OTAK
SEL KERUCUT
PIGMEN WARNA PERSEPSI
Adaptasi Gelap - Terang
1. Gelap
– Tempat gelap : Vitamin A
retinal + opsin rodopsin
2. Terang
– Berada di tempat yang
terang sekali : banyak
Fotokimia retinal dan
opsin vitamin A,
mengakibatkan jumlah foto
kimia turun sensitifitas
terhadap cahaya berkurang
Rodopsin aktivasi cahaya
• Rodopsin terurai
• Merangsang G protein
transdusin fosfodiesterase,
mengakibatkan pemecahan
cGMP 5’cGMP
• Penurunan cGMP kanal Na+
Membran istirahat : - 40 millivolt
Cahaya Hiperpolarisasi
Adaptasi Gelap - Terang
1. Perubahan ukuran pupil
2. Adaptasi Saraf
Rabun senja
Oleh karena kekurangan Vit
A yang menyebabkan
pembentukan retinal dan
rodopsin yang kurang
NORMAL
PROTANOMALI
TRICHROMAT
DEUTERANOMALI
TRITANOMALI
PROTANOPIA
BUTA WARNA DICHROMAT DEUTERANOPIA
TRITANOPIA
MONOKROMAT
JALUR PENGLIHATAN
Visual motor pathways
• Utk
– reflek pupil
– Reflek gerakan
otot mata
Visual motor pathways
• Korpus genikulatum laterale
– Fusi bayangan
– Persepsi kedalaman
– Relay
• Korteks Penglihatan Primer
– Deteksi orientasi garis dan batas
– Mengatur pola interferensi bersatunya bayangan
pandangan
– Ikut berperan dalam analisis warna
– Berhubungan dengan
• Korteks penglihatan sekunder
• Korteks temporalis
Visual motor pathways
• Retina traktus optikus
Korteks penglihatan primer
Kolikulus superior : Pergerakan serentak bola mata
Inti Supraoptikus hipothalamus (inti suprakiasmatik) :
irama sirkadian
Inti pretektalis : memusatkan mata pada obyeks,
mengaktifkan refleks pupil
pulvinar (korteks penglihatan sekunder) : dapat
langsung dari traktus optikus atau tidak langsung dari
kolikulus supor
Reflek pupil
• Reflek pupil direk
• Reflek pupil indirek
– (Reflek
Jaras Penglihatan
• Hubungan serabut
penglihatan dengan
1. Inti supraoptikus
Hipothalamus : irama
sirkadian
2. Inti pretektalis :
dipusatkan kearah obyek
3. Kolikulus superior :
pengaturan gerakan
serentak bola mata
4. Pulvinar : jaras
penglihatan sekunder
Retina
• Sel Ganglion
1. Sel ganglion kecil (10
mikron)
2. Sel ganglion sedang
(10 -15 mikron)
3. Sel ganglion besar (15
- 35 mikron)
Sel ganglion kecil
40 %
Ke kolikulus superior dan sekitar inti pretektalis
Mendeteksi pergerakan dan mengakibatkan
pergerakan mata dan kepala kearah obyek yang
bergerak
Sel ganglion sedang
55 %
Fovea : beberapa sel hanya berhubungan
dengan sel kerucut
Meneruskan ke korteks genikulatum lateral
korteks penglihatan
Sel ganglion besar
• 5%
• Tersebar luas di seluruh retina
• kolikulus superior maupun ke genikulatum
lateral
• Menyalurkan informasi umum
Korpus Genikulatum Lateral
• Terdiri dari 6 lapisan
• Lapisan 2,3,5
– Menerima bayangan dari
sisi temporal retina ipsi
lateral
• Lapisan 1,4,6
– Menerima bayangan
yang menyilang bagian
nasal retina kontralateral
Korpus Genikulatum Lateral
• Fungsi :
– Fusi bayangan : kontrol
terhadap gerakan bola
mata kedua bayangan
dari retina akan
tumpang tindih secara
tepat
– Persepsi kedalaman :
stereoskopis
• Ukuran telah dikenali
• Fenomena paralaks
• Fenomena stereosis
Korteks Penglihatan Primer
• Fungsinya
Daya penglihatan yang
disadari
– Penentuan garis dan
batas : pola dari bagian
kontras
• Bayangan benda
• Bentu benda
• Terang tidaknya cahaya
dari bagian-bagian benda
– Analisis warna
Korteks Penglihatan Primer
• Impuls dijalarkan ke
area 18 dan 19 korteks
oksipitalis dan melanjut
ke area 20,21 korteks
occipitalis
Korteks Penglihatan Sekunder
• Fungsinya
– Interpretasi huruf atau kata
– Kerusakan
• Kesulitan melaksanakan jenis persepsi penglihtan dan
pengalaman penglihatan tertentu
• Area 18, 19 : kesulitan merasakan suatu bentuk , bentuk
benda, ukuran dan artinya. Jika kerusakan pada daerah
dominan maka terjadi disleksia
• Area 20, 21 : kesulitan mempelajari tugas yang didasarkan
pada persepsi penglihatan. Misal : melihat gelas berisi
minuman tidak mampu menggerakan tangan untuk meraih
gelas, bila telah meraba gelas dengan tangan akan
mampu mengarahkan