSUD DR DORIS SYLVANUS
Fakultas Kedokteran Universitas
FAKULTAS Kristen Indonesia
KEDOKTERAN
NIM : 1161050014
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2020
DEFINISI
• Fluor albus / keputihan adalah keadaan keputihan pada
vagina dan / atau serviks wanita. Fluor albus dapat berupa
fisiologis atau patologis
Keputihan Fisiologis Keputihan Patologis
• Tidak berwarna, • Jumlahnya banyak,
• tidak berbau • Timbul terus menerus,
• tidak gatal, • warnanya berubah
• mengandung banyak epitel (misalnya kuning, hijau,
dengan leukosit yang abu-abu, Menyerupai
jarang. susu/yoghurt)
• disertai adanya keluhan
(seperti gatal, panas,nyeri)
serta
• berbau (apek, amis, dsb)
ETIOLOGI

BAKTERI JAMUR

PARASIT VIRUS
TRICHOMONIASIS

Definisi :
Infeksi sal. urogenital yg dapat bersifat
akut/kronik & disebabkan oleh Trichomonas
vaginalis.
TRICHOMONIASIS
TRICHOMONIASIS

ETIOLOGI
• Trichomonas vaginalis
• bentuk oval/fusiform, panjang + 15 mm
• Punya 4 flagel, bergerak seperti gelombang
• Tumbuh optimal pd suhu 35 – 37o C ; pH 4,9 – 7,5
TRICHOMONIASIS

INSIDENS
Wanita > pria

PENULARAN
• Hubungan kelamin
• Pakaian , handuk , berenang
• Bisa ditemukan pada bayi
TRICHOMONIASIS

PATOGENESIS
• Peradangan dinding sal. urogenital  invasi sampai
jaringan epitel & subepitel
• Masa tunas 4 hr – 3 minggu
• Kasus lanjut  jar. granulasi
nekrosis  lap. subepitel, menjalar
kepermukaan epitel
• Vagina/uretra – parasit hidup dari sisa2 sel, kuman2,
benda2 lain yg terdapat dlm sekret
TRICHOMONIASIS

Gambaran klinis:
Pada Wanita:
Anamnesa:
Duh tubuh vagina yg khas berbusa & warna kuning
kehijauan, dpt hanya sedikit/banyak (paling sering),
tapi ada yg tanpa gejala.
Vulva menjadi tidak nyaman, bau tak enak, serta
adanya disuri.
Pemeriksaan fisik:
Inflamasi vulva (vulvitis) & vagina (vaginitis) dpt
mengakibatkan abses kecil yg tampak sbg granulasi
berwarna merah (strawberry appearance).
TRICHOMONIASIS

Pada Pria:
Anamnesa:
Asimptomatik (umumnya), kadang2 sekret
uretra (+).
Disuri, poliuri  (akut).
Gatal pd uretra.
Urin keruh pagi hari  (kronik).
Pemeriksaan fisik:
Sekret uretra mukoid/purulent (akut).
Balanopostitis (pd bbrp orang bila tdk
sirkumsisi).
TRICHOMONIASIS

Laboratorium:
Sediaan basah, diambil dr duh tubuh ditetesi
garam faali. Hasil (+), terlihat pergerakan
aktif flagella dibawah mikroskop.
Biakan, kultur dgn memakai media cair/
semisolid.
Pewarnaan Papanicolaou & hapusan serviks.
Pemeriksaan tes antibodi monoclonal.
TRICHOMONIASIS

Dasar Diagnosis:
Gejala klinik (belum bisa akurat)
Pemeriksaan sediaan basah dr duh tubuh
(pd wanita akurasi 50 – 70 %)
Kultur (paling akurat)

Diagnosis Banding:
Baktrial vaginosis
Kandidosis vulvovaginal
TRICHOMONIASIS

Terapi:
Metronidasol dosis tungal 2 gram / 3 x 500 mg
perhari selama 7 hari
Nimorazol dosis tunggal 2 gram
Tinidazol dosis tunggal 2 gram
Ornidazol dosis tunggal 1,5 gram
Anjuran:
Pengobatan thdp pasangan seksual utk
mencegah jangan tjd infeksi pingpong.
Jangan melakukan hub. seksual selama
pengobatan & sebelum dinyatakan sembuh.
TRICHOMONIASIS
BAKTERIAL
VAGINOSIS
Definisi:
Sindrom klinik akibat pergantian
lactobasillus Spp penghasil H2O2 yg mrpk
flora normal vagina dgn bakteri anaerob
dlm konsentrasi tinggi (Bacteroides Spp,
Mobiluncus Spp, Gardnerella vaginalis
& Mycoplasma hominis.

