Adja Natasya
Reyhan Irawan
Pembimbing:
dr. Anwar Bet, Sp.PD-FINASIM
Umur : 70 tahun
No RM : 01131073
● Pasien berjualan di sekolah, tinggal bersama 1 orang anak dan 3 orang cucu.
● Pasien memiliki nafsu makan yang baik.
● Lingkungan disekitar tempat pasien banyak terdapat parot dan gennangan air.
● Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak menggunakan obat-obatan
(NAPZA).
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan Darah : 110/68 mmHg
Nadi : 103 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,2 °C
BB : kg
TB : cm
IMT :
Kepala dan Leher
● Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah rontok
● Mata : konjungtiva pucat (-/-) sklera ikterik (-/-) pupil isokor (2 mm/2 mm)
● Telinga : keluar cairan (-/-) keluar darah (-/-) tanda inflamasi (-/-)
● Hidung : nafas cuping hidung (-) keluar cairan (-) keluar darah (-) tanda inflamasi (-)
● Mulut : mukosa anemis (+/+)
● Kelenjar thyroid : pembesaran kel. Tiroid (-)
● KGB : Pembesaran KGB (-)
● JVP : 5 + 2 cmH2O
Thoraks (Paru)
● Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan, penggunaan otot bantu nafas (-)
● Palpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan, nyeri tekan (-)
● Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
● Auskultasi : Suara nafas : vesikuler (+/+)
Suara nafas tambahan : wheezing (-) ronkhi (-)
Thoraks (Jantung)
● Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
● Palpasi : Iktus cordis teraba (+) di linea midclavicula sinistra SIK V
● Perkusi : Batas kanan jantung di linea parasternalis dextra SIK IV, batas kiri jantung di linea midclavicular
sinistra SIK V, batas pinggang jantung di linea parasternalis sinistra SIK III.
● Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
● Inspeksi : Distensi (-), jejas (-)
● Auskultasi : Bising usus (+) 9x/menit
● Palpasi : supel, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
● Perkusi : Timpani seluruh regio, nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas
● Superior : akral hangat, CRT > 2 detik, Ptekie (+/+), jejas (-)
● Inferior : akral hangat, CRT > 2 detik, Ptekie (+/+), jejas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap (20/8/2023) Hitung Jenis (20/8/2023) Hemostasis dan Kimia Klinik
- Hb : 8,0 g/dL - Basofil : 0 (20/8/2023)
- Leukosit : 3,93 - Eosinofil : 1,3 - PT 12,9
- Trombosit : 5 - Neutrofil : 66,7 - INR 0,90
- Eritrosit : 2,49 - Limfosit : 26,7 - APTT 28,5 detik
- Hematokrit : 23,5 - Monosit : 5.3
- MCV : 94.4 Tes anti-dengue IgM/IgG
- MCH : 32.1 (20/8/2023)
- MCHC : 34.0 - IgG : Non Reaktif
- IgM : Non Reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap (24/8/2023) Hitung Jenis (24/8/2023)
- Hb : 12.9 g/dL - Basofil : 0
- Leukosit : 2.70 - Eosinofil : 3.7
- Trombosit : 55 - Neutrofil : 41.9
- Eritrosit : 4.31 - Limfosit : 47.4
- Hematokrit :37.8 - Monosit : 7.0
- MCV : 87.7
- MCH : 29.9
- MCHC : 34.1
Pemeriksaan Penunjang
● Rontgen Thorax (23/8/2023)
Pulmo : Corakan bronkovaskular normal, infiltrate dengan fibrosis dilapang atas dextra. Diafragma dan
sinus kostofrenikus sinistra tumpul
Cor : Dalam bentuk normal
Kesan :
Pulmo : Proses spesifik
Cor : Dalam batas normal
Efusi pleura minimal
Pemeriksaan Penunjang
● USG Abdomen (23/8/2023)
- Renal dextra: Ukuran normal, batu(-), PCS normal, cortex dan medulla
normal, nodul kistik 1,7cm pada pole Tengah
- Renal sinistra: Ukuran normal, batu(-), PCS normal, cortex dan medulla
normal, nodul kistik 1,2cm pada pole Tengah
- Hepar: Ukuran normal, struktur echo parenkim normal, vena porta dan
vena hepatica normal, ductus biliaris intra dan ekstra normal, nodul
kistik 2.8cm x 2.4cm pada hepar lobus dextra
Kesan: Cyst hepar, Cyst renal bilateral
USG VF, lien, pancreas, vesica urinaria saat ini tidak
tampak kelainan
Tatalaksana
● NaCl 0,9%
● Omeprazole 1 ampul
● Kalnek 1 ampul
● Rencana transfusi PRC 4 lb dan TC 20 lb.
Pembahasan
1. Gusi berdarah dan ruam merah di sekujur tubuh.
Pemeriksaan fisik : Ptekie(+/+)
Kesimpulan
Pansitopenia didefinisikan sebagai penurunan ketiga garis sel hematologi. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit,
melainkan suatu jalur umum yang disebabkan oleh berbagai etiologi yang dapat bersifat menular, autoimun,
genetik, nutrisi, dan/atau ganas. Menentukan penyebab pansitopenia merupakan sebuah tantangan dan merupakan
kunci dalam menentukan rejimen pengobatan yang tepat dan memperkirakan prognosis. Pansitopenia bisa
disebabkan oleh penurunan produksi sel atau peningkatan kerusakan. Siapa pun yang mengalami pansitopenia
memerlukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi etiologi yang mendasarinya
TERIMA KASIH
Mohon Bimbingan dan Arahannya Dokter 🙏