Anda di halaman 1dari 25

Annisa D.

P
1 P1337420218096
K Intan Nurbaeti R.
P1337420218101 2
E
Alifia Melinia R.
L 3 P1337420218108
O
Yesi Nur Izzati
M P1337420218112 4
P
5
Fikri Izzul K.P.A.
P1337420218119
O
K
Annisah Fitry P.
P1337420218121 6
Aniq Muflihah
3
7 P1337420218123
Mutia Nur A.
P1337420218124 8
Nofita Sari
9 P1337420218136
Anamnesa pada Ibu Intranatal

Tanya jawab antara petugas dan pasien. Dari


PENGERTIAN anamnesis ini banyak keterangan yang diperoleh,
guna membantu menegakkan diagnosa kehamilan

Mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan,


TUJUAN kahamilan, dan persalinan

Buku acuan pelatihan teknis kebidanan dasar asuhan ibu


REFERENSI hamil dan bersalin tahun 2013

1.Alat tulis menulis


ALAT DAN 2.Lembaran status pasien
BAHAN
LANGKAH-LANGKAH

1. Tanyakan pada ibu nama, umur, dan alamat


2. Tanyakan gravid dan para (GPA)
3. Tanyakan hari pertama haid terakhir (HPHT)
4. Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
5. Riwayat alergi obat-obatan tertentu
6. Riwayat kehamilan yang sekarang:
- Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatalnya (jika
mungkin)?
- Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilan (misalnya:
perdarahan, hipertensi dll)?
- Apakah kontraksi teratur? Seberapa sering kontraksi terjadi?
- Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi?
- Apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, apa warna cairan
ketuban? Apakah kental atau encer? Kapan saat selaput ketuban
pecah? ( periksa perineum ibu untuk melihat air ketuban
dipakaiannya)
- Kapan ibu terakhir kali makan atau minum?
- Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih?
LANGKAH-LANGKAH

7. Riwayat kehamilan sebelumnya


- Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran
sebelumnya (bedah sesar, persalinan dengan ekstraksi vakum
atau forseps, induksi oksitosin, hipertensi, yang di induksi
oleh kehamilan, preklampsia/ eklampsia, perdarahan pasca
persalinan)?
- Berapa berat badan bayi yang paling besar pernah ibu
lahirkan?
- Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada kehamilan/
persalinan sebelumnya?
8. Riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi,
gangguan jantung, berkemih, dll)
9. Masalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan,
pusing atau nyeri epigastrium bagian atas)
10.Pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas atau berbagai
bentuk kekhawatiran lainnya
11. Dokumentasikan semua hasil anamnesis
1. Petugas harus menggunakan
teknik dasar seperti senyum,
salam, sapa, sopan dan santun
2. Jaga harkat dan martabat
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pasien
3. Beri penjelasan pada pasien
dengan bahasa yang mudah
dimengerti

1. Bidan/dokter
Unit terkait 2. Ruangan

1. Buku register
Dokumen terkait 2. Rekam medik
Pemeriksaan Tanda Vital Pemeriksaan Head to Toe
Pemeriksaan tanda vital
terdiri atas pemeriksaan
nadi, pernafasan, tekanan
darah dan suhu.
Penetapan data dasar dari
tanda vital selama
pemeriksaan fisik rutin
bertujuan sebagai kontrol
terhadap kejadian yang
akan datang.
TELINGA
KEPALA bertujuan
mengetahui bentuk untukmengetahui keadaan
dan fungsi kepala. teling luar, saluran telinga,
Pengkajian diawalai gendang telinga/membrane
dengan inspeksi tipani, dan pendengaran.
kemudian palpasi.
MATA
tujuan pengkajian mata adalah
mengetahui bentuk dan fungsi
mata.
Inspeksi : bola mata, kelopak
PEMERIKSAAN mata, konjungtiva, sklera, dan
HEAD TO TOE pupil.
LEHER
HIDUNG & SINUS
Tujuannya adalah
untuk mengetahui keadaan
bentuk dan fungsi tulang
mengetahui bentuk leher,
hidung. Pengkajian hidung serta organ-organ penting
dimulai dari bagian luar, yang berkaitan.
bagian dalam dan sinus-
sinus.
HIDUNG & FARING
Posisi : pasien duduk dan
pencahayaan harus baik
diawali dengan mengamati bibir,
gigi, gusi, lidah, selaput lendir,
pipi bagian dalam, lantai dasar
PEMERIKSAAN mulut, dan platum/ langit-langit
HEAD TO TOE mulut, kemudian
faring.
DADA
Dada diinspeksi terutama postur,
bentuk, dan kesimetrisan
ekspansi, serta keadaan kulit.
Inspeksi dada dikerjakan baik
pada saat dada bergerak atau
diam.
Pengamatan dada pada saat
bergerak dilakukan untuk
mengetahui frekuensi, sifat,
dan ritme / irama
PEMERIKSAAN pernapasan.
HEAD TO TOE
GENITALIA
ABDOMEN
Inspeksi dilakukan pertama
kali untuk mengetahui
bentuk dan gerakan – gerakan
abdomen.