Etiologi:
 Gardnerella vaginalis
 Bakteri anaerob
 Mycoplasma hominis
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Gambaran Klinis:
Anamnesis:
Duh tubuh bau amis (bau tdk menyenangkan) nyata
sesudah hub. Seksual
Gatal/rasa terbakar didaerah vagina (ringan)
Asimtomatik (50%)
Pemeriksaan Fisik:
Duh tubuh vagina jumlahnya > normal, berwarna putih
abu-abu, tipis & homogen, tampak melekat pd dinding
vagina, bau amis, tidak berbusa.
Eritema & inflamasi tdk ditemukan (biasanya)
BAKTERIAL
VAGINOSIS
Laboratorium:
Sediaan basah, clue cells (+) (sel epitel vagina
yg granuler, diliputi kokobasil shg batas tdk jelas)
Pewarnaan Gram:
☺ Batang-batang gram negatif yg banyak
☺ Sel epitel dgn kokobasil banyak
☺ Sedikit/tanpa laktobasil
Biakan, media agar Casman & Protease peptone
starch agar (jarang dilakukan)
Pemeriksaan gas liquid chromatography
(kepentingan riset)
Pemeriksaan lainnya:
☺ Ukur pH vagina dgn kertas indicator (4,5 – 5,5)
☺ Tes amin (1 tetes larutan KOH 10%) pd sekret
vagina diatas kaca objek (Positif bila bau amis
tercium)
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Dasar Diagnosis kriteria AMSEL:


 Gejala klinik khas (sekret vagina abnormal)
 Ph > 4,5
 Tes amin positif pH 4,5 – 5,5
 Clue cells positif
Dx bisa ditegakkan 3 dari 4 kriteria ditemukan.
Bl sediaan basah mikroskopik tdk dpt dilakukan, sediaan
dgn pewarnaan gram yg diambil dari fornix post. dpt
dilakukan utk mengidentifikasi clue cells (spesifitas &
sensitifitas > tinggi dibanding kriteria lain).

Diagnosis Banding:
Trikomoniasis
Kandidosis vulvovaginalis
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Terapi :
Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari
Metronidazol oral 2 gram dosis tunggal
Klindamisin krem 2% intravaginal, aplikator penuh (5
gram), 7 hari dipakai saat akan tidur
Metronidazol gel 0,75% intravaginal, aplikator penuh
(5 gram) 2 kali sehari selama 5 hari
Klindamisin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari
500 mg amoksisilin + 125 mg asam clavulanat 3 kali
sehari selama 7 hari
Sefaleksin 500 mg 4 kali sehari selam 7 hari.
BAKTERIAL
VAGINOSIS

Terapi :
Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari
Metronidazol oral 2 gram dosis tunggal
Klindamisin krem 2% intravaginal, aplikator penuh (5
gram), 7 hari dipakai saat akan tidur
Metronidazol gel 0,75% intravaginal, aplikator penuh
(5 gram) 2 kali sehari selama 5 hari
Klindamisin 300 mg 2 kali sehari selama 7 hari
500 mg amoksisilin + 125 mg asam clavulanat 3 kali
sehari selama 7 hari
Sefaleksin 500 mg 4 kali sehari selam 7 hari.
BAKTERIAL VAGINOSIS
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Definisi :
KVV/kandidiasis/kandidosis vaginal :
” Infeksi vagina & atau vulva oleh
kandida”, khususnya C. albicans,atau
Kadang2 T. glabrata. Spesies lain
(C. tropicalis, C. stellatoidea, C.
pseudotropicalis, C. krusei) sangat
jarang”
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Etiologi:
Candida albicans & ragi (yeast) lain dari
genus kandida.
Kandida: mikroorganisme poprtunis, dpt
Dijumpai di slrh badan, terutama dlm mulut,
kolon, kuku, Vagina & sal. anorektal.
Kandida tumbuh sbg blastospor bentuk oval
Tanpa kapsul, berproduksi mll pembentukan
tunas, hifa yg pipih, memanjang tdk
b.cabang dpt tumbuh dlm biakan/in vivo sbg
tanda penyakit yg aktif/budding 85–90% yg
terdapat divagina: Candida albicans
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Gambaran Klinis:
Anamnesa
 Sering keluhan: duh vagina & pruritus akut (plg
sering pruritus vulva)
 Duh vagina tidak terlalu nyata & sering hanya
sedikit (khas berupa gumpalan seperti keju) tapi
dpt bervariasi dari encer sampai kental &
homogen.

