NEPHROLITHIASIS
Oleh
Agung Dwi Saputro 2011730118
Pembimbing
Dr. Usman Wahid, Sp.B
Identitas
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Alamat : Cilaku
Pekerjaan : Buruh
Masuk RS : 18 september 2016
Keluhan Utama
Kencing berwarna keruh sejak 10 bulan yang lalu
Kepala:
Normochepale, tidak tampak ada kelainan pada NC VII
Mata :
Palpebra normal, ptosi (-), lagoftamlmos (-), udem (-)
Refleks pupil +/+ isokhor
Konjungtiva anemis (-); Sklera Ikterik (-)
Telinga :
Bentuk normal, nyeri tarik auricular (-), nyeri tekan tragus
(-), serumen (-)
Hidung
deformitas (-), septum deviasi (-), rhinoragic (-)
Mulut
Bibir anemis (-), bibir sianosis (-)
Lidah tremor (-), kotor (-)
Tenggorok
Tonsil T1/T1 tenang, hiperemis (-)
Faring hiperemis (-)
Leher
Kelenjar tyroid membesar (-)
Pembesaran KGB di leher (-)
Thorax
Inspeksi
simetris tidak ada hemithorax yang tertinggal, retraksi (-),
ictus cordis tidak tampak.
Palpasi
gerak simetris pada kedua hemithorax, vocal fremitus +/+
simetris, ictus cordis teraba pada ICS 5 linea mid
clavicularis
Perkusi
sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi
Pada paru suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -
/-, bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
abdomen simetris, datar, tidak terdapat jaringan parut, striae dan
kelainan kulit, tidak terdapat pelebaran vena
Auskultasi
bising usus 6x/ menit, normal
Palpasi
supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) hypocondrium
sinistra, teraba massa di hypocondrium sinistra (+)
Perkusi
pekak pada hypocondrium sinistra
Ekstremitas
deformitas (-), akral hangat , udem (-), RCT <2 detik
Flank
Regio Flank
Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang (-), massa (-)
Palpasi : ballotemen ginjal -/+
Perkusi : costovetebral angel tendersness -/+
Nephrolithiasis Sinistra
Hidronefrosis Sinistra
Pielonephritis Sinistra
Ureterolithiasis Sinistra
Rencana Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin
Urinalisa
BNO / IVP
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 28-5-2014
Hematologi
Hematologi Rutin
Hasil Nilai normal Satuan
Hemoglobin 9.9 13.5 – 17.5 g/dL
Hematokrit 30.7 37 – 47 %
Eritrosit 3.58 4.2 – 5.4 10^6/µL
Leukosit 8.8 4.8 – 10.8 10^3/µL
Trombosit 647 150 – 450 10^3/µL
MCV 85.8 80 – 94 fL
MCH 27.7 27 – 31 Pg
MCHC 32.2 33 – 37 %
RDW-SD 49.9 10 – 15 fL
PDW 8.1 9-14 fL
MPV 7.5 8 – 12 fL
Hasil Nilai normal Satuan
Differential
LYM % 20.3 26 – 36 %
MXD % 13.7 0 – 11 %
NEU % 66.0 40 – 70 %
Absolut
LYM # 1.8 1.00 – 1.43 10^3/µL
MDX# 1.2 0 – 1.2 10^3/µL
NEU# 5.8 1.8 – 7.6 10^3/µL
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
KIMIA KLINIK
Glukosa darah
Glukosa darah puasa 85 70-100
Fungsi Hati
AST (SGOT) 21 <40
ALP (SGPT) 29 <42
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Fungsi Ginjal
Ureum 23.9 10-50
Kreatinin 1.1 0-1.0
Elektrolit
Natrium (Na) 135.4 135-148
Kalium (K) 3.99 3.50-5.30
Calcium ion 1.16 1.15-1.29
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker
HBsAg Non reaktif Non reaktif
Urinalisa tidak dilakukan
Pemeriksaan Radiologi BNO/IVP
Menit ke-0 : Gambaran system pyelocalices tidak tampak pada renal
sinistra dan dextra, tampak gambaran opaque seringgi VT12-VL1, VL3-4
pada renal sinistra, renal sinistra tampak berada setinggi VT12-VL3,
sedangkan renal dextra berada setinggi VL1-2
Menit ke-5 : Kontras mulai mengisi pelvic renalis dextra, tidak tampak
adanya dilatasi. Pada renal sinsitra tidak tampak adanya pengisian
kontras.
Menit ke-15 : Pada renal dextra tampak system peyelo calices, tidak
tampak adaya dilatasi pada SPC, tidak ada gambaran opaque pada renal
dextra. Pada renal sinistra masih belum ada pengisian kontras pada
renal. Visica Urinaria mulai terisi kontras sedikit.
Menit ke-30 : Kontras mengisi ureter dextra, tidak tampak gambaran
opak, tidak tampak dilatasi pada ureter. Vesica urinaria terisi kontras
setengahnya.
Menit ke-45 : Kontras pada ureter mulai berkurang.
Menit ke-120 : Vesica urinaria terisi kontras lebih banyak. VU berada
di posisi yang normal, dinding licin dan regular, Tidak tampak gambaran
opaque, filling, ataupun additional defect
Post Voiding : Tidak tampak ada residu pada post miksi.
Working Diagnosis
Hydronephrosis et causa
nephrolithiasis sinistra
Rencana Tindakan
Nephrolithotomy
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Riwayat Keluarga
Kristaluria
Sosial Ekonomi
Pekerjaan
Diet
Iklim
Pengobatan
Teori Pembentukan Batu
Teori Supersaturasi
Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal mendukung terjadinya
kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agresi kristal
kemudian timbul menjadi batu.
Teori Matriks
Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10% heksose, 3-5
heksosamin dan 10% air. Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal
sehingga menjadi batu.
Teori Epitaxy
Merupakan pembentukan batu oleh beberapa zat secara bersama-sama, salah satu
batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
Contohnya ekskresi asam urat yang berlebihan dalam urin akan mendukung
pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.
BATU
KALSIUM
Struvit
Asam Urat
MACAM- BATU NON
Sistine
MACAM BATU KALSIUM
Xantine
Indinacir
Batu Kalsium
Hypercalciuria
Hypocitraturia
Hyperuricosuria
Hyperoxalauria
Manifestasi Klinis
Nyeri
Hematuria
Demam
Infeksi
Mual dan Muntah
Nyeri