Anda di halaman 1dari 45

Fisiologi Mata

dr. Hadi Sarosa, M.Kes


physiologist
Sistem Lakrimalis
• Dihasilkan oleh
– Glandula lacrimalis asesorius
Krause dan Wolfring (sekresi
dasar)
– Glandula lakrimalis utama mayor
(sekresi refleks).
• Fungsinya
– Melicinkan permukaan optik bola
mata
– Media pelepasan sel
(desquamasi).
– Suplai oksigen ke kornea
– Antimikroba
– Lubrikasi pergesekan palpebra
dan kornea
– Mencegah pengeringan
permukaan luar bola mata
Sistem Lakrimalis
• Lapisan air mata
– Lapisan lipid (atas), diproduksi
oleh glandula meibom
• Memperlambat penguapan air
mata
• Mempertahankan barier
hidrofobik
• Mempertahankan tear meniskus
– Lapisan akuous (tengah),
diproduksi oleh kelejar Krause &
Wolfring
• Suplai oksigen
• Antimikroba
• Meratakan permukaan kornea
• Membersihkan kotoran
• Mengatur fungsi sel-sel epitel
kornea
Sistem Lakrimalis
• Ekskresinya : Membasahi bola mata  pungtum lakrimalis 
saccus lakrimalis  ductus lakrimalis  meatus inferior
dalam rongga hidung
• Kelainan
– Epifora
– dakriosistitis
Konjuctiva
• Membran mukosa yangmempunyai sel
goblet dan menghasilkan musin
• Terdiri dari
– Konjunctiva bulbi yang melapisi sklera
– Konjungtiva palpebra yang melapisi
bagian dalam palpebra
– Fornix konjunctiva
• Jika kelopak mata ditutup dapat berubah
seperti kantong tertutup, efek ini penting
pada saat meneteskan obat mata di
fornik, yang akan diratakan ke seluruh
permukaan mata sebelum masuk ke
saluran air mata
Bola Mata
• Terdiri dari 3 lapisan
– Lapisan penyokong,
merupakan lapisan yang
tebal :
• Sklera dan
• kornea
– Lapisan vaskular (Uvea)
• Koroid
• Korpus siliare
• Iris
– Lapisan retina
LAPISAN PENYOKONG

– Sklera : 5/6, merupakan lapisan putih, tebal dan


keras untuk melindungi dan membentuk bola
mata
– Kornea, merupakan lapisan bening yang avaskular
KORNEA
• Merupakan media refrakta, dengan pembiasan sinar
terkuat : 40 -50 dioptri
• Terdiri dari 5 lapis
– Epitel : terdiri dari 5 lapis sel yang saling tumpang tindih
(basal, poligonal dan gepeng)
– Membrana Bowman : kolagen, tidak dapat regenerasi
– Stroma : susunan kolagen yang berupa lamella yang
teranyam teratur
– Membrana Descement : aselular, elastik dan berkembang
terus seumur hidup
– Endothel : berbentuk heksagonal satu lapis
Kornea
• Disarafi oleh N Trigeminus
– Sensorik dan motorik
– Punya 3 cabang dari gln
Gasseri.
• N.ophthalmicus, sensoris untuk dahi,
kelopak mata atas, conjunctiva, cornea,
gld.lakrimalis, corpus ciliare
• N.maksilaris, sensoris un tuk pipi,
palpebra inferior, bibir atas, gigi atas,
mucosa hidung
• N.mandibularis,
– Sensoris untuk : dagu, bibir bawah,
gigi bawah, mucosa mulut, lidah
bag.depan.
– Motorik untuk otot pengunyah

• Penyakit :Herpes zoster.