PAYUDARA & KETIAK


Dalam melakukan pemeriksaan
payudara khususnya pada
wanita, perawat harus
mempertimbangkan aspek
PEMERIKSAAN psikososial, bukan aspek fisik
HEAD TO TOE saja.
Pemeriksaan DJJ (Denyut Jantung Janin) dilakukan
sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan
perkembangan janin khususnya denyut jantung janin
dalam rahim. Detak jantung janin normal permenit
yaitu : 120-160x / menit. Pemeriksaan denyut jantung
janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung
janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16
minggu / 4 bulan.
Per-vagina Per-abdomen
Memasukkan probe USG 1. Probe USG di atas perut.
transvaginal/seperti melakukan
pemeriksaan dalam. 2. Biasa dilakukan pada
1. Dilakukan pada kehamilan di kehamilan lebih dari 12
bawah 8 minggu. minggu.
2. Lebih mudah dan ibu tidak
perlu menahan kencing.
3. Karena dari atas perut
3. Lebih jelas karena bisa lebih maka daya tembusnya
dekat pada rahim. akan melewati otot
4. Daya tembusnya 8-10 cm perut, lemak baru
dengan resolusi tinggi. menembus rahim.
5. Tidak menyebabkan
keguguran.
 USG 2 Dimensi
 USG 3 Dimensi
 USG 4 Dimensi
 USG Doppler
 digunakan pada usia kehamilan 17-22 Stetoskop
minggu. Laennec
 Cara pemeriksaan menggunakan
leanec:
a. Baringkan Ibu hamil dengan posisi
telentang
b. Lakukan pemeriksaan Leopold
untuk mencari posisi punggung
janin
c. Letakkan stetoskop pada daerah
sekitar punggung janin
d. Hitung total detak jantung janin
e. Catat hasil dan beritahu hasil pada
klien
Pengertian Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah
yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh dan menbawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin yang membuat darah berwarna
merah.
Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah.
Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil
pemeriksaan yang berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas
harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik
yang benar.
3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap
preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya
laporan data hasil pemeriksaan.
Nilai rujukan Laki-laki= 14 – 18 gr%, Perempuan= 11,5 – 16 gr%
Metode Sahli
Prinsip Hb + HCl 0,1 Nasam hematin(coklat) diencerkan dengan
aquadest sampai sama dengan warna standar

Prosedur 1. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer sampai


miniskus 2
2. Masukkan 20µl darah tabung tadi
3. Homogenkan 3-5 menit sampai terbentuk warna coklat tua
4. Tambahkan aquadest sampai warnanya sama dengan standar
5. Baca kadar Hb dari skala tabung (gr%)

Unit Terkait 1. BP Umum


2. IGD
3. Poli KIA
Alat Kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal
Monitor adalah alat yang digunakan untuk memeriksa
kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya dapat
dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan dan pada saat
persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi
berupa signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan
janin dan kontraksi rahim.
 Usia kehamilan mulai 28 minggu
 Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan)
 Punktum maksimun denyut jantung janin (DJJ) diketahui
 Prsedur pemasangan alat sesuai dengan petunjuk
penggunaan
 Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
 Waktu pemeriksaan selama 20 menit.
 Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak
menyakitkan ibu maupun bayi.
 Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan
dan dapat segera diberikan pertolongan yang sesuai.
 Konsultasi langsung dengan dokter kandungan
Ibu Janin
 Pre-eklampsia-eklampsia
 Pertumbuhan janin
 Ketuban pecah
 Diabetes mellitus
terhambat (PJT)
 Kehamilan 40 minggu  Gerakan janin berkurang
 Vitium cordis
 Asthma bronkhiale
 Hidrops fetalis
 Inkompatibilitas Rhesus atau ABO  Kelainan presentasi,
 Infeksi TORCH
termasuk pasca versi luar.
 Bekas SC
 Induksi atau akselerasi persalinan  Mekoneum dalam cairan
 Persalinan preterm ketuban.
 Hipotensi
 Perdarahan antepartum
 Riwayat lahir mati.
 Berusia lanjut (>35 tahun)  Kehamilan ganda.
 Persiapan pemeriksaan CTG :
1. Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
2. Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
3. Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman
dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
4. Bila ditemukan kelainan maka pemantauan
dilanjutkan dan dapat segera diberikan
pertolongan yang sesuai.
5. Konsultasi langsung dengan dokter kandungan.
 Prosedur :
1. Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan
indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan
didapat. Persetujuan tindakan medik ini dilakukan oleh
dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).
2. Kosongkan kandung kencing.
3. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-
plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi
oksigen 4 liter / menit.
5. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak,
presentasi dan punktum maksimum DJJ.
6. Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum
dan segera setelah kontraksi berakhir..
8. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa
bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan
bayi yang dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG.
9. Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
10. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan
hasil yang ingin dicapai).
11. Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah
sakit).
12. Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan
kembali
13. Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
14. Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung jawab atau
paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara
lengkap kepada dokter.
15. Paramedik (bidan) dilarang memberikan interpretasi hasil ctg kepada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai