Pembimbing :
dr. Reni Ari Martani, Sp.P, M.Kes
Penyusun:
Riwayat Alergi
Levofloxacin
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang buruh harian lepas dan
biaya pengobatan menggunakan BPJS PBI
Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus
rokok bertahun-tahun, yaitu sejak masa muda
dahulu hingga pasien mengaku berhenti sejak bulan
Mei lalu
PEMERIKSAAN
FISIK
KEADAAN UMUM
• Kesadaran : Composmentis,
• GCS : E4M6V5
• • Nadi : 80x/menit
• • Suhu : 37,00C
• • Respirasi : 20x/menit
• • SpO2 : 97%
• • Hidung: Bentuk dan ukuran normal, napas cuping hidung (-) deviasi
(-), septum nasal normal berada ditengah, mukosa hiperemis (-), benda
• • Bibir: Sianosis (-), pucat (-), deviasi lidah (-), atrofi lidah (-), lidah
kotor (-), mukosa mulut hiperemis (-), faring hiperemis (-), letak uvula
Hematologi
Hemogoblin 9.1 13.7-17.7 g/dL Menurun
Leukosit 6.1
4.4-11.3 10^3/uL
Hematokrit 29 42-52 % Menurun
Trombosit 442
150-521 10^3/uL
Eritrosit 4.68 4.5-5.9 10^6/ul
RDW 22.0 11.5-14.5 % Meningkat
MCV 62.2 80-96 U Menurun
MCH 19.4 28-33 Pcg Menurun
MCHC 31.3 33-36 g/dL Menurun
Kimia Klinik
SGOT 124.0 <35 U/L Meningkat
SGPT 150.0 <46 U/L Meningkat
Ureum 38 19.0-44.0 mg/dL
Kreatinin 0.82 0.7-1.3 mg/dL
Glukosa Sewaktu 307 82.0-115.0 mg/dL Meningkat
Laboratorium 06/06/2022 Pukul 18:24 WIB
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 153 <140 mg/dL Meningkat
Bilirubin Total 8.9 0.3-1.2 ng/mL Meningkat
Bilirubin Direk 5.20 0-0.20 mg/dL Meningkat
Bilirubin Indirek 3.7 0-0.75 mg/dL Meningkat
Imunologi
HIV RAPID - Non
Non Reaktif
REAGEN I Reaktif
Serologi
HBsAg Kualitatif Negatif Negatif
CEA 9.25 <46 ng/mL Meningkat
P:
Metylprednisolon 1x 62,5
Lansoprazole 1x1
Respar drip NaCl 1x1
Promedex 3x1
Curcuma 3x1
Inspepsa Syrp 3x1
Nystatin drop 3x2
Novorapid 3x4
As. Folat 2x1
Ceftriaxone 1 gr 2x1
Alprazolam 0,5gr 1x1
Ketorolac 2 amp 3x2
FOLLOW UP
11 JUNI 2022
S: Pasien mengeluhkan sesak, lemas, batuk nyeri perut, tenggorokan kering,
suara serak, susah menelan, mual, serta nyeri dada.
O:
KU: Tampak lemas
GCS: 15 (Composmentis)
TTV:
-TD: 140/90mmHg
-HR: 91x/menit
-RR: 24x/menit
-SpO2: 99%
-Suhu: 36,00C
Kepala: Normosefal
Leher: Terdapat pembesaran KGB pada leher sebelah kiri
Wajah: Ikterik (+)
Mata: Konjungtiva anemis (+/+) Sklera Ikterik (+/+)
Thoraks: SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-); BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (+)
Ekstermitas: Akral hangat (+/+) Edem ekstermitas atas (-/-), edem ekstermitas bawah (-/-)
GDS: 137
A: Tumor Mediastinum, Hepatitis A, Diabetes melitus
P:
Metylprednisolon 1x 62,5
Lansoprazole 1x1
Promedex 3x1
Curcuma 3x1
Inspepsa Syrp 3x1
Nystatin drop 3x2
Novorapid 3x4
As. Folat 2x1
Ceftriaxone 1 gr 2x1
Alprazolam 0,5gr 1x1
Ketorolac 2 amp 3x2
ANALI
SA
KASUS
Penegakkan diagnosis tumor
mediastinumTUMOR
didapat melalui
anamnesis dan pemeriksaan
MEDIASTINUM
penunjang. Pada anamnesis
didapatkan gejala klinis yang
dikeluhkan pasien yaitu sesak, nyeri
dada, tenggorokan kering, suara
serak, dan susah menelan. Pada
pemeriksaan penunjang foto thoraks
dan CT scan thoraks di dapatkan
massa pada mediastinum,
pemeriksaan penunjang
laboratorium serologi didapatkan
CEA yang meningkat
Penegakkan diagnosis hepatitis A
didapat melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
HEPATITIS A
penunjang. Pada anamnesis didapatkan
gejala klinis yang dikeluhkan pasien
yaitu nyeri perut dan susah BAB. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan sklera
ikterk dan warna kulit yang ikterik.
Pada pemeriksaan penunjang
laboratorium kimia klinik didapatkan
SGOT, SGPT, bilirubin direk, bilirubin
indirek dan bilirubin total meningkat.
Pada pemeriksaan penunjang
laboratorium serologi didapatkan anti
HAV >400 g/dL.
DIABETES
Penegakkan diagnosis diabetes
mellitusMELLITUS
didapat melalui
anamnesis dan pemeriksaan
penunjang. Pada anamnesis
didapatkan riwayat penyakit
diabetes mellitus pada pasien.
Pada pemeriksaan penunjang
laboratorium kimia klinik
didapatkan glukosa sewaktu
meningkat yaitu 307 dan 153.
TINJAUA
N
PUSTAKA
TUMOR
MEDIASTIN
UM
DEFINISI
Tumor mediastinum adalah tumor yang
terdapat di dalam mediastinum yaitu struktur
yang berada di antara paru kanan dan kiri.
Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah
arteri, pembuluh darah vena, trakea, kelenjar
timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah
bening dan salurannya. Secara garis besar
mediastinum dibagi atas 4 bagian penting yaitu
mediastinum superior, anterior, posterior, dan
medial
Angka kejadian tumor mediastinum EPIDEMIOLOGI
berkisar 24%-47% pada orang dewasa
dan pada anak-anak adalah 35%-50%.
Tumor mediastinum ditemukan pada
semua kelompok umur. Frekuensi
tertinggi yang berisiko adalah pada
dekade ke-3 hingga dekade ke-5. Rentang
usia pasien tumor mediastinum terdapat
pada berbagai usia tergantung dengan
jenis tumor mediastinum. Berdasarkan
jenis kelamin, tumor mediastinum
diketahui dapat ditemukan, baik pada
GEJALA KLINIS
DIAGNOASA
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
• Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak untuk pasien yang
dengan anoreksia dan nausea.
• Selama fase akut diberikan asupan kalori dan cairan yang adekuat. Bila
diperlukan dilakukan pemberian cairan dan elektrolit intravena.
• Menghindari obat-obatan yang di metabolisme di hati, konsumsi alkohol,
makan-makanan yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti
makanan yang berlemak
TERAPI
FARMAKOLOGI
Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A, karena itu
terapi ini hanya dengan pemberian obat-obatan untuk
mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan, yaitu bila
diperlukan diberikan obat-obatan yang bersifat melindungi
hati, antiemetik golongan fenotiazin pada mual dan muntah
yang berat, serta vitamin K pada kasus yang kecenderungan
untuk perdarahan. Pemberian obat-obatan terutama untuk
mengurangi keluhan misalnya tablet antipiretik parasetamol
untuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi
DIABETES
MELLITUS
DEFINISI
Diabetes mellitus (DM) merupakan
suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekrei insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya.
KLASIFIKASI
❏ DM TIPE 1 : Diabetes mellitus tipe-1
adalah penyakit kronis yang ditandai
dengan ketidak mampuan tubuh untuk
menghasilkan atau memproduksi insulin
yang diakibatkan oleh rusaknya sel-β pada
pancreas
• Glukosa plasma 2 jam pada Tes toleransi glukosa oral (TTGO) >200
mg/dL.
TATALAKSANA
EDUKASI
Diabetes mellitus umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup
TATALAKSANA
-ANTIHIPERGLIKEMI ORAL
• Pemacu Sekresi Insulin
• Peningkat Sensitivitas terhadap Insulin
• Penghambat Alfa Glukosidase
• Penghambat enzim Dipeptidyl Peptidase-4 (DPP-4
inhibitor)
• Penghambat enzim Sodium Glucose co-Transporter
2(SGLT-2 inhibitor)
TATALAKSANA
-ANTIHIPERGLIKEMI SUNTIK
• Insulin
• Agonis GLP-1/Incretin Mimetic
• Penggunaan agonis GLP-1 pada Diabetes
TERIMAK
ASIH
Mohon
bimbigannya