Pembimbing :
dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, Sp.M
Disusun oleh:
Evan Albert / 406171016
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MATA
RSUD CIAWI KAB. BOGOR
PERIODE 22 OKTOBER - 25 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PUPIL
2. Stroma badan siliar terdiri dari jaringan ikat kolagen dan fibroblast.
Terdapat otot siliaris, pembuluh darah, saraf, sel pigmen dan sel-sel lain.
Otot siliar menempati sebagian besar bagian luar badan siliaris.
Otot siliar merupakan otot non-lurik yg memiliki tiga bagian:
(i) serat longitudinal atau meridian yang membantu dalam outflow
aqueous;
(ii) serat sirkular yang membantu dalam proses akomodasi; dan
(iii) serat radial atau oblik yang memiliki cara kerja yang sama seperti serat
longitudinal.
Otot siliaris dipersarafi oleh serabut parasimpatetik melalui saraf siliaris
pendek.
CILIARY BODY
3. Lapisan epitel pigmen merupakan lanjutan dari epitel pigmen retina,
pada bagian anterior menyatu dengan epitel pigmen anterior iris.
4. Lapisan epitel non-pigmen terdiri dari sebagian besar sel kolumnar
rendah atau sel kubus, merupakan lanjutan dari sensori retina, pada
bagian anterior menyatu dengan epitel pigmen posterior (internal) iris
5. Internal limiting membrane merupakan lanjutan dari internal limiting
membrane pada retina
Ciliary Process
Merupakan proyeksi seperti jari dari bagian pars plicata dari badan siliar. Jumlahnya
sekitar 70-80. Setiap processes berukuran panjang sekitar 2 mm dan diameter 0,5
mm, berwarna putih.
Setiap processes dilapisi oleh dua lapisan sel epitel. Inti dari processes silia
mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat longgar. Processes ini merupakan
tempat produksi aqueous.
Fungsi badan siliaris : Pembentukan humor aqueous dan Otot siliar membantu
dalam akomodasi
LENSA
• Tear Film terdiri atas : Lipid layer - Aqueous Layer - Mucin Layer
• Tear film normal diperlukan untuk mempertahankan fungsi
permukaan okuler.
• Perubahan patologis yang terlihat pada “dry eye disease”
mempengaruhi semua komponen tear film ,mengubah bagian
permukaan okuler yang awalnya bersifat “ocular surface
supportive” menjadi “pro-inflamatory”.
LAPISAN TEAR FILM
Lapisan Superfisial
• Merupakan film lipid monomokuler yang berasal dari kelenjar
meibom. Diduga lapisan ini menghambat penguapan dan
membentuk sawar kedap air saat palpebra ditutup.
• Lapisan ini terdiri dari lipid polar dan non polar yang menyebar
ke seluruh permukaan mata saat mata berkedip. Penyebaran
lipid ini penting karena penumpukan lipid, khususnya lipid
nonpolar, dapat mengkontaminasi lapisan musin yang dapat
mengakibatkan lapisan ini tidak bisa dibasahi.
LAPISAN TEAR FILM
Lapisan akueosa
• Lapisan yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal mayor dan minor,
mengandung substansi larut air (garam dan protein).
• Lapisan ini mengandung oksigen, elektrolit dan banyak protein
seperti growth factors, yang berfungsi sebagai sumber nutrisi dan
menyediakan lingkungan yang cocok untuk epitel permukaan.
• Keadaan epitel permukaan bergantung pada growth factors seperti
EGF, HGF dan KGF. Immunoglobulin dan protein lainnya seperti
laktoferin, lisozim, defensin dan IgA, menjaga pemukaan mata dari
infeksi bakteri dan virus. Protein lain seperti interleukin,
meminimalkan inflamasi pada permukaan mata.
• Kandungan elektrolit pada tear film, memiliki konsentrasi yang
sama dengan elektrolit serum dengan osmolaritas 300mOsm/L
yang mempertahankan volume volume sel epitel. Ion juga
membantu proses enzimatik dengan melarutkan protein.
Osmolaritas yang tepat dibutuhkan untuk mempertahankan
potensial membran saraf, homeostasis seluler, dan fungsi sekresi