Anda di halaman 1dari 28

KKD Etika

• Aldora Sindila – 405140240


• Richard Cristanto T – 405140254
NYERI DADA pneumonia

SIFAT? Sesak, batuk, demam

Seperti ditekan/ terasa berat


Keluhan lain?
Menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang

Sesak mendadak Palpitasi,sensasi


LAMA SERANGAN? sesak napas,
Riwayat penyakit berkeringat,
< 20 MENIT > 20 MENIT paru, trauma, gemetar, mual,
tindakan muntah, Tidak
torakosentesis bisa
FAKTOR YANG MEMBAIK DGN berkonsentrasi,
MEMPERBERAT? ISTIRAHAT? merasa ketakutan
pneumotoraks
Aktivitas / stress tidak
Gangguan panik
FAKTOR YANG
MEMPERINGAN? Sindrom Koroner
Akut (STEMI,
istirahat NSTEMI, UAP)

Angina Pectoris
Angina Pectoris
ANAMNESIS
• Keluhan? Nyeri dada
• Sifat nyeri ? seperti ditekan/terasa berat/ditimpa beban yg sangat berat
• Apakah menjalar? ke lengan kiri/leher/rahang/gigi
• Berapa lama? < 20 menit
• Faktor yang memperberat? aktivitas/stress
• Faktor yang memperingan? berkurang setelah istirahat
• Keluhan lain? Disertai keringat dingin, mual, muntah, sesak dan pucat
• Riwayat penyakit dahulu? Hipertensi, hiperlipidemia
• Kebiasaan? Jarang olahraga, merokok

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Angina Pectoris
PF PP
• Normal • EKG
• pada auskultasi dpt – Saat istirahat & bukan saat
terdengar murmur sistolik serangan : normal
di daerah aspek (jarang) – Depresi segmen ST, inversi
• Frekuensi denyut jantung gelombang T
dapat menurun, menetap – Elevasi segmen ST
atau meningkat pada waktu – Tanpa perubahan segmen ST dan
serangan angina gelombang T
• Dpt ditemukan kardiomegali • Foto toraks
– Seringnya normal
– Pada pasien hipertensi dapat
terlihat jantung membesar &
kadang tampak adanya kalsifikasi
arkus aorta
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Angina Pectoris
KLASIFIKASI
• Angina Pectoris Stabil
– Keluhan nyeri dada timbul bila melakukan suatu pekerjaan
1. Selalu timbul sesudah latihan berat
2. Timbul sesudah latihan sedang ( jalan cepat 1 / 2 km)
3. Timbul waktu latihan ringan (jalan 100 m)
4. Angina timbul jika gerak badan ringan (jalan biasa)
• Angina pectoris tidak stabil/ATS
– suatu keadaan yg dapat berubah seperti keluhan yang bertambah
progresif, sebelumnya dgn angina stabil/ angina pada pertama kali
– Dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja
• Angina prinzmetal ( variant angina)
– Tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung
– Sering timbul pd waktu istirahat atau tidur
– Terjadi spasme arteri koroner yg menimbulkan iskemi jantung di bag. hilir
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Angina Pectoris
TATALAKSANA
• Modifikasi gaya hidup
– mengontrol emosi dan mengurangi kerja yang berat dimana
membutuhkan banyak oksigen dalam aktivitasnya
– mengurangi konsumsi makanan berlemak
– menghentikan konsumsi rokok dan alkohol
– menjaga berat badan ideal
– mengatur pola makan
– melakukan olah raga ringan secara teratur
– jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan
diabetes secara teratur
– Melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid.
– Mengontrol tekanan darah.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Angina Pectoris
TATALAKSANA
• Terapi farmakologi
– Nitrat dikombinasikan dengan β-blocker atau Calcium Channel Blocker
(CCB) non dihidropiridin yang tidak meningkatkan heart rate (misalnya
verapamil, diltiazem). Pemberian dosis pada serangan akut :
1. nitrat 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10 mg peroral
sampai mendapat pelayanan rawat lanjutan di Pelayanan sekunder.
2. Beta bloker:
Propanolol 20-80 mg dalamdosis terbagi atau
Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam
3. Calcium Channel Blocker (CCB)
Dipakai bila Beta Blocker merupakan kontraindikasi.
Verapamil 80 mg (2-3 kali sehari)
Diltiazem 30 mg ( 3-4 kali sehari)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Miokard Infarction
• Anamnesis
• Keluhan utama ? Nyeri dada
• Lokasi nyeri dada ? Daerah retrosternum
• Sifat nyerinya seperti apa ? Seperti tertekan atau tertindih benda berat
• Apakah nyerinya menjalar atau tidak ? Iya, menjalar ke daerah
dagu/leher/tangan/punggung dan epigastrium  penjalar ke tangan kiri
lebih sering terjadi
• Frekuensi nyeri dada berapa lama ? >20 menit
• Faktor yang memperberat dan memperingan ?  tidak ada (terus –
menerus) tidak berkurang dengan istirahat maupun pada saat aktivitas
• Keluhan lain ? Disertai sesak, mual muntah, keringat dingin, anxietas,
nyeri epigastrium

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Miokard infarction
• Anamnesis
• Riwayat penyakit dahulu ? Hipertensi, Diabetes
melitus
• Riwayat keluarga ? Ada, resiko terjadinya PJK
• Riwayat kebiasaan ? Merokok, minum-
minuman alkohol, makan – makanan lemak
jenuh/kolestrol/kalori, jarang olahraga atau
kurang aktifitas fisik
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan tanda sering tidak membantu diagnosis
• a. Pasien biasanya terbaring dengan gelisah dan
kelihatan pucat
• b. Hipertensi/hipotensi
• c. Dapat terdengar suara murmur dan gallop S3
• d. Ronki basah disertai peningkatan vena jugularis
dapat ditemukan pada AMI yang disertai edema paru
• e. Sering ditemukan aritmia

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan Penunjang
• 1. EKG
• a. Pada STEMI  elevasi segmen ST diikuti dengan perubahan
sampai inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan
gelombang Q minimal di dua sadapan.
• b. Pada NSTEMI  EKG yang ditemukan dapat berupa depresi
segmen ST dan inversi gelombang T, atau EKG yang normal.

• 2. Laboratorium (dilakukan di layanan rujukan)


• Peningkatan kadar enzim atau isoenzim merupakan indikator
spesifik infark miokard akut, yaitu kreatinin fosfokinase
(CPK.CK), troponin T, dan isoenzim CPK MP atau CKMB.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Penegakan diagnosis
• Diagnosis Klinis • Diagnosis Banding
• berdasarkan anamnesis, • a. Angina pectoris
pemeriksaan fisik dan
prinzmetal
penunjang.
• Kriteria diagnosis pasti jika • b. Unstable angina pectoris
terdapat 2 dari 3 hal di bawah • c. Ansietas
ini: • d. Diseksi aorta
• a. Klinis : nyeri dada khas
• e. Dispepsia
angina.
• b. EKG : ST elevasi atau ST • f. Miokarditis
depresi atau T inverted. • g. Pneumothoraks
• c. Laboratorium : peningkatan • h. Emboli paru
enzim jantung.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Tatalaksana
• a. Tata Laksana: Segera rujuk setelah pemberian MONACO
• M : Morfin, 2,5-5 mg IV
• O : Oksigen 2-4 L/m
• N : Nitrat, bisa diberikan nitrogliserin infus dengan dosis mulai
dari 5mcg/m (titrasi) atau ISDN 5-10 mg sublingual maksimal 3
kali
• A : Aspirin, dosis awal 160-320 mg dilanjutkan dosis
pemeliharaan 1 x 160 mg
• CO : Clopidogrel, dosis awal 300-600 mg, dilanjutkan dosis
pemeliharaan 1 x 75 mg
• Dirujuk dengan terpasang line infus dan oksigen

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Tatalaksana
• b. Modifikasi gaya hidup
• Modifikasi gaya hidup dalam hal pola makan,
olahraga/aktivitas fisik, menghentikan rokok,
pengendalian stres, untuk menurunkan risiko predisposisi.

• c. Pengobatan Biomedis (dilakukan di layanan rujukan)


• 1. Antikoagulan: Heparin 20.000-40.000 U/24 jam IV tiap
4-6 jam
• 2. Streptokinase/trombolisis
• 3. PCI (Percutaneous coronary intervention)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Komplikasi dan Prognosis
• Komplikasi • Prognosis
• Aritmia letal • Prognosis umumnya
• Perluasan infark dan dubia, tergantung pada
iskemia paska infark, pada tatalaksana dini
disfungsi otot jantung, dan tepat.
defek mekanik, ruptur
miokard.
Konseling dan Edukasi
Edukasi untuk mengendalikan faktor risiko, teratur
kontrol ke dokter untuk terapi lanjutan.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
PNEUMOTORAKS
ANAMNESIS

• Keluhan ? Nyeri dada


• Faktor memperberat ? Setelah menstruasi  katamenial pneumotoraks
• Keluhan lain? Sesak nafas mendadak
• Kebiasaan? Merokok
• Riwayat penyakit dahulu? Asma, PPOK, TB, pneumonia  pneumotoraks
sekunder
• Riwayat trauma? Ada  tension pneumotoraks
• Riwayat torakosentesis, biopsi paru? Ada  iatrogenik pneumotoraks
PNEUMOTORAKS
PF TATALAKSANA
• Inspeksi : dada asimetris • needle or catheter aspiration
• Palpasi : fokal frenikus lemah • Oxygen
• Auskultasi : bunyi nafas lemah • observation
• Perkusi : Hipersonor • Tube thoracostomy
• Takikardi, hipotensi, deviasi trakea
 tension pneumotoraks

