Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN FISIOLOGI

KESEIMBANGAN DAN INTEGRASI BAU

A. Pengaruh Kedudukan Kepala dan Mata Terhadap Keseimbangan

1. Dasar Teori
Aparatus vestibularis hanya mendeteksi orientasi dan pergerakan kepala. Oleh
karena itu, penting bagi sistem saraf pusat juga menerima informasi tentang
orientasi kepala terhadap tubuh. Informasi ini ditransmisikan dari proprioseptor
leher dan tubuh secara langsung ke vestibular dan nukleus retikularis di batang otak
dan secara tidak langsung melalui serebelum. Diantara informasi propioseptif paling
penting yang diperlukan untuk memelihara keseimbangan adalah yang
ditransmisikan oleh reseptor sendi kepala. Ketika kepala dimiringkan ke satu sisi
dengan memfleksikan leher, impuls dari propioseptor leher menjaga sinyal yang
berasal dari propioseptor leher. Oleh karena itu, orang tersebut merasakan
perubahan keseimbangan pada seluruh tubuh.
Setelah destruksi aparatus vestibularis da bahkan setelah kehilangan semua
informasi propioseptif dari tubuh, seseorang masih bisa menggunakan mekanisme
penglihatan secara efektif untuk memelihara keseimbangan. Bahkan sebuah gerakan
linear atau rotasi tubuh dengan segera dapat menggeser gambaran visual pada retina
dan informasi ini direlay ke pusat keseimbangan. Beberapa orang dengan destruksi
aparatus vestibularis memiliki keseimbangan yang hampir normal dengan mata
mereka terbuka dan semua gerakan dilakukan dengan lambat. Tetapi ketika gerakan
cepat atau ketika mata ditutup, keseimbangan segera hilang.
2. Metode dan Prosedur
Suruhlah OP berjalan mengikuti suatu garis lurus dilantai denga mata terbuka dan
kepala serta badan sikap biasa. Ulangi percobaan tadi dengan mata tertutup.
Sekarang ulangi percobaan pertama dengan: kepala dimiringkan kuat ke kiri, kepala
dimiringkan kuat ke kanan.
3. Hasil dan Interpretasi
 Mata terbuka dengan kepala dan badan bersikap biasa: OP bisa berjalan
mengikuti garis lurus
 Mata tertutup dengan kepala dan badan bersikap biasa: OP berjalan tidak
mengikuti garis lurus tetapi masih agak lurus
 Mata tertutup dengan kepala dimiringkan ke kiri: OP berjalan mengarah ke kiri
 Mata tertutup dengan kepala dimiringkan ke kanan: OP cenderung mengarah ke
kanan
4. Pembahasan
Untuk menjaga keseimbangan dibutuhkan informasi terkait lingkungan luar dari
mata juga orientasi kepala terhadap tubuh dari propioseptor leher. Ketika mata
ditutup informasi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan berkurang,
tetapi canalis semisirkularis masih bisa mempertahankan keseimbangan. Akan tetapi
apabila ditambah dengan kepala yang dimiringkan membuat keseimbangan
bergeser.

B. Integrasi Sensasi Kecap dan Bau

1. Dasar Teori
Reseptor kecap adalah ujung nervus V, VII dan X yang tersebar berturut-turut
di lidah, faring, dan laring. Reseptor itu disebut taste bud dan terangsang oleh
bermacam-macam rasa kecap. Lokasi taste bud ini terletak di lidah dan palatum
serta pilar tonsil, epiglotis dan prosimal esophagus. Banyak sekali sensasi kecap
dengan masing-masing reseptor seperti reseptor untuk natrium, kalium, dsb. Namun,
pada dasarnya sensasi rasa dapat dibagi atas 4 kategori yaitu asin, asam, manis, dan
pahit. Rasa manis dan asin terutama berlokasi di ujung lidah dan rasa asam dikedua
dibagia lateral lidah. Sedangkan rasa pahit dibagian posterior dan palatum.
Rangsangan berasal dari bahan kimiawi makanan ataupun zat yang menyentuh
lidah. Potensial reseptor terjadi bergantung pada konsentrasi kimiawi dan potensial
ini akan hilang kalau konsentrasi bahan berkurang kalau bahan dihanyutkan oleh
saliva. Impuls sampai ke khorda timpani nervus V dan melalui nervus VII impuls
sampai ke batang otak di traktus Solitarius. Impuls yang berasal dari faring dan
pangkal esophagus dihantarkan melalui nervus X dari batang otak impuls diteruskan
ke area simatik I, II, atau ke area Wernicke untuk pengenalan rasa lebih rinci.
2. Metode dan Prosedur
Tutup hidung OP dengan penjepit hidung. Letakkan potongan buah buah tadi secara
berturut-turut catat sensai rasa yang dirasakan. Dengan masih dalam keadaan hidung
tertutup, kunyahlah potongan buah itu secara berturut-turut dan telan. Catat sensasi
rasa yang dirasakan. Sekarang lakukan hal itu dengan hidung terbuka.
3. Hasil dan Interpretasi
a. Hidung tertutup
 Apel: hambar, sedikit manis
 Wortel: hambar, sedikit manis
 Timun: hambar
 Bawang: hambar, sedikit pedas
b. Hidung terbuka
 Apel: manis
 Wortel: seperti rasa wortel pada umumnya
 Timun: seperti rasa timun pada umumnya
 Bawang: pedas, rasa menusuk di lidah dan hidung
4. Pembahasan
Indra pembau dan pengecap saling bekerja sama. Rangsangan bau diterima oleh
reseptor olfaktori saat mencapai rongga hidung. Rangsangan diteruskan ke pusat
rasa dan bau di otak. Otak mengirimkan sinyal kepada reseptor di lidah tentang rasa
yang cocok untuk bau tersebut dan secara otomatis kelenjar akan mempersiapkan
diri. Sebagai contoh, saat seseorang mencium aroma mangga muda, orang tersebut
akan menduga jika mangga itu asam. Kelenjar saliva akan mensekresikan saliva
lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai