Anda di halaman 1dari 17

KONSERVATIF VS OPERATIVE

TREATMENT PASIEN KEHAMILAN


EKTOPIK

TEUKU MUHAMMAD RAMZI AKBAR


1807101030048

Pembimbing :
dr. Cut Rika Maharani, Sp.OG
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi diluar endometrium.

WHO :
KET merupakan penyebab satu dari 200 (5-6%) Prevalensi kehamilan ektopik di dunia
mortalitas maternal di negara maju. Dengan adalah 1-2%. Kehamilan ektopik adalah
60.000 kasus setiap tahun atau 3% dari populasi salah satu penyebab kematian ibu.
masyarakat, angka kejadian KET di Indonesia
diperkirakan tidak jauh berbeda dengan negara
maju.

Tuba fallopi adalah lokasi implantasi ektopik yang


paling umum, terhitung lebih dari 90% kasus.

Kehamilan ektopik merupakan penyebab utama kematian pada


maternal di trismester pertama.
Pemeriksaan progesterone serum, kadar beta-
Diagnosis kehamilan ektopik sulit human chorionic gonadotropin (β-hCG),
didapatkan dari anamnesis jika gejala yang ultrasonografi transvaginal dan laparoskopi
muncul tidak khas. dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
kehamilan ektopik.

Manifestasi klinis dapat bervariasi, tersering muncul berupa


trias kehamilan ektopik yaitu amenorrhea, perdarahan dari
jalan lahir dan gejala lain seperti nyeri abdomen, mual dan
nyeri pada bahu.

tatalaksana pada kehamilan ektopik dapat berupa terapi medis


(methotrexate) dan tindakan operasi (laparotomi atau laparoskopi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan


diluar uterus. Kata ektopik tersebut berasal
dari bahasa Yunani “Ektopos” yang berarti Seiring perkembangan usia
DEFINISI
berada di luar. KLASIFIK kehamilan, kehamilan ektopik
dapat menyebabkan ruptur pada
tuba.

FAKTOR PREDISPOSISI
•Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dengan pertumbuhan sel telur yang
telah dibuahi dan tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.
EPIDEMIOLOGI

Pada 2011–2013 kehamilan ektopik terganggu terjadi sekitar 2,7% dari semua


kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan menjadi penyebab
utama kematian akibat perdarahan.
Prevalensi wanita dengan perdarahan dari jalan lahir disertai nyeri perut hebat
pada trimester pertama terjadi sebanyak 18%.
ETIOLOGI

Sel telur yang dibuahi


terkadang membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk Salfingitis dan Pelvic
melewati tuba. Inflammatory Disease (PID)

Kegagalan kontrasepsi

Tindakan operasi pada tuba Usia maternal >35 tahun


meningkatkan risiko
terjadinya kehamilan ektopik.

• Riwayat kehamilan ektopik


sebelumnya
•Riwayat aborsi
•Defek pada tuba
PATOFISIOLOGI

Kebanyakan dari kehamilan ektopik berlokasi di tuba


fallopii. Tempat yang paling umum terjadi adalah pada pars
ampullaris (80 %), isthmus (12%), fimbriae (5%), dan bagian
kornu dan daerah intersisial tuba (2%).
Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di
tuba pada dasarnya sama dengan di kavum uteri. Setelah
terjadi implantasi pada mukosa tuba, trofoblast menerobos
lamina propria dan otot-otot polos tuba. Selanjutnya pada
lokasi tuba yang terjadi implantasi akan terjadi distensi dan
dinding tuba akan menipis.
Pembuluh darah yang ada pada tuba dapat terkikis oleh
vili korialis dan memungkinkan darah keluar dari fimbrae
menyebabkan hemoperitoneum.
Peregangan peritoneum pada lokasi implantasi dapat
menyebabkan nyeri episodik pada abdomen. Seiring dengan
pertambahan usia kehamilan, dinding tuba akan berdilatasi
maksimal dan menyebabkan nekrosis. Selanjutnya akan
menyebabkan rupture pada dinding tuba. Ruptur pada dinding
tuba menimbulkan nyeri hebat dan perdarahan
intraabdominal.
KLASIFIKASI

Menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi :


1. Tuba Fallopi
• Pars Interstisialis
• Isthmus
• Ampulla
• Infundibulum
• Fimbria
2. Uterus
• Kanalis Servikalis
3. Ovarium
4. Heterotopic
5. Abdominal
6. Bekas luka saesar
.
MANIFESTASI KLINIS

Gejala dan tanda kehamilan ektopik sering samar bahkan tidak ada pada awal
kehamilan. Terdapat trias gejala KET yang sangat khas, yaitu :
• Amenorrhea
• Perdarahan pervaginam
• Nyeri hebat abdomen
Gejala tidak khas lainnya, seperti :
 Nyeri punggung bawah
 Nyeri ringan di perut atau panggul
 Kram ringan pada satu sisi pelvis
Jika tuba fallopi pecah, akan muncul gejala seperti berikut:
 Nyeri hebat dan mendadak pada perut atau panggul
 Nyeri pada bahu (referred pain)
 Kelemahan, pusing, atau pingsan
DIAGNOSIS

1. Anamnesis
Pada anamnesis, gejala yang sering dikeluhkan oleh pasien
adalah gejala klasik kehamilan ektopik atau trias kehamilan ektopik
yang terdiri dari nyeri tiba-tiba, amenorea, perdarahan melalui
vagina.
2. Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik terdapat tanda-tanda kehamilan normal
kecuali terjadi perdarahan internal akibat ruptur pada lokasi
kehamilan ektopik.
Jika terjadi rupture maka akan muncul gejala takikardi,
hipotensi, bising usus berkurang atau hilang, perut kembung,
ditemukannya rebound tenderness, dan nyeri bila porsio di goyang.
3. Pemeriksaan Laboratorium
 Progesteron serum
 Kadar beta hCG

4. Pemeriksaan Imaging
 Transvaginal sonography (TVS)
• dosis tunggal MTX 50 mg/m2 IM
Tata Laksana
Medikamentosa

• Laparotomy
• Laparoscopy : dapat dilakukan tindakan
Tata Laksana salpingostomy atau salpingectomy
Operative
KOMPLIKASI

Komplikasi terburuk kehamilan ektopik adalah rupture uteri


atau tuba, yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan massif,
syok, disseminated intravascular coagulation (DIC), dan
kematian.

PROGNOSIS

Wanita dengan riwayat kehamilan ektopik berada pada


peningkatan risiko kekambuhan. Kesempatan kehamilan ektopik
berulang pada wanita dengan riwayat kehamilan ektopik adalah
sekitar 10%. Pada wanita dengan dua atau lebih kehamilan ektopik
sebelumnya, risiko kekambuhan meningkat hingga lebih dari 25%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai