2. Pemeriksaan
fisik dan 5. Edukasi
pengambilan perilaku seksual
spesimen
4. Pengobatan
3. Diagnosis
efektif
ANAMNESIS
Sikap saat melakukan
anamnesis pada pasien
TUJUAN
penyakit kelamin perlu
diperhatikan
Membantu
Menjamin privasi
menegakkan
dan kerahasian
diagnosis
Membantu Mendengarkan
mengidentifikasi dan menyimak
pasangan perkataan
seksual pasien pasien
Informasi yang perlu di tanyakan
kepada pasien
1. Keluhan utama 10 Hubungan keluhan dengan keadaan lainnya-
2. Keluhan tambahan menjelang/sesudah haid; kelelahan
3. Riwayat perjalanan penyakit fisik/psikis; penyakit : diabetes, tumor,
4. Siapa menjadi pasangan seksual tersangka keganasan, lain-lain; penggunaan obat :
(wanita/pria penjaja seks, teman, pacar, antibiotika, kortikosteroid, kontrasepsi;
suami/isteri) pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim
5. Kapan kontak seksual tersangka dilakukan (AKDR); rangsangan seksual; kehamilan;
6. Jenis kelamin pasangan seksual kontak seksual.
7. Cara melakukan hubungan seksual (genito- 11. Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya
genital, orogenital, anogenital) 12. Hari terakhir haid
8. Penggunaan kondom (tidak pernah, jarang, 13. Nyeri perut bagian bawah
sering, selalu) 14. Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai
9. Riwayat dan pemberi pengobatan kapan
sebelumnya (dokter/bukan dokter/sendiri)
PEMERIKSAAN FISIK GENITALIA
Informed consent agar pasien tidak perlu merasa takut saat pengambilan bahan duh
tubuh gentalia dengan sengkelit atau dengan swab berujung kecil
Masukkan sengkelit/swab ke dalam orifisium uretra eksterna sampai kedalaman 1-2 cm,
putar swab (untuk sengkelit tidak perlu diputar namun cukup menekan dinding uretra),
dan tarik keluar perlahan-lahan
Oleskan duh tubuh ke atas kaca obyek yang sudah disiapkan
Bila tidak tampak duh tubuh uretra dapat dilakukan pengurutan (milking) oleh pasien.
PENGAMBILAN SPESIMEN
Pada Wanita
Informed consent agar pasien tidak perlu merasa takut
Bersihkan terlebih dahulu dengan kain kasa yang telah
dibasahi larutan NaCl
Setiap pengambilan bahan harus menggunakan
spekulum steril (sesuaikan ukuran spekulum dengan
riwayat kelahiran per vaginam), swab atau sengkelit
steril
Masukkan daun spekulum steril ke dalam vagina
Setelah itu dapat dimulai pemeriksaan serviks, vagina
dan pengambilan spesimen
PENGAMBILAN SPESIMEN
Untuk pemeriksaan Treponema pallidum pada ulkus yang dicurigai karena sifilis :
Ulkus dibersihkan terlebih dahulu dengan kain kasa yang telah dibasahi larutan salin
fisiologis (NaCl 0,9%).
Ulkus ditekan di antara ibu jari dan telunjuk sampai keluar cairan serum
Serum dioleskan ke atas kaca obyek untuk pemeriksaan Burry atau mikroskop
lapangan gelap bila ada.
PEMERIKSAAN BIMANUAL
Masukkan jari tengah dan telunjuk tangan kanan ke dalam vagina, ibu jari harus
dalam posisi abduksi, sedangkan jari manis dan kelingking ditekuk ke arah
telapak tangan
Palpasi uterus; letakkan tangan kiri di antara umbilikus dan tulang simfisis pubis,
tekan ke arah tangan yang berada di dalam pelvik
Dengan telapak jari tangan, raba fundus uteri sambil mendorong serviks ke
anterior dengan jari-jari yang berada di pelvik. Perhatikan ukuran, posisi,
konsistensi, mobilitas uterus, dan kemungkinan rasa nyeri saat menggoyangkan
serviks
Dengan perlahan, geser jari-jari yang berada di vagina menuju forniks lateral
sambil tangan yang berada di atas perut menekan ke arah inferior
PEMERIKSAAN ANOSKOPI
Indikasi
- keluhan atau gejala pada anus dan rektum anoskopi. Pemeriksaan
ini sekaligus dapat melihat keadaan mukosa rektum
-Posisi pasien pasien berbaring dalam posisi Sim atau miring dengan lutut
ditekuk serta pinggul ditekuk 45º. Posisi di sebelah kiri pemeriksa.
