LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. NMP
Umur : 39 th
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Bali
Agama : Hindu
No. CM : 200562
Tanggal pemeriksaan : 10 februari 2017
II. Anamnesis
Keluhan utama : tidak ada gerakan janin
1
A. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 4 hari
Banyak : 2-3x ganti pembalut
Dismenorrhea : (-)
HPHT : / 07/2016
TP : 25/03/2017
B. Riwayat Perkawinan :
Menikah satu kali, usia menikah 15 tahun. usia perkawinan 24 tahun, status masih
menikah.
2
F. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiki keluarga dengan keluhan serupa
G. Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jamu, riwayat operasi di
payudara juga tidak ada.
H. Riwayat Sosial
Pasien bekerja sebagai buruh. Pasien dan suaminya tidak memiliki kebiasaan
merokok dan minum alkohol.
I. Riwayat alergi
Riwayat tidak memiliki alergi terhadap debu, cuaca, obat atau makanan
Status Present
Berat : 55 kg
Tinggi : 151 cm
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 79 kali/menit
Respirasi : 16 kali/menit
Suhu axial : 36,5oC
Status generalis
Kepala : Normochepali
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, pupil isokor ukuran 3mm/3mm bentuk bulat,
reflek pupil +/+,
THT :
Telinga : Sekret -/-, hiperemis -/-
Hidung : Sekret (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Leher : Kelenjar tiroid normal, pembesaran KGB (-),
Thorax :
Mammae : Simetris, membesar, areola mammae: hiperpigmentasi
Cor :
3
Inspeksi : Tak tampak pulsasi iktus kordis
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas ICS II MCL S
Batas kanan ICS II PSL D
Batas kiri ICS II MCL S
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri normal
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonchi -/-, Wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), ascites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Status Obstetrik
Ekstrimitas : Hangat di keempat ekstremitas, edema (-)
STATUS OBSTETRIK
Inspeksi : Perut tampak buncit, letak, striae gravidarum (+), linea nigra
(+), luka bekas SC (-)
Palpasi :
4
Kesan : TFU 25 cm tidak sesuai dengan hamil 29 minggu, presentasi kepala,
pu-ka, DJJ (-), Janin intrauterine, tunggal, mati.
ANOGENITAL
o Inspeksi :
o Vaginal Touche :
Portio tebal-lunak, flour (-), pembukaan 1 cm, eff 25%, TTBK/TP
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
B. Planning Diagnostik
-Lab lengkap (DL, Kimia Klinik)
- USG
- Laboratorium : 10/02/2017
Nilai Nilai
normal
WBC 9,90 (103/uL) 4,6-10,2
Neu 3,8-6,5
5,95 (103/uL)
HB 11.8 (g/dL) 11,5-18
- Labolatorium : 13/02/2017
Nilai Nilai
normal
WBC 19,30 (103/uL) 4,6-10,2
Neu 3,8-6,5
16,80 (103/uL)
HB 12,4 (g/dL) 11,5-18
5
Hematokrit 34,9 (%) 37-54
creatinine 0,45-0,75
0,50 mg/dL
Bil. Total 0,70 mg/dL 0,1-1,2
C. Resume
Pasien perempuan usia 39 tahun, memeriksa kandungan dengan keluhan tidak ada
gerakan janin sejak 10 hari yang lalu. Pasien tidak mengeluh nyeri perut hilang timbul.
keluar cairan pervaginam tidak ada. Demam tidak ada. Keputihan tidak ada.
Pasien melakukan ANC di Puskesmas 2x selama kehamilan, tidak teratur tiap
bulannya, terakhir pada 4 Desember 2016 dan denyut jantung janin (+), selama ANC
dikatakan tidak ada kelainan.
Pasien tidak mengalami trauma dalam kehamilannya, pasien juga tidak ada riwayat
demam tinggi dan alergi selama hamil, riwayat minum alkohol dan merokok juga
disangkal pasien, riwayat memelihara binatang peliharaan disangkal, riwayat makan
makanan setengah matang / panggang disangkal, riwayat keputihan disangkal, Riwayat
minum obat-obatan lama juga disangkal
6
D. Diagnosis:
G8P5025 UK 28-29 minggu + IUFD
E. Diagnosis Banding
- Intrauterine Growth Restriction (IGUR)
- Fetal distress
F. Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
- MRS
2. Medikamentosa
- IVFD RL 20 tpm
- Oksitosin drip sesuai protap
Monitoring
o Observasi Keluhan dan tanda vital
o Observasi tanda-tanda inpartu
Tgl S O A P
7
His : (-) fundus - II
(Dex 5% + Oxy 5 IU
seri I fls II 40 tpm
T : 110 / 70
mmHg
N : 80
x/mnt
S : 38,5
RR : 18 x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
8
SOAP tanggal 12/02/2017
Tgl S O A P
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
RR : 18 x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
9
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
Tgl S O A P
RR : 18
x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
10
TFU :
pst-px
-
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
Tgl S O A P
11
14/02/17 Ibu mengeluh Ku : baik P5126 post - IVFD RL 28 tpm
batuk Sc H-1 +
Pkl Kes : CM
berdahak, SOB + SCH
06.30 Nyeri bekas St. Generalis :
operasi, flatus
WIB (+), mobilisasi T : 120 / 80
(+) baik. mmHg
N : 80
x/mnt
S : 36,2
-
RR : 18
x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
TFU :
pst-px
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
12
Hasil USG : 11/02/2017
13
Instruksi Post Operasi
- dr. Ida Bagus Sukadana, Sp.OG
IVFD 2 : 2: 1 28 tpm
Cefoperazon 2x1 gr
Neurosanbe 2x 1 amp
Vit. C 1x1 amp
Observasi KU dan vital sign
Asam mefenamat 3x1
14
BAB IV
ANALISA KASUS
Pada kasus ini wanita, 48 tahun dengan diagnosa kematian janin intra uterin. Dalam
kasus ini, diagnosis Intra Uterine Fetal Death ( IUFD ) ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang disesuaikan dengan literatur.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan G8P5025 hidup 5. Hamil 28 minggu
datang ke IGD RSUD Klungkung karena pasien tidak merasakan gerak janin sejak 10 hari
SMRS. dan perut tidak bertambah besar. Keadaan ini sesuai dengan salah satu dasar
diagnosis IUFD yang bersifat subjektif. Selain itu ibu merasa perut bagian bawahnya terasa
mules yang hilang timbul dan tidak teratur sejak 10 jam SMRS. Pasien juga merasakan
keluar lendir dari kemaluannya. Pemeriksaan kehamilan (antenatal care) tidak teratur dan
tidak rutin 3x selama kehamilan. Pemeriksaan USG dilakukan tetapi tidak rutin.
Pada pasien ini tidak ada riwayat trauma, infeksi, dan alergi dalam kehamilannya ini.
Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum alkohol, merokok, dan minum obat-
obatan lama. Pasien juga tidak memiliki binatang peliharaan.
Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan obstetri, inspeksi menjelaskan tanda- tanda
kehamilan pada pasien ini tidak sesuai dengan masa kehamilan. Ukuran tinggi fundus uteri
yang berkurang dari usia kehamilan ditemukan dalam kasus ini mengingat kematian janin
berlangsung 10 hari sebelum ke rumah sakit. Pada palpasi, gerak janin (-), dan pada
auskultasi dengan pemeriksaan Doppler tidak terdengar bunyi jantung janin, hal ini turut
membuktikan adanya kematian janin intra uterin. Pada pemeriksaan laboratorium, hanya
didapatkan pemeriksaan darah rutin dalam batas normal pada wanita dengan kehamilan.
Pada pemeriksaan USG, ditemukan Janin Tunggal, Intra uterine, letak kepala.
Didapatkan kesan janin IUFD disertai dengan deskripsi yang menjadi dasar diagnosis IUFD,
seperti tidak adanya gerakan janin dan DJJ ( - ), Spaldings Sign ( + ) sehingga dapat
ditegakkan diagnosis IUFD dengan pasti.
Penyebab IUFD bisa karena faktor maternal, fetal dan plasental. Berdasarkan
anamnesis, pasien ini tidak ada riwayat trauma, infeksi, dan alergi dalam kehamilannya ini.
Pasien juga mengaku tidak punya kebiasaan minum alkohol, merokok, dan minum obat-
obatan lama. Namun melihat usia ibu 39 tahun, dapat merupakan faktor ibu yang tua saat
kehamilan. Ibu dengan riwayat G8P5025 yang merupakan multipara dan menjadi salah satu
resiko IUFD.
15
Faktor fetal belum dapat kita singkirkan karena sebaiknya dilakukan pemeriksaan
autopsi apakah terdapat kelainan kongenital mayor pada janin. Pasien tidak memiliki
binatang peliharaan, makan daging setengah matang, yang menurut literatur dapat
menyebabkan infeksi toksoplasmosis pada janin. Anomali kromosom biasanya terjadi pada
ibu dengan usia diatas 40 tahun, dan dibutuhkan analisa kromosom. Inkompatibilitas Rhesus
juga sangat kecil kemungkinannya mengingat pasien dan suaminya dari suku yang sama.
Penatalaksanaan pada pasien ini sesuai dengan literatur, yaitu dilakukan dengan
penanganan aktif. Terminasi kehamilan segera pada pasien ini dipilih melalui induksi
persalinan pervaginam dengan mempertimbangkan kehamilan aterm dan mengurangi
gangguan psikologis pada ibu dan keluarganya. Penanganan secara aktif pada pasien ini juga
sudah sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Pada kasus ini persalinan spontan tidak
terjadi dalam 2 minggu, sehingga perlu pematangkan serviks dengan misoprostol. Komplikasi
IUFD lebih dari 6 minggu akan mengakibatkan gangguan pembekuan darah, infeksi dan
berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa ibu
Edukasi pada pasien ini ialah penjelasan mengenai program KB dan memotivasi ibu
untuk mengikutinya, mengingat sudah memiliki anak hidup 5 dan usia ibu yang sudah tua.
Mengedukasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi mengenai kehamilan pada usia ibu
yang tua. Memberikan dukungan psikologis agar pasien tidak terganggu akibat kematian
janin yang dialaminya saat ini, dan menyarankan kepada keluarga pasien untuk memberikan
dukungan yang besar untuk ibu.
16