Anda di halaman 1dari 20

Case Report

Acute Fibrille Illness

Adja Natasya
Reyhan Irawan

Pembimbing:
dr. Anwar Bet, Sp.PD-FINASIM

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU
2023
Abstrak
Acute Febrile Illness ( penyakit demam akut ) merupakan sindrom yang timbul dan disebabkan oleh berbagai macam faktor infeksi ataupun
faktor non infeksi. Penyakit demam akut didefinisikan sebagai akut timbulnya demam ( demam lebih dari 38 derajat Celsius berlangsung selama
kurang dari 2 minggu ) dan tidak ada penyebab yang jelas berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Demam akibat infeksi bisa
disebabkan oleh infeksi bakteri ( salmonella thypi ) , virus, jamur, ataupun parasit. Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain faktor lingkungan ( suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi, dll ), penyakit autoimun,
keganasan, dan pemakaian obat- obatan ( antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin ). Pasien perempuan usia 70 tahun, 5 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit datang keluhan dengan gusi berdarah. 15 hari SMRS, pasien mebgeluhkan demam tinggi sehingga pasien berobat ke
dr. Ilyas. Pasien juga mengeluhkan batuk 5 hari. Setelah itu pasien datang kebali ke dr. Ilyas dikarenakan mengeluh gusi berdarah dan merah-
merah sekujur tubuh terutama pada kaki dan tangan. Kemudian dokter menyarakankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin.
Setelah dilakukkan pemeriksaan darah rutin, dokrer menyarankan untuk membawa pasien ke rumah sakit. Pasien mengeluhkan muntah 1x/hari
dan panas didada. Keluhan BAB dan BAK disangkal. Pasien juga mengeluhkan pegal pada seluruh tubuh. Pasien tidak memiliki Riwayat
penyakit sebelumnya. Hasil pemeriksaan fisik kepala dijumpai mulut mukosa anemis (+),Pemeriksaan extremitas atas dan bawa CRT >2 detik,
ptekie (+/+), akral hangat (+/+). pemeriksaan laboratorium pada tanggal 20 Agustus 2023 menunjukkan bahwa nilai Hb 8,0g%, eritrosit 2,49
x10/mm3, leukosit 3,93, trombosit 5x103mm, hematokrit 27,5%, eosinodil 1,3, basophil 0,0, limfosit 26,7, monosit 5,3. Hasil pemeriksaan IgG
dengue non reaktif, IgM dengue ; non reaktif. Hasil pemerikaan USG abdomen dapat disimpulkan dengan kesan kista hepar, kista renal bilateral.
Hasil pemeriksaan foto thoraks bahwa Cor dalam batas normal, pulmo proses spesifik dan efus pleura sinistra minimal. Penatalaksanaan pasien
diberikan NacL 0,9%, injeksi omeprazole 1 ampul, injeksi kalnek 1 ampul, direncanakan transfusi PRC 4 lb dan TC 20 lb. Pasien didiagnosis
dengan pansitopenia dengan diagnosis banding ITP.
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. N

Umur : 70 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Berjuaan di sekolah

No RM : 01131073

Alamat : Cik Di Tiro

Tgl Masuk : Agustus 2023


Keluhan Utama
Gusi berdarah 5 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, pasien datang dengan keluhan gusi berdarah. 15 hari
SMRS, pasien mengeluhkan demam tinggi sehingga pasien berobat ke dr. Ilyas. Pasien juga
mengeluhkan batuk 5 hari. Setelah itu pasien datang kebali ke dr. Ilyas dikarenakan mengeluh gusi
berdarah dan merah-merah sekujur tubuh terutama pada kaki dan tangan. Kemudian dokter
menyarakankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin. Setelah dilakukkan pemeriksaan
darah ruti, dokter menyarankan untuk membawa pasien ke rumah sakit. . Pasien mengeluhkan muntah
1x/hari dan panas didada. Keluhan BAB dan BAK disangkal. Pasien juga mengeluhkan pegal pada
seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat keluhan yang sama (-)
● Riwayat kolesterol tinggi (-)
● Riwayat darah tinggi (-)
● Riwayat penyakit gula (-)
● Riwayat TBC (-)
● Riwayat keganasan (-)
● Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat keluhan yang sama (+)
● Riwayat penyakit ginjal (-)
● Riwayat kolesterol tinggi (-)
● Riwayat darah tinggi (-)
● Riwayat penyakit gula (-)
● Riwayat keganasan (-)
● Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat Sosial, Ekonomi, Kebiasaan

● Pasien berjualan di sekolah, tinggal bersama 1 orang anak dan 3 orang cucu.
● Pasien memiliki nafsu makan yang baik.
● Lingkungan disekitar tempat pasien banyak terdapat parot dan gennangan air.
● Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak menggunakan obat-obatan
(NAPZA).
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan Darah : 110/68 mmHg
Nadi : 103 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,2 °C
BB : kg
TB : cm
IMT :
Kepala dan Leher
● Kepala : Normocephal, rambut tidak mudah rontok
● Mata : konjungtiva pucat (-/-) sklera ikterik (-/-) pupil isokor (2 mm/2 mm)
● Telinga : keluar cairan (-/-) keluar darah (-/-) tanda inflamasi (-/-)
● Hidung : nafas cuping hidung (-) keluar cairan (-) keluar darah (-) tanda inflamasi (-)
● Mulut : mukosa anemis (+/+)
● Kelenjar thyroid : pembesaran kel. Tiroid (-)
● KGB : Pembesaran KGB (-)
● JVP : 5 + 2 cmH2O
Thoraks (Paru)
● Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan, penggunaan otot bantu nafas (-)
● Palpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan, nyeri tekan (-)
● Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
● Auskultasi : Suara nafas : vesikuler (+/+)
Suara nafas tambahan : wheezing (-) ronkhi (-)

Thoraks (Jantung)
● Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
● Palpasi : Iktus cordis teraba (+) di linea midclavicula sinistra SIK V
● Perkusi : Batas kanan jantung di linea parasternalis dextra SIK IV, batas kiri jantung di linea midclavicular
sinistra SIK V, batas pinggang jantung di linea parasternalis sinistra SIK III.
● Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
● Inspeksi : Distensi (-), jejas (-)
● Auskultasi : Bising usus (+) 9x/menit
● Palpasi : supel, nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
● Perkusi : Timpani seluruh regio, nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas
● Superior : akral hangat, CRT > 2 detik, Ptekie (+/+), jejas (-)
● Inferior : akral hangat, CRT > 2 detik, Ptekie (+/+), jejas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap (20/8/2023) Hitung Jenis (20/8/2023) Hemostasis dan Kimia Klinik
- Hb : 8,0 g/dL - Basofil : 0 (20/8/2023)
- Leukosit : 3,93 - Eosinofil : 1,3 - PT 12,9
- Trombosit : 5 - Neutrofil : 66,7 - INR 0,90
- Eritrosit : 2,49 - Limfosit : 26,7 - APTT 28,5 detik
- Hematokrit : 23,5 - Monosit : 5.3
- MCV : 94.4 Tes anti-dengue IgM/IgG
- MCH : 32.1 (20/8/2023)
- MCHC : 34.0 - IgG : Non Reaktif
- IgM : Non Reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap (24/8/2023) Hitung Jenis (24/8/2023)
- Hb : 12.9 g/dL - Basofil : 0
- Leukosit : 2.70 - Eosinofil : 3.7
- Trombosit : 55 - Neutrofil : 41.9
- Eritrosit : 4.31 - Limfosit : 47.4
- Hematokrit :37.8 - Monosit : 7.0
- MCV : 87.7
- MCH : 29.9
- MCHC : 34.1
Pemeriksaan Penunjang
● Rontgen Thorax (23/8/2023)
Pulmo : Corakan bronkovaskular normal, infiltrate dengan fibrosis dilapang atas dextra. Diafragma dan
sinus kostofrenikus sinistra tumpul
Cor : Dalam bentuk normal
Kesan :
Pulmo : Proses spesifik
Cor : Dalam batas normal
Efusi pleura minimal
Pemeriksaan Penunjang
● USG Abdomen (23/8/2023)
- Renal dextra: Ukuran normal, batu(-), PCS normal, cortex dan medulla
normal, nodul kistik 1,7cm pada pole Tengah
- Renal sinistra: Ukuran normal, batu(-), PCS normal, cortex dan medulla
normal, nodul kistik 1,2cm pada pole Tengah
- Hepar: Ukuran normal, struktur echo parenkim normal, vena porta dan
vena hepatica normal, ductus biliaris intra dan ekstra normal, nodul
kistik 2.8cm x 2.4cm pada hepar lobus dextra
Kesan: Cyst hepar, Cyst renal bilateral
USG VF, lien, pancreas, vesica urinaria saat ini tidak
tampak kelainan
Tatalaksana
● NaCl 0,9%
● Omeprazole 1 ampul
● Kalnek 1 ampul
● Rencana transfusi PRC 4 lb dan TC 20 lb.
Pembahasan
1. Gusi berdarah dan ruam merah di sekujur tubuh.
Pemeriksaan fisik : Ptekie(+/+)
Kesimpulan

Pansitopenia didefinisikan sebagai penurunan ketiga garis sel hematologi. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit,
melainkan suatu jalur umum yang disebabkan oleh berbagai etiologi yang dapat bersifat menular, autoimun,
genetik, nutrisi, dan/atau ganas. Menentukan penyebab pansitopenia merupakan sebuah tantangan dan merupakan
kunci dalam menentukan rejimen pengobatan yang tepat dan memperkirakan prognosis. Pansitopenia bisa
disebabkan oleh penurunan produksi sel atau peningkatan kerusakan. Siapa pun yang mengalami pansitopenia
memerlukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi etiologi yang mendasarinya
TERIMA KASIH
Mohon Bimbingan dan Arahannya Dokter 🙏

Anda mungkin juga menyukai