 Nyeri bagina, iritasi, rasa terbakar pd vulva,


dispareunia & disuria sering juga terdapat.
 Bau duh tubuh hanya sedikit & tidak menusuk.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Pemeriksaan fisik:
 Eritema & edem pd labia & vulva, sering dgn lesi
papulopustuler pd bagian tepinya.
 Serviks normal
 Eritema pd mukosa vagina dgn duh bagina yg putih &
melekat.
 Pd sebagian penderita, lebih eksudatif dgn banyak duh
tubuh & ada plak vagina yg putih disebut vaginal thrush.
 Ada pasien dgn duh tubuh minimal, eritema berat &
keterlibatan vulva yg luas sampai ke inguinal & perianal.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Laboratorium:
Sediaan diambil dr duh tubuh/ pseudomembran,
kmdn diperiksa dgn menggunakan garam
fisiologis, KOH 10% / dgn pewarnaan Gram
Hasil positif dgn KOH: tampak kandida dlm
bentuk sel ragi berupa sel-sel tunas
(blastospora), pseudohifa & hifa yg bersepta.
Dgn pewarnaan gram: Kandida bersifat gram
positif
Pd pemeriksaan bahan dr duh tubuh vagina,
pseudohifa mudah ditemukan, sel tunas jarang.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Dasar Diagnosis:
Diagnosis KVV ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis yg khas
Px. laboratorium yg menunjang.
Tanda klinis, gejala maupun konfirmasi kultur
kandida yg positif sec. sendiri2 tdk dpt dijadikan
dsr diagnosis.
Px. sediaan basah & sediaan apus sekret vagina
& serviks sgt berguna, walaupun utk mendeteksi
jamur kandida, sensitifitasnya jauh lebih rendah
dibanding biakan.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Keuntungan pemeriksaan sediaan


basah:
Dpt menyingkirkan adanya T. vaginalis.
Dpt memeriksa adanya clue cell.
Menemukan bentuk pseudohifa
Menghitung jumlah lekosit.
Pd KVV jumlah lekosit perlap. pandang sedikit
sekali, berbeda bila terdapat infeksi N. gonore,
T. vaginalis jumlah lekosit jauh lebih banyak. (Biakan
media agar Sabouraud) sebaiknya dilakukan bila jamur
kandida tidak dapat ditemukan pd sediaan basah, sdgkn
kemungkinan infeksi lain dapat disingkirkan.
KANDIDOSIS
VULVOVAGINALIS

Diagnosis Banding:
Vaginosis Bakterial
Trichomoniasis

Terapi:
Ketokonazol 2 x 200mg 5 hari
Itrakonazol 2 x 200mg dosis tunggal
atau 2 x 100mg 3 hari
Flukonazol 150mg dosis tunggal.
KANDIDOSIS VULVO VAGINALIS
GONORE
• Disebabkan oleh kuman diplokokus negatif
Gram : Neisseria gonorrhoeae (Gonococcus).
• Kuman tersebut hanya patogen terhadap
manusia, karena itu infeksi terjadi secara
kontak langsung dengan reservoir yaitu
manusia melalui kontak seksual
• Fluor albus disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
dari endocervicitis adalah purulen, tipis dan agak
bau. Selain keputihan, infeksi beberapa kali disertai
dengan keluhan disuria, dispareunia dan nyeri perut
bagian bawah, demam, mual dan muntah
Diagnosis

Sediaan Tes
Kultur
langsung identifikasi

Tes beta Tes


laktamase thomson
Pengobatan
• Cefixime
• Levofloksasin
dilaporkan sudah resisten pada daerah
tertentu di Indonesia .
• Tiamfenikol
Dosisnya 3,5 gram, dosis tunggal secara oral.
Tidak dianjurkan pemakaiannya pada
kehamilan

Anda mungkin juga menyukai