Anda di halaman 1dari 2

Penerapan pendidikan progressif beserta contohnya.

Progressif merupakan sebuah kata yang berasal dari sebuah pandangan yang
disebut progresivisme. Pandangan progresivisme ini merupakan aliran yang
menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat secara alamiah yang berarti
sebuah perubahan. Beranjak dari pengertian tersebut, maka dalam dunia
pendidikan istilah progressif ini mulai dikenal. Dalam dunia pendidikan,
pendidikan progressif berlandaskan pada aliran progresivisme dimana
pendidikan diselenggarakan dengan memandang manusia sebagai sosok
mahluk sosial yang dapat belajar dengan baik melalui situasi nyata.

Pendidikan progressif diimplementasikan dalam pembelajaran sehingga


disini siswa dibiasakan untuk “bagaimana berpikir” bukan “apa yang
dipikirkan”. Dengan kata lain, pendidikan progressif menghendaki siswa
untuk belajar berdasarkan pengalaman sehingga apa yang didapat sebagai
pengetahuan mereka berasal dari kenyataan yang berada di lingkungan.
Dengan pembelajaran yang seperti ini, siswa akan menjadi subjek aktif
dalam pembelajaran. Dengan kata lain, pengetahuan yang diperoleh oleh
peserta didik bersumber dari pengalaman, sehingga peserta didik dapat
mengaktualisasikan kejadian yang apabila terdapat permasalahan mereka
akan mampu untuk memecahkan masalah bersangkutan.

Penerapan pendidikan progressif sendiri dapat melalui “learning by doing”.


Berdasarkan pengalaman mengajar di sekolah, saya mendapatai bahwa
sekolah tempat saya mengajar tersebut telah menerapkan pendidikan
progressif ini, dimana peserta didik diajarkan untuk “learning by doing” atau
belajar dengan melakukan. Maksudnya adalah, disini siswa menjadi subjek
aktif dalam pembelajaran. Contohnya seperti, peserta didik yang duduk di
bangku PAUD, mereka diajak guru untuk berkeliling lingkungan sekolah
ketika mempelajari tema mengenai lingkungan asri. Disini peserta didik
diajak terjun langsung ke lapangan untuk melihat kenyataan di sekitar.
Adapun contoh lain seperti field trip ke kebuh binatang. Dengan adanya
pendidikan progressif ini, guru bukanlah ssumber belajar satu-satunya
sehingga disini guru menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator,
konselor. Dengan ini peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan
pengetahuan (proses berpikir) secara mandiri guna memecahkan masalah.

Contoh lain dalam pendidikan progessif adalah ketika guru menerapkan


model pembelajaran students centered dengan metode pembelajaran
interaktif dengan guru merangsang daya kritis peserta didik sehingga mereka
berkesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Ditambah
lagi dengan pembelajaran yang tidak melulu soal teori, melainkan terdapat
praktek setelah mempelajari teori. Serta tidak lupa juga, pendidikan
progressif dalam pembelajaran dengan melibatkan 21st century skills yaitu
creativity, critical thinking, collaborating, communication kemudian dengan
tambahan confidence, compassionate, dan computational thinking.

Anda mungkin juga menyukai