“Koma Hepatikum”
Oleh : Cresia Adelia Wibowo
NIM: 406192066
Pembimbing : dr. Eddy Mulyono, SpPD, FINASIM
Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam RSUD RAA Soewondo Pati
Periode 22 Februari 2021 – 17 April 2021
Identitas Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Resume
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.Sudrajat
Tanggal Lahir : 25-05-1980
Usia : 40 tahun 9 bulan 12 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Alamat : Pati Lor 2/3 Pati, Pati, Jawa
Tengah
Anamnesis
• Dilakukan anamnesa pada Selasa, 23 Februari 2021 pukul 07.15 WIB
secara alloanamnesa dengan istri pasien karena pasien dalam
keadaan koma di ruang rawat Edelways RSUD RAA Soewondo Pati.
• Keluhan Utama : berdasarkan informasi yang diberikan oleh istri
pasien, sebelum tidak sadarkan diri pasien mengalami BAB berwarna
hitam, dan muntah darah.
Riwayat Penyakit Sekarang
• 1 minggu SMRS : pasien mengeluhkan rasa mual dan nyeri perut
sebelah kanan, rasanya seperti tertusuk-tusuk. serta pasien
mengeluhkan sering menggigil.
• 2 hari SMRS : pasien mengeluh tidak nafsu makan disertai muntah-
muntah >3x/hari dengan konsistensi cair berisi air disertai darah,
pasien juga mengeluhkan adanya BAB berwarna kehitaman. BAK(+)
berwarna kuning seperti teh.
• Keluhan pasien saat masuk RS : lemas, mual
• Perawatan hari ke 3 di RS : pasien tidak sadarkan diri.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit kuning sebelumnya di sangkal
• Riwayat hipertensi (+), DM (-), jantung (-), keganasan (-), asma (-).
• Riwayat alergi disangkal pasien.
• Riwayat penyakit ginjal dan hemodialisa disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami keluhan
serupa dengan pasien.
• Riwayat kencing manis, darah tinggi, alergi, asma, ataupun
keganasan di keluarga disangkal oleh pasien.
Riwayat Kebiasaan
• Riwayat kebiasaan merokok (+)
• Riwayat memakai jarum tattoo (+)
Pemeriksaan Fisik
• Dilakukan pemeriksaan fisik pada 23 Februari 2021 pukul 07.10 WIB
di ruang rawat Edelways RSUD RAA Soewondo Pati.
Pemeriksaan Umum
• Keadaan Umum → tampak lemah
• Kesadaran → GCS = 3 (koma)
• Tekanan Darah → 150/90 mmHg
• Frekuensi Nadi → 116x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
• Frekuensi Napas → 30x/menit, reguler
• Suhu → 36o C
• Saturasi Oksigen → 99%
Pemeriksaan Sistem
• Kepala : Normocephali, benjolan (-), luka (-)
• Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya +/+, konjunctiva pucat +/+, sklera
ikterik +/+, edema palpebra -/-,
• Hidung : bentuk hidung normal, deviasi septum (-), sekret (-), nafas cuping
hidung (-)
• Telinga : bentuk normal, nyeri tekan telinga -/-, nyeri tarik telinga -/-,
otorhea -/-
• Mulut : Lidah tidak tampak kotor, uvula ditengah, mukosa faring tidak
hiperemis, sianosis (-), gigi baik, perdarahan gusi (-), tonsil T1-T1
• Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Sistem
• Paru-paru
➢ Inspeksi : bentuk normal, simetris, jejas (-), retraksi dinding dada (-)
➢ Palpasi : tidak teraba massa, krepitasi (-), stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
➢ Perkusi : sonor (+) di kedua lapang paru
➢ Auskultasi : suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi basah di kedua
lapang paru +/+, wheezing -/-
• Jantung
➢ Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
➢ Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS IV MCL sinistra
➢ Perkusi : batas atas jantung di ICS III Parasternalis sinistra
batas kanan jantung di ICS V Linea sternalis dextra
batas kiri jantung di ICS V linea midklavikula sinistra
➢ Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Sistem
• Abdomen
➢ Inspeksi : Datar, bekas luka (-), massa (-), distensi (-)
➢ Auskultasi : BU meningkat
➢ Perkusi : hipertimpani (+), shifting dullnes (-), asites (-)
➢ Palpasi : Tegang (+), hepatomegali 1/3 bagian konsistensi padat dan keras,
permukaan rata, splenomegaly schuffner 2, Ballotement (-) asites (-), nyeri tekan
tidak dapat dinilai karena pasien dalam keadaan koma
• Anus dan genitalia : tidak tampak adanya kelainan dari luar
−− −−
• Ekstremitas : CRT<2 detik, edema , akral dingin
−− −−
Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium pada 21 Februari 2021)
21 Januari 2021
22 Januari 2021
Hasil Rujukan
Anti-HCV Reaktif Non Reaktif
Pemeriksaan Radiologi
X foto thorax :
- Cor : tak membesar, bentuk dan letak normal
- Pulmo : corakan vasculer normal, tak tampak bercak pada kedua
paru, diafragma kanan kiri normal, sinus kostofrenikus kanan kiri
lancip
Portosystemic shunt
• Dimana darah yang berasal dari organ abdomen langsung dialirkan menuju ke aliran
sistemik tanpa melalui sinusoid hepatik
Selain itu, terdapat pula ↓ jumlah sel hepatosit yang dapat berfungsi
dengan baik secara signifikan → perburukan dapat dengan mudah
terjadi pada penumpukan sedikit zat toksin dalam keadaan sirosis
Terjadi hiperamonia. untuk
Pada keadaan gangguan
Pada keadaan sirosis,
Tetapi dibawa langsung kompensasi ↑ kadar
ammonia yang dibawa dari ammonia dalam darah, otak
hati, pembentukan urea di kedalam sirkulasi sistemik
system pencernaan tidak mengambil peranan sebagai
hati tdk berjalan dgn baik melalui portosystemic shunt
dialirkan melalui vena porta tempat utama dalam
detoksifikasi amonia
Manifestasi Klinis
Gambaran ensefalopati
Gejala ensefalopati hepatic
hepatikum dapat dilihat dari
minimal, gejala klinis :
perubahan status mental,
ditemukan melalui penilaian
perubahan neuromuscular,
neuropsikiatri dan
dan perubahan tingkah laku
psikomotor
serta mood
Ensefalopati hepatikum yg
berat : Koma
Tingkat Ensefalopati Kesadaran Fungsi Intelektual Kepribadian dan Abnormalitas
Tingkah Laku Neuromuskular
Tingkat 0 Tidak terganggu Tidak terganggu Tidak terganggu Tidak terganggu
Normal
Tingkat 1 Hipersomnia Gangguan ringan pada Perilaku berlebihan Tremor metabolic
Gangguan ringan kalkulasi
Insomnia Hilangnya atensi Euforia/depresi Inkoordinasi muscular
Perubahan pada pola Logorrhoea Gangguan dalam
tidur Iritabilitas menulis