Apendisitis Kronik
Oleh:
Zamzammatun Nafiah
406192035
Pembimbing:
dr. M. Arifin, SpB-KBD
Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS IV MCL sinistra
Perkusi : batas atas jantung di ICS II PSLS
batas kanan jantung di ICS IV PSLD
batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : tampak datar, simetris, striae (-), massa (-), pelebaran
vena (-), luka (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : nyeri ketok (+) pada regio iliaca dextra
Palpasi : nyeri tekan (+) pada regio iliaca dextra. Rovsing sign (+).
Ekstremitas
CRT<2 detik, akral hangat, edema (-)
Laboratorium pada 28 Februari 2021
Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Penunjang Leukosit 13.4 x 103 / uL 3.6 – 11 x 103 / uL
Monosit 8.00 % 2 – 8%
Kesan :
Appendix tak terisi kontras = curiga appendisitis kronis.
Resume
• Telah dilakukan pemeriksaan pada pasien perempuan usia 14 tahun di bangsal
edelways RSUD RAA Soewondo Pati dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah sejak ± 1 bulan SMRS. Nyeri seperti ditusuk dan tidak menjalar serta
dirasakan hilang timbul. Nyeri tidak membaik dengan istirahat. Skala nyeri
yang dirasakan adalah 3/10.
• Pasien juga mengeluhkan muntah, dan demam 3 hari yang lalu. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur dan buah serta sedikit minum air putih.
Resume
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit ringan, kesadaran compos
mentis (E4V5M6), tekanan darah 110/70 mmHg, HR 85x/menit, RR 20x/menit,
suhu 36,3o C, saturasi oksigen 96%. Pada pemeriksaan sistem didapatkan nyeri
ketok dan nyeri tekan pada regio iliaca dextra serta rovsing sign (+).
• Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan leukosit , eritrosit serta
limfosit dan penurunan MCH serta MCV.
• Pada pemeriksaan appendikogram ditemukan apendiks tak terisi kontras,
kesan appendisitis.
Diagnosis
Perdarahan
• Pendarahan apendiks berasal
dari arteri apendikularis yang
merupakan arteri tanpa kolateral
merupakan cabang inferior dari
arteri iliocoli yang merupakan
cabang trunkus mesenterik
superior
Anatomi
Persarafan
• Persarafan parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus yang
mengikuti arteri mesenterika superior dan arteri apendikularis,
• Sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis X . Oleh
karena itu , nyeri viseral pada apendisitis bermula di sekitar umbilikus
Anatomi
Lokasi
• Pada 65 % kasus, apendiks terletak intraperitoneal .
Kedudukan itu memungkinkan apendiks bergerak ,
dan ruang geraknya bergantung pada panjang
mesoapendiks penggantungnya
• Pada kasus selebihnya , apendiks terletak retro
peritoneal , yaitu di belakang sekum , di belakang
kolon asendens, atau di tepi lateral kolon asendens.
• Gejala klinis apendisitis ditentukan oleh letak
apendiks.
Fisiologi
• Apendiks menghasilkan lendir 1-2ml per hari. Lendir itu normalnya
dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke caecum.
Hambatan aliran lendir di muara apendiks berperan pada
pathogenesis appendicitis.
• Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated
lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk
apendiks, ialah IgA. Immunoglobulin itu sangat efektif sebagai
pelindung terhadap infeksi.
• Namun demikian, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem
imun tubuh karena jumlah jaringan limf disini kecil sekali jika
dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh
Definisi
• Appendisitis adalah inflamasi pada apendiks vermiformis
Epidemiologi
• Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur ,hanya pada anak
kurang dari satu tahun jarang dilaporkan . Insidens tertinggi pada
kelompok umur 20-30 tahun , setelah itu menurun . dengan angka
kejadian sebesar 8,6% pada pria dan 6,7% pada wanita.
• Insidens apendisitis kronik adalah sekitar 1-5%
Etiologi
Inspeksi Auskultasi
• Tidak ditemukan gambaran • Peristalsis usus sering normal
spesifik . tetapi juga dapat menghilang
• Kembung sering terlihat pada akibat adanya ileus paralitik
penderita dengan komplikasi pada peritonitis generalisata
perforasi . yang disebabkan oleh apendisitis
perforata
• Penonjolan perut kanan bawah
bisa dilihat pada massa atau
abses periapendikuler.
Perkusi Palpasi
• Nyeri ketok pada kuadaran • Nyeri tekan pada perut kanan
kanan bawah bawah (Mc.Burney)
• Jika pekak hepar hilang : • Nyeri kanan bawah perut pada
perforasi saat penekanan perut kiri
(Rovsing sign)
• Nyeri perut kanan bawah saat
tekanan perut kiri dilepaskan
(Blumberg sign)
Psoas sign
• Rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi
sendi panggul kanan paha kanan ditahan
• Bila apendisitis, maka menempel pada otot
psoas mayor timbul nyeri
Obturator sign
• Untuk memeriksa apakah apendisitis
bersentuhan dengan otot obturator
internus
• Gerakan fleksi dan endorotasi sendi
panggul pada posisi terlentang akan
menimbulkan nyeri pada appendicitis
pelvika
Pemeriksaan Colok Dubur
• Pemeriksaan colok dubur menyebabkan nyeri bila daerah infeksi
dapat dicapai dengan jari telunjuk , misal nya pada apendisitis pelvika
• Nyeri tekan pada jam 9-12
Kriteria mikroskopik apendisitis kronik
Diagnosis Apendisitis Kronik meliputi :
• Riwayat nyeri perut kanan • Adanya fibrosis menyeluruh
bawah yang lebih dari dua pada dinding apendiks
minggu • Sumbatan parsial atau total pada
• Terbukti terjadi radang kronik lumen apendiks
apendiks baik secara • Adanya jaringan parut dan ulkus
makroskopik maupun lama di mukosa
mikroskopik , dan keluhan
menghilang pasca-apendektomi • Infiltrasi sel inflamasi kronik .
Pemeriksaan penunjang Laboratorium
• Pemeriksaan jumlah leukosit
• USG : apendikolith yang membantu menegakkan
menyumbat, struktur tubular non diagnosis apendisitis .
compessible, aperistaltik • Pada kebanyakan kasus terdapat
• Laparoskopi pada kasus yang leukositosis , terlebih pada kasus
meragukan dengan komplikasi.
• Ct scan : dilatasi apendiks (lebih dari • Urinalisis
6 mm), penebalan dinding (lebih
dari 3 mm), dan / atau apendikolit.
• Appendikogram
Alvarado Score
Tatalaksana
• Bila diagnosis klinis sudah jelas tindakan paling tepat adalah
apendektomi.
• Apendisitis tanpa komplikasi biasanya tidak perlu antibiotik, kecuali
pada apendisitis gangren atau perforata
Tatalaksana
Farmakolog
i
Tatalaksana
• Massa apendiks terjadi bila • Adanya fekalit di dalam lumen , umur (orang tua atau
apendisitis gangrenosa atau anak kecil) , dan keterlambatan diagnosis , merupakan
mikroperforasi ditutupi atau faktor yang berperan dalam terjadinya perforasi apendiks
dibungkus oleh omentum dan/atau
lekuk usus halus. • Perforasi apendiks akan mengakibatkan peritonitis
purulenta yang ditandai dengan demam tinggi , nyeri
• Riwayat klasik apendisitis akut , yang makin hebat yang meliputi seluruh perut , dan perut
diikuti dengan adanya massa yang menjadi tegang dan kembung . Nyeri tekan dan defans
nyeri di regio iliaka kanan dan disertai muskuler terjadi di seluruh perut , mungkin disertai
demam, mengarahkan diagnosis ke dengan pungtum maksimum di regio iliaka kanan ;
massa atau abses periapendikuler . peristalsis usus dapat menurun sampai menghilang
akibat adanya ileus paralitik
Daftar Pustaka