PP
• Foto toraks : pleural line, air fluid level
Pneumotoraks
Pneumonia
• Anamnesis
• Keluhan utama ? Nyeri dada
• Keluhan lain ? Batuk, demam tinggi, sesak nafas
• Batuknya berdahak atau tidak ? Dahak
• Warna ? Mukoid atau purulen kadang disertai darah
• Apakah ada faktor yang memperberat dan memperingan ?
Terpajan polutan atau bahan kimia berbahaya
• Riwayat penyakit dahulu ? ISPA, DM, PPOK, GANGGUAN
NEUROLOGIS, GANGGUAN NEUROVASKULAR
• Riwayat kebiasaan ngapain ? Merokok

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik
• Tampak sakit berat, kadang disertai sianosis
• Suhu tubuh meningkat dan nadi cepat
• Resporasi meningkat tipe cepat dan dangkal
• Sianosis
• Nafas cuping hidung
• Retraksi interkostalis disertai tanda pada paru=
• Inspeksi  terlihat bagian yg sakit tertinggal waktu bernapas
• Palpasi  fremitus dapat meningkat
• Perkusi  redup
• Auskultasi  terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial kadang
disertai dengan ronkhi basah kemudian bisa menjadi ronkhi basah kasar kalau
pada stadium resolusi

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan penunjang
• 1. Thorax foto PA  perselubungan pada
daerah yang terkena
• 2. Laboratorium
• Leukositosis dengan pergeseran ke kiri
• Analisa sputum dan ada jumlah leukosit
bermakna
• Gram sputum

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Penegakan diagnosis
• Diagnosis klinis • Diagnosis banding
• TRIAS PNEUMONIA • Bronkitis akut
• Batuk • Pleuritis eksudatif
• Demam karena TB
• Sesak • Ca paru
• Infark paru

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Tatalaksana
• A. Suportif  istirahat ditempat tidur dan minum secukupnya untuk mengatasi
dehidrasi

• B. Definitif  antibiotik
• Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP)
• Penicillin V 4x250-500mg/ hari (anak 25-50mg/kgBB dlm 4 dosis)
• Amoksisilin 3x250-500mg/hari (anak 20-40mg/kgBB dlm 3 dosis)
• Sefalosporin gol 1
• Sefadoksil 500-1000mg dalam 2 dosis (anak 30kmg/kgBB/hari 2 dosis)
• TMP-SMZ
• Makrolid
• Penisilin resisten Streptococcus pneumonia (PRSP)
• Betalaktam oral dosis tinggi (rawat jalan), sefotaksim, sefriakson dosis tinggi
• Makrolid = azitromisin 1x500mg selama 3 hari (anak 10mg/kgBB/ hari dosis tunggal)
• Fluorokuinolon respirasi = siprofloksasin 2x500mg/hari

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Komplikasi dan Prognosis
• Komplikasi • Prognosis
• Efusi pleura, empiema, • Bonam, namun
abses paru, tergantung dari faktor
pneumotoraks, gagal penderita, bakteri
napas, sepsis penyebab , dan
penggunaan antibiotik
yang tepat dan adekuat.
EDUKASI
Pencegahan rekurensi dan pola hidup sehat,
tidak merokok
PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Pencegahan dan kriteria rujuk
• Pencegahan • Kriteria rujuk
• Vaksinasi pada orang • Kriteria CURB (nilai 1
usia lanjut atau msg2)
penderita penyakit • Conciousness
kronis • Kadar ureum
• Vaksin yg diberikan =
• RR >3ox/menit
vaksinasi influenza (HiB)
• Sistolik <90 dan diastolik
dan vaksi pneumokokal
<60
• Dirujuk bila nilai 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER EDISI 1
Gangguan panik
ANAMNESIS PF
• Keluhan? nyeri dada • Takikardi
• Keluhan lain? Palpitasi,sensasi sesak • Hipertensi
napas, berkeringat, gemetar, mual,
muntah, Tidak bisa berkonsentrasi, merasa
ketakutan
• Berapa lama? Serangan panik berlangsung
10 menit atau lebih
• Riwayat penyakit dahulu? Pernah spt ini PP
sebelumnya • Normal
• Riwayat kebiasaan? konsumsi alkohol,
kafein, obat - obatan ( KS, bronkodilator,
dekongestan, nikotin, opiat, SSRIs/SNRIs)
• Memiliki kondisi/masalah pencetus
Gangguan panik

Anda mungkin juga menyukai