retina, tetapi mudah dipisahkan dari • Lipatan pada permukaan dalam korpus
– M.dilator pupillae
Anatomi Retina
• Merupakan bagian mata yang mengandung • Vaskularisasi retina:
reseptor yang menerima rangsangan cahaya. – Mendapat darah dari A.centralis
• Berbatasan dengan koroid dengan sel pigmen epitel retinae, cabang dari A.opthalmica,
retina. kecuali untuk kerucut dan batang
• Terdiri atas 2 bagian fungsional: pada bagian luar lapisan neural
– Bagian optik (pars optica retinae) lapisan mendapat makanan dari kapiler
neural & lapisan sel pigmen lamina koroid atau choriocapillaris.
– Bagian non visual (pars ceca retinae)
– V.centralis retinae biasanya
• Permukaan dalam pars optica retinae ini tampak
langsung masuk ke dalam sinus
homogen kecuali 2 area di bagian posterior bola
cavernosus, tetapi bisa juga
mata (fundus oculi) optic disc dan macula lutea.
bersamaan dengan dengan
V.ophtalmica.
Anatomi Palpebra
• Palpebra superior dan inferior adalah • Di dalam tarsus terdapat glandula tarsales
modifikasi lipatan kulit yang dapat (Meibom) modifikasi kelenjar sebaceae.
menutup dan melindungi bola mata
bagian anterior. • Pada bulu mata yang berada di tepi bebas
• Struktur palpebra: palpebra ada glandula ciliares (Moll) yang
– Lapisan kulit merupakan modifikasi glandula
– M.orbicularis occuli sudoriferae (kelenjar keringat), dan
dan bola mata ada ruang sempit (lacus • Dari sini air mata mengalir melalui
lacrimalis) berisi tonjolan merah kekuningan canaliculus lacrimalis saccus
(caruncula lacrimalis). lacrimalis ductus nasolacrimalis
meatus nasi inferior
• Vaskularisasi orbita
LI 2: HISTOLOGI MATA
Limbus dan Badan Siliaris
Iris
Lensa Retina
LI 3: FISIOLOGI MATA
Fungsi Komponen mata
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Mata di bungkus oleh 3 lpisan jar
khusus.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Sembulingam K, Sembulingam P. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 2013.
Fundus okuli
• Merupakan pars posterior bag interior bola mata . Bag ini juga
disebut fundus.( fundus diperiksa dengan oftalmoskop)
• Fundus punya 2 buah struktur penting :
1. Papila nervi optisi (optik disk)– bintik buta
• Merupakan diskus yg berwarna pucat teretak di posterior bola mata.
Bagian ini mengandung semua serabut retina kecuali sel kerucuk dan
batang.Dengan demikian ,Papila nervi optisi tdak peka terhadap cahaya.
2. Makula lutea dg fovea sentralis
• Merupakan daerah kecil berwarna kuning (yellow spot),letak di sebelah
lateral optik disk.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Refraksi
• Pembelokan berkas cahaya
disebut refraksi.
• Semakin besar kelengkungan
(lensa) semakin besar
derajat pembelokannya.
• Permukaan konveks
menyebabkan konvergensi
(membawa berkas cahaya
lebih dekat satu sama lain)
• Permukaan konkaf
menyebabkan divergensi
( membuyarkan berkas
cahaya)
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Fokus cahaya jauh dan
dekat
Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC
Akomodasi
Kemampuan untuk menyesuaikan kekuatan lensa .Kekuatan lensa
bergantung pada bentuknya,yang dikendalikan oleh otot siliaris.
Otot siliaris bagian badan siliaris ,suatu struktur khusus lapisan koroid bag
anterior
Otot siliaris suatu cincin melingkar otot polos yg melekat ke lensa melalui
ligamentum suspensorium.
Ketika otot siliaris relaksasi ,lig suspensorium menegang ,dan lig. Ini
menarik lensa mnjadi bentuk gepeng dan kurang refraktif. (Gb 6 – 20 b)
Sherwood, L.
2014. Fisiologi
manusia : dari sel
ke sistem. Edisi 8.
Jakarta: EGC
Penyesuaian dlam bola mata saa terjadi
akomodasi
• Disamping terjadi peningkatan kurvatura anterior
lensa ,terjadi pula 2 penyesuaian dalam bola mata saat
penglihatan dekat :
1. Konvergensi kedua bola mata
• Kedua bayangan retina harus dsatukan pada titik yg bersesuaian.
2. Kontriksi pupil
• Meningkatkan ketajaman penglihatan dengan mengurangi aberasi
kromatik lateral dan aberasi sferis
• Mengurangi jumlah cahaya yg masuk ke dalam mata
• Meningkatkan kedalaman fokus lewat bag lensa yg lebih sentral
ketikakonvektivitasnya meningkat.
Jalur refleks Akomodasi
72
GEJALA
a. Gejala Subyektif b. Gejala Obyektif
• Penglihatan jauh kabur, sedangkan • Bilik mata depan dalam karena
untuk melihat dekat tetap jelas. hipotrofi corpus siliaris akibat tidak
dipakainya otot-otot akomodasi.
• Kadang-kadang dalam lapangan
pandangannya, penderita melihat • Pupil lebar (midriasis) akibat tidak/
titik-titik, benang-benang, nyamuk- kurangnya akomodasi.
nyamuk yang disebabkan oleh • Pada miopia aksial kadang-kadang
jaringan retina perifer yang telihat kekeruhan badan kaca
mengalami proses degenerasi dan berupa vitreus floaters.
terlepas ke dalam corpus vitreus. • Pada miopia aksial dapat terlihat
• Pada miopia tinggi (miopia di atas 6 perubahan-perubahan pada fundus
D), karena punctum remotum okuli, misalnya trigoid fundus dan
terletak lebih dekat dari 16-17 cm miotpic crescent yaitu gambaran
dari mata, maka titik terjauh yang bulan sabit yang terlihat pada polus
masih jelas terlihat olehnya ialah posterior fundus miopia, yang
16-17 cm. Ia harus berkonvergensi terdapat pada daerah papil saraf
lebih banyak dari biasa, sehingga optik akibat tertutupnya sklera oleh
akan menimbulkan astenopia oleh koroid.
konvergansi yang berlebih
(asthenovergens). 73
Penatalaksanaan
• Dikoreksi dengan kacamata sferis negatif
yg tekecil
• Lensa kontak
– Untuk : anisometropia
– Miopia tinggi
• Bedah refraktif
– Bedah refraktif kornea : tindakan
untuk mengubah kurvatura
permukaan anterior kornea (Excimer
laser, operasi Lasik)
– Bedah refraktif lensa : tindakan
akstraksi lensa jernih, biasanya
diikuti dengan implamantasi lensa
intraokuler
74
Komplikasi Prognosis
• Ablasio retina terutama pada – Kacamata dan lensa kontak
miopia tinggi (tidak selalu) dapat
memperbaiki visus sampai 6/6.
• Strabismus
– Bedah refraktif dapat
– Esotropia bila miopia cukup memberikan perbaikan
tinggi bilateral permanen. Sedangkan faktor
– Exotropia pada miopia dengan genetic yang menyebabkan
anisometropia mempengaruhi perubahan dan
• Ambliopia terutama pada miopia memperparah perjalanan
miopia tidak dapat diubah.
dan anisometropia
– Beberapa faktor lingkungan
masih dapat diubah, hal
tersebut antara lain: mengurangi
pekerjaan yang memerlukan
penglihatan dekat misalnya:
membaca dan bekerja dalam
ruangan dengan penerangan
yang baik, perkaya nutrisi.
75
ASTIGMATISME
- Pada astigmatisme berkas sinar tidak difokuskan
pada satu titik dengan tajam pada retina akan
tetapi 2 garis titik api yang saling tegak lurus
- Astigmatisme regular : terdapat dua meridian
utama, dengan orientasi dan kekuatan konstan di
sepanjang lubang pupil shga terbntuk dua garis
focus
- Astigmatisme irregular : meridian2 utamanya
berubah di sepanjang lubang pupil
- Penyebab astigmatisme: kelainan bentuk kornea
- Koreksi : dengna lensa silindris dengan kombinasi
sferis
- Astigmatisme with rule : daya bias yang lebih
besar terletak dimeridian horizontal
- Astigmatisme against the rule : daya bias yang
lebih besar terletak dimeridian vertical
PRESBIOPIA
• Merupakan proses fisiologis Tanda dan gejala:
penurunan amplitudo akomodasi • Mata lelah
seiring bertambahnya umur • Mata berair
• Terasa pedas
Etiologi : • Membaca pada jarak yang lebih jauh
• Kelemahan otot akomodasi dari objek
• Lensa mata tidak kenyal atau • Sulit untuk melihat pada pekerjaan
berkurang elastisitasnya akibat yang membutuhkan fokus mata
sklerosis lensa • Butuh cahaya lebih terang supaya
dapat membaca
Penatalaksanaan
• Etiologi:
Etiologi dikarenakan sedikit perbedaan dari bentuk atau ukuran mata:
– Asymmetric curvature (astigmatism)
– Asymmetric far-sightedness (hyperopia)
– Asymmetric near-sightedness (myopia).
Anisometropia pada Anak
• Eye Patch
• Bila mata malas sudah tidak dapat diperbaiki lagi dengan hal diatas, maka
dengan cara memasang eye patch yang membuat mata baik menjadi tidak
fokus, sehingga otak akan memaksa mata yang satunya untuk bekerja sehingga
bisa bekerja maksimal.
AMBLIOPIA
• adalah penurunan ketajaman penglihatan (Visual Aquity [VA]), walau sudah diberi
koreksi terbaik/dikoreksi kelainan refraksinya, dapat uni/bilateral (jarang), yg tidak
dpt dihubungkan langsung dgn kelainan struktural mata organik pada PF mata.
1. Klasifikasi (Berdasarkan Penyebab)
2. Strabismic amblyopia hasil dari interaksi abnormal binokular, dimana adanya
tekanan monokular terus-menerus (konstan) pada mata yg deviasi.
3. Anisometropic amblyopia disebabkan adanya perbedaan refraksi antar kedua
mata yang menyebabkan lama kelamaan bayangan pada suatu retina tidak
fokus. Perbedaannya paling sedikit 1 D.
4. Stimulus deprivation amblyopia Dapat uni/bilateral, & disebabkan karena
opasitas pada media (misal, katarak) / ptosis.
5. Bilateral ametropic amblyopia akibat kelainan refraksi tinggi yg tidak
dikoreksi yg ukurannya hampir sama pd mata kanan & kiri (simetris), biasanya
hipermetropia.
6. Meridional amblyopia hasil dari gambar yg buram pd 1 meridian. Dpt
uni/bilateral, & disebabkan karena astigmatisma yg tdk dikoreksi (>1D) dan
menetap lebih dari periode emmetropization pada awal masa kanak-kanak.
Kanski's Clinical Ophthalmology, 8th Ed.
Onset Usia
• Semakin dini usia koreksi bedah >>
• Semakin besar usia (18-36 bln) th dgn komponen akomodatif
Gejala
• Mata tidak nyaman, penglihatan buram memicingkan mata,
diplopia
• Crowding Phenomenon penderita sulit u/mengidentifikasi hurup
yg tersusum linear (sebaris), dibandingkan dgn huruf yg terisolasi
Diagnosis
• Bila terdapat penurunan ketajaman penglihatan yg tdk dpt
dijelaskan, dmn hal tsb ada kaitannya dgn riwayat / kondisi yg
menyebabkan ambliopia.
Terapi
• Menghilangkan (bila ada) penyakit organik penghalang penglihatan
(misal, katarak).
• Oklusi pada mata yg normal meningkatkan penggunaan kerja
mata yg ambliopi. Regimen full-time / part-time.
• Penalization menurunkan kualitas bayangan (degradasi optikal)
pada mata yang normal dgn atropine tetes.
• 90%
• Biasanya mengenai kedua mata, kadang mulai
pada satu mata dan perjalanannya lambat
• Gejala: Drusen (bintuk kuning atau timbunan
dibawah retina yang ditemukan pada usia 60 th)
• Bila terdapat banyak Drusen ini dapat
mengakibatkan terjadinya resiko terbentuknya
dry AMD atau wet AMD lanjut
Faktor risiko
- Usia
- Ras berisiko: putih
- Herediter
- Rokok
- Hipertensi
- Aspirin
- Diet: high fat intake, obesity,
antioxidant (protektif)
- Aspirin (limited evidence)
- Faktor lain mis cataract surgery, iris
warna biru, paparan sinar matahari
tinggi, wanita.
Drusen
deposit extraselular yang terletak diantara RPE dan membrana bruch. Diduga isinya
berasal dari imune-mediated dan meatbolic process dari RPE. Distribusi drusen
bervariasi bisa di fovea, macula, mengitari macula, bisa juga peripheral dan mid
peripheral fundus.
Kelainan pigmentary. Hyper dan hypopigmentasi bukan karena penyakit retinal lain
akan meningkatkan kemungkinan progresi AMD dengan visual loss
Antioxidant supplementasi
Usia 55 dengan satu atau lebih:
- Drussen
- Geographic Athropy di salah satu atau kedua mata
- Late AMD di salah satu mata
Perlu pertimbangkan suplementasi antioxidant
Vit C, E dan bentuk beta carotene vit A, 80 mg zinc (disertai copper untuk cegah zinc-
induced copper deficiency)
Non-exudative (Dry, Non Neovascular Amd)
Diagnosis
- Gejala: gradual impairment vision dalam beberapa bulan atau tahun, kedua mata
biasanya terkena tapi asimetris, penglihatan bisa fluktuasi dan biasanya lebih baik
pada cahaya terang.
- Tanda
- Drusen banyak dan intermediate kemudian bisa menyatu
- Fokal hyper dan/atau hypopigmentasi RPE
- Athropy RPE dengan variable loss retina dan choriocapillaris
- Geographic athropy
- Drusenoid RPE detachment
Management
- Prophylaxis
- Suplementasi antioxidant
- Atasi risk faktor mis rokok, diet, karidovaskular
- Amsler grid untuk pemantauan
- Experimental surgery
- Implantasi miniatur intraokular telescope
- Retinal translokasi
- Potential new therapy
- Lapalizumab
Degenerasi makula basah (wet)
• 10%
• Mengakibatkan 90% kebutaan akibat AMD
• Degenerasi makula kering berlanjut penumbuhan pembuluh darah baru
dan cairan dibawah makula lutea AMD wet kerusakan makula lute
gangguan penglihatan sentral nyata pada waktu singkat
LI 6: PENYAKIT PADA DISKUS OPTIK
DAN SARAF MATA
PAPIL EDEMA
Keterangan
Definisi Pembengkakan diskus optikus disebabkan peningkatan TIK
dan kompresi nervus optikus setelahnya
Diagnosis Banding Iskemik otak neuropati, edema papil akut, hipertensi berat,
toksik neuropati
Pemeriksaan Foto sinar X kanal optik, sela tursika, CT orbita dan kepala
Tata laksana
• Antioksidan : vitamin E dan C
• Operasi : mengeluarkan lensa keruh
dan menggantinya dg implan (lensa
tanam intraokular atau intraocular
lens/IOL)
GLAUKOMA
• Glaukoma (=Glaukos) hijau kebiruan, yang memberikan
kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.
• Adalah suatu kelainan yang ditandai dengan meningkatnya
TIO yang disertai oleh pencekungan diskus optikus, atrofi
papil saraf optik, dan pengecilan lapang pandang.
• Peninggian TIO disebabkan oleh:
– Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar
– Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik
mata atau di celah pupil
GLAUKOMA
ETIOLOGI • Gangguan aliran aqueous humor yang disebabkan oleh
gangguan pada sistem drainage di anterior chamber angle atau
open-angle
• Gangguan pada akses menuju sistem drainage / angle-closure glaucoma
GEJALA KLINIS • Sudut terbuka : TIO biasanya tidak > 30 mmHg, tidak bergejala, penglihatan turun
dalam waktu yang perlahan
• Sudut tertutup : TIO bisa mencapai 60-80 mmHg, mata merah, mual, penglihatan
turun tiba-tiba, rasa sakit yang berat karena IOP tinggi
PENGOBATAN
• Diberi secara teratur dan pembedahan hanya dilakukan bila
pengobatan tidak mencapai hasil memuaskan
Pengobatan
• Miotik
– Pilokarpin 2-4%, 3 – 6x 1 tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan
mata – outflow)
– Eserin ¼ - 1%, 3-6x 1 tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan
mata – outflow)
• Simpatomimetik
– Epinefrine 0.5 – 2%, 1-2x I tetes sehari (menghambat produksi akuos
humor)
• Beta-blocker
– Timolol maleate 0,25 – 0,50%, 1-2x tetes sehari. (menghambat produksi
akuos humor)
• Carbonic anhidrase inhibitor
– Asetazolamid 250 mg, 4x1 tablet (menghambat produksi akuos
humor)
– Obat diberikan satu demi satu atau kalau perlu kemudian baru
dikombinasi
– Kalau tidak berhasil, frekwensi tetes mata dinaikkan atau presentase
obat ditingkatkan atau ditambah dengan obat tetes lain seperti
epinefrin atau tablet asetazolamid
– Apabila tekanan diatas 21 mmHg maka penderita dirujuk ke dokter
spesialis mata
Pembedahan
• Dilakukan apabila obat-obatan yang maksimal tidak berhasil
menahan tekanan bola rata dibawah 21 mmHg dan lapang
pandang terus mundur
• Jenis pembedahan :
– Trepanasi Elliot atau pembedahan skleretomi Scheie
– Trabekulektomi
Open Angle Glaucoma
dr. Kelvin
Jl. TJU 1
SIP : 252526623
Jakarta, 16 Agustus 2019