No Penyebab Penyakit
ETIOLOGI IMS
BAKTERI
Neisseri gonorrhoeae Uretritis, epididimis, servisitis, proktitis, faringitis,
konjuntivitis, Batholinitis
Chlamydia trachomatis Uretritis, epididimitis, servisitis, proktitis,
Mycoplasma hominis Salpingitis, limfogranuloma venerum
Ureaplasma urealyticum (hanya C.Trachomatis)
Treponema pallidum Sifilis
Gardberella vaginalis Vaginitis
Donovania granulomatis Granuloma inguinale
VIRUS
Herpes simplex virus Herpes genitalis
Herpes B virus Hepatitis fulminan akut dan kronik
Human papilloma virus Kandiloma akuminata, papiloma laring pada bayi
Molloscum contagiosum virus Moloskum kontagiosum
Human immunodeficiency virus A.I.D.S
PROTOZOA
Trichomonas vaginalis Vaginitis, uretritis
FUNGUS
Candida albicans Vulvovaginitis, balanitis, balanopostitis
EKTOPARASIT
Phthirus pubis Pedikulosis pubis
Sarcoples scabei var.hominis Skabies
DUH TUBUH
Definisi
Pada Wanita : duh tubuh serviks, duh tubuh vaginal, duh tubuh
uretra
DUH TUBUH PRIA -
PENYEBAB
DUH TUBUH WANITA -
PENYEBAB
DIAGNOSIS BANDING
DUH
TUBUH
URETRA
Etiologi
Penyebab gonore adalah gonokok ,
Termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada 4 spesies,
yaitu N.gonorrhoeae dan N.meningitidis yang bersifat
patogen serta N.catarrhalis dan N.pharyngis ini sukar
dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.
Gejala Klinis
Uretritis
Paling sering uretritis anterior akut dan dapat menjalar ke proksimal.
Bartolinitis
Nyeri saat berjalan dan penderita sukar duduk.
Labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan
nyeri tekan.
Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2011
ULKUS
GENITAL
Etiologi
Basil H.ducreyi berbentuk batang pendek, ramping dengan ujung
membulat, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, Gram-
negatif, anaerob fakultatif
Gejala Klinis
Masa inkubasi berkisar antara 3 – 7 hari, jarang samapi
14 hari, tanpa gejala prodormal. Mula-mula kelainan kulit
berupa papul, kemudian menjadi vesiko-pustul pada tempat
inokulasi, cepat pecah menjadi ulkus.
Etiologi
Treponema pallidum, yang termasuk ordo Spirochaetales,
familia Spirochaeraceae dan genus Treponema
KLASIFIKASI
SIFILIS
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
KONGENITAL
DINI (SEBELUM 2
SECARA KLIINIS EPIDEMIOLOGIK
THN)
LANJUT
ST. DINI
(SESUDAH 2 ST. I
MENULAR
THN)
ST. LANJUT
ST. II
TIDAK MENULAR
ST. III
Vegetasi
pada
Genitalia
Kondiloma Akuminata
Definisi
Kondiloma akuminatum atau kutil kelamin (veneral warts)
ialah lesi berbentuk papilomatosis, dengan permukaan
verukosa, disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) tipe
tertentu (terutama tipe 6 dan 11), terdapat di daerah kelamin
dan atau anus.
Gejala klinis
Penyakit ini terutama di daerah lipatan yang
lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna.
Kondiluma akuminata sering kali tidak
menimbulkan keluhan, namun dapat disertai rasa
gatal. Bila terdapat infeksi sekunder, dapat
menimbulkan rasa nyeri, bau kurang enak, dan mudah
berdarah.
Pada laki-laki tempat predileksinya di perineum
dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, dan
pangkal penis.