KORNEA
• Cornea keruh
– Cicatrix
– Keratitis
– Ulcus cornea
UVEA

• Lapisan vaskular, bagian depan didarahi 9


arteri sedang bagian belakang 15 -20 buah
arteri
• Iris berbentuk cakram dengan bagian tengah
bercelah yaitu pupil. Berfungsi untuk
mengatur sinar yang masuk ke dalam bola
mata
• Warna dan lipatan iris berbeda pada tiap
orang
PUPIL
• Lobang/celah yang terletak di tengah iris
• Midriasis :melebar > 5 mm
– Perangsangan saraf otonom simpatis
– >> wanita
– Dewasa > anak & Ortu
– Kaget, takut, anestesia
• Miosis : mengecil < 2 mm
– Perangsangan saraf otonom parasimpatis
– Tidur, lelah, keracunan alkohol akut, morfin, rangsang
kornea, iritis, hipoksia berat, skizophrenia
• Pupil mengecil untuk mencegah abrasi kromatis dan
untuk memperdalam fokus
• Anisokoria : ukuran pupil kedua mata tidak sama
BADAN SILIER
• Badan Silier : terletak
antara iris dan koroid di
dalamnya terdapat 3 otot
akomodasi yaitu :
longitudinal, radier dan
sirkular.
• Disarafi oleh N III :
Akomodasi dan pengaturan
besar pupil
BADAN SILIER
• Akomodasi
– Otot siliaris kontraksi
zonula zinii kendor lensa
mencembung kekuatan optis
,bayangan dekat terfokus
– Akomodasi: untuk melihat
dekat
– t.a 3 proses
• Konvergensi
• Konstriksi pupil
• Pencembungan lensa
– Pada waktu konvergensi
bayangan jatuh pada titik
identik
– Saraf otonom parasimpatis
Cairan Humor Aquos
• Cairan Humor Aquos terdapat di
camera oculi anterior
• Dibentuk di corpus ciliare, dikumpulkan di
camera oculi posterior, mengalir lewat
celah antara lensa dan iris (pupil) ke
camera oculi anterior, keluar lewat
trabeculum terus ke canalis Schlemm.
• Kecepatan produksi 2-3 uL/menit
• Transport aktif dan difusi terfasilitasi
• Fungsi
– Sebagai media refrakta
• Bila keruh penglihatan kabur
– Untuk nutrisi lensa dan cornea
– Untuk mengatur tekanan bola mata
• Bila tekanan bola mata naik disebut
Glaucoma
Lensa
• Sebagai media refrakta
• Terbungkus capsul elastis
• Metabolisme diambil dari humor
aquos
• Alat penggantungzonula
zinii,melekat pada corpus ciliare yg
mengandung otot ciliare untuk
akomodasi
• Pada orang tua elastisitas lensa shg
waktu lihat dekat kabur disebut
Presbyopia  diatasi dengan
kacamata baca
Lensa
• Akomodasi: untuk melihat dekat
• Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa
depan mencembung, kekuatan optis
,bayangan dekat terfokus
• t.a 3 proses
– Konvergensi
– Konstriksi pupil
– Pencembungan lensa
• Kemampuan akomodasi tergantung pada
umur, mulai umur 40 th kemampuan
akomodasi (presbyopia), sehingga perlu
kaca mata baca
Lensa
• Bila keruh disebut katarak, penglihatan
akan kabur
• Pengobatan dengan cara operasi
• Lensa diambil kemudian diganti dengan
lensa buatan yang jernih, penderita
bisa melihat lagi
Corpus vitreum
• Sebagai media refrakta, terletak
dibelakang lensa atau antara lensa dan
retina
• Berupa bahan gelatin yang
mengandung leukosit, transparan,
transparan, konsistensi lunak
mengandung 90 % air
• Fungsi : mempertahankan bentuk bola
mata dan meneruskan sinar ke retina
• Mendapatkan nutrisi dari koroid,
badan silier dan retina melalui arteria
hialuroidea.
– Bila kekeruhan sedikit akan melihat benda
hitam melayang (floaters).
– Bila keruh sekali penglihatan akan kabur,
mis. Karena perdarahan.
RETINA
• Membran tipis berupa jaringan
saraf yang berhubungan erat
dengan choroids. Choroids
memberikan metabolisme pada
retina luar atau sel kerucut dan
batang melalui membran bruch
dan epitel pigmen, sedang retina
bagian dalam mendapat
metabolisma dari arteria retina
sentral
• Terdiri 3 lapis utama :
– Sel kerucut dan batang (sel
reseptor)
– Sel bipolar
– Sel ganglion
RETINA
• Warna retina jingga, pada
keadaan anemis pucat, dan
merah pada hyperemi
• Makula lutea/bintik
kuning/fovea centralis
merupakan bagian retina
yang paling peka terhadap
cahaya, terletak sekitar
temporal papil N II, bagian
sentralnya sedikit
menggaung
Makula
RETINA

• SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA


CAHAYA
• SEL BATANG : RODOPSIN
(SKOTOPSIN) : 125 juta sel
• SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA
SEDERHANA (FOTOPSIN DAN RETINAL)
: 7 juta sel
– Merah, hijau dan biru
FOTOKIMIA PENGLIHATAN
SEL BATANG
RODOPSIN

CAHAYA SERABUT SARAF

OTAK

SEL KERUCUT
PIGMEN WARNA PERSEPSI
Adaptasi Gelap - Terang
1. Gelap
– Tempat gelap : Vitamin A 
retinal + opsin  rodopsin
2. Terang
– Berada di tempat yang
terang sekali : banyak
Fotokimia  retinal dan
opsin vitamin A,
mengakibatkan jumlah foto
kimia turun  sensitifitas
terhadap cahaya berkurang
Rodopsin aktivasi cahaya
• Rodopsin terurai
• Merangsang G protein
transdusin  fosfodiesterase,
mengakibatkan pemecahan
cGMP  5’cGMP
• Penurunan cGMP kanal Na+
Membran istirahat : - 40 millivolt
Cahaya  Hiperpolarisasi
Adaptasi Gelap - Terang
1. Perubahan ukuran pupil
2. Adaptasi Saraf

Rabun senja
Oleh karena kekurangan Vit
A yang menyebabkan
pembentukan retinal dan
rodopsin yang kurang
NORMAL
PROTANOMALI
TRICHROMAT
DEUTERANOMALI
TRITANOMALI

PROTANOPIA
BUTA WARNA DICHROMAT DEUTERANOPIA
TRITANOPIA

MONOKROMAT
JALUR PENGLIHATAN
Visual motor pathways

• Utk
– reflek pupil
– Reflek gerakan
otot mata
Visual motor pathways
• Korpus genikulatum laterale
– Fusi bayangan
– Persepsi kedalaman
– Relay
• Korteks Penglihatan Primer
– Deteksi orientasi garis dan batas
– Mengatur pola interferensi  bersatunya bayangan
pandangan
– Ikut berperan dalam analisis warna
– Berhubungan dengan
• Korteks penglihatan sekunder
• Korteks temporalis
Visual motor pathways
• Retina  traktus optikus
Korteks penglihatan primer
Kolikulus superior : Pergerakan serentak bola mata
 Inti Supraoptikus hipothalamus (inti suprakiasmatik) :
irama sirkadian
Inti pretektalis : memusatkan mata pada obyeks,
mengaktifkan refleks pupil
 pulvinar (korteks penglihatan sekunder) : dapat
langsung dari traktus optikus atau tidak langsung dari
kolikulus supor
Reflek pupil
• Reflek pupil direk
• Reflek pupil indirek
– (Reflek
Jaras Penglihatan
• Hubungan serabut
penglihatan dengan
1. Inti supraoptikus
Hipothalamus : irama
sirkadian
2. Inti pretektalis :
dipusatkan kearah obyek
3. Kolikulus superior :
pengaturan gerakan
serentak bola mata
4. Pulvinar : jaras
penglihatan sekunder
Retina
• Sel Ganglion
1. Sel ganglion kecil (10
mikron)
2. Sel ganglion sedang
(10 -15 mikron)
3. Sel ganglion besar (15
- 35 mikron)
Sel ganglion kecil
 40 %
 Ke kolikulus superior dan sekitar inti pretektalis
 Mendeteksi pergerakan dan mengakibatkan
pergerakan mata dan kepala kearah obyek yang
bergerak
Sel ganglion sedang
 55 %
Fovea : beberapa sel hanya berhubungan
dengan sel kerucut
Meneruskan ke korteks genikulatum lateral 
korteks penglihatan
Sel ganglion besar
• 5%
• Tersebar luas di seluruh retina
•  kolikulus superior maupun ke genikulatum
lateral
• Menyalurkan informasi umum
Korpus Genikulatum Lateral
• Terdiri dari 6 lapisan
• Lapisan 2,3,5
– Menerima bayangan dari
sisi temporal retina ipsi
lateral
• Lapisan 1,4,6
– Menerima bayangan
yang menyilang bagian
nasal retina kontralateral
Korpus Genikulatum Lateral
• Fungsi :
– Fusi bayangan : kontrol
terhadap gerakan bola
mata  kedua bayangan
dari retina akan
tumpang tindih secara
tepat
– Persepsi kedalaman :
stereoskopis
• Ukuran telah dikenali
• Fenomena paralaks
• Fenomena stereosis
Korteks Penglihatan Primer
• Fungsinya
Daya penglihatan yang
disadari
– Penentuan garis dan
batas : pola dari bagian
kontras
• Bayangan benda
• Bentu benda
• Terang tidaknya cahaya
dari bagian-bagian benda
– Analisis warna
Korteks Penglihatan Primer
• Impuls dijalarkan ke
area 18 dan 19 korteks
oksipitalis dan melanjut
ke area 20,21 korteks
occipitalis
Korteks Penglihatan Sekunder
• Fungsinya
– Interpretasi huruf atau kata
– Kerusakan
• Kesulitan melaksanakan jenis persepsi penglihtan dan
pengalaman penglihatan tertentu
• Area 18, 19 : kesulitan merasakan suatu bentuk , bentuk
benda, ukuran dan artinya. Jika kerusakan pada daerah
dominan maka terjadi disleksia
• Area 20, 21 : kesulitan mempelajari tugas yang didasarkan
pada persepsi penglihatan. Misal : melihat gelas berisi
minuman tidak mampu menggerakan tangan untuk meraih
gelas, bila telah meraba gelas dengan tangan  akan
mampu mengarahkan

Anda mungkin juga menyukai