LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. NMP
Umur : 39 th
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Br. Penida, desa sakit, Klungkung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Bali
Agama : Hindu
No. CM : 200562
Tanggal pemeriksaan : 10 februari 2017
II. Anamnesis
Keluhan utama : tidak merasakan gerakan janin
25
TP USG : -
B. Riwayat Perkawinan :
Menikah satu kali, usia menikah 15 tahun. usia perkawinan 24 tahun, status masih
menikah.
26
I. Riwayat alergi
Riwayat tidak memiliki alergi terhadap debu, cuaca, obat atau makanan
Status Present
Berat : 55 kg
Tinggi : 151 cm
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 79 kali/menit
Respirasi : 16 kali/menit
Suhu axial : 36,5oC
Status generalis
Kepala : Normochepali
Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, reflek pupil +/+
THT :
Telinga : Sekret -/-, hiperemis -/-
Hidung : Sekret (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Lidah : Atrofi papil (-)
Leher : Kelenjar tiroid normal, pembesaran KGB (-),
Thorax :
Cor :
Inspeksi : Tak tampak pulsasi iktus kordis
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas ICS II MCL S
Batas kanan ICS II PSL D
Batas kiri ICS II MCL S
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri normal
Perkusi : Sonor/sonor
27
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonchi -/-, Wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), ascites (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Palpasi :
PEMERIKSAAN DALAM
o Inspeksi :
o Vaginal Touche :
pembukaan 1 cm, eff 25%, Ketuban (+), Bagian terendah janin tidak teraba
jelas, tidak teraba bagian kecil/tali pusat.
28
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium : 10/02/2017
Nilai Nilai
normal
WBC 9,90 (103/uL) 4,6-10,2
Neu 3,8-6,5
5,95 (103/uL)
HB 11.8 (g/dL) 11,5-18
B. Diagnosis:
G8P5025 UK 34-35 minggu T/H + KJDR
C. Diagnosis Banding
Hamil Semu (pseudocyesis)
D. Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
- MRS
2. Medikamentosa
- IVFD RL 20 tpm
- Oksitosin drip sesuai protap
Monitoring
o Observasi Keluhan dan tanda vital
o Observasi tanda-tanda inpartu
29
SOAP tanggal 11/02/2017
Tgl S O A P
TFU :
06.30 setengah Mengganti cairan
pusat- infus
prosesus
xiphoideus (Dex 5% + Oxy 5
IU seri I fls II
(25 cm) 40 tpm
14.00
Ibu panas Paracetamol 3x1
St. Generalis :
T : 110 / 70
mmHg
N : 80
30
x/mnt
S : 38,5
RR : 18 x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
Tgl S O A P
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
TFU :
setengah
31
pusat-
prosesus
xiphoideus
(25 cm)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
ketuban (+), eff
25%, teraba kepala
floating
14.00 Ibu
mengatakan St. Generalis : - Os
tidak ada terpasang
keluhan T : 110 / 70 oxytocin
mmHg drip+Dex
5% seri II
N : 80 fls II
x/mnt - Observasi
CHPB
S : 38,5
RR : 18 x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
32
SOAP tanggal 13/02/2017
Tgl S O A P
RR : 18
x/mnt
St. Obstetri :
DJJ : (-)
His : (-)
TFU :
-
pst-px
(25 cm)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
His : (-)
VT : v/v normal,
pembukaan 1 cm,
eff 25%, teraba
kepala floating
33
SOAP tanggal 14/02/2017
Tgl S O A P
N : 80
x/mnt
S : 36,2
-
RR : 18
x/mnt
St. Obstetri :
34
Hasil USG : 11/02/2017
35
Instruksi Post Operasi
- dr. Ida Bagus Sukadana, Sp.OG
IVFD 2 : 2: 1 28 tpm
Cefoperazon 2x1 gr
Neurosanbe 2x 1 amp
Vit. C 1x1 amp
Observasi KU dan vital sign
Asam mefenamat 3x1
36
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus ini wanita, 38 tahun dengan diagnosa kematian janin Dalam rahim.
ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang disesuaikan dengan literatur. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan
G8P5025 hidup 5. Hamil 34-35 minggu dan pasien tidak merasakan gerak janin sejak
10 hari SMRS. dan perut tidak bertambah besar. Keadaan ini sesuai dengan salah satu
dasar diagnosis IUFD yang bersifat subjektif. Pada pasien ini tidak ada riwayat
trauma, infeksi, dan alergi dalam kehamilannya ini. Pasien juga mengaku tidak punya
kebiasaan minum alkohol, merokok, dan minum obat- obatan lama. Pasien juga tidak
memiliki binatang peliharaan.
Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan obstetri, didapatkan Ukuran tinggi
fundus uteri yang kurang dari usia. Pada palpasi, gerak janin (-), dan pada auskultasi
dengan pemeriksaan Doppler tidak terdengar bunyi jantung janin, hal ini turut
membuktikan adanya kematian janin intra uterin.
Dari pemeriksaan makroskopis bayi ditemukan kelainan kongenital yaitu
labioskisis dan didapatkan maserasi grade I. Plasenta ddapat kesan lengkap, tanpa
hematoma dan kalsifikasi. Sekitar 30% kasus KJDR yang dilaporkan terjadi karena
37
adanya kelainan pada tali pusat. adanya belitan tidak menjadi tanda pasti akan
terjadinya kematian janin. Pada bayi tali pusat melilit ketat 1 kali di leher bayi. Pada
bayi tampak timbunan lemak putih menyeluruh di tubuh bayi.
Penyebab IUFD bisa karena faktor maternal, melihat usia ibu 39 tahun, dapat
merupakan faktor ibu yang tua saat kehamilan. Ibu dengan riwayat G8P5025 yang
merupakan multipara dan menjadi salah satu resiko IUFD. Faktor fetal belum dapat
kita singkirkan karena sebaiknya dilakukan pemeriksaan autopsi apakah terdapat
kelainan kongenital mayor pada janin. Pasien tidak memiliki binatang peliharaan,
makan daging setengah matang, yang menurut literatur dapat menyebabkan infeksi
toksoplasmosis pada janin. Anomali kromosom biasanya terjadi pada ibu dengan usia
diatas 40 tahun, dan dibutuhkan analisa kromosom. Inkompatibilitas Rhesus juga
sangat kecil kemungkinannya mengingat pasien dan suaminya dari suku yang sama.
38
BAB V
RINGKASAN
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis kematian janin intra uterin (IUFD)
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pengetahuan
ibu mengenai pemeriksaan Ante Natal Care yang teratur dan efektif sangat dibutuhkan
untuk mengetahui kesejahteraan janin untuk mendeteksi penurunan kesejahteraan janin
dan komplikasi pada ibu dapat dihindari. Penatalaksanaan IUFD dibagi menjadi
penanganan ekspektatif dan aktif. Penanganan aktif lebih baik untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut pada ibu dan mengurangi gangguan psikologis keluarga,
terutama ibu.
Dukungan moril / psikologis dari pihak dokter dan keluarga sangat berperan
penting pada kasus IUFD. penyebab pasti hanya dapat ditegakkan bila pada bayi yang
dilahirkan dilakukan autopsi.
39