Anda di halaman 1dari 5

CASE REPORT

Katarak Developmental

Pembimbing:
dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, Sp.M

Oleh:
Evan Albert / 406171016

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 22 OKTOBER – 24 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN

Case Report :
KATARAK DEVELOPMENTAL

Disusun oleh :
Evan Albert
406171016
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian


Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata RSUD Ciawi
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Ciawi, 30 Oktober 2018

dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, Sp.M


TINJAUAN PUSTAKA

KATARAK DEVELOPMENTAL / KATARAK JUVENIL 1,2

Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang terbentuk pada usia lebih
dari 3 bulan dan kurang dari 9 bulan. Ktarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan
dari katarak kongenital. 1
Katarak developmental dapat merupakan kelanjutan dari katarak kongenital atau juga
dapat yang bersifat didapat / acquired yang biasanya disebabkan karena trauma atau
katarak yang di induksi dengan radiasi atau steroid, infalamsi / uveitis (uveitis
sekunder terhadap artritis juvenile idiopatik) 2

Manifestasi Klinis Katarak Juvenil 2


Tampak Leukokoria yang merupakan gejala dan tanda klinis yang penting dan mudah
dinilai dengan pemeriksaan sederhana. Pada katarak juvenil ditemukan leukokoria
dengan kekeruhan lensa.

Pada anak dengan manifestasi leukokoria diagnosis katarak dapat dibedakan dari
retinoblastoma melalui anamnesis yang baik, nistagmus, starbismus, mikrokornea dan
keterlibatan organ lain merupakan tanda klinis lain yang dinilai dalam pemeriksaan
anak dengan katarak.

Pemeriksaan penunjang katarak juvenil 2


- Dilakukan pemeriksaan USG untuk membantu membedakan leukokoria akibat
retinoblastoma atau katarak.
- Dilakukan pemeriksaan funduskopi untuk menilai apakah retinoblastoma atau
katarak. Pada katarak tidak ditemukan kelainan pada retina.
- Pemerikssaan serologi titer antibodi IgG dan IgM TORCH
- Pemeriksaan fungsi pendengaran dan kardiologi pada sindroma katarak rubella

Tatalaksana katarak juvenil 2


Dilakukan pembedahan katarak pada anak utnuk tercapainya aksis visual yang jernih
dan terbentuknya bayangan benda yang terfokus.
Terapi bedah katarak merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan prognosis
visual yang baik dan menghilangkan resiko terjadinya ambliopia lebih lanjut.

KATARAK KONGENITAL
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setalah
lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun.1 Dan timbul kurang dari usia 2 – 3 bulan
dimana belum terjadi refleks fiksasi.2 Merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang
cukup berarti terutama akibat penanganan yang kurang tepat.

Angka kejadian sebanyak 1 dari 250 kelahiran hidup. 2 / 3 kasus bersifat bilateral.
Katarak kongenital dpat disebabkan akibat mutasi genetik (dominan autosomal),
kelainan kromosom (Down Syndrome), infeksi intrauterine (Toxoplasmosis,
Varicella, Rubella, HSV) atau kelainan metabolik (galaktosemia). Katarak kongenital
bisa juga terjadi sebagian dari kelalian perkembangan mata kompleks seperti
disgenesis segmen anterior. Hampir 50% dari katarak kongenital adalah sporadik dan
tidak diketahui penyebabnya.1

Katarak kongenital prognosisnya kurang memuaskan karena bergantung pada bentuk


katarak dan mungkin sekali pada mata tersebut telaj terjadi ambliopia. Pada aktarak
kongenital total penyulit yang dapat terjadi adalah makula lutea yang tidak cukup
mendapat rangsangan. Makula tidak akan berkembang sempurna hingga walaupun
dilakukan ekstraksi katarak maka visusnya biasanya tidak akan mencapai 6/6. Hal ini
disebut ambliopia sensoris (amblyopia ex anopsia). Katarak kongenital dapat
menimbulkan komplikasi lain berupa nistagmus dan starbismus.1

Penyakit lain yang sering menyertai katarak kongenital adalah mikroftalmus,


koloboma iris, keratokonus, iris heterokromia, ektipik lentis, displasia retina dan
megalokornea.1

Tatalaksana katarak kongenital1


Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi. Dilakukan bila :
- Refleks fundus tidak tampak
- Usia diatas 2 bulan atau lebih yang memungkinkan anak dapat dilakukan GA
DAFTAR PUSTAKA

1. Sidarta IH, Rahayu SY. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 5. Katarak Kongenital.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014: Jakarta. PP 214-5.

2. Rita SS, Sitompul R, Widyawati S, Anna PB. Buku Ajar Oftalmologi. Edisi 1.
Katarak Pediatrik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017: Jakarta.
PP 399-401

Anda mungkin juga